part 14. Orang Ganteng

Apa dia tidak merasa ada salah sedikit pun? kenapa dia tidak meminta maaf dengan aku, jadi benar semua pikiran buruk tentang kamu itu benar mas!

Kamu sudah berubah drastis kamu sangat berbeda mas, aku kecewa sama kamu mas!

Kini aku belum tidur aku masih membuka mataku, hanya saja mata ini selalu mengeluarkan air.

"Alesha mami sangat sedih nak! ujarku memeluk tubuh mungil itu

"Hiks...hiks..hiks...! tangis kecil berubah jadi kencang, aku tidak bisa mengontrol tangis ku.

Sakit hati aku saat orang yang aku cintai selama ini berubah begitu saja.

"Mas devan kenapa kamu berubah? gumamku, aku berhenti menangis karena alesha terbangun.

"Mam-mi...! oceh alesha

Aku memberi putri kecilku itu dot yang sudah ada susunya.

"Bobok lagi ya udah malam! ujarku

Alesha masih meminum susu dari dot itu, mata bulat dan hitam itu masih melihat aku, "mam-mi...! oceh alesha membuang dot nya itu.

Alesha duduk lalu ia menghapus jejak air mataku, aku jadi sedikit tenang karena alesha

"Bobok ya nanti papi marah kalau alesha masih bangun! ujarku membaringkan tubuh kecil itu ke kasur.

Aku bersenandung kecil untuk menidurkan alesha, belum lagi alesha tidur, mas devan sudah masuk ke kamar. Lalu ia juga ikut duduk di atas kasur.

"Anak papi kok bangun lagi? ujar mas devan mengelus rambut alesha

Lalu mas devan melihat aku, ia menyadari kalau aku habis menangis.

"Mami kenapa sih? dari tadi nangis melulu? papi dari tadi nanya lho? tanya mas devan

Kebiasaan mas devan selalu memanggil aku mami di depan alesha.

Aku menggeleng cepat

Hati aku masih sakit saat kata-kata kasar itu tergiang-giang di benak aku.

"Terus mami kenapa? papi juga nggak jadi kok berangkat ke Belanda! ujar mas devan

Mas devan mengabaikan alesha yang melihat kami secara bergantian.

"Kamu nggak nanya kenapa aku nggak jadi berangkat besok? tanya nya

Kepengen aku menanyakan nya, tapi mulut aku sangat berat untuk bicara dengan kamu, lalu ia memegang tangan aku.

"Ayolah mami dari tadi melamun aja! ujar nya

Ake menggeleng lagi dan lagi, rasanya mulut aku ini berat saat ingin ngomong sama dia!

"Alesha sayang bobok ya! ujar ku mengelus rambut alesha supaya ia tidur.

Mas devan masih menatap aku, mungkin ia sudah mengingat kesalahan ia tadi siang.

...

Ntahlah kenapa juga siti ngambek nggak tentu kayak gini, kan aku pusing jadi nya, setiap aku tanya dia selalu menggeleng.

Ini aku yang salah tadi atau apa ya? tapi aku sudah berpikir keras lho untuk mengingat kesalahan aku.

Aku masih mengingat kejadian siang tadi, aku menepuk jidatku.

"Cih, istri nggak guna!

Seketika aku mengingat perkataan kasar tadi siang, astaga kenapa aku bisa bicara seperti itu ke siti?

Ini gara-gara aku tersulut emosi jadinya aku bicara kasar ke istri aku sendiri.

"Sayang...! ujarku lalu aku pindah posisi tidur ku ke samping siti.

Aku pindah ke belakang siti, ia masih membelakangi aku.

Dia bergerak sedikit saat aku memeluk dia, seperti nya ia risih saat aku peluk.

Aku menyembunyikan wajahku di punggung siti, tangan ku masih terletak di pinggang nya, ia menyingkirkan tanganku.

"Maafin aku, aku benar-benar tidak sengaja berkata kasar ke kamu! ujarku masih menyembunyikan wajah ku di sebalik punggung nya.

Siti tidak bergeming sama sekali, mungkin dia terlanjur sakit hati dengan kata-kata kasar ku.

Kenapa juga aku bisa melontarkan kata-kata yang tidak baik itu, lidah tak bertulang ini mampu membuat kita bertengkar dengan siapapun.

...

Air mata ini meleleh seketika saat dia mengakui kesalahannya, tapi sulit bagi aku menerima maaf nya.

Malas berbicara itu cara aku menghukum dia, supaya dia jera dan tidak mau bicara kasar sama aku lagi.

Tetap diam itu pendirian yang aku ambil untuk menghukum dia.

Kita tunggu saja dulu sampai mana dia mau meminta maaf dari aku.

"Sayang maaf ya aku salah, sungguh aku tidak bermaksud bilang begitu!

"Bagi aku kamu sangat sempurna, tidak ada kamu mungkin alesha anak kita tidak akan lahir di dunia ini! ujar nya

"Please baby!

"please forgive me dear!

Mas devan mengguncang-nguncang tubuh aku, sampai sampai kasur yang kami tiduri jadi bergerak, lalu aku menghadap ke dia.

