Reno, Queen and Davin.

FOLLOW IG AUTHOR:NIS3263.

HAPPY READING.

mama Davin as Tante Nita, langsung memeluk tubuh Almera dengan sangat erat.

aku harus bagaimana sekarang?.ini adalah situasi yang tidak pernah aku harap kan sekalipun dalam hidup ku.

Almera meremas tangan nya,tidak membalas pelukan Tante Nita.

“apa kabar Almera,lama tidak bertemu?.”sapa Tante Nita.

“allhamdulillah kabar baik.”jawab Almera pelan.

“tante sedang apa di sini?.”almera mencoba berbasa-basi.

“bertemu putra Tante...”

Raut wajah Almera langsung berubah tidak enak.kepala nya menunduk dengan pandangan gamang,yang mampu membuat siapa saja Iba termasuk Tante Nita.

“maaf Tan...”

“no,jangan merasa bersalah cantik.tante tau kau punya alasan untuk segala nya.tante pamit dulu ya, seperti nya ada yang sudah menunggu.”

Almera mengangguk kan kepala nya, melambaikan tangan pada Tante Nita yang berlalu pergi.

“queen?.”

Almera melirik kesana-kemari begitu sang putri dan juga reno menghilang dari pandangan nya.

Mereka ke mana?. bagaimana bisa aku tidak tau Queen dan Reno pergi.

Batin Almera panik.

***

Queen and Reno.

“queen mau yang mana?.”tawar Reno.

“yang itu,yang Frozen!.”

“itu bukan Frozen cantik,nama nya elsa.princess Elsa,kau faham?.”

Queen mengangguk,sibuk mengamati Reno yang membelikan nya sebuah balon kartun bermotif salah satu karakter Disney.

“terima kasih.”ujar Queen.

“sama-sama cantik.ayo,nanti bunda cari kita!.”ajak Reno.

“queen!.”

Queen yang sedang berada dalam gendongan Reno,mendongak.mata bulat nya berbinar, melihat Davin berdiri tepat di hadapan nya.

“ayah.”

Reno memandang datar ke arah davin.entah mengapa,setiap melihat sikap Davin yang begitu baik pada Almera dan Queen,selalu saja Reno merasakan ada yang mengganjal.

“kau mau bersama ayah princess?.”davin mengulur-kan tangan nya.

“om,boleh?.”tanya Queen.

“Of course.”jawab Reno tanpa beban.

Queen beralih dalam gendongan Davin.

“ayah,ini kapan di lepas?.”tunjuk nya pada infus.

“sabar ya sayang! sebentar lagi, karena itu Queen harus cepat-cepat sembuh.”jawab Davin enteng.

Kenapa wajah mereka berdua Mirip,bukan hanya bola mata nya.

Reno tertegun di tempat.

Queen mengangguk kan kepala nya,menyandar kan kepala nya di bahu Davin,membuat pria tampan itu mengecup gemas dahi sang putri.

Dert,dert.

Reno merogoh saku celana nya.

“pak dokter,saya titip Queen sebentar.”pesan Reno.

Davin mengangguk kan kepala nya penuh semangat,dia berniat menghabiskan waktu dengan Queen hari ini.tanpa gangguan Reno sama sekali.

“queen,di mana bunda mu?.”tanya Davin, celingukan kesana-kemari.

“tadi di sana!.”Queen menunjuk ke arah taman,tempat tadi Almera menunggu nya.

“kau sudah makan?ayah belum makan,kalau kau mau kita bisa makan bersama baby?.”tawar Davin.

“no-no,aku sudah kenyang.om tampan itu membawakan ku banyak makanan,om Reno bilang itu semua adalah makanