Campur Tangan

Matahari belum tinggi namun mereka harus terbangun dengan terburu-buru karena Kak Farel membangunkan mereka, wajahnya terlihat sedikit panik namun tetap hening

"ada apa?"tanya Felix dengan nada yang lirih

"tolong bangunkan semua dan kita harus beberes secepat mungkin, sepertinya ada sesuatu yang kacau di seberang sungai"ucapkan Farel sambil terus mengemasi barang-barang

Zanet langsung menerawang dengan kekuatannya, benar saja ternyata rombongan di depan mereka banyak yang diserang oleh pasukan yang tidak dikenal

setelah berkemas mereka tidak langsung melanjutkan perjalanan melainkan bersembunyi dan menunggu situasi menjadi lebih aman

"sebaiknya kita mengatur rencana apakah kita akan menolong jika berpapasan dengan rombongan lain atau kita biarkan saja"ucap Yusa

lalu Felix menjawab dengan beberapa pilihan

"sebaiknya kita merencanakan ini dengan matang aku memiliki beberapa penawaran yang bisa kalian pilih, yang pertama adalah kita akan menolong mereka dan jika terjadi sesuatu kita bisa bergabung dengan mereka namun hal buruknya adalah kita tidak tahu apakah mereka bisa dipercaya atau tidak, hal kedua kita membiarkan mereka begitu saja tanpa memperdulikan dan kita tidak ada urusan lagi dengan mereka, dan yang terakhir adalah sesuatu yang lebih ekstrem, jika yang kita temui adalah orang yang masih sehat kita tidak akan melakukan sesuatu apapun tapi jika mereka sudah sekarat atau bahkan sudah tewas kita akan mengambil senjata mereka dan menjadikan itu sebuah cadangan untuk kita"Felix memang ahli strategi dan kemungkinan kemungkinan itu adalah keahliannya

"sebaiknya kita melakukan pemilihan suara terbanyak, kalau aku, aku akan memilih yang pilihan terakhir, tentu bukan tanpa alasan dan tentu juga bukan karena aku tidak miliki perikemanusiaan namun ini adalah kompetisi dan kita mempertaruhkan segalanya di sini" ucap Rei panjang lebar

mereka semua terdiam karena memang pilihan ketiga adalah pilihan yang paling sadis tapi itulah pilihan yang paling aman untuk mereka. Zanet memilih untuk netral namun jika memang harus nomor 3 dia juga akan menyetujuinya, Felix Yusa dan Kak Farel juga menyetujui idi nomor 3

setelah berunding mereka lantas melanjutkan perjalanan dan benar saja mereka sudah menemukan anak-anak yang terluka dengan parah, walaupun mereka menemukan anak-anak itu terluka parah namun pilihan ketiga adalah mengabaikan mereka sebisa mungkin karena untuk menghindari adanya beban atau juga ketersangkutan mereka atas masalah yang kelompok itu hadapi

"sebenarnya aku benar-benar tidak tega melihat mereka apa sebaiknya kita mengobati dulu lalu pergi"ucap Felix pelan, dia tahu mungkin keputusannya itu akan mempengaruhi keputusan yang mereka sepakati sebelumnya

Namun sepertinya bukan hanya Felix yang berpikir seperti itu Rey dan Yusa juga saling memandang dan memikirkan apa yang Felix katakan barusan

"Kak Farel sebaiknya kita putar balik, batinku terasa tidak tenang"ucap Zanet

Kak Farel tersenyum dan mengganggu dalam hatinya dia berkata 'mungkin memang sebaiknya seperti ini dan tidak melupakan perikemanusiaan itu'

Kak Farel danzanet menyembuhkan beberapa anak itu Sedangkan sisanya membantu untuk membuat mereka berada di tempat yang lebih nyaman dan aman

Setelah membantu sebisanya mereka lantas meninggalkan rombongan yang terluka itu

"Apakah kalian akan benar-benar pergi dan tidak merampas sesuatu apapun dari kami"ucap seorang dari mereka

"jangan berlagak dan jangan membangunkan kekhilafan kami"ucap Felix dengan tegas

"Aku Gam Danial Oktistan mengucapkan banyak terima kasih untuk jasa kalian kali ini, aku tidak akan pernah melupakan apa yang sudah kalian berikan kepada kami, sekali lagi terima kasih" ucap Gam yang merupakan ketua team

"Wah ini benar-benar kacau, masa kita masih belum terlalu jauh dari menara Agung tapi sudah banyak korban yang berjatuhan"ucap Felix sambil melangkah lebar

"Berhenti ada orang membunuh yang sangat kuat di sekitar sini"sepertinya Janet merasakan sesuatu, tidak heran karena dia memang menggunakan sihir pelindung dengan kawasan yang cukup luas di sekitarnya sehingga dia bisa merasakan apa yang ada di sekitarnya

"Berapa orang? " Tanya Yusa

"Sangat banyak, namun anehnya aura mereka hilang satu persatu tapi tetap ada yang auranya sangat kuat" ucap Zanet

Masa lalu meminta semuanya untuk bersembunyi sambil mencari tahu apa yang sedang terjadi, mereka berjalan terpisah namun dengan jarak yang tidak terlalu jauh dan Felix melihat sesuatu yang sungguh mengerikan, hampir saja dia mengeluarkan suara namun tiba-tiba dia di dekat oleh Kak Farel

Kak Farel menggunakan telepatinya dan memanggil semua anggota untuk berkumpul di titik itu, lalu mereka semua menyaksikan pembantaian tim lainnya beberapa orang yang tidak dikenal, sepertinya mereka bukan bandit juga bukan siswa Menara Agung.

Karena situasinya cukup menegangkan Kak Farel menginstruksikan untuk semuanya menjauh dari lokasi itu, mereka kembali mundur dan mencari tempat yang aman untuk berdiskusi

...****************...

"Aku benar-benar tidak paham dengan situasi ini bukankah kita sedang perang dengan naga tapi kenapa para manusia saling membunuh?" ucap Felix Frustasi

"Siapa mereka, apa mungkin mereka bandit atau membunuh bayaran atau apa?" Zanet yang juga tidak mengetahui dunia luar terlalu banyak merasa heran dan bingung dengan kejadian saat ini

"Sepertinya itu adalah pembunuh bayaran, dan juga sepertinya mereka adalah orang-orang suruhan dari para bangsawan, bukan tanpa alasan aku menuduh tapi mereka menggunakan lambang di pedang mereka sebagai identitas, dan jika mereka bukan pembunuh bayaran keluarga bangsawan bedah mereka akan memiliki bentuk yang berbeda"Yusa memang keturunan keluarga bangsawan yang berkecimpung di bidang kesatria jadi tidak heran dia mengetahui banyak tentang pedang dan aturan-aturan penggunaannya

"Jadi sekarang intinya adalah para bangsawan turun tangan untuk menghabisi kita, tapi apa tujuannya, apa gunanya" Felix mengatakan sesuatu yang menjadi pertanyaan mereka semua

Dalam hati Rey berfikir mungkin ini ada hubungannya dengan organisasi pemberontak kekaisaran itu, namun dia tidak berani mengatakan itu di sini karena teman-temannya adalah anak-anak biasa yang masih belum waktunya untuk tahu

Di tengah diskusi itu ternyata mereka sudah dikepung oleh orang-orang yang tadi bertarung, sepertinya mereka juga menggunakan sihir sehingga zanet tidak merasakan kehadiran mereka

Mereka lantas berlari menjauh namun tetap bergerombol, Kak Farel menyarankan agar mereka pergi dulu dan Kak Farel akan mencegah mereka namun sepertinya Rey tidak bisa meninggalkan kakaknya sendiri begitupun dengan yang lain juga tidak bisa meninggalkan Kak Farel sendirian

Situasinya sudah semakin buruk mereka sudah terkepung dan Zanet mengawali dengan menggunakan sihirnya dia membuat mereka terpental sedikit jauh, Zanet memang seorang penyihir yang handal karena dia dibesarkan oleh seorang ahli sihir yang sudah tersohor, namun tetap saja mereka adalah pembunuh bayaran yang sudah sangat profesional, di antara mereka juga ada para penyihir yang sudah sangat ahli

Yusa menggunakan keahliannya untuk menyerang mereka semua, begitupun dengan Felix yang bertahan sekuat tenaga karena dia memang bukan tipe petarung melainkan tipe strategi

Dalam keadaan ini Reizakiel menyelipkan sedikit magis keluarganya yaitu mengendalikan darah mereka dan membuat stamina mereka cepat menurun, Rey juga memasukkan cairan-cairan racun yang ditebarkan melalui udara dan masuk ke dalam tubuh para penyerang, dia menggunakan keahlian pedangnya untuk bertarung dan memperlihatkan bahwa dia menggunakan pedang dan tidak menggunakan magis

Kak Farel yang mengetahui adiknya menggunakan kekuatannya berusaha memberikan support energy dan juga kekebalan pada yang lainnya, dia menyalurkan energinya kepada semua anggotanya, bukan tanpa tujuan melainkan hanya untuk berjaga-jaga apabila kekuatan Rei tidak sengaja menyerang teman-temannya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***