Aku tatap matanya lekat-lekat, ia tersenyum ke aku sambil menghapus jejak air mata ini.

"Mau maafin aku kan sayang? tanya dia

Aku tersenyum samar lalu mengelus pipi nya, aku tidak menjawab ucapan dia, tangan ku yang ada di pipinya di pegang, aku berhenti mengelus pipi itu.

"Please talk baby!

Aku menutup mata ku sejenak lalu ku buka kembali, lalu aku mengangguk samar.

"Ya aku maafkan, tapi satu pintaku jangan mengucapkan kata-kata yang menyakitkan bagi aku! ujarku

Ia tersenyum lebar lalu mengecup singkat kening ku, "janji! ujar nya

...

Alhamdulillah akhirnya siti mau memaafkan aku, kalau tidak apa jadinya aku kalau istri aku mendiami aku.

Beruntung aku keingat dengan ucapan aku tadi siang, kalau tidak sudah pasti sampai sekarang siti mendiami aku.

Sungguh aku tersiksa sekali dengan hukuman dari siti.

"Kamu sudah makan? tanya aku ke siti

Dia menggeleng cepat, aku senyum lalu mengecup pipinya.

"Kalau merajuk kamu akan tersiksa sendiri! ujarku, ia mengerutkan keningnya

"Kenapa begitu? apa hubungannya? tanya siti

Aku tertawa kecil sambil mencolek hidung nya yang mancung itu, "ya iyalah, kalau kamu merajuk kamu juga mogok makan, kalau kamu tidak merajuk kamu pasti akan makan! ujarku mencolek hidung nya kembali.

"Aku merajuk gini kan gara-gara kamu! ujar nya

Aku mengangguk kecil mengiyakan ucapan nya itu, memang aku yang salah dan membuat siti merajuk!

"Mau makan, apa langsung bobok sambil kelaparan? tanya ku

"Makan kamu boleh nggak? tanya siti mencoba menggoda aku, aku tersenyum licik.

"Aku aja makan kamu sampai habis, emang kamu mau? tanya ku, ia tersenyum kikuk lalu menggeleng cepat.

"Trauma aku sama kamu! ujar siti lalu ia bangun dan turun dari tempat tidur.

Aku tertawa kecil, "mau kemana? kamu yang mulai jadi kamu harus bertanggung jawab! ujarku tak kalah menggoda dia

"Makan aku lapar! ujar nya

Aku tau pasti wajahnya sudah bersemu merah seperti kepiting rebus, aku mengikuti siti ke luar.

Dia membuka tudung saji, lalu ia tutup lagi tudung saji itu.

"Nggak ada makanan? tanya siti sambil memegang perutnya.

"Pasti ada kok, coba tanya ke bik imah! ujar ku

Siti pergi ke arah kulkas ia membuka kulkas dan mengambil nugget, lalu siti menuju ke penggorengan.

"Yakin mau makan nugget aja? tanya ku, siti mengangguk.

"Nggak ada salahnya kan, nugget enak kok kalau di makan sama nasi, dulu aku sering makan nugget sama nasi! ujar siti

...

Selesai memasak nugget aku mengambil nasi di rice cooker, mas devan dari tadi memperhatikan aku.

"Mau juga! ujarku menyodorkan nugget ke mulut mas devan, ia tersenyum lalu menerima suapan ku itu.

"Maafin aku ya aku sudah salah sama kamu! ujar nya

Kuping aku rasanya sudah penuh dengan kata-kata maaf dari dia, maaf mulu emang nggak ada kata lain selain itu?

"Maaf mulu deh bikin bosan aku dengernya! ujarku

"Iya...! ujar nya

Aku makan di liatin terus oleh nya, jadi malu di liatin sama orang ganteng ini!

...

bersambung...

...----------------...

Maaf baru bisa update sekarang, akhir-akhir ini author sangat sibuk dengan urusan sekolah, jadinya author bisa update cerita ini siang atau nggak malam!!🙏

(sebelum membaca cerita ini author mau kasih tau kalau cerita ini hanya khayalan semata yang author rangkai menjadi sebuah cerita, jadi kalau alur atau jalan cerita nya agak sedikit berbeda author minta maaf sebesar-besarnya 🙏)

(Author baru pemula untuk merintis cerita ini, semoga cerita author banyak yang minat)

(Kalau author jarang update berarti author lagi sibuk sama urusan sekolah, sekali lagi author kasih tau kalau pembuat cerita ini anak sekolahan, kurang dan lebihnya hanya itu saja yang author sampai kan!)

Makasih ya atas dukungan nya, sedikit terobati hati author yang sempat sedih ini🙏

semoga kedepannya bertambah banyak dukungan dari kalian 🙏

Episodes
1 part 1. Pohon Mangga
2 part 2. (POV Siti) Sedih
3 part 3. (POV Devan & Siti) Rasa Rindu Ini Sedikit Mereda
4 part 4. Mami Muda Jahil
5 part 5. Anakmu Sudah Besar!
6 part 6. Gelang Pemberian Devan Dulu!
7 part 7. Gagal Nyantai
8 part 8. (POV Siti) Sesibuk Apa Sih Kamu?
9 part 9. Alamat Bergadang
10 part 10. Devan Pulang
11 part 11. Tatapan Sedih Devan
12 part 12. (POV Devan) Pinggang Aku Encok
13 part 13. Hati Aku Sakit
14 part 14. Orang Ganteng
15 part 15. (POV Devan) Sesuai Fakta
16 part 16. Maafkan Aku
17 part 17. (POV Devan) Nambah Anak lagi Dong Mami!
18 part 18. Kapan-kapan Kita Ke Padang
19 part 19. (POV Siti) Hukuman Nggak Bikin Aku Jera!!
20 part 20. Hubungan Jarak Jauh Lagi
21 part 21. Sindiran Dari Papa
22 part 22. (POV Reno) Bismillah Semoga Mendapat Pengganti
23 part 23. Bahagia Bisa Teleponan
24 part 24. Masalah
25 part 25. Voice Note
26 part 26. Takdir Berkata Lain
27 part 27. Hadiah Yang Ku Minta
28 part 28. Pulanglah Sayang!
29 part 29. (POV Akifah) Merasa Bimbang
30 part 30. Lihat Cara Permainan Aku!
31 part 31. Perasaan Itu Datang Kembali Tanpa Di sadari
32 part 32. Belum Rezeki Kita
33 part 33. Sangat Merasa Bersalah
34 part 34. Sangat Beruntung Memiliki
35 part 35. Terjebak Di Kerumunan
36 part 36. Obat Penawar Pak Presdir!
37 part 37. Benar Kalau Aku Ini Obat Bagi Suamiku
38 part 38. (POV Siti) Aku Benci Kamu!
39 part 39. (POV Devan) Masalah Telah Usai
40 part 40. Aku Percaya
41 part 41. (POV Aarav) Melamar Di Pinggir Jalan
42 part 42. (POV Akifah) Merelakan Cinta
43 part 43. Devan Demam
44 part 44. Merawat Devan
45 part 45. (POV Reno) Acara Pernikahan
46 part 46. Masuk Angin Doang!
47 part 47. Kamu Layak Jadi Menantu Keluarga Ini
48 part 48. (POV Aarav & Akifah) Bahagia Selamanya
49 part 49. Part Tamat
Episodes

Updated 49 Episodes

1
part 1. Pohon Mangga
2
part 2. (POV Siti) Sedih
3
part 3. (POV Devan & Siti) Rasa Rindu Ini Sedikit Mereda
4
part 4. Mami Muda Jahil
5
part 5. Anakmu Sudah Besar!
6
part 6. Gelang Pemberian Devan Dulu!
7
part 7. Gagal Nyantai
8
part 8. (POV Siti) Sesibuk Apa Sih Kamu?
9
part 9. Alamat Bergadang
10
part 10. Devan Pulang
11
part 11. Tatapan Sedih Devan
12
part 12. (POV Devan) Pinggang Aku Encok
13
part 13. Hati Aku Sakit
14
part 14. Orang Ganteng
15
part 15. (POV Devan) Sesuai Fakta
16
part 16. Maafkan Aku
17
part 17. (POV Devan) Nambah Anak lagi Dong Mami!
18
part 18. Kapan-kapan Kita Ke Padang
19
part 19. (POV Siti) Hukuman Nggak Bikin Aku Jera!!
20
part 20. Hubungan Jarak Jauh Lagi
21
part 21. Sindiran Dari Papa
22
part 22. (POV Reno) Bismillah Semoga Mendapat Pengganti
23
part 23. Bahagia Bisa Teleponan
24
part 24. Masalah
25
part 25. Voice Note
26
part 26. Takdir Berkata Lain
27
part 27. Hadiah Yang Ku Minta
28
part 28. Pulanglah Sayang!
29
part 29. (POV Akifah) Merasa Bimbang
30
part 30. Lihat Cara Permainan Aku!
31
part 31. Perasaan Itu Datang Kembali Tanpa Di sadari
32
part 32. Belum Rezeki Kita
33
part 33. Sangat Merasa Bersalah
34
part 34. Sangat Beruntung Memiliki
35
part 35. Terjebak Di Kerumunan
36
part 36. Obat Penawar Pak Presdir!
37
part 37. Benar Kalau Aku Ini Obat Bagi Suamiku
38
part 38. (POV Siti) Aku Benci Kamu!
39
part 39. (POV Devan) Masalah Telah Usai
40
part 40. Aku Percaya
41
part 41. (POV Aarav) Melamar Di Pinggir Jalan
42
part 42. (POV Akifah) Merelakan Cinta
43
part 43. Devan Demam
44
part 44. Merawat Devan
45
part 45. (POV Reno) Acara Pernikahan
46
part 46. Masuk Angin Doang!
47
part 47. Kamu Layak Jadi Menantu Keluarga Ini
48
part 48. (POV Aarav & Akifah) Bahagia Selamanya
49
part 49. Part Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!