Rei turun dari keretanya, matanya menelaah setiap momen yang terjadi, dia mengingat dulu di sini ramai sekali dan kali ini tak ada anak yang bergerombol, semua sudah tau jalan masing masing, jadi tak terlalu ramai lagi. Di tengah keramaian dia melihat Zanet yang di antar oleh beberapa pengawal.
Terlalu risih jika terus begini, Zanet hanya mengerutkan dahi sambil mengomel dalam hati, untung saja Rei datang dan mengajaknya lekas masuk, Zanet berterimakasih karena sudah menyelamatkan mood nya pagi ini. Rei hanya tersenyum dan mengajak Zanet segera ke asrama, dia tak sabar bertemu yang lainnya.
Sudah ada Yusha dan Felix di sana dan Farel langsung memeluk mereka. Zanet berkata kenapa tadi dia tak memeluk Zanet padahal kan tadi ketemu dengan Zanet dulu lalu Rei mengatakan bahwa mereka sudah bukan anak anak dan dia tak bisa mengabaikan rasa hormatnya pada satu satunya sahabat wanitanya, Zanet tersenyum dia tau Rei sangat menghargainya
Mereka langsung beberes dan bersiap mencari makan siang bersama tentu sambil membahas soal apa saja langkah selanjutnya, Yusha juga belum mengatakan bahwa dia sudah mendapat orang yang bisa menjadi pembimbing nya kan. Mereka mencari tempat duduk di kantin dan rencananya akan berbincang di sana namun sepertinya kantin terlalu ramai, saat Felix mengajak semuanya makan di rumah saja mereka mendengar percakapan kelompok lain dan Rei langsung duduk sambil mengajak yang lainnya untuk cepat makan, Felix masih tidak faham tapi karena Yusha dan Zanet jga duduk, ya mau tidak mau Felix juga duduk
Pembicaraan grup lain di sebelah adalah pembahasan mereka yang rebutan pembimbing dengan kelompok lain, di sisi lain ada kelompok lain yang merencanakan untuk menyingkirkan kelompok yang sudah mengambil calon pembimbing mereka, ada juga yang bercerita tentang uang yang sudah mereka keluarkan untuk menyogok atau membeli seorang pembimbing
Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut ke empat sahabat itu, mereka diam dan mendengarkan obrolan obrolan yang menyeramkan itu, seorang murid bisa merencanakan rencana semenakutkan itu dengan mudahnya. Mereka yang tadi bermulut besar adalah anak para bangsawan yang sanggup membayar berapapun untuk kemenangan dan kekuasaan itu mampu menutup mulut siapapun yang berusaha menghalangi.
sampai di kamar keempatnya langsung mengutarakan pikiran masing masing yang masih belum percaya dengan ini, Rei pernah membunuh namun bukan pembunuhan seperti ini, ini perencanaan tanpa dasar yang penting, lalu Zanet mengatakan ini penting untuk nama baik, kejayaan, kebanggan keluarga. Felix mengatakan bahwa dia sangat khawatir, anak anak jadi seperti monster, Yusha mengatakan cara ini tidak lebih seperti membuat kita harus menjatuhkan antara satu sama lain, seperti yang sudah di ketahui kalau sekolah ini ada banyak kaum bangsawan kuatnya jadi mereka pasti berkompetisi dengan curang juga mudah, para kesatria tinggal sedikit karena banyak yang sudah maju ke perbatasan, para peneliti dan yang lainnya juga sudah sangat sedikit, jadi intinya yang lemah pasti akan kehilangan pembimbing dan yang kuat dan berkuasa bisa merampas sesuka mereka.
Keesokan hari adalah hari untuk latihan bebas, para guru akan standby untuk mengajari siapapun yang butuh di ajari, Rei berkata bahwa mungkin dia tak bisa belajar karena semua guru full, jadi mereka memutuskan untuk mencari seseorang yang bisa menjadi pembimbing mereka.
Yusha, Rei dan Zanet pergi ke pasar untuk mencari informasi, Felix bertanya kenap tidak mencoba pada kesatria yang biasa bersama Yusha, Yusha menghela nafas, dia tidak yakin mereka bisa membantu, namun apa salahnya mencoba tindih Felix, mereka akhirnya pergi ke tempat Yusha biasa bertemu mereka, di sana ternyata banyak anak anak yang sudah datang, mereka membawa uang yang banyak untuk membeli seorang kesatria. Yusha menemui temannya tapi ternyata dia sudah di sewa dengan harga tinggi, dia minta maaf karena tidak bisa bantu, Yusha mengiyakan dia tau pasti temannya juga mendapat tekanan kalau sampai tidak mau di sewa
Robert menghadang Yusha dan menantangnya berkelahi Yusha tak menggubris itu dan meninggalkan mereka, namun sepertinya Robert masih tidak puas dan merencanakan sesuatu di malam hari
Tengah malam suara ketukan pintu yang keras membangunkan Felix dan Rei, saat dibuka ternyata Zanet yang datang dan mengatakan bahwa Yusha di culik, Rei bertanya bagaimana kronologinya, Zanet mengajak keduanya sambil menjelaskan bahwa mereka membawa Yusha yang sedang tertidur, mereka menggunakan sihir yang kuat, lalu bagaimana Zanet bisa tau, Zanet berkata dia melihat Yusha lewat penglihatannya waktu meditasi, Zanet tak berani berangkat sendiri karena mereka berkelompok dan Zanet yakin pasti kalah dan semua akan sia sia. Zanet terus menggunakan mata pelanggar kausalitas, hingga mereka Sampai di sebuah gedung.
Zanet di minta untuk tetap di luar bersama Felix sedangkan Rei akan masuk, Zanet menolak, namun setelah berdebat akhirnya Felix dan Rei masuk sedangkan Zanet di luar, di dalam banyak anak dari geng geng besar di sekolah menara agung, ada beberapa ketua kelompok yang terikat di antaranya adalah Yusha
Yusha sepertinya baru sadar, dia meronta namun beberapa anak datang dan menghajarnya, kekuatannya di segel sehingga Yusha benar benar tidak mampu bergerak, salah satu dari mereka berkata singkirkan anak anak tidak berguna ini, mereka mulai memukuli anak anak yang tak sadar itu
Rei yang melihat sahabatnya di ambang kematian emosi dan maju namun Felix menahannya dia berkata sebaiknya mereka memanggil guru, Rei memegang tangan Felix dan berkata Yusha bisa mati,
Rei menarik tangan Felix untuk berjalan ke belakang gerombolan dan Rei membuka jaketnya, dia mengeluarkan topeng dengan mantra dan meminta Felix menunggu di sini dan jangan keluar dari lingkaran yang akan dia buat, Rei membuat sihir pengenal dan maju sendirian, Felix berteriak mengatakan jangan namun Rei tak menggubrisnya, dia terus berjalan dan meninggalkan Felix dalam kurungan itu.
Reizakiel mulai menggunakan kekuatan aslinya, dia melempar anak anak yang berkerumun di tengah, Amora Rachel yang merupakan salah seorang kaki tangan pimpinan geng itu bertanya siapa pada Rei, Rei sudah menahan emosinya semaksimal mungkin dan berkata dia hanya ingin anak anak ini di lepaskan namun sepertinya Robert dan yang lainnya menganggap remeh dan malah menyerang Rei tentu saja badai darah di mulai mereka semua cidera bahkan ada yang mati termasuk si Amora Rachel, setelah itu para bantuan datang dan Rei menghilang, Felix hanya bisa kaget dan menutup mulutnya, dia di tarik oleh Zanet untuk transportasi dan Yusha di bawa oleh pihak sekolah untuk di rawat
Zanet mengguncang Felix bertanya di mana Rei, namun Felix yang masih kalut hanya bisa diam dan mematung, dia bingung akan menjelaskan bagaimana. Rei tiba tiba datang dan mengatakan bahwa dia tadi terselip di banyaknya anak anak yang lari, untung dia tak tertangkap, Zanet di minta untuk menemani Yusha oleh Felix Zanet setuju, Sedangkan Felix akan merawat Rei yang sepertinya punggungnya sakit walau terlihat jika itu hanya bohongan
Felix mengintimidasi dan bertanya itu tadi apa, Rei berkata bahwa itu bukan apa apa, namun Felix mulai bergetar dan berkata apa Rei adalah monster. Rei terdiam dan tak bisa menjawab lalu beberapa saat kemudian Rei berkata aku hanya ingin Yusha tertolong. Jelaskan apa yang kau sembunyikan Rei maka aku akan menyimpannya seperti rahasia rahasiamu yang lainnya. Rei berkata namanya yang sebenarnya adalah Reizakiel George Eden dan kau pasti tau keluarga itu punya kemampuan yang aneh kan, itu lah kemampuan keluarga kamu yang seperti monster. Felix terdiam dia masih tak bisa berfikir dengan jernih. Kata terakhir yang Felix ucapkan ayo tidur, kita harus istirahat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Horreeeee.... 😆😆😆😆😆
2022-10-02
2
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Ibu Pertiwi 😍
2022-10-02
2
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Kampung Halaman 🤣🤣🤣
2022-10-02
2