Fara kebingungan didalam mall, kesana kemari mencari Vincent. Karena sudah berkeliling dan tidak menemukanya, membuat kakinya terasa lelah dan pegal.
Dia lalu teringat pada kekasihnya, Leo. Fara lalu menelpon Leo dan memintanya untuk menjemputnya.
Leo yang kebetulan baru saja melewati mall tersebut, putar balik dan menjemput Fara. Mereka sekarang ada dimobil.
"Untunglah kau segera datang. Batreku lowbat," kata Fara dan menyimpan handphonenya ditas kecil yang dia bawa.
"Kau terlihat cantik malam ini, aku sangat merindukanmu," kata Leo menatap Fara akan menciumnya, namun Fara menghindar.
"Tunggu sampai aku bercerai. Bagaimana pun, aku sudah resmi jadi istrinya,"
"Lalu hubungan kita?" Leo nampak kaget sekaligus kecewa dengan sikap Fara yang jadi menjaga jarak.
"Sementara biarkan aku selesaikan masalahku dulu. Setelah itu aku akan datang padamu,"
"Okey sayang. Aku akan sabar demi dirimu,"
"Terimakasih," kata Fara lalu mulai mengantuk dan terlelap. Diapun tertidur pulas hingga sampai dirumah Leo.
Leo menatap Fara agak lama dan karena dia tidak bangun juga, maka Leo menggendongnya masuk.
Bahkan saat digendong pun, Fara tidak bangun, dan masih lelap tertidur. Leo lalu menidurkan Fara disofa yang agak lebar diruang tamu.
Membuatkan Fara tetap tidur dan menyelimutinya.
Sementara, Vincent sudah sampai di mall tersebut. Dia menghubungi Fara namun handphonenya tidak aktif. Dia lalu mencarinya kesana kemari ke seluruh tempat. Sampai kakinya terasa pegal tapi tetap tidak menemukan Fara.
"Sial, kemana dia menghilang? Kenapa handphonenya dimatikan? Ohh, mungkin dia sudah pulang ke hotel," kata Vincent lalu kembali keparkiran dan melajukan mobilnya ke arah hotel.
Sampai dihotel dia langsung naik keatas dan masuk kekamarnya.
"Dia tidak ada disini? Lalu kemana perginya gadis nakal itu? Mungkinkah pulang kerumah orang tuanya?"
Vincent merebahkan dirinya disofa didalam kamar.
"Biarlah, setidaknya aku akan tenang tidur malam ini," Vincent lalu menyalakan televisi dan hari mulai hujan.
Dirumah Leo, hujan juga sangat deras dan suasana diluar begitu gelap karena mendung. Fara masih tertidur pulas disofa.
Leo menatap kekasihnya itu sangat lama. Ingin rasanya dia menciumnya dan memeluknya. Namun Fara melarangnya dengan alasan sekarang dia sudah menjadi istri orang.
Perlahan Fara terbangun dan mereka saling bertatapan. Fara menatap Leo dan sejenak lupa jika ini dirumah Leo dan dia belum mengabari Vincent.
"Leo,"
"Ada minuman? Aku sangat haus," kata Fara lalu duduk.
"Ya, akan aku ambilkan," Leo lalu berjalan ke dapur dan mengambilkan minuman untuk Fara.
"Minumlah," Dengan perlahan Fara meminumnya lalu menatap sekeliling.
"Astaga! Apakah aku ada dirumahmu?" tanya Fara berjingkat.
"Ya, dirumahku?"
"Ohh, aku harus segera pulang. Bisa antarkan aku ke hotel?" tanya Fara melihat jika diluar hujan sangat deras.
"Tapi bukanya sangat deras. Tunggulah sampai reda," kata Leo.
"Mau makan mie? Biar aku buatkan?" tanya Leo pada Fara.
"Baiklah," Fara lalu berjalan ke jendela dan melihat keluar. Hujan sangat deras dan disertai petir juga.
Fara lalu mendekap badanya sendiri seakan rasa takut memulai terlintas. Dia lalu duduk disofa kembali.
Fara menyalakan televisi dan ada berita jika dijalan Hasan ada pohon tumbang dan menyebabkan kemacetan panjang. Jalan Hasan adalah jalan yang menuju ke hotel.
Fara menarik nafas dalam. Dan saat itu Leo sudah selesai membuatkan mie untuk Fara.
"Ada apa?" tanya Leo saat menoleh berita di televisi.
"Ada pohon tumbang. Jalan ke arah hotel macet total," kata Fara.
"Ohh, jika begitu tunggulah sampai pohon itu disingkirkan. Sekarang, makanlah ini, selagi hangat,"
"Leo, terimakasih, kamu sangat baik. Dan, hanya kamu yang membuatku merasa seperti seorang ratu," kata Fara lalu makan.
Leo hanya menatap kekasihnya dengan rasa kecewa karena dia menikah dengan orang lain.
"Biar aku yang bawa kebelakang," kata Leo saat Fara sudah menghabiskan makanannya.
"Tapi,"
"Tidak papa," Leo lalu berjalan kedapur, menaruh mangkok kotor bekas makan Fara. Dia lalu kembali lagi dan duduk disamping kekasihnya itu.
"Bukankah kau pergi tour dengan teman-teman mu beberapa hari yang lalu?" tanya Leo.
"Iya, dan baru saja aku pulang, ibu memaksaku menikah dengan Vincent. Kekasihnya lari di hari pernikahan mereka. Lalu aku menggantikan nya," kata Fara.
"Ohh, lalu kapan kau akan bercerai darinya?"
"Bercerai?" Sejenak Fara teringat dengan ancaman Vincent yang tidak akan menceraikanya.
"Aku, akan secepatnya," ucap Fara dalam kegalauannya.
"Aku akan menunggumu," kata Leo.
"Ya, kau memang kekasihku yang paling baik dan sabar. Aku sangat mencintaimu," ucap Fara menatap Leo.
Hari mulai sore. Hujan belum juga berhenti. Dan jajanan masih sangat macet ke arah hotel.
"Bagaimana jika kau menginap disini saja?" tanya Leo melihat hujan yang masih deras.
"Menginap?" Fara melihat berita jika macet disana sini karena air yang menggenang dan banyak pohon tumbang.
"Baiklah," setelah berfikir jika Vincent tidak akan mencarinya. Suaminya itu bahkan tidak akan peduli dimana istrinya berada saat ini, itu yang Fara pikirkan.
"Kalau begitu, kau tidur didalam, biar aku tidur disini," kata Leo pada Fara.
"Ayo ku antarkan," Leo mengantarkan Fara hingga ke tempat tidurnya. Ingin rasanya Leo memeluk kekasihnya itu, namun Fara sudah menyuruhnya bersabar hingga mereka bercerai. Maka Leo mengurungkan niatnya.
Fara lalu membaringkan tubuhnya di kasur yang empuk dengan selimut dan bantal dalam suasana tenang. Tidak ada pertengkaran apalagi keributan. Maka dia pun pulas tertidur malam ini.
Pagi harinya,
Leo mengantarkan Fara ke hotel. Dan mereka berpisah diparkiran. Fara naik ke atas ke lantai 67. Sedangkan Leo kembali kerumahnya dan akan bekerja.
Saat Fara masuk dengan kunci duplikat, Vincent sedang sarapan. Seperti biasa makanan yang lezat dan mewah.
Vincent menoleh pada Fara yang berdiri dipintu.
"Kau pulang?" tanya Vincent lalu menatap istrinya itu dengan cuek.
"Ya, kemarin kau kemana? Kenapa meninggalkanku dimall itu,"
"Ohh, itu, aku lupa jika pergi denganmu. Saat aku kembali mencarimu kau tidak ada disana,"
"Kau mencariku?" Fara terkejut.
"Ya, aku mencarimu. Aku kasihan jika kau terus disana menungguku, tapi setelah kau pulang kerumah orang tuamu. Maka aku bisa tidur tenang malam ini,"
"Aku tidak pulang kerumah orang tuaku," kata Fara dan membuat Vincent menghentikan makannya lalu menatapnya terkejut.
"Apa? Lalu kau kemana?" Nadanya mulai berubah. Berhenti mengunyah. Dan menatap Fara.
"Aku meminta Leo menjemputku dan karena hujan aku menginap dirumahnya, tadi dia mengantarkan aku sampai disini," kata Fara tenang karena dia memang ingin jujur pada suaminya.
"Apa!?" Nada suara Vincent langsung meninggi dan dadanya bergemuruh karena suatu hal. Harga diri.
"Heh, gadis nakal. Kenapa kau menginap dirumah pria lain sementara kau sudah jadi istri ku? Apa kau tidak punya rasa malu dan harga diri?"
"Apa? Aku tidak melakukan apapun dengan dengan Leo. Dia sangat baik dan bahkan tidak menyentuhku sama sekali karena menghormati ku yang sudah menikah. Meskipun dia sangat mencintaiku,"
"Oh ya? Lalu aku percaya begitu saja padamu? Kau gadis tapi bukan perawan. Bagaimana aku bisa percaya kalian tidak melakukan apapun disana! Hah!"
Vincent menarik taplak meja dengan kasar hingga semua mangkok berserakan dilantai.
Pyaaarrr!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments