Suara hiruk pikuk pasar menjadi latar dari aktifitas pagi ini, banyak penjual yang memajang barang jualan mereka, pasar ini bukan pasar biasa, selain penjual kebutuhan sehari hari di pasar ini juga ada penjual yang menjual barang barang aneh, di gang gang sempit itu ada pintu dimensi untuk toko toko peralatan magis, ada juga penjual ramuan khusus dan lain sebagainya, namun yang paling penting adalah, pasar ini adalah tempat informasi paling lengkap sepenjuru negri.
Informasi yang paling hangat saat ini adalah informasi tentang pembukaan sekolah untuk angkatan baru di Menara Agung, bukan hanya informasi resmi yang ada di sini, ada juga bocoran informasi di sini, salah satunya tentang keretakan pelindung perbatasan, tentu dua hal yang sangat hangat itu melahirkan konspirasi atau rumor yang jauh lebih menarik
Pertama rumor itu adalah soal para siswa yang akan di jadikan tentara perang, yang ke dua pasti ada alasan mengapa pelindung perbatasan bisa retak yaitu karena para magis banyak yang melakukan dosa hingga kekuatan mereka menurun, yang ke tiga mungkin ada kisah cinta antara naga dan manusia yang menjadi penyebab naga menyerang manusia, dan masih banyak rumor lainnya.
Karena tak ada satu peramalpun yang mau menjelaskan tentang hal ini maka rumor semakin merebak ke seluruh penjuru kota, para peramal takut menanggung resiko jika sampai kaisar marah akan kesaksian yang di berikan para peramal, toh peramal istana belum juga mengatakan apapun soal ini, jadi semua hanya bisa menerka dan menunggu keputusan kaisar
Berita ini sampai pada para bangsawan termasuk di keluarga Eden, saat setelah makan malam mereka seperti biasa berkumpul sebentar sebelum benar benar menyelesaikan makan malam
Biasanya semua hidangan di ganti dengan makanan ringan untuk cuci mulut, Ryuji George Eden selaku anak paling bungsu dari Rafael George Eden kepala keluarga George Eden menceloteh "apakah kak Rei akan pergi bersekolah ke menara agung", sang ayah mengangguk mengiyakan
Ryuji lanjut bertanya "apakah ayahnya tak tau rumor yang beredar tentang keretakan perbatasan", sang ayah berhenti memakan almond, beliau mengerti tentang rumor itu namun tetap akan mengirim Rei bersekolah di menara agung
Kali ini Farel George Eden selaku anak ke dua yang berbicara, dia menghawatirkan jika nanti terjadi perang, bisa saja Rei akan ikut dalam perang itu mewakili sekolahnya, namun sang ayah menjawabnya dengan santai, "jika Rei takut saat perang itu terjadi dia boleh pulang dan aku akan menutup gerbang untuk siapapun".
Yuna Amber George Eden kakak tertua juga menambahkan kekhawatirannya jika itu akan berdampak pada identitas Rei, bukankah mereka harus menyembunyikan identitas keturunan sampai batas usia yang cukup, bagaimanapun Rei termasuk keluarga inti, dia punya darah dan sihir murni bagaimana kalau orang luar mengetahui dan terjadi hal yang tidak di inginkan nantinya.
Sang kepala keluarga meyakinkan semuanya bahwa tidak akan terjadi hal buruk jika Rei bersekolah di Menara Agung dan keputusan untuk mengirim Rei sudah paten tidak dapat di ganggu gugat. semuanya terdiam dan harus menerima keputusan itu.
Rei sendiri juga tak bisa menolak karena dua kakaknya juga bersekolah di sana namun yang jadi permasalahan saat ini adalah kemungkinan perang yang akan terjadi ini.
Malam telah tiba Reizakiel menuruni anak tangga dengan baju tidurnya, sepertinya dia masih memikirkan apa yang harus dia putuskan, dia melihat Yuna sedang menatapnya dari bawah anak tangga.
