Sahabat yang baik

Dimas, Amar dan Noval dengan setia berdiri di depan ruang BK tanoa sekalipun mengalihkan pandangan dsri sosok Ardi yang tengah duduk di dalam, mereka tengah menunggu mama Dimas datang, pihak sekolah menyuruh Ardi untuk memanggil orang tuanya, sedangkan orang tua Aldo sudah lebih dahulu datang.

"Kenapa kamu pukul anak saya?" tanya ayah Aldo dengan suara tinggi dan rahang yang mengeras.

"Aldo aja lemah" Ardi tersenyum tipis "Cuma gue colek doang aja tepar" lanjut Ardi yang langsung mebuat ayah Aldo menamparnya dengan keras.

"Cuih" Ardi meludah sembari menyeka darah yang mengalir dari sudut bibirnya.

Guru BK yang ada di situ buru buru menarik ayah Aldo untuk menjaga jarak dari Ardi.

"Kamu harus sopan sama orang tua Ardi" ketus guru BK pada Ardi.

"Dia bukan orang tua saya pak" sarkas Ardi.

Guru BK hanya bisa menggelengkan kepala, bukan sekali ini Ardi membuat masalah, Ardi selalu saja bisa membantah ucapan guru BK.

"Kamu kalau bicara sama bapak yang sopan Ardi!"

"Dimana letak ketidak sopanan saya pada bapak?" Ardi tersenyum miring "Bisa bapak tunjukkan" ucapnya yang membuat guru BK langsung bungkam seribu bahasa.

Mulut beracun Ardi selalu bisa membungkam lawan bicaranya.

Sedangkan di luar ruangan, Dimas dan Amar susah payah menahan tubuh Noval yang hendak berlari kedalam, Noval tidak terima melihat Ardi di tampar dengan keras oleh ayah Aldo.

"Sabar men sabar" bisik Amar yang tengah memiting Noval.

"Diam lo!" bentak Noval sembari terus berusaha membrontak.

"Men lo jangan gini, kalau lo masuk masalah jadi panjang" Dimas berusaha menenangkan Noval juga.

"Lo kalau gak mau bantu Ardi diam aja njing, lepasin gue bangs*t" umpat Noval.

Dimas dengan di bantu Amar kemudian menyeret tubuh Noval untuk kembali ke kelas, Noval yang memiliki temprament tinggi dan susah mengendalikan emosi tidak akan membantu di ruang BK nanti.

"Ngapain lo bawa gue ke kelas njing, lo gak liat sahabat kita di pukulin di ruang BK" protes Noval sembari membrontak dari pitingan Amar dan cekalan Dimas di lengannya, sepanjang koridor menuju kelas banyak pasang mata melihat ke arah mereka, tidak sedikit murid yang tahu telah terjadi perkelahian di kantin tadi.

"Mau gue gamparin lo semua" hardik Dimas pada segerombolan orang yang tengah melihat ke arahnya.

"Bubar woy!" teriak Amar.

"Men lo dengerin gue dulu, tenang dulu dikit men" ucap Dimas setelah mendudukkan Noval dengan paksa di bangkunya, cekalannya belum dia lepaskan dari tangan Noval begitu juga pitingan Amar di leher Noval.

Dimas kemudian menjelaskan rencananya pada Amar dan Noval, Dimas berencana akan menemui mamanya dulu nanti di gerbang sebelum masuk ke dalam, dia akan mengatakan tentang apa yang terjadi, dan mengatur strategi dengan mamanya, perihal tamparan ayah Aldo pada Ardi akan Dimas jadikan senjata untuk menyerang balik ayah Aldo jika ingin memperpanjang masalah nantinya.

Huh.....

Noval membuang nafas berat, Amar melepaskan pitingan di leher Noval, Dimas masih mencengkram lengan Noval namun sudah tidak sekuat tadi.

"Gue ikut men" ucap Amar.

"Jangan lo di sini aja jagain Noval" Dimas menatap Amar "Jangan sampai dia lepas dari jangkauan lo" Amar mengangguk, Dimas kemudian melangkah pergi keluar kelas.

"Men" teriak Noval ketika Dimas sudah berada di pintu kelas "Gue percaya sama lo, lo beresin" ucapnya yang di balas senyuman dan anggukan kepala oleh Dimas.

Dimas saat ini tengah duduk di warung yang berada di seberang sekolahnya, matanya menatap lekat lekat jalanan di depannya, dia tengah menunggu mamanya yang mungkin sebentar lagi akan sampai.

Dari kejauhan terlihat city car berwana merah berjalan pelan mendekat ke arah sekolah, dengan langkah gesit Dimas langsung berlari untuk menghadang mobil itu.

Mama Dimas langsung menginjak rem, dia turun dengan wajah memerah "Adek kamu apa apaan" omel Mama Dimas karena Dimas tiba tiba berdiri di depan mobinya "Untung mama pelan kalau tidak kamu udah ketabrak tadi" lanjutnya memarahi sang anak.

