Baru rasanya aku senang tapi senang itu hanya sebentar saja yang aku rasakan, minggu besok aku akan balik lagi ke Belanda.
Melihat putri kecilku aku jadi tidak tega meninggalkan nya, apa lagi siti, jelas saja ia tidak akan merelakan aku pergi.
Kini siti sedang bermanja di tangan aku, sedih juga melihat siti yang cemberut saat tau aku minggu besok akan berangkat lagi.
"Apa nggak bisa pekerjaan kamu pindah ke sini saja? tanya siti
"Kalau bisa sudah pasti dari dulu aku pindah, tapi ini tidak bisa! ujar ku
"Kalau aku, alesha ikut bersama kamu gimana? tanya siti
Kalau siti pergi bersama aku, aku takutnya di sana ia tidak ada teman, apa lagi aku juga jarang pulang ke apartemen di sana!
"Tidak bisa sayang! ujarku
Ia melepaskan pelukan tangan dari aku, ia melihat aku, "kenapa? kamu takut ketahuan ada apa-apa di sana?, iya, itu alasannya? ujar siti.
Lalu siti pergi dari tempat aku, kenapa dia bisa bilang seperti itu? anggapan dia itu bikin aku kaget, bisa-bisa nya dia bicara seperti itu!
"Aku melarang kamu karena aku juga jarang pulang ke apartemen di sana! ujar ku
"Iya kamu jarang pulang ke apartemen itu, karena rumah ke dua kamu sudah ada kan! ujar nya
Aku tambah terkaget-kaget dengan ucapan siti, apa dia tidak memikirkan perasaan aku? kalau ucapan nya itu seolah-olah menuduh aku selingkuh dari nya!
"Istighfar siti! apa omongan kamu itu tidak di saring dulu? ujar ku
Ia menatap aku sudut matanya sudah berair, aku ingin menghapus air mata itu, tapi aku enggan karena ia ngomong tentang aku yang tidak tidak.
"Pantas aku bicara seperti itu, karena rasanya ada yang kamu tutup-tutupi dari aku! ujar nya
Aku tambah mengerutkan keningku, astagfirullah, astagfirullah, astagfirullah, aku mengucap istighfar tiga kali dalam hati, sambil mengelus dada yang sempat sesak, saat orang yang aku percayai kini malah tidak mempercayai aku lagi.
"Kamu meragukan aku lagi? kamu tidak mempercayai aku lagi? tanya ku mendekati siti, tapi dia menyuruh aku tidak mendekati nya.
"Jawabku iya! jawab siti
"Apa-apa ini siti? aku kecewa sama kamu lho! ujar ku, sungguh aku sangat kecewa dengan siti.
"Asalkan kamu tau, cinta aku dari dulu sampai sekarang masih sama ke kamu, tidak ada di hati aku untuk menghianati kamu! ujar ku, lalu aku pergi dari sana.
Hati aku sedikit tercubit, tersinggung dengan kata-kata siti tadi, ntahlah kenapa ia bisa berpikiran buruk tentang aku.
...
Aku menangis di bawah pohon mangga ini, kepercayaan aku untuk dia itu sudah menipis.
"Hiks...hiks...kenapa aku bisa gini sih? umpatku sambil menangis
Andai saja dia tidak pernah pergi ke sana, mungkin aku tidak akan berpikiran buruk ke dia.
"Ayolah siti jangan menambah beban pikiran kamu tentang dia!
"Pikiran buruk itu harus kamu buang jauh-jauh!
Aku menghapus air mataku kini aku termenung meratapi nasib, kalau pikiran buruk itu terjadi bagaimana? apa aku akan sanggup!
Air mata ini meleleh lagi, sungguh hidup aku sangat berantakan sekarang ini, andai saja aku tidak terburu-buru menikah dengan nya, mungkin beban berat ini tidak akan aku pikul.
"Aaaakh...! hati aku sakit! teriak aku
Kenapa aku terlalu terburu-buru mengambil keputusan dulu, nikah muda itu tidak segampang yang kita pikirkan!
"Benar kata papa, kenapa aku terlalu terburu-buru menikah, sementara kakak aku sendiri belum menikah! kan jadinya begini, aku yang menanggung nya! penyesalan ku
Aku memijit-mijit pelipis ku, apa yang aku pikirkan ini? kenapa aku mengumpati diri aku sendiri?
Astagfirullah alhazim istighfar siti, aku tidak boleh begini! tidak boleh!
"Aku harus minta maaf dengan mas devan! gumamku, menghapus air mataku.
Aku pergi ke dalam rumah, aku ingin minta maaf dengan suamiku, aku salah seharusnya aku tidak boleh berpikiran buruk tentang suami aku sendiri.
Di ruang keluarga ada papa yang lagi duduk sambil membaca koran, "papa! panggil ku
Papa menyibak korannya ia melihat aku dengan tatapan biasa saja.
"Nganggu aja! ujar papa
"Maaf pa!
"Papa liat mas devan tidak? tanya ku
"Kamar kali! ujar papa kembali membaca koran, ia menutup wajahnya dengan koran itu.
"Oke, makasih pa! ujarku
Aku menaiki anak tangga, aku harus buru-buru minta maaf ke mas devan, aku istri yang jahat, bisa-bisa nya aku menuduh suamiku yang tidak-tidak.
Sampai di kamar aku melihat mas devan yang lagi berdiri di balkon kamar, kelihatan nya ia kepikiran dengan ucapan aku tadi.
"Maaf mas! ujarku langsung memeluk dia, ia melepaskan pelukan dari aku.
Kini ia kembali masuk ke dalam kamar, sudut mataku kembali berair, mungkin mas devan sakit hati dengan ucapan aku tadi.
Ia duduk di sofa aku menghampiri nya, "maafin aku mas! ujarku, ia hanya diam saja, aku memegang tangan nya, lagi-lagi ia menolaknya.
"Hiks...hiks..hiks...aku salah mas aku salah, aku salah, maafin aku, aku tidak bermaksud ngomong seperti itu, aku tidak bermaksud menuduh kamu selingkuh! ujar ku menangis di hadapan nya, kini aku sedang bertekuk lutut di hadapan nya.
Aku memeluk kakinya, sementara mas devan lagi duduk, "hiks...hiks...hiks...mas...maafin aku...! tangis ku seperti anak kecil.
"Tolong maafin aku mas...! isak ku masih memeluk kaki mas devan.
Ia mengambil tangan ku yang lagi memeluk kakinya.
Sama seperti tadi ia menyingkirkan tangan ku dari nya, ya ampun apa aku sangat bersalah? sampai-sampai mas devan tidak mau aku sentuh.
Apa omongan aku tadi membuat hatinya begitu sakit?
"Hiks...hiks...hiks...mas....! tangis ku semakin menjadi-jadi, ia tidak peduli dengan tangisan aku dan permintaan maafan dari aku.
Ya Allah aku telah salah!
Kini ia pergi ke atas kasur, ia benar-benar kecewa dengan aku, kenapa bisa-bisa nya aku menuduh dia selingkuh?
Aku menghampiri dia, "hiks...hiks.. ma--***...!
Ia menutup mulut ku, "diam kepala aku sakit, terserah kamu mau berpikir buruk sama aku! ujar nya
Hati aku langsung terenyuh dengan kata-kata mas devan tadi, dia sangat-sangat kecewa dengan aku, aku minta maaf saja ia tidak mau, omongan aku sangat menyakitkan hatinya nya.
"Mas...! lirihku
"Ck..! decak nya
"Tapi aku mau minta maaf mas! ujar ku
Ia menatap aku penuh kebencian mata elangnya menatap tajam ku.
"Diam siti kepala aku sakit! ujar nya mendorong tubuhku ke ranjang, aku langsung terduduk di ranjang.
"Tidak perlu minta maaf sama aku! toh kamu nggak akan percaya sama aku! ujar nya
"Aku memang salah maafin aku! ujarku
"Ck... kamu tidak salah aku yang salah! jadi kamu tidak perlu minta maaf sama aku! ujar nya
Lalu aku berdiri aku menggeleng-nggelengkan kepalaku, "aku salah!
"Berkali-kali aku bilang kamu...tidak salah...! ujar nya menaikan suaranya.
"Kepala aku mau pecah, sakit kepala aku! ujar nya
"Kamu tenang saja besok kamu tidak akan melihat aku lagi, besok aku akan berangkat! ujar nya
Aku menggeleng-nggelegkan kepalaku, apa maksud dia, dia mau meninggalkan aku di saat kita lagi bertengkar gini?
Aku tidak akan melepaskan dia sebelum pertengkaran ini berakhir!
...
bersambung...
...----------------...
Maaf baru bisa update sekarang, akhir-akhir ini author sangat sibuk dengan urusan sekolah, jadinya author bisa update cerita ini siang atau nggak malam!!🙏
(sebelum membaca cerita ini author mau kasih tau kalau cerita ini hanya khayalan semata yang author rangkai menjadi sebuah cerita, jadi kalau alur atau jalan cerita nya agak sedikit berbeda author minta maaf sebesar-besarnya 🙏)
(Author baru pemula untuk merintis cerita ini, semoga cerita author banyak yang minat)
(Kalau author jarang update berarti author lagi sibuk sama urusan sekolah, sekali lagi author kasih tau kalau pembuat cerita ini anak sekolahan, kurang dan lebihnya hanya itu saja yang author sampai kan!)
Makasih ya atas dukungan nya, sedikit terobati hati author yang sempat sedih ini🙏
semoga kedepannya bertambah banyak dukungan dari kalian 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments