"Bagus juga villa-nya ..." Eros bergumam begitu mobil yang dikendarai Biyan mulai memasuki halaman Villa.
"Lumayan-lah, Ros, masih bisa dapet yang ini. Biasanya kalo pas weekend tapi gak reservasi dari jauh-jauh hari kan suka out of stock ..." jawab Biyan seadanya.
Mobil BIyan berhenti sempurna tepat di area parkir.
"Bocah-bocah pada ketiduran tuh ... bangunin gih ..." Eros yang menoleh ke belakang berucap sambil tertawa kecil, begitu menyaksikan dua wajah polos milik Bella dan Ayu yang terlelap di bangku kedua.
Biyan yang ikut menoleh ke belakang hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya menyaksikan pemandangan yang unyu itu, sementara Eros langsung keluar dari dalam mobil usai membuka lilitan seatbelt.
"Bella ... Ayu ... bangun, udah sampai nih ..." Biyan menepuk dengkul kedua remaja itu berganti-ganti, berharap upayanya tersebut bisa membuat keduanya segera terjaga.
Bella dan Ayu, masing-masing terlihat menggeliat kecil sebelum akhirnya tersadar dan membuka mata.
Keduanya bahkan telah melakukan gerakan yang serupa, yakni kucek-kucek mata sejenak, sambil kepala celingak-celinguk bingung.
Terlihat agak-agak nge-lag sedikit, seolah sedang berusaha keras mengumpulkan satu per satu serpihan nyawa yang masih terburai.
Yah, usai berpura-pura tidur padahal kenyataannya keduanya sama-sama menguping obrolan bernada lirih antara Biyan dan Eros di sepanjang perjalanan, tak disangka Bella dan Ayu malah ketiduran beneran.
Maka dari itu saat suara berat Biyan disertai tepukan beberapa kali di dengkul masing-masing berhasil membangunkan mereka berdua, keduanya sempat nge-lag sesaat.
"Kita udah sampai ya, Pa?" cicit Bella memastikan, usai menguap kecil.
"Iya, tuh villa-nya udah di depan mata. Ayo turun ..." ajak Biyan sambil membuka pintu mobil yang ada disampingnya.
Biyan beranjak keluar mengikuti jejak Eros yang telah lebih dulu melangkahkan kaki di halaman villa mungil nan asri, dengan menentang bag berukuran sedang milik pria itu yang diambilnya dari dalam bilik bagasi belakang mobil Biyan.
Nuansa tropis menyegarkan yang ditawarkan villa yang di sewa Biyan terasa sangat kental, seolah dalam sekejap dapat menghilangkan rasa penat dan lelah yang dirasakan selama perjalanan.
Semua pemandangan indah itu membuat Bella yang begitu terbangun, sudah tidak sabar untuk menjejakkan kakinya di halaman villa, di ikuti oleh Ayu yang keluar dari sisi mobil lainnya.
Seperti biasa, Bella selalu menjadi sosok yang terlihat sangat excited kapan pun dan di mana pun dirinya berada.
"Wahh ... ternyata villanya bagus banget ..." pekik Bella, hepi berat.
Tanpa menunggu lebih lama, Bella langsung menerobos masuk.
Gadis super lincah itu seolah dengan mudahnya melupakan Ayu yang kemudian hanya bisa menyusul langkah kaki Bella yang tergesa dengan langkah ragu.
Begitu masuk ke dalam bangunan villa, kepala Bella tak berhenti celingak-celinguk, dan mulut mungilnya pun tak kalah lincah ketika terus berdecak kagum, menyaksikan betapa indahnya ornamen ukiran-ukiran kayu yang menghiasi setiap sudut ruangan.
"Bagus yah, Bell," Eros yang sudah lebih dulu masuk terlihat menghampiri Bella yang saat itu sudah berdiri di pinggir kolam renang, dengan wajah yang dipenuhi sorot kekaguman.
"Banget, Om ..." jawab Bella yang awalnya sempat terkejut mendapati keberadaan Eros di sana.
Namun berhubung karena Bella masih terkagum-kagum dengan villa yang telah di sewa Papa-nya, maka kali ini keberadaan Eros di mata Bella sedikit teralihkan.
"Om, Bella mau liat-liat semua ruangannya dulu yah ..." pamit Bella, langsung ngeloyor begitu saja meninggalkan Eros yang hanya bisa tersenyum sambil geleng-geleng kepala saat menatap punggung Bella yang menghilang di balik dinding pembatas.
Sepeninggal Bella, Eros pun memutuskan untuk melangkahkan kakinya ke sebuah gazebo kecil yang berada di sekitar kolam renang.
Pada akhirnya Eros memutuskan untuk menghempaskan tubuhnya yang terasa lelah karena perjalananan yang lumayan jauh itu ke sebuah kursi panjang yang terbuat dari anyaman rotan, kemudian ia mulai berusaha memejamkan matanya meskipun hanya sesaat ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sekali datang langsung betah.
Begitu kira-kira yang di rasakan Bella, karena sejujurnya villa tersebut memang terkesan nyaman pake banget.
Udaranya segar, keseluruhannya bersih, dan setiap sudutnya terkesan sangat Instagramable, pas banget untuk Bella yang lumayan aktif dalam ber-sosmed ria, serta suka banget pamer foto lewat story dari beberapa akun aplikasi sosmed yang ia punya.
Semuanya terlihat perfect, apalagi dengan kehadiran kolam renang yang berada tepat di samping villa, membuat villa tersebut terlihat semakin eksotis.
Tanpa di komando Bella telah bergerilya hingga ke seluruh sudut villa, mensurvey seluruh ruangan serta fasilitas yang ada, tak ketinggalan mengecek view dari tiga kamar yang masing-masing dilengkapi ranjang berukuran king size.
"Kamarnya cuma ada tiga. Ayu sekamar sama Bella gak pa-pa kan ...?" ucap Biyan ke arah Ayu yang berdiri bingung di ruang tamu, dengan travel bag berukuran kecil dalam genggaman.
Ayu yang terkejut dengan kehadiran Biyan yang tiba-tiba sudah berada di sampingnya, sontak terkesima. Pipinya pun langsung bersemu tanpa tercegah.
"Gak pa-pa kok, Om, di kost juga kan sering barengan ..."
"Oh iya yah ..." Biyan menggaruk kepalanya yang gak gatal.
"Pa, kamarnya cuma ada tiga yah?" kepala Bella terlihat muncul dari balik pintu kamar bagian depan.
"Iya, Bell." jawab Biyan singkat, sambil menoleh ke arah Bella yang hanya terlihat kepalanya saja.
"Asik deh, jadi Bella se-kamar sama Ayu dong ...?"
"Hmm." Biyan mengangguk, tapi yang ada kepala Bella yang semula melongok sudah kembali hilang dari sana.
Biyan hanya bisa berdecak menghadapi kelincahan Bella, detik berikutnya ia kembali menoleh kearah Ayu yang masih betah berdiri di sampingnya.
"Sini tas-nya Om bawain ke kamar ..." ucap Biyan yang langsung mengulurkan tangan, guna meraih tas Ayu dari tangan gadis itu yang malah sempat mencoba menghindar.
"Gak usah repot-repot, Om, biar Ayu sendiri ..."
"Sudah, Ay, gak pa-pa kok ... sini tasnya ..."
Tanpa menunggu persetujuan Ayu, Biyan telah mengambil alih tas tersebut, langsung melangkahkan kaki mendekat ke arah pintu kamar ter-depan, dimana kepala Bella terakhir terlihat melongok dari dalam sana.
Mau tak mau, Ayu pun hanya bisa pasrah sambil mengekori langkah Biyan tepat di belakang punggung lebar pria itu.
"Gimana, Bell, mau kamar yang ini aja?" tanya Biyan dari bingkai pintu.
Bella yang terlihat berdiri tegak di depan jendela yang terpentang lebar sontak membalikkan tubuhnya guna mendapati sosok Biyan.
"Iya, Pa, Bella mau kamar ini aja. View-nya cakep banget dari sini ..."
Mendapati tanggapan Bella tersebut, Biyan pun melangkah masuk dan menaruh travel bag milik Ayu tepat di sisi lemari.
"Tas-nya Om taruh di sini yah, Ay ..."
"I-iya, Om, terima kasih ..." jawab Ayu sambil tertunduk jengah.
'Omegaaatt ... tatapannya Om Biyan ... senyumnya Om Biyan ...'
'Gak kuat ... Ayu beneran gak kuat ...'
Ayu hanya bisa menahan napasnya, begitu sepasang mata elang milik Biyan yang hendak melintas keluar dari kamar itu terus menyapu wajahnya ... lengkap dengan senyum pria itu yang terukir indah ...
...
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Aurizra Rabani
kyknya kisah Ayu sma biyan bakal seru deh soalnya ada bela yg entah bakal jadi penghalang atau malah sebaliknya.
2022-10-02
1
Eka ELissa
nex...mak...😘😘😘
sbar ya yuu...cinta butuh prjuangan..
semngat buat dptin cinta om briyn..😁😁
2022-10-02
2
Nanik Puspita
nggak peka om Biyan tentang perasaan ayu ...
2022-10-01
1