Berani nya dia bilang ogah di hadapan aku!, aku paling pantangan banget di gituin sama cewek!, awas saja kamu nanti aku akan buat kamu jatuh cinta sama aku!
Main-main sama aarav mana bisa!
Kini aku melanjutkan pekerjaan ku, hari ini aku tidak ke kantor karena aku kurang enak badan, maka nya aku kerja dari rumah saja.
Lalu aku mengambil secangkir kopi tadi, dan aku seruput, langsung saja aku meludahkan kopi yang aku minum tadi.
"Edan panas banget! umpatku mengeluarkan lidahku karena lidah ku ini panas akibat minum kopi panas.
Beginilah kalau nggak fokus, apa pun itu pasti tidak akan baik kalau melakukan apa-apa saja itu!.
Ini gara-gara akifah, karena dia pikiranku ini tertuju pada nya terus, kini aku melanjutkan pekerjaan ku, jangan sampai aku memikirkan dia lagi!
...
Kami masih asik bermain jadi ke ingat masa-masa kecil aku dulu yang sering bermain sama papa mama dan juga kak dimas, tapi kini aku sudah memiliki keluarga kecil sendiri!
Alesha mengingatkan aku pada mas devan, wajah gembira nya itu sedikit mirip dengan wajah mas devan.
Kangen aku sama kamu mas!, jika saja kita tidak terpisah seperti ini mungkin aku tidak akan khawatir dengan kamu mas!
"Mama aku ke kamar dulu! ujarku, lalu mama mengangguk kecil, biarkan saja alesha bermain dengan nenek dan kakek nya dulu!
Sesampainya aku di dalam kamar, aku ingin menelepon mas devan kembali, siapa tau dia akan mengangkat telepon dari aku lagi, dan semoga saja dia tidak sibuk.
"Mas devan aku mohon angkat telepon dari aku! gumamku sudah memencet nomor telepon mas devan, lalu aku meletakkan hp ku ke telinga ku.
Tut...tut...tut...! itu bunyi sambungan telepon dari aku, tapi tidak di angkat oleh mas devan, aku tidak patah semangat begitu saja, akan aku ulangi lagi untuk menelepon nya.
Tapi tetap sama saja malahan sekarang ini hp nya tidak aktif!.
Dengan marahnya aku melempar hp ku ke kasur, kenapa sekali bisa di telepon sekali tidak? apa dia sangat sibuk sekali di Amsterdam itu?
"Mas devan pulanglah mas! lirihku sambil menghapus air mata ini.
Clekk
Bunyi pintu di buka, aku buru-buru menghapus air mataku ini, ternyata papa yang membuka pintu kamarku, papa kini lagi mengendong alesha yang lagi tertidur.
"Eeh, alesha tidur pa? tanya ku mengusahakan tetap tersenyum, lalu papa mengangguk kecil, sambil mengelus-elus punggung alesha yang sempat terbangun, lalu ia tidur lagi.
"Sttt...! perintah papa meletakkan jari telunjuk nya ke bibir!
Lalu papa meletakkan alesha di box bayi, aku juga ikut pergi ke tempat box bayi itu.
"Alesha tidur saat ia main tadi, seperti nya dia kecapekan main, ya akhirnya tertidur gitu! ujar papa seraya tersenyum.
"Cucu papa sangat mengemaskan saat tidur seperti itu! ujar papa lagi, aku hanya tersenyum saja!
"Jangan terlalu di tangisi, yakinlah ia pasti akan menempati janjinya dulu, kalau dia laki-laki sejati, ia pasti akan menjaga hatinya untuk istrinya saja, walaupun kalian terpisah jauh!
"Dan kamu sebagai seorang istri harus memberi kepercayaan kepada suami kamu itu, dan kamu juga harus menjaga hati kamu pula di sini!
"Sama seperti papa yang selalu menjaga hati papa untuk mama kamu, walaupun papa jarang pulang, karena harus kerja banting tulang untuk menghidupi kamu dulu dan kakak kamu!
"Dan mama kamu juga menjaga hati nya untuk papa, lihatlah sekarang papa sama mama masih bersatu, walau waktu itu pernah bertengkar karena salah paham!
"Jadilah istri yang bijak! ujar papa panjang lebar menasehati aku, aku jadi terharu dengan ucapan papa ini.
Aku menangis kembali, lalu papa membawa aku dalam pelukan nya, "iya pa, aku akan mendengar nasehat papa! ujarku menangis di pelukan papa.
Benar yang di bilang papa, aku sebagai istri harus bijak dan pandai, biar pun dia jauh di sana aku akan tetap menjaga hatiku untuk suamiku saja.
...
Malam hari nya aku berdiri di balkon kamar, sama halnya yang pernah aku lakukan dulu, dulu aku sering melamun di sini, melamunkan mas devan saat dia juga pergi meninggalkan aku.
Dulu itu aku bukan siapa-siapa dia, tapi sekarang aku sudah jadi istrinya dan dia juga sudah punya anak dengan aku, bagaimana aku tidak menghawatirkan dia saat ini!
Dia jarang memberi kabar aku, teleponan juga kadang sekali dalam sebulan, kadang juga tidak pernah!
Kini aku menatap langit yang di penuhi bintang kelap-kelip, dan sinar rembulan yang menerangi langit malam!
"Mam-mi, mam-mi! teriak alesha menghampiri aku, ia berlari-lari kecil ke tempatku
Gigi putih yang hanya beberapa yang tumbuh itu di perlihatkan kepada ku, tawa kecilnya membuat hati aku terasa tenang.
Aku tersenyum melihat alesha saat dia berlari-lari kecil.
"Nenek tadi mana? tanyaku ke alesha yang sedang memeluk kaki aku.
Alesha hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, rambut hitam lebat itu jadi tergoyang-goyang di atas kepalanya saat ia menggelengkan kepalanya.
"Gemesnya kamu nak...! ujarku jongkok mencubit pipi nya, aku tidak mau jahil lagi dengan alesha, nanti dia nangis lagi!
"Pi...pi...! ocehan alesha
Pasti alesha lagi memanggil papi nya, aku hanya mengelus-ngelus lembut pipi alesha, entah kenapa dari tadi dia memanggil papi nya, biasa nya dia tidak pernah panggil papinya.
"Anak mami kangen papi ya?, sama nak mami juga kangen dengan papi kamu, kita yang sabar saja ya menunggu kedatangan papi kamu! lirihku memangku alesha.
Alesha hanya memainkan gelang tangan aku saja, ia menarik-narik gelang yang aku pakai.
"Jangan di tarik alesha nanti gelang pemberian papi kamu putus! ujarku menjauhkan tangan ku dari alesha
Gelang emas ini pemberian mas devan, aku masih ingat saat ia memberikan aku gelang ini di bawah pohon mangga itu ia memberikan aku gelang ini, katanya gelang ini adalah hadiah darinya.
Tapi tetap saja alesha memainkan gelang itu, mau gimana lagi melarang anak kecil.
"Pa-pi! ocehan alesha
"Iya nanti papi pulang! ujarku
"Mi...pi...mi...pi! ocehan alesha masih memainkan gelang aku itu.
"Iya, tapi gelang mami jangan di tarik juga alesha! ujarku mencium gemas pipi alesha
Kini aku membawa alesha masuk ke dalam, takut nya alesha masuk angin terkena angin malam, apa lagi di luar sedang berangin.
"Sekarang kita bobok ya! ujarku mengendong alesha ke tempat tidur, kini aku lagi menyusui alesha.
Tidak lama alesha pun tertidur, aku juga ikut berbaring di samping nya, "sayang mami dan papi! lirihku mencium pipi alesha.
Kini aku lagi menatap gelang pemberian mas devan dulu, gelang ini masih sangat bagus karena aku rawat sangat baik!.
Cepat pulang sayang, aku merindukan kamu, mau setiap malam aku mengucapkan cepat pulang itu!
...
bersambung...
...----------------...
Maaf baru bisa update sekarang, akhir-akhir ini author sangat sibuk dengan urusan sekolah, jadinya author bisa update cerita ini siang atau nggak malam!!🙏
(sebelum membaca cerita ini author mau kasih tau kalau cerita ini hanya khayalan semata yang author rangkai menjadi sebuah cerita, jadi kalau alur atau jalan cerita nya agak sedikit berbeda author minta maaf sebesar-besarnya 🙏)
(Author baru pemula untuk merintis cerita ini, semoga cerita author banyak yang minat)
(Kalau author jarang update berarti author lagi sibuk sama urusan sekolah, sekali lagi author kasih tau kalau pembuat cerita ini anak sekolahan, kurang dan lebihnya hanya itu saja yang author sampai kan!)
Makasih ya atas dukungan nya, sedikit terobati hati author yang sempat sedih ini🙏
semoga kedepannya bertambah banyak dukungan dari kalian 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments