Tiga minggu berlalu, the bad boys dinyatakan naik kelas, dan mereka juga masuk ke jurusan yang telah di sepakati sebelumnya yaitu IPA, berkat lobby yang di lakukan oleh Ardi kepada pihak kesiswaan, mereka pun di tempatkan di kelas yang sama.
Semenjak kejadian saat pentas seni, Dimas tak sekalipun berbicara pada Anna, sudah berbagai cara Anna lakukan untuk bisa bertemu dengan Dimas namun semuanya gagal, mulai dari menunggu di halte seharian, ya Anna benar benar menunggu Dimas dari pagi hingga tengah malam sebelum akhirnya Anna pingsan karena kelelahan, hingga Anna harus rela mendapatkan caci maki dari Noval saat dia meminta bantuan the bad boys untuk bertemu Dimas, namun semua usaha Anna berakhir sia sia.
Hari sabtu yang seharusnya hari untuk bermalas malasan bagi Dimas, Noval dan Ardi justru menjadi hari yang suram, mereka terpaksa datang ke sekolah untuk menghadiri rapat persiapan panitia MOS, MOS akan berlangsung dua hari lagi, awalnya ketiga biang onar itu malas untuk datang, tapi karena ancaman Amar yang tidak akan mau menjadi ketua kelas dan tidak mau membantu mereka bertiga untuk bolos upacara akhirnya dengan berat hati ketiga biang onar datang kesekolah.
"Semangat men" ucap Amar yang duduk di belakang kemudi mobil Dimas, semalam mereka menginap rumah Dimas, alasan takut Dimas bunuh diri Ardi gunakan agar mereka bisa menginap di rumah Dimas selama libur semester, dan dengan kurang ajarnya Ardi juga bercerita pada mama Dimas tentang apa yang menimpa Dimas, bukannya sedih mama Dimas justru tertawa mendengar cerita Ardi.
"Diam lo!, nyetir aja yang benar gak usah banyak cingcong" kesal Ardi dengan mata yang masih terpenjam.
Tiga orang yang baru sempat tidur dua jam saja tentu sangat emosi ketika Amar membangunkan mereka di pagi hari, umpatan dan sumpah serapah mereka berikan pada Amar ketika Amar memberitahu pagi ini jam tujuh ada rapat di sekolah.
"Kenapa lo gak bilang dari semalam, tau gini kan gak usah begadang" omel Dimas yang hanya dibalas dengan cengiran kuda oleh Amar.
"Sorry sorry"
Amar pun mulai melajukan mobil menjauh dari rumah Dimas, baru beberapa menit mobil berjalan tidak lagi terdengar umpatan dari ketiga sahabatnya, Amar pun mengedarkan pandangannya.
"Gue kaya pengasuh tiga bayi besar njir" gerutu Amar yang melihat ketiga sahabatnya sudah kembali terlelap dan berkelana ke alam mimpi.
Mobil pun mendarat dengan sempurna di sekolah, Amar dengan susah payah membangunkan ketiga sahabatnya, kemudian mendorong badan mereka yang berjalan dengan sempoyongan ke ruang rapat.
"Mabok lo bertiga?" suara menjengkelkan Aldo terdengar saat the bad boys masuk ke dalam ruang rapat, semua mata tertuju ke arah pintu ruangan itu.
"Hehehe, gue lupa ngasih tau mereka semalem kalo pagi ini ada rapat, jadi mereka belum tidur" jawab Amar berusaha memberi penjelasan karena melihat tatapan penuh tanya dari semua orang yang ada di dalam ruangan, Amar mendudukkan ketiga temannya di atas kursi.
Ketua OSIS pun mulai membuka rapat, sesekali dia menghentikan ucapannya karena menegur tiga orang biang onar yang malah tertidur dengan pulas, dia harus ekstra sabar menghadapi tiga biang onar yang kembali terpejam saat dia melanjutkan memberi arahan.
"Lo bertiga kalau gak niat ikut rapat mending keluar aja deh" Kesal Anita karena sudah berkali kali menegur tiga biang onar itu.
"OKE" jawab Noval, Dimas dan Ardi kompak, mereka pun langsung berdiri dengan mata yang terbuka lebar penuh semangat dan melangkah keluar ruang rapat.
"Eh eh eh mau kemana lo" cegah Anita saat ketiganya hendak membuka pintu.
"Kan lo nyuruh kita keluar gimana si" kesal Dimas.
"Gue nyuruh lo bertiga keluar karena dari tadi tidur doang, sekarang giliran gue suruh keluar malah segar mata lo bertiga, udah balik lagi ke tempat lo tadi" omel Anita.
"Si*l" umpat ketiganya kompak, hal tersebut memancing gelak tawa seluruh orang yang ada di ruang rapat termasuk Anna, Anna tertawa bahagia melihat Dimas, setelah hampir tiga minggu dia tidak bertemu dengan Dimas akhirnya hari ini dia bisa berjumpa lagi dengan Dimas.
Rapat pun dilanjutkan, kali ini Amar mengambil alih kepemimpinan rapat, dia yang menjabat sebagai kepala seksi pelaksana akan membuat pengumuman posisi apa saja yang akan di isi oleh teman temannya.
"Oke dengarkan baik baik semua saya akan mengumumkan posisi kalian masing masing" Amar kemudian membuka dokumen yang sebelumnya telah di persiapkan.
Noval mengisi posisi DISMAN (disiplin dan keamanan) sesuai permintaannya dari awal, Noval yang tabiatnya malas menjadi panitia ospek langsung menolak mentah mentah saat Amar menawarkan posisi pendamping kelas padanya, sedangkan Ardi yang ingin tebar pesona pada dede dede gemas justru meminta posisi pendamping kelas, Dimas tidak meminta apapun dia bilang terserah Amar saja.
"Pendamping kelas X1 Ardi dan Eva"
"Gila lo" protes Ardi yang langsung menarik perhatian semua orang.
"Hehehe maaf maaf" tersenyum kikuk "Saya mau protes ketua pelaksana". Ardi mengangkat tangannya.
"Tidak menerima interupsi dan keberatan" jawab Amar tegas.
"Awas lo ntar men" Ancam Ardi dengan tatapan tajam.
"Kalau gak terima keluar aja, tuh pintu keluar sebelah sana" celetuk Aldo yang langsung di balas tatapan intimindasi oleh the bad boys, Aldo di jadikan musuh nomor satu oleh the bad boys.
"Tenang semuanya" Amar manikkan nada bicaranya untuk mengendalikan situasi.
"Selanjutnya kelas X2 yang menjadi pendampingnya Aldo dan Bunga"
"Apa apaan nih" kini Aldo yang protes, karena Aldo sebelumnya request untuk jadi pendamping dengan Anna di kelas yang sama.
"Kalau gak terima keluar aja" Noval, Dimas dan Ardi mencibir bersamaan yang membuat Aldo langsung mengunci mulutnya rapat rapat.
"Untuk kelas X3 Dimas dan Anna yang akan menjadi pendampingnya" lanjut Amar yang langsung membuat Anna mengulum senyum, Dimas tidak menunjukkan ekspresi apapun, wajahnya tetap datar seperti sebelumnya.
"Lo peped terus ntar men di kelas ya" ucap Ardi sembari menaik turunkan alisnya.
"Kalau mau hari ini juga bisa gue tikung si Aldo kampret itu" jawab Dimas dengan angkuhnya.
"Sok kecakepan lo" cibir Ardi.
Acara di lanjutkan dengan arahan dari guru pembina OSIS, sebelum akhirnya di tutup dengan acara doa bersama, berharap kelancaran acara MOS nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments