"Bella gak mau pulang sekarang, Om, teman-teman Bella masih ada di dalam semua ... Bella aja belum pamitan ..."
Eros yang berjalan di depan sedikitpun tidak mengacuhkan segala usaha Bella yang hendak berkelit dari dirinya.
"Penting banget yah pamitan sama teman-temannya Bella?" ujar Eros tanpa menghentikan langkahnya, apalagi mengendurkan genggaman tangannya pada pergelangan tangan Bella yang sedari tadi tak henti berontak.
"Pentinglah. Bella kesini kan bareng mereka ..."
"Hallaaahh ... Bella kesini aja gak pamitan sama Papa Biyan, giliran cuma sama teman-teman aja pake acara repot pengen pamitan."
Bella melotot kesal menerima sindiran pedas Eros. Kali ini Eros benar-benar berhasil membawa Bella ke parkiran depan, tepat dimana mobil tipe SUV miliknya, terparkir manis di parkiran khusus, karena Eros sendiri merupakan owner alias pemilik dari club dengan nama Miracle itu.
Bunyi lock otomatis mobil Eros terdengar. Pria itu terlihat membuka pintu mobilnya dan mengambil sesuatu dari sana.
"Minum dulu, biar maboknya ilang ..." ujar Eros sambil menyodorkan sekaleng Bear Brand yang telah terlebih dahulu ia buka kemasannya.
Bella pun menerima pemberian Eros tersebut dengan setengah hati, kemudian mulai meneguk produk minuman susu steril dengan kemasan berwarna putih, bergambar seekor Beruang yang memegang segelas susu.
"Siapa juga yang mabok ..." kilah Bella lirih namun toh ia tetap patuh dan kembali meneguk minuman pemberian Eros hingga tandas.
"Sini kalengnya." pinta Eros sambil mengambil alih kaleng kosong tersebut dari tangan Bella, dan membuangnya kedalam tong sampah yang tak seberapa jauh letaknya dari mobil.
Bella terus menatap tindak-tanduk Eros, sampai pada saat dimana Eros kembali ke hadapannya dan menyadari bahwa Bella masih keukeuh berdiri di tempatnya.
"Malah bengong ... Tunggu apalagi? Naik ke mobil cepetan ..." ujar Eros sambil membuka pintu di samping Bella.
Bella menghentakkan kaki dengan kesal mendengar titah tegas itu. "Om Eros nyebelin deh ..." protes Bella.
"Biarin."
"Ish ... Om Eros ...!!"
"Jangan membantah." kali ini pergelangan tangan Bella telah Eros raih, guna memaksa Bella yang keras kepala agar segera masuk ke mobil.
"Nanti kalo teman-teman Bella pusing nyariin Bella gimana dong, Om ..."
"Bodo."
"Om Eros ihh ...!"
Eros melotot. "Udah dibilangin jangan membantah ..."
"Iya, Bella bukannya membantah ..."
"Kalau bukan membantah lalu apa namanya, Bell?"
"Bella cuma mau bilang kalo teman-teman Bella di dalam sana pasti bakal nyariin ..."
"Eros ...?"
Kepala Eros dan Bella sama-sama menoleh ke arah yang sama, begitu mendengar sebuah suara lembut yang berhasil menjeda perselisihan diantara mereka.
"Egh, Vira ...? Kok ada di sini ...?" alis Eros bertaut nyata.
Wanita cantik yang di sapa 'Vira' itu tersenyum manis saat mengetahui bahwa Eros begitu cepat mengenalinya.
"Baru kelar meeting sama klien, lalu bos ngajak hangout kesini ..."
"Lah ... Trus kenapa malah sendirian aja? Katanya sama Bos ...?" kepala Eros sontak celingak-celinguk saat menyadari bahwa kenyataannya Vira hanya sendirian, sedang tidak bersama siapa-siapa.
"Mereka semua udah di dalam, tadi aku sengaja keluar sebentar untuk ambil ponsel yang ketinggalan di mobil ..."
Vira memperlihatkan sebuah ponsel yang ada di tangan kanannya kearah Eros, yang manggut-manggut mendengar penjelasan Vira tersebut lewat tutur katanya yang lembut.
Sesaat kemudian tatapan Vira telah menyapu sosok gadis belia yang membisu diantara dirinya dan Eros, sementara jelas terlihat jika pergelangan tangan sang gadis tengah berada dalam kekuasaan lelaki itu, seolah takut jika genggamannya terlepas, maka gadis itu akan melarikan diri.
"Ros, siapa nih ...?" tanya Vira kepo, saking tidak bisa lagi menahan rasa ingin tahunya atas keberadaan gadis belia, yang pastinya memiliki sebuah hubungan dengan Eros, lelaki yang diam-diam telah menjadi crush-nya sejak ia mengenal Eros untuk yang pertama kali.
"Oh, dia ... Dia keponakan aku, Vir. Namanya Bella."
'Ternyata cuma keponakan ... Syukur deh ...'
Tak bisa disangkal jika mendengar jawaban tersebut, Vira bukan main leganya.
"Kenapa, Vir?" tanya Eros keheranan, mendapati Vira yang senyam-senyum sendiri.
Vira terlihat menggeleng, masih dengan senyum yang manis terukir.
"Gak pa-pa kok, Ros. Barusan aku cuman sempat mikir jangan-jangan dia pacar baru kamu lagi ..."
Mendengar itu Eros malah tergelak, sementara Bella terlihat mendengus.
"Gak lah. Ngaco kamu, Vir, masih a be ge ini ..." ucap Eros sembari mengacak sejenak ubun-ubun kepala Bella yang terlihat sedang mengacuhkan kehadiran Vira secara terang-terangan.
Helaan napas lega Vira terdengar jelas diantara tawa renyah Eros, sementara Bella justru membuang muka, lagi-lagi mencibir tanpa kata, melihat adegan ramah-tamah yang sedang terjadi di depan hidungnya yang bangir.
'Keponakan lagi ... Keponakan lagi ..."
'Bisa gak sih sekali-kali dikenalin sebagai bidadari surga?'
'Haihh, entah kapan bisa merasakan di kenalin sebagai kekasih, Bell ... Bell ...'
Bella membathin gemes.
'Oke, baiklah Om Eros yang sok ganteng ... Liat aja ntar Bella buat bucin sampai klepek-klepek baru nyaho ...'
Lanjut bathin Bella yang isinya halu semua, kembali riuh.
"Bell, kenalan dulu deh sama Vira ..." pungkas Eros sambil menoleh ke arah Bella yang sejak tadi betah mengunci mulut.
Vira terlihat menyodorkan tangannya ke arah Bella dengan ramah serta penuh senyuman. "Halo Bella ... Kenalin, aku Vira ..."
Mau tak mau Bella pun menyambut uluran tangan itu sambil lalu. "Bella." berucap singkat, dengan wajah yang sedatar papan tulis.
Melihat sikap acuh dan sedikit judes dari Bella, sontak Eros melotot kecil, namun Bella tetap cuek bebek.
"Maaf, Vir, dia emang lagi ngambek. Maklumin aja yah ..." ucap Eros yang tak enak hati atas sikap Bella yang jutek.
"Loh kok bisa ngambek sih? Kenapa emangnya, Ros?"
'Dih, kepo nih betina ...'
Bella membathin dongkol.
"Biasalah, ketahuan party sama teman-temannya di dalam. Egh, diajak pulang malah gak mau ..."
"Oh ..."
'Apa'an pake oh segala, Munaroooohhh?'
Bella membathin dongkol, kali ini sambil terang-terangan monyongin bibir dua centi.
"Maaf ya, Vir ..."
"Gak apa-apa, santai aja, Ros." pungkas Vira. "Egh, by the way, jadi kalian udah mau pergi, nih?"
"Iya, Vir, kita mau cabut duluan, mau nganterin Bella pulang ..."
"Padahal aku baru aja mau ngajak gabung kamu loh ..." Vira berucap lagi dengan tatapan tak rela.
Sejujurnya, hangout ke Club Miracle malam ini pun adalah gagasan cemerlang Vira untuk sang bos dan kliennya.
Dengan kata lain, Vira sengaja melakukan semua itu semata-mata agar dia bisa berjumpa Eros di tempat ini. Mana tahu kalau Eros malah berniat pergi demi mengurusi keponakan cantik yang kelihatan banget judesnya.
Sungguh tidak beruntung.
"Wah, sayang sekali malam ini gak bisa. Lain waktu aja deh."
Mau tak mau pada akhirnya Vira pun hanya bisa mengangguk lesu.
"Janji yah, Ros, lain waktu ..."
Lagi-lagi Vira mengulas senyum ramah di bibir, dan lagi-lagi juga Bella mencibir menyaksikan setiap gerak-gerik Vira yang gemulai mempesona.
'Cih, iya deh yang berasa paling cantik ...! Dari tadi senyum mulu, gak capek apa tuh mulut ...'
Bella terus saja ngedumel dalam hati, sambil membuang pandangannya jauh.
Sejak tadi ia bahkan susah payah menulikan telinga agar tidak semakin gondok, setiap kali mendengar suara Vira yang selalu terdengar merdu ... Bak bulu perindu ...
Bersambung ...
Like, Comment, Vote, Favoritekan, yuk support novel ini biar author tambah semangat ... 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
aurel chantika
bentar lagi dikenalin sebagia pacar Lo bell
2023-01-16
1
Reni giany
top markotop bell..buat si om jd bucin biar nyaho tuh🙄
gk tau aja si om ini lg musim om² engkong² pada doyan daun muda,,,🤭🤭
2022-09-16
3
Eka ELissa
bela ngarep nya di knalin sbgai pacr om bukn sbgai ponakn om😁😁
2022-09-16
2