Darahku Pedangku

Darahku Pedangku

ep 1 Rumor

Suara hiruk pikuk pasar menjadi latar dari aktifitas pagi ini, banyak penjual yang memajang barang jualan mereka, pasar ini bukan pasar biasa, selain penjual kebutuhan sehari hari di pasar ini juga ada penjual yang menjual barang barang aneh, di gang gang sempit itu ada pintu dimensi untuk toko toko peralatan magis, ada juga penjual ramuan khusus dan lain sebagainya, namun yang paling penting adalah, pasar ini adalah tempat informasi paling lengkap sepenjuru negri.

Informasi yang paling hangat saat ini adalah informasi tentang pembukaan sekolah untuk angkatan baru di Menara Agung, bukan hanya informasi resmi yang ada di sini, ada juga bocoran informasi di sini, salah satunya tentang keretakan pelindung perbatasan, tentu dua hal yang sangat hangat itu melahirkan konspirasi atau rumor yang jauh lebih menarik

Pertama rumor itu adalah soal para siswa yang akan di jadikan tentara perang, yang ke dua pasti ada alasan mengapa pelindung perbatasan bisa retak yaitu karena para magis banyak yang melakukan dosa hingga kekuatan mereka menurun, yang ke tiga mungkin ada kisah cinta antara naga dan manusia yang menjadi penyebab naga menyerang manusia, dan masih banyak rumor lainnya.

Karena tak ada satu peramalpun yang mau menjelaskan tentang hal ini maka rumor semakin merebak ke seluruh penjuru kota, para peramal takut menanggung resiko jika sampai kaisar marah akan kesaksian yang di berikan para peramal, toh peramal istana belum juga mengatakan apapun soal ini, jadi semua hanya bisa menerka dan menunggu keputusan kaisar

Berita ini sampai pada para bangsawan termasuk di keluarga Eden, saat setelah makan malam mereka seperti biasa berkumpul sebentar sebelum benar benar menyelesaikan makan malam

Biasanya semua hidangan di ganti dengan makanan ringan untuk cuci mulut, Ryuji George Eden selaku anak paling bungsu dari Rafael George Eden kepala keluarga George Eden menceloteh "apakah kak Rei akan pergi bersekolah ke menara agung", sang ayah mengangguk mengiyakan

Ryuji lanjut bertanya "apakah ayahnya tak tau rumor yang beredar tentang keretakan perbatasan", sang ayah berhenti memakan almond, beliau mengerti tentang rumor itu namun tetap akan mengirim Rei bersekolah di menara agung

Kali ini Farel George Eden selaku anak ke dua yang berbicara, dia menghawatirkan jika nanti terjadi perang, bisa saja Rei akan ikut dalam perang itu mewakili sekolahnya, namun sang ayah menjawabnya dengan santai, "jika Rei takut saat perang itu terjadi dia boleh pulang dan aku akan menutup gerbang untuk siapapun".

Yuna Amber George Eden kakak tertua juga menambahkan kekhawatirannya jika itu akan berdampak pada identitas Rei, bukankah mereka harus menyembunyikan identitas keturunan sampai batas usia yang cukup, bagaimanapun Rei termasuk keluarga inti, dia punya darah dan sihir murni bagaimana kalau orang luar mengetahui dan terjadi hal yang tidak di inginkan nantinya.

Sang kepala keluarga meyakinkan semuanya bahwa tidak akan terjadi hal buruk jika Rei bersekolah di Menara Agung dan keputusan untuk mengirim Rei sudah paten tidak dapat di ganggu gugat. semuanya terdiam dan harus menerima keputusan itu.

Rei sendiri juga tak bisa menolak karena dua kakaknya juga bersekolah di sana namun yang jadi permasalahan saat ini adalah kemungkinan perang yang akan terjadi ini.

Malam telah tiba Reizakiel menuruni anak tangga dengan baju tidurnya, sepertinya dia masih memikirkan apa yang harus dia putuskan, dia melihat Yuna sedang menatapnya dari bawah anak tangga.

" Lihatlah jelmaan cahaya bulan yang hangat sedang menghampiriku" Reizakiel hanya tersenyum mendengar kakaknya yang sedang menggodanya

Sesampai di bawah Rei langsung balik menggoda kakaknya, dia berkata "mengapa pesona es dari utara begitu indah setiap saat" , keduanya saling tersenyum sambil bergandengan

Di perjalanan itu Rei menanyakan mengapa Yuna sangat sulit di temui, Yuna hanya berkata jika dirinya sibuk, sebenarnya hubungan 2 kakak beradik ini sangat dekat sebelum Yuna bersekolah dan lulus dari Menara Agung, Rei sudah mencoba bertanya namun tak ada jawaban pasti yang bisa di berikan Yuna, dia hanya berkata bahwa dia punya banyak pekerjaan, saat keduanya berjalan dan hendak melewati kolam tengah mereka melihat ada Farel sedang meditasi,

Yuna duduk di sebelah kirinya dan Rei di sebelah kanannya, Rei berkata jika situasi saat ini persis sama seperti saat dulu mereka kecil lalu Farel menjawab sambil tetap memejamkan mata, "dulu kakak paling tinggi dan kau paling kecil, kita duduk seperti anak tangga, saat inipun juga masih sama namun kamu yang paling tinggi dan kakak menjadi yang paling imut", ketiganya tersenyum.

Rei bertanya mengapa dia harus bersekolah di tempat yang tidak lebih baik dari pendidikannya saat ini, Farel membuka matanya dan melihat pada kakaknya, dia seolah meminta ijin untuk menjelaskan sesuatu pada adiknya.

Farel berkata bahwa dunia bisa menerima sesama manusia yang sepadan dengan mereka, manusia tidak mudah menerima apa yang lebih rendah atau lebih tinggi dari diri mereka sendiri, itulah yang membuat Rei harus bersosial dengan mereka dengan cara bersekolah dengan mereka

...****************...

Pagi yang cerah di kediaman keluarga Ambererto, mereka juga mendiskusikan tentang kepergian putra mereka ke sekolah Menara Agung, bukan hanya keluarga bangsawan George Eden dan Ambererto namun ada banyak keluarga bangsawan yang tetap akan menyekolahkan anak anak mereka seperti keluarga Roretro, Aidin dan masih banyak lainnya, walau tak sedikit juga keluarga yang mengirim putra dan ledy buangan mereka hanya untuk mencatatkan nama keluarga besar mereka.

Maklum saja para bangsawan adalah tokoh kuat yang juga memiliki harga diri tinggi, kadang mereka juga menggunakan cara kotor untuk bertahan di situasi politik

Sekolah akan di buka 2 bulan lagi namun sepertinya sudah banyak persiapan yang di lakukan, banyak gaun dan perhiasan yang terjual di setiap pasar, mereka akan menggunakan pakaian yang terbaik untuk menunjukkan identitas keluarga mereka, berbeda dengan Rei yang sibuk memikirkan akan seperti apa karakter yang akan dia bangun nanti.

Bukan tanpa alasan Rei memikirkan hal itu, semua itu hanya untuk menyembunyikan identitasnya. Selama 2 bulan ini dia juga mencoba belajar sihir sihir dasar agar terlihat sama dengan lainnya, minimal itu bisa meyakinkan bila dia lulus ujian dengan bantuan paman Buga yang seorang penyumbang dana di Menara Agung.

Rei belajar dengan sungguh sungguh karena selama ini dia hanya mempelajari keahlian turun temurun keluarganya dan tak pernah minat dengan kekuatan yang di pelajari orang lain di luar lingkaran keluarganya.

Dora ibu Rei datang menemuinya, dia memberi beberapa wejangan untuk Rei, Dora berpesan agar Rei selalu bisa mengontrol emosinya, dia juga berpesan agar Rei tak segan untuk belajar lebih giat dari yang lainnya karena wadah kekuatannya lebih tidak stabil dari yang lainnya, Dora akan sering mendatanginya dari mimpi dan mengajarinya lebih banyak hal, saat Rei di rasa sudah mampu menahan dirinya.

Rei lantas berkata, "kenapa aku harus menahan diriku, memang ada apa dengan keluarga kita",

Dora memotong pertanyaan Rei dengan berkata "hanya dirimu dan waktu yang bisa memberi jawaban atas pertanyaan hari ini"

Terpopuler

Comments

Hiatus

Hiatus

Imut karna kakaknya kalah tinggi...🤣

2022-10-26

2

Hiatus

Hiatus

Kalo bisa percakapan jangan gabung sama teks paragraf kak binggung nanti..🙏

2022-10-26

1

TK

TK

kasih saran ke novel TK ya Thor
baru belajar genre ini 🙏

2022-10-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!