" Lihatlah jelmaan cahaya bulan yang hangat sedang menghampiriku" Reizakiel hanya tersenyum mendengar kakaknya yang sedang menggodanya
Sesampai di bawah Rei langsung balik menggoda kakaknya, dia berkata "mengapa pesona es dari utara begitu indah setiap saat" , keduanya saling tersenyum sambil bergandengan
Di perjalanan itu Rei menanyakan mengapa Yuna sangat sulit di temui, Yuna hanya berkata jika dirinya sibuk, sebenarnya hubungan 2 kakak beradik ini sangat dekat sebelum Yuna bersekolah dan lulus dari Menara Agung, Rei sudah mencoba bertanya namun tak ada jawaban pasti yang bisa di berikan Yuna, dia hanya berkata bahwa dia punya banyak pekerjaan, saat keduanya berjalan dan hendak melewati kolam tengah mereka melihat ada Farel sedang meditasi,
Yuna duduk di sebelah kirinya dan Rei di sebelah kanannya, Rei berkata jika situasi saat ini persis sama seperti saat dulu mereka kecil lalu Farel menjawab sambil tetap memejamkan mata, "dulu kakak paling tinggi dan kau paling kecil, kita duduk seperti anak tangga, saat inipun juga masih sama namun kamu yang paling tinggi dan kakak menjadi yang paling imut", ketiganya tersenyum.
Rei bertanya mengapa dia harus bersekolah di tempat yang tidak lebih baik dari pendidikannya saat ini, Farel membuka matanya dan melihat pada kakaknya, dia seolah meminta ijin untuk menjelaskan sesuatu pada adiknya.
Farel berkata bahwa dunia bisa menerima sesama manusia yang sepadan dengan mereka, manusia tidak mudah menerima apa yang lebih rendah atau lebih tinggi dari diri mereka sendiri, itulah yang membuat Rei harus bersosial dengan mereka dengan cara bersekolah dengan mereka
...****************...
Pagi yang cerah di kediaman keluarga Ambererto, mereka juga mendiskusikan tentang kepergian putra mereka ke sekolah Menara Agung, bukan hanya keluarga bangsawan George Eden dan Ambererto namun ada banyak keluarga bangsawan yang tetap akan menyekolahkan anak anak mereka seperti keluarga Roretro, Aidin dan masih banyak lainnya, walau tak sedikit juga keluarga yang mengirim putra dan ledy buangan mereka hanya untuk mencatatkan nama keluarga besar mereka.
Maklum saja para bangsawan adalah tokoh kuat yang juga memiliki harga diri tinggi, kadang mereka juga menggunakan cara kotor untuk bertahan di situasi politik
Sekolah akan di buka 2 bulan lagi namun sepertinya sudah banyak persiapan yang di lakukan, banyak gaun dan perhiasan yang terjual di setiap pasar, mereka akan menggunakan pakaian yang terbaik untuk menunjukkan identitas keluarga mereka, berbeda dengan Rei yang sibuk memikirkan akan seperti apa karakter yang akan dia bangun nanti.
Bukan tanpa alasan Rei memikirkan hal itu, semua itu hanya untuk menyembunyikan identitasnya. Selama 2 bulan ini dia juga mencoba belajar sihir sihir dasar agar terlihat sama dengan lainnya, minimal itu bisa meyakinkan bila dia lulus ujian dengan bantuan paman Buga yang seorang penyumbang dana di Menara Agung.
Rei belajar dengan sungguh sungguh karena selama ini dia hanya mempelajari keahlian turun temurun keluarganya dan tak pernah minat dengan kekuatan yang di pelajari orang lain di luar lingkaran keluarganya.
Dora ibu Rei datang menemuinya, dia memberi beberapa wejangan untuk Rei, Dora berpesan agar Rei selalu bisa mengontrol emosinya, dia juga berpesan agar Rei tak segan untuk belajar lebih giat dari yang lainnya karena wadah kekuatannya lebih tidak stabil dari yang lainnya, Dora akan sering mendatanginya dari mimpi dan mengajarinya lebih banyak hal, saat Rei di rasa sudah mampu menahan dirinya.
Rei lantas berkata, "kenapa aku harus menahan diriku, memang ada apa dengan keluarga kita",
Dora memotong pertanyaan Rei dengan berkata "hanya dirimu dan waktu yang bisa memberi jawaban atas pertanyaan hari ini"
Sepanjang jalan Rei merenung dan memandang ke luar jendela kereta kuda, paman Buga menegurnya dan bertanya ada apa, kenapa Rei sangat cemas, Rei menghela nafas dan mengatakan bahwa dia masih ragu untuk belajar di luar wilayah keluarganya
lalu paman Buga meyakinkannya bahwa ini adalah jalan terbaik untuk menemukan jati diri, Rei masih menyangkal dia berkata bahwa pendidikan dari keluarganya adalah yang terbaik dan itu adalah identitasnya, namun paman Buga menggeleng, dia lantas berkata
"selama ini kamu hanya bersembunyi di balik identitas keluargamu bukan percaya pada dirimu sendiri, bagaimanapun seseorang bisa tau seperti apa dirinya saat dia memiliki banyak perbandingan dan dia bisa mengatakan bahwa itu miliknya bukan milik siapapun termasuk keluarga, seseorang juga akan mengatakan hal terbaik pada sesuatu dengan mudah jika dia melihat sesuatu itu tanpa perbandingan"
Rei mempertimbangkan ucapan paman Buga, Rei bertanya pada pamannya itu kenapa paman bisa sangat dekat dengan keluarganya padahal keluarganya sangat tertutup, lalu dengan mudah paman Buga mengatakan bahwa itu pilihannya
Rei memasang wajah heran, "kenapa bisa hanya karena pilihan, apa tidak ada sesuatu yang lebih logis atau superior begitu, seperti balas budi, rasa cinta, atau yang lainnya" tanya Rei
Paman Buga kembali menjelaskan apa itu pilihan, pilihan itu bukan hanya sesuatu yang di tawarkan oleh orang lain atau karena orang lain, paman sudah melihat dunia dan semua pilihan berjajar tanpa siapapun pemiliknya, bukan karena balas budi atau terkagum kagum, ini hanya pilihan yang di rasa paling baik olehnya, sambil tertawa kecil mengatakan bahwa paman memang orang yang aneh kan , lalu Rei mengangguk pelan
Pamannya kembali bertanya kenapa Rei tak bertanya paman memilih dekat dengar keluarga George Eden, Rei mulai ingin merevisi pertanyaannya dan mengatakan kenapa paman memilih dekat dengan keluarganya, paman mengatakan karena dia suka orang orang yang tidak mencampuri urusan orang lain dan memberi tanpa memberitahu siapapun.
Rei mulai sadar sesuatu mengapa keluarganya tak terlalu terkenal di khalayak umum, itu karna sifat mereka yang tidak sama dengan bangsawan lain, egois, tapi juga baik.
Kereta kuda sudah sampai di depan Menara Agung, mereka berdua menuruni kereta dan berjalan masuk bersama banyak siswa siswi lainnya, Rei melambaikan tangan saat hendak memasuki aula pada paman Buga, pertemuan mereka hanya sampai di sini namun Rei sepertinya mulai memiliki minat untuk bersekolah, percakapan singkat itu membuat Rei bersemangat untuk memulai petualangannya di luar kastil megahnya
Aula di penuhi anak anak baru dengan masih membawa tas besar mereka, pembagian kelas pun di mulai, semua mengambil kertas ajaib yang akan menentukan mereka akan masuk kelas A,B,C,D,E,atau F.
Rei masuk kelas F, setelah itu mereka berkemas memasuki kediaman masing masing sesuai kelas mereka dan keluar dari aula.
Rai memasuki kediamannya, saat semua bergegas masuk ada beberapa anak yang takjub akan ruangan kediaman yang akan mereka tempati. Dari beberapa anak itu ada 1 yang terlihat sangat mencolok, Rei menghampirinya, Rei mengulurkan tangannya dan anak itu mengelap tangannya lalu menjabat tangan Rei, Rei memperkenalkan dirinya sebagai Reizakiel Aswaraiga ( marga paman Buga), dia juga mengatakan bahwa pamannya yang membawanya ke sekolah ini, lalu anak itu memperkenalkan dirinya sebagai Felix Roretro anak bungsu dari keluarga Roretro, Rei pernah membaca dari buku nama nama bangsawan dan sepertinya keluarga Roretro adalah keluarga bangsawan yang memiliki sedikit wilayah dan itu hanya kawasan pertanian keluarga mereka sendiri, bisa di katakan bahwa keluarga ini tidak terkenal secara politik namun mendapat gelar dari perdagangan dan kesetiaan pada kerajaan saja.
Rei mengajaknya berbicara sambil mencari kamar yang kosong, sepertinya mereka sepakat untuk satu kamar
Sekolah Menara Agung bukanlah sekolah bersih tanpa noda, tentu ada saja acara sogok menyogok, untuk pemilihan kelas memanglah acak sesuai kertas yang mereka pilih namun untuk anak anak yang memiliki uang mereka bisa membeli kelas agar bisa bersama dengan teman teman yang mereka pilih biasanya kelas A, B, dan C siswanya sedikit, itu karna para anak bangsawan yang membayar akan banyak yang membeli kelas kelas itu, ini bukan aturan murni sekolah namun manipulasi sistem oleh oknum berkepentingan, karena fasilitasnya sama jadi tidak akan ada yang bisa melaporkan apalagi dalang di balik ini semua adalah para bangsawan, bukan rahasia lagi jika bangsawan terus menekan kekaisaran namun tetap memakai topeng yang cantik di depan khalayak umum
Hari pertema terlewati dengan mudah dan mereka masuk pada hari ke dua, semua anak mulai masuk ke kelas mereka masing masing dan mengambil kertas sihir pengukur level hal ini bertujuan untuk mengukur seberapa baik mereka sebelum masuk ke sekolah,
Para anak bangsawan biasanya memiliki level yang sudah tinggi karena pasti mendapat pendidikan sedari dini dari guru terbaik di keluarga mereka, anak anak berprestasi juga pasti memiliki level yang baik pula karena mereka masuk memang lewat jalur level. Sedangkan anak bawaan memiliki kemungkinan level yang rendah karena tidak memiliki pendidikan khusus seperti para bangsawan dan level bawaan seperti anak jalur prestasi, semua menggenggam kertas mereka masing masing dan setelah kertas itu di buka maka kertas itu akan lenyap dan muncul angka level di pergelangan tangan mereka, level itu terlihat jika sang anak berkenan untuk melihatnya atau memperlihatkannya
Sang guru memanggil mereka satu persatu dan mencatat level mereka, saat semuanya sudah di baca kemudian sang guru mengatakan level paling rendah adalah 31/1000 dan ter tinggi adalah 670/1000 semua terkejut karena level itu biasanya dimiliki oleh seorang ahli, beberapa anak bertanya siapa pemilik level paling tinggi itu, namun karena larangan membocorkan level guru itu lantas langsung keluar dari kelas dan di gantikan oleh guru lain yang akan memulai pembelajaran pertama mereka.
Tak terasa jam istirahat telah tiba dan semua anak mulai menggosipkan soal level tertinggi itu, Felix berbisik pada Rei, dia penasaran siapa yang punya level setinggi itu, Rei hanya tersenyum dah mulai mengatakan lelucon khas bapak bapak yang garing namun walau hanya itu Felix jadi tertawa, Rei merasa bangga karena sebelumnya tak pernah ada orang yang tertawa karena leluconnya yang garing.
Saat saat penuh tawa itu seketika hilang ketika Robet Bischel dan kawan kawannya mengganggu Felix, mereka menarik bahu Felix dan mempermalukannya, mengatakan bahwa Felix adalah anak petani lusuh yang miskin, dia mengatakan tak seharusnya Felix bisa masuk sekolah elit ini, Rei mencoba membela Felix tapi dia malah juga malah kena buli karena tidak punya marga
Robet mengatakan bahwa semua tau kalau keluarga Aswaraiga tak punya anak seumuran mereka, Rei berusaha menahan amarahnya dan membiarkan dirinya di olok olok habis habisan, dia juga melawan mereka tanpa sihir dan identitas, Rei merasa dirinya benar benar lemah tanpa keluarga dan kekuatan turun temurun, dia tak punya satupun keahlian yang bisa di gunakan di dunia luar
Felix di paksa memberi taukan levelnya pada semua anak dan benar level Felix hanya 86, itu adalah level yang sangat rendah, karena Felix berasal dari keluarga bertani jadi Felix hanya belajar soal bertani dan tidak belajar yang lainnya, sihirnya pun hanya sihir untuk tanaman, kemudian Rei juga di paksa menunjukkan levelnya namun Rei menolah hingga dia babak belur dia tetap bungkam, hingg seorang anak laki laki tampan dan pemberani membela mereka, dia adalah Yusha Ambererto,
Awalnya Robet membuliynya juga dengan kata kata cacian tapi Yusha membalasnya dengan rapi, dia berkata apa Robet hanya bisa bersembunyi dai balik nama besar keluarganya, apa dia tak bisa melakukan hal lain.
Sekilas Rei mengingat ucapan pamannya, lalu Yusha menantang Robet untuk adu level. Robet diam sejenak, dia berfikir dengan cemas, dia tau kalau ada level 670 tapi itu hanya 1 orang saja, dan level paling tinggi yang dia tau adalah level 430, itupun di pegang oleh Zanet murid penyihir tua, bagaimana kalau Yusha adalah orangnya namun temannya berbisik kalau Yusha dari kelas A jadi tidak mungkin dia, karena pemilik level 670 ada di kelas F.
Dengan pede dia lantas menyanggupinya, dia langsung menunjukkan levelnya yaitu 320 dan berkata hanya penyihir yang punya level di atasnya, semua kawan kawannya bersorak untuknya, lalu Yusha menarik lengan bajunya dan memperlihatkan levelnya yaitu 447, semua orang tercengang dan Yusha membawa 2 anak malang itu pergi.
Yusha dengan singkat memperkenalkan nama dan keluarganya, dia dari kalangan keluarga bangsawan kesatria, dia belum memiliki teman di sini karena dia tak biasa berinteraksi dengan anak seumurannya, biasanya dia hanya latihan dengan para kesatria saja, Rei mengangguk, dia faham kenapa level Yusha bisa tinggi di banding dengan anak anak lainnya, lalu Rei balik bertanya pada Rei dan Felix.
Rei memperkenalkan dirinya sebagai identitas dia masuk ke sekolah itu dan mengatakan kalau dia masuk lewat jalur bawaan, sedangkan Felix hanya diam dengan lesu, Yusha memahami apa yang di rasakan Felix jadi dia tak bertanya lebih jauh, yang dia herankan kenapa Rei sesantai itu padahal dia baru saja di buli, namun dia tak begitu mempertanyakannya, dia langsung pamit setelah mengantar keduanya ke rumah mereka dan bergegas pergi ke kesiswaan untuk meminta pindah kelas F karena tak sudi berbarengan dan Robet, ya semudah itu bangsawan tingkat atas memilih kelas mereka.
Kembali pada mereka bertiga.
Malam hari Rei rebahan menyembuhkan lukanya sendiri sambil memikirkan banyak hal dari kejadian tadi, dia bertekad tidak akan menyerah karena banyak hal yang menarik di dunia luar ini, di tengah ketenangannya menyembuhkan diri dia mendengar suara tangisan di ranjang Felix, dia baru kepikiran pasti Felix juga merasakan sakit karena pukulan tadi, dia berniat mengobati Felix juga.
Dia berjalan mendekati ranjang Felix, dan melihat Felix sudah menangis tersedu sedu dengan air mata dan ingusnya, Rei bertanya apa sesakit itu lukanya namun Felix yang memejamkan mata langsung kaget, dia duduk dan berkata maaf sudah mengganggu, dia kira Rei sudah tidur, Rei mencari luka di tubuh Felix dan mengobatinya satu persatu
Felix bertanya apa ini keahliannya, dan Rei berkata iya sambil tertawa dia melanjutkan bahwa hanya ini yang bisa dia tunjukkan, tak ada lagi yang istimewa, lalu Felix mengatakan jika dia akan pulang, Rei berhenti dan kembali bertanya ada apa, bukankah Felix senang bersekolah di sini, Felix berkata dia bahkan tak punya kemampuan apapun di sini, jika terus bertahan mungkin akan banyak orang yang akan menertawakan keluarganya, dia ingin bersembunyi saja, andai dia punya satu hal saja untuk bertahan, Rei berkata bahwa dia kan punya Rei sahabatnya, dan dia juga sangat berarti karena dia adalah sahabat pertama Rei, Felix tertawa kecil,
Rei tak bisa membiarkan jika satu satunya teman keluar begitu saja dari menara Agung ini, dia berkata dia tak bisa melakukan apa apa, dia butuh teman yang bisa dia percaya, sebagai tanda persahabatan Rei memberi satu rahasianya pada Felix, dan saat itu juga Felix mendengar dan melihat apa yang menjadi rahasia Rei
3 tahun berlalu begitu saja, ada banyak yang berubah, Rei yang kian hari semakin konyol dengan seribu tingkah lucunya, saat ini dia benar benar menjadi pelawak yang handal, tak seperti dulu yang hanya bisa menggunakan lelucon khas bapak bapak.
Felix yang dulu pernah terisak ingin pulang kini telah menjadi pria dewasa yang tampan rupawan, bahkan dia mendapat banyak perhatian dari para wanita karena sikapnya yang sopan dan rendah diri.
Yusha juga sudah berkembang dengan pesat, dia sering mendapat penghargaan atas prestasinya, dan satu lagi anggota yang masuk di tahun kedua mereka dulu, dia adalah Ameena Zanet Aiden, dia adalah wanita yang pernah di sebut namanya oleh Robet dulu saat membuli Felix dan Rei.
Keempatnya berada di kelas F yang sama walau saat ini mereka sering sibuk dengan kelas tambahan mereka masing masing, hanya Yusha yang tidak ikut kelas tambahan karena dia sudah mencapai nilai aman untuk tidak mengikuti semua kelas tambahan, dia hanya sering latihan pedang bersama kakak seniornya,
Felix ikut kelas strategi bukan karena dia kurang nilai tapi karena dia ingin lebih fokus dan ahli lagi di bidang ini, dia ikut kelas yang 3 tingkat lebih tinggi dari tingkat seharusnya dia berada,
Zanet ikut kelas meditasi karena dia sulit mengontrol energinya saat marah, bisa di bilang energi Zanet terlalu kuat sehingga tidak bisa jika menggunakan sihir untuk melukai dengan luka kecil, dia hanya mahir melukai dengan luka serius atau bahkan kematian, dan yang parah adalah Reizakiel yang harus ikut kelas magis dan meditasi sekaligus karena magis dan ketenangan kekuatannya kacau sekali.
Yusha, Felix dan Zanet duduk di depan kediaman kelas F mereka menunggu Rei pulang dari kelas tambahannya, Felix menyeletuk bahwa dia heran kenapa Rei bisa kurang di dua keahlian tersebut secara Rei adalah anak paling jenius untuk pelajaran, Yusha membalas sambil tetap membaca buku panduan perang
"teori dan pengendalian kekuatan itu berbeda, otak Rei memang pintar tapi bagaimana kalau kekuatan intinya tidak stabil, itulah di perlukan latihan sejak bayi, mungkin Rei tak punya dasar sihir atau semacam dasar kekuatan" ucap Yusha .
Di tengah perbincangan itu Reizakiel datang dengan tas besarnya yang nampak berat sekali, dia langsung duduk di antara para sahabatnya dan langsung mengeluh lelah dan lain sebagainya
Felix memijat bahu Rei dan Yusha langsung menutup bukunya, dia menatap Rei, Rei merasa aneh dan menatap balik Yusha, lalu bertanya "ada apa?"
Yusha bertanya balik dengan serius "apa Rei sudah mandi?", dan Rei langsung membuang muka menandakan dia belum mandi, Yusha langsung mengusirnya dan menyuruhnya mandi, Rei berteriak kesal sambil berjalan kamarnya
Zanet berkata "apa kau tidak keterlaluan Yusha?"
Lalu Yusha berkata kita tunggu saja sebentar lagi juga bakal bikin ulah lagi, dan benar saja Rei yang sudah mandi menghampiri teman temannya lagi dan duduk tepat di dekat Yusha, lalu dengan angkuh berkata
"apa harum tubuhnya sudah tercium sekarang?", ekspresinya seolah puas dan angkuh itu membuat Felix dan zanet tertawa, Yusha sudah hafal betul dengan tingkah sahabat paling konyolnya itu,
Yusha mengatakan jika minggu dia tidak ada acara jadi Rei wajib latihan dengannya sampai bisa benar menggunakan pedang, Rei yang mendengar itu langsung lemas lagi.
Sore itu berlalu begitu cepat dan malampun tiba.Dari kamarnya Rei bisa melihat keluar jendela, kamarnya ada di lantai paling atas jadi dia bisa melihat ke sekitaran bangunan rumah, dia bertanya pada Felix mau kemana Yusha dan Zanet malam malam begini
Felix mengatakan bahwa keduanya akan keluar sekolah untuk misi, Yusha punya hak istimewa karena dia termasuk kesatria kecil saat ini.
Rei berkata mungkin besok akan ada berita besar dari Yusha, Felix menatap pundak Rei. Felix mengajukan pertanyaan mengapa Rei harus membawa tas berisi beban berat seperti itu, Rei bilang itu hanya untuk latihan, Felix mulai penasaran dan bertanya kenapa Rei tidak mencalonkan diri sebagai kesatria kecil juga padahal kalau soal level dan kemampuan dia pasti lulus
Rei lalu berbalik dan berkata dengan tenang bahwa ada yang harus dia sembunyikan jadi tolong jangan bertanya lebih, Rei tersenyum dan melangkah mengambil buku cara melawak terbaik abad ini, dalam benak Felix masih bertanya tanya mengapa Rei harus belajar sangat keras untuk bisa melawak dan menjadi orang lain saat di luar
Beralih pada perjalanan Yusha, dia merasa ada yang mengawasinya dia melihat ke sekitar tak ada yang mengawasinya, mungkin itu hanya perasaannya saja batinnya, sampai di tembok pembatas sekolah dia meminta Zanet menggunakan sihirnya untuk menembus dinding, para penjaga sudah tau jika yang menerobos adalah Yusha namun mereka membiarkannya lewat begitu saja karena Yusha memang memiliki hak keluar, dia tidak keluar dari gerbang karena tidak punya surat tugas jadi jika malam dia tak bisa keluar sekolah
Yusha dan Zanet langsung menuju pasar dan mencari informasi dari sana, Yusha berjalan dan mendapati beberapa orang seperti hendak bepergian dan saat Yusha mendekati mereka mereka malah di tanggap oleh segerombol prajurit kekaisaran
Zanet dan Yusha mengikuti mereka dan sampai di tengah hutan ternyata banyak orang yang tertangkap juga, Yusha menyusup dengan bantuan sihir Zanet, dia mendekati para tahanan dan mengajak mereka mengobrol, para tahanan itu berkata bahwa mereka adalah peneliti, petani, dan juga pemberi berkat, mereka hendak melarikan diri karena takut berperang, mereka bilang bahwa ada organisasi yang bisa menyembunyikan mereka dan membebaskan mereka dari kewajiban perang,
Yusha menanyakan organisasi apa itu, seorang menjawab dengan lirih, organisasi itu di pimpin oleh pangeran dan di dukung oleh beberapa bangsawan, Yusha menanyakan soal keretakan perbatasan apa itu benar, sebelum menjawab para tahanan di bawa oleh penjaga dan Yusha harus bersembunyi lagi.
Yusha dan Zanet menuju ke lokasi jual bali informasi, di perjalanan Zanet bertanya ada apa, Yusha berkata mungkin ada penghianat di sisi kaisar, sesampai mereka di tempat itu mereka langsung bertanya soal informasi wilayah perbatasan
Yusha berkata sejauh mana saya bisa mengetahui tentang kondisi perbatasan, lalu sang penjual berkata sebanyak uangmu berbicara, Yusha mengeluarkan sekantung uang dan si penjual menghitungnya dia bilang itu terlalu sedikit
Yusha menghela nafas, dia tak menyangka akan pergi ke tempat ini jadi dia bawa uang seadanya, lalu masuk seorang anak kecil duduk di samping Yusha dan berkata bagaimana kalau kau mengiyakan atau menidakkan pernyataannya apa uang itu bisa cukup?
Penjual itu tersenyum mengatakan bahwa kesempatannya hanya sejumlah koin yang ada di dalam kantong itu, Yusha berfikir karena pasti hanya sedikit koin karena lebih banyak uang kertas di dalamnya tapi dia menyetujuinya juga.
1 koin keluar dan pertanyaan Yusha adalah apa dinding pelindung perbatasan retak hingga bisa memungkinkan ada pihak yang keluar masuk, si penjual mengiyakan
koin ke dua untuk pertanyaan ke dua apa ada penghianat di kekaisaran ini, si penjual mengatakan iya
koin ke 3 apa sekolah menara agung akan mengalami perubahan, sang penjual mengatakan iya
koin ke 4 apa anak anak akan di jadikan prajurit, sang penjual berkata tidak,
koin ke lima keluar apa kita dalam masa kerisis dan akan berperang habis habisan jawabannya iya tergantung, dan tidak ada lagi koin yang tersisa
Yusha masih memiliki banyak pertanyaan namun dia tak bisa menanyakan lebih, sang penjual berkata 1 pertanyaan gratis untukmu jika mau, apa yang bisa membuat perang itu berakhir, sang penjual berkata bahwa dia bukan peramal, jika kau ingin masa depan maka seharusnya kau datang pada peramal, tapi satu hal yang pasti, kau harus percaya pada apa yang kau miliki, setelah itu Yusha dan Zanet keluar dari tempat itu dan kembali pulang ke Menara agung
Pagi yang tenang harus kacau dengan suara sirine tanda berkumpul pagi, semua siswa di wajibkan datang segera ke aula sekolah, Yusha, Zanet, Reizakiel dan Felix berjajar di tempat yang berdekatan, ada pengumuman situasi darurat dan semua siswa di harap latihan lebih giat karena itu perintah langsung dari kekaisaran, akan ada beberapa tambahan untuk kedepannya, tolong kembali 1 jam lagi setelah kalian bersiap siap.
Yusha melirik Zanet yang tampak sudah tau ini akan terjadi dan Yusha menepuk jidat saat melihat 2 temannya tampak mengantuk dan tak fokus dia jadi bergumam, sepertinya aku harus lebih ekstra untuk 2 sahabatku yang super duper hebat ini, terutama untuk Rei yang banyak kekurangan di bidang keahlian
"Semuanya ayo bersiap dan kembali kemari" ucap Yusha sambil menarik dua sahabatnya itu sedang Zanet hanya tersenyum melihat 3 sahabatnya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!