Dimas tak mengindahkan omelan mamanya, dia kemudian menarik tangan mamanya dan di tuntun untuk kembali memasuki mobil, Dimas bergegas memutari mobil untuk masuk ke dalam bangku penumpang.

"Minggir dulu di depan situ ma" pinta Dimas sembari menunjuk tanah lapang yang berada tepat di samping warung.

"Kenapa dek?"

"Udah mama minggir aja dulu, nanti Dimas jelasin"

"Mama udah di tunggu katanya Ardi tadi berantem" protes mama Dimas.

"Ma" ucap Dimas dengan suara tegas dan tatapan tajam.

"Iya iya" Akhirnya mama Dimas mengalah setelah mendengar suara tegas sang anak.

"Mama dengerin Dimas bicara jangan di potong sebelum Dimas selesai oke"

Dimas diam menunggu respon mamanya, setelah mamanya mengangguk Dimas kemudian menarik nafas dalam dalam sebelum memulai bercerita.

Beragam ekspresi di tunjukkan oleh mama Dimas ketika mendengar cerita dari putranya, mulai dari senyum bahagia hingga raut wajah khawatir, Dimas menceritakan semuanya tanpa ada yang di tutup tutupi, mulai dari awal kenal dengan Anna, lalu janjinya dengan Anna, hingga penyebab Dimas dan Aldo berkelahi tetapi Ardi menutupi kesalahan Dimas, hingga ayah Aldo yang menampar Ardi.

"Ternyata anak mama sudah besar, sudah tahu cinta cintaan, pantes kemarin semangat diet dan perawatan" ucapan pertama mama Dimas setelah mendengar semua cerita Dimas.

"Ma" Dimas menatap mamanya dengan perasaan kesal, karena melihat mamanya malah mengejek dirinya.

"Iya iya, kamu udah kenal cinta tapi masih ngambekkan" ledeknya lagi.

Mama Dimas kemudian melajukan mobilnya kembali menuju ke arah gerbang sekolah, setelah berhenti karena di tanya keperluan ke sekolah oleh satpam akhirnya mama Dimas melajukan mobilnya ke tempat parkir yang di tunjukkan oleh satpam.

"Ma inget ya ma" ultimatum Dimas sebelum mamanya keluar dari mobil.

"Iya iya, kamu percayakan saja sama mama, kamu kembali ke kelas saja mama bisa atasi semua sendiri" ucapnya dengan yakin.

"Makasih ma, Dimas sama Ardi minta maaf ngerepotin mama, udah buat mama kecewa" ucap Dimas dengan tatapan penuh penyesalan.

"Mama kecewa tapi mama juga bangga, Ardi kan anak mama juga, kamu nanti harus berterimakasih sama Ardi, dia udah menunjukkan sebagai sahabat yang baik"

Dimas mengangguk mantap, sebelum kembali ke kelas Dimas mengantarkan mamanya ke ruang BK terlebih dahulu, setelah mamanya masuk ke dalam Dimas sesaat menatap wajah Ardi yang malah terlihat santai duduk di depan ayah Aldo yang justru terlihat sedang emosi.

"Gue bakal balas kebaikan dan pengorbanan lo men, bahkan di kehidupan selanjutnya" ucap Dimas dalam hatinya kemudian melangkah menjauh dari ruang BK untuk menuju kelasnya.

Episodes
1 Teman baru
2 Masalah di hari pertama
3 Kita Sahabat
4 Anna
5 Gak usah ngrepotin Tuhan
6 Tangisan Anna
7 New hope
8 Mencoba
9 Kecewa
10 Kebahagiaan Dimas
11 3 kali kesempatan
12 Menguatkan hati
13 Sakit
14 Sahabat yang baik
15 Mama Gue
16 Kesempatan Emas
17 Gue yang tekejut
18 Patah Hati
19 Kakak Pendamping
20 Mos 1
21 Mos 2
22 Mos 3
23 Masalah di minggu pertama
24 Perang atau by one
25 Ilmu Hitam
26 Nasihat dari buaya untuk buaya
27 Akal bulus buaya
28 Satu sakit semua sakit
29 Membantu sahabat
30 Lo bukan sahabat gue
31 Anna dan Aldo
32 Berpacu dalam melody
33 Aku bukan pilihan
34 Isi hati Aldo
35 Pemain cadangan (Dinda ternyata liar)
36 Bidadari surga
37 Jaga jarak aman
38 Rahasia Anna
39 Tak ada peluang (Ulang tahun)
40 Jangan pernah Meminta maaf
41 Hitam itu putih
42 Dimas mahendra aku mencintaimu
43 Aku ingin pergi dengan tenang
44 Doa tulus Dimas
45 Perhatian kecil
46 Pre wedding
47 Aku akan melepas Dimas
48 Will you be my grilfirend?
49 Senyuman itu
50 Lo yang gue cari
51 Terus terkenang
52 Apa gue harus bersyukur
53 Wanita tetaplah wanita
54 Kucing beneran
55 The Bar Bar Namira
56 Twin Bastards
57 Aku menunggumu pulang
58 Basa basi bisa
59 Kehidupan kedua
60 Tukang sol sepatu
61 Dinda tunjukkan pesona mu
62 Tetap bertahan
63 Setulus cinta Dinda
64 Lihat aku
65 Salah paham
66 Mengejar cinta Daisi?
67 Menghargai
68 Persahabatan di atas segalanya
69 Gadis bar barku
70 Mengikhlaskan
71 Firasat Ardi
72 Dinda tahu
73 Minum racun
74 Pepatah jalanan
75 Hari Penghakiman
76 Dunia paralel
77 Egoislah kali ini saja
78 Bagian hidup
79 See you
80 Pertemuan tak terduga
81 Rencana bertemu
82 Kejutan
83 Teman
84 Memungut sampah
85 Perang dingin
86 Waspada
87 Jaga jarak dengannya atau denganku
88 Lying is lying
89 Mantan sahabat dan mantan kekasih
90 Will you marry me?
91 Pernikahan
92 Butuh waktu sendiri bukan motivasi
93 Pahlawan
94 Tercipta(bukan) untukku
95 Perawan tua
96 Terlalu nyaman
97 Casing model lama
98 Belum move on
99 Dimas si muka dua
100 Meminta kepastian
101 Setangkai mawar merah
102 I'm the winner
103 I Am Home
104 Exstra part 1
105 Exstra part 2
106 Extra part 3
107 Exstra part 4
108 Extra part 5
109 Exstra part 6
110 Exstra part 7
111 Extra part 8
112 extra part 9
113 Final episode.
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Teman baru
2
Masalah di hari pertama
3
Kita Sahabat
4
Anna
5
Gak usah ngrepotin Tuhan
6
Tangisan Anna
7
New hope
8
Mencoba
9
Kecewa
10
Kebahagiaan Dimas
11
3 kali kesempatan
12
Menguatkan hati
13
Sakit
14
Sahabat yang baik
15
Mama Gue
16
Kesempatan Emas
17
Gue yang tekejut
18
Patah Hati
19
Kakak Pendamping
20
Mos 1
21
Mos 2
22
Mos 3
23
Masalah di minggu pertama
24
Perang atau by one
25
Ilmu Hitam
26
Nasihat dari buaya untuk buaya
27
Akal bulus buaya
28
Satu sakit semua sakit
29
Membantu sahabat
30
Lo bukan sahabat gue
31
Anna dan Aldo
32
Berpacu dalam melody
33
Aku bukan pilihan
34
Isi hati Aldo
35
Pemain cadangan (Dinda ternyata liar)
36
Bidadari surga
37
Jaga jarak aman
38
Rahasia Anna
39
Tak ada peluang (Ulang tahun)
40
Jangan pernah Meminta maaf
41
Hitam itu putih
42
Dimas mahendra aku mencintaimu
43
Aku ingin pergi dengan tenang
44
Doa tulus Dimas
45
Perhatian kecil
46
Pre wedding
47
Aku akan melepas Dimas
48
Will you be my grilfirend?
49
Senyuman itu
50
Lo yang gue cari
51
Terus terkenang
52
Apa gue harus bersyukur
53
Wanita tetaplah wanita
54
Kucing beneran
55
The Bar Bar Namira
56
Twin Bastards
57
Aku menunggumu pulang
58
Basa basi bisa
59
Kehidupan kedua
60
Tukang sol sepatu
61
Dinda tunjukkan pesona mu
62
Tetap bertahan
63
Setulus cinta Dinda
64
Lihat aku
65
Salah paham
66
Mengejar cinta Daisi?
67
Menghargai
68
Persahabatan di atas segalanya
69
Gadis bar barku
70
Mengikhlaskan
71
Firasat Ardi
72
Dinda tahu
73
Minum racun
74
Pepatah jalanan
75
Hari Penghakiman
76
Dunia paralel
77
Egoislah kali ini saja
78
Bagian hidup
79
See you
80
Pertemuan tak terduga
81
Rencana bertemu
82
Kejutan
83
Teman
84
Memungut sampah
85
Perang dingin
86
Waspada
87
Jaga jarak dengannya atau denganku
88
Lying is lying
89
Mantan sahabat dan mantan kekasih
90
Will you marry me?
91
Pernikahan
92
Butuh waktu sendiri bukan motivasi
93
Pahlawan
94
Tercipta(bukan) untukku
95
Perawan tua
96
Terlalu nyaman
97
Casing model lama
98
Belum move on
99
Dimas si muka dua
100
Meminta kepastian
101
Setangkai mawar merah
102
I'm the winner
103
I Am Home
104
Exstra part 1
105
Exstra part 2
106
Extra part 3
107
Exstra part 4
108
Extra part 5
109
Exstra part 6
110
Exstra part 7
111
Extra part 8
112
extra part 9
113
Final episode.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!