Papa melihat aku dengan geramnya, "aduh...siti... jahil banget jadi mami muda kamu! ujar papa mengertakan gigi nya.
Ya mau gimana lagi papa, siapa suruh alesha gemoy banget, ya kan dia jadi sasaran aku.
"Iya dia bikin aku gregetan aja sama pipinya itu, apa lagi badan alesha gembul! ujar ku dengan santui nya
"Mama, papa capek sama anak kamu ini, dari dulu sampai sekarang masih sama saja sifatnya, nggak pernah berubah! ujar papa mengaruk-garuk kepalanya.
Aku tertawa dengan tingkah papa itu, iya yang di bilang papa itu benar, dulu saja anak tetangga aku buat nangis gara-gara aku gigit
"Aduh...markonah kamu ini sudah jadi mami, seharusnya sifat gregetan kamu itu di buang jauh-jauh! ujar mama ingin menjitak kepala aku, tapi mama tidak bisa karena mama sedang gendong alesha.
"Huuuaaa... mam-mi hat...huuaaa...! tangis alesha menujukkan ke nenek nya bekas aku gigit tadi.
"Huuuaaa...kek... mam-mi hat...huuaaa...! tangis alesha mengadu ke kakek nya
Papa sama mama melihat aku sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, sementara aku hanya bersiul-siul tanpa berdosa saja.
"Mami kamu jahat ya sama kamu, masa kamu di gigit nya, emang nya kamu ikan apa? ujar mama menghapus air mata alesha.
Aku hanya tersenyum kecil saja sambil menggigit bibir bawahku, pengen aku gigit lagi tapi takut sama mama.
"Hiks...hiks...nenek...! isak kecil alesha memeluk mama.
"Papa nggak habis pikir sama kamu, kok tega gigit anak sendiri? tanya papa
Aku cengengesan, "hehe, kan udah aku bilang aku itu gregetan sama alesha pa! ujarku
"Iiih...dasar kamu! ujar papa mengertakan gigi nya.
"Mama bawa aja cucu kita ke dalam, markonah ini udah kena kayak nya! ujar papa
Apa? sambil melongo, aku sudah kena? enak aja papa bilang aku sudah kena! aku ini masih waras ya papa! ya kali aku nggak waras!.
"Apa sih pa, aku masih waras ya! ujarku sewot
Papa melambaikan tangannya ke arah aku seperti mengusir aku saja, lalu papa sama mama meninggalkan aku di teras belakang.
Biarlah mereka ke dalam dulu, lebih baik nyantai di sini, lalu aku naik ke atas ayunan gantung itu, aku bersenandung kecil di sana.
Panas-panas gini enaknya beli es krim, tapi aku mager ke luar rumah!
Ya sudah lah lebih baik nyantai di ayunan ini dulu, eh iya jadi ke ingat sama laki-laki yang seumuran mas devan kemaren!
Kira-kira dia siapa ya?, eh iya namanya kalau nggak salah aarav, nama yang bagus seperti orang nya!, aku tersenyum sendiri saat mengingat laki-laki itu.
Astagfirullah...aku langsung saja istighfar, apa yang aku ingat ini? nggak sepantasnya aku mengingat laki-laki lain, sementara suami aku sedang jauh di sana!
Huff...aku menghela nafas panjang, kapan ya mas raka akan pulang? aku sudah kangen dengan dia!
Teleponan sama dia hanya bisa sebentar, mas devan selalu sibuk!
Kalau mas devan pulang sudah pasti dia akan memanjakan alesha, tapi mas devan masih lama pulang nya lagi!
Entahlah aku sangat merindukan dia!
"Mas devan cepat pulang, aku sangat-sangat merindukan kamu! gumamku, sudah berkali ini-ini saja yang aku ucapkan, mulut ini tidak mau berhenti menyuruh kamu pulang mas!
...
Aku kembali lagi membawa secangkir kopi hangat untuk pak aarav, tapi dia kemana?
Tadi dia akan menunggu di sini tapi kok dia sudah menghilang saja!, aku melihat di sekeliling ku, tapi tidak ada tanda-tanda pak aarav di sini!
"Bapak kopinya sudah siap! ujarku, siapa tau dia dengar!
Tapi pak aarav tidak menyahut sama sekali, entah kemana dia? ya sudah lah lebih baik aku tarok di sini saja!
"Akifah tolong antar kopi ke ruang kerja saya! teriak pak aarav.
Dih nyuruh-nyuruh saya aja, pak aarav ini bikin aku kesal saja dengan nya!
"Nggak usah ngeluh, nanti saya potong gaji kamu! ujar pak aarav
Dasar pak aarav tau saja saya lagi ngeluh gini, tidak apa-apa lah kan aku memang bekerja untuk nya dan anaknya, jadi aku tidak boleh mengeluh, yang ada gaji aku bisa dipotong, kalau di potong terus aku nggak bisa kirim uang untuk ibu dan bapak di kampung!
Dengan banyak pertimbangan akhirnya aku melangkahkan kakiku ke ruang kerja pak aarav, aku mengetuk pintu ruangan nya itu.
tok...tok...tok..
"Permisi pak aarav ini kopi pesanan bapak tadi, saya masuk ya! ujarku
"Yaa...! ujar pak aarav dari ruangannya itu, lalu aku masuk ke dalam ruangan itu, betapa terkejutnya aku melihat ruangan ini seperti kapal pecah, baru tadi pagi aku bersihkan ruangan pak aarav, tapi sudah berantakan seperti ini lagi.
Ini yang pakai ruangan orang dewasa apa anak kecil sih?
Lalu aku meletakkan secangkir kopi itu di meja kerja pak aarav, ia menoleh ke arah aku sebentar.
"Kalau begitu saya permisi pak! ujarku hendak keluar, tapi di tahan oleh pak aarav dengan ucapan nya.
"Bersihkan kertas-kertas yang berserakan itu dulu! ujar pak aarav, lalu aku tercengang dan menunjuk diriku sendiri.
"Jangan banyak ngeluh, mau saya potong gaji kamu, terus kamu nggak akan bisa kirim uang lagi untuk ibu dan bapak kamu di kampung? ujar pak aarav masih melihat layar laptop nya.
Dikit-dikit ngancam, itu aja kerjaan mu pak, dasar duda karatan, kalau saya nggak butuh uang, nggak akan saya mau kerja sama duda kayak dia ini, udah arogan, sombong, dingin lagi kayak es batu saja! umpatku dalam hati.
Aku mengumpulkan kertas-kertas yang berserakan di lantai itu, setelah selesai aku membuangnya di tempat sampah.
"Udah pak! ujarku karena pekerjaan aku sudah selesai.
"Ya udah! ujar pak aarav mengusir aku dengan melambai-lambaikan tangannya.
"Oke, udah duda masih aja sombong! lirihku
"Nggak usah mengumpat saya seperti itu, nanti kamu bisa suka sama duda kayak gini lho! ujar pak aarav
Amit-amit aku mau sama duda kayak dia ini, yang ada aku bisa makan hati terus-menerus kalau sama dia!
"Ogah! ujarku spontan saja mulut ini mengeluarkan kata-kata itu, aku langsung menutup mulutku lalu aku langsung saja keluar dari sana.
...
Karena sudah bosan duduk di atas ayunan, kini aku kembali ke dalam rumah, sementara mama sama papa lagi mengajak alesha main bola kecil-kecil milik alesha.
Lalu aku juga ikut bergabung dengan mereka, aku juga mengambil bola itu dan melemparkan ke papa.
"Ha..ha..ha..! tawa alesha saat papa pura-pura pingsan saat aku lempar menggunakan bola kecil tadi.
Aku juga ikut tertawa mama juga ikut tertawa, kini alesha lagi melompat-lompat kegirangan sambil menepuk-nepuk tangannya, tangan kecil nya itu mengambil bola kecil dan melemparkan ke papa lagi.
"Aaakh...! ujar papa pura-pura sakit memegang dadanya.
"Ha..ha..ha..! tawa alesha menunjuk papa yang pura-pura pingsan lagi.
"Kek...haha...kek...nek...kek! ujar alesha melompat-lompat kegirangan sambil menepuk-nepuk tangan nya dan mengajak mama ku untuk melemparkan bola kecil itu lagi ke papa.
Aku menatap putri kecilku itu, hati aku terasa senang sekali saat melihat putri aku yang gembira itu.
Andai saja papi kamu ada di sini sudah pasti kita bermain bersama-sama, mas devan anak mu sudah besar mas, pulanglah mas!
...
bersambung...
...----------------...
Maaf baru bisa update sekarang, akhir-akhir ini author sangat sibuk dengan urusan sekolah, jadinya author bisa update cerita ini siang atau nggak malam!!🙏
(sebelum membaca cerita ini author mau kasih tau kalau cerita ini hanya khayalan semata yang author rangkai menjadi sebuah cerita, jadi kalau alur atau jalan cerita nya agak sedikit berbeda author minta maaf sebesar-besarnya 🙏)
(Author baru pemula untuk merintis cerita ini, semoga cerita author banyak yang minat)
(Kalau author jarang update berarti author lagi sibuk sama urusan sekolah, sekali lagi author kasih tau kalau pembuat cerita ini anak sekolahan, kurang dan lebihnya hanya itu saja yang author sampai kan!)
Makasih ya atas dukungan nya, sedikit terobati hati author yang sempat sedih ini🙏
semoga kedepannya bertambah banyak dukungan dari kalian 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Boys
mulai baca lagi
2022-10-31
0
Ratna Dewi
cerita nya seru.
lanjutkan
2022-09-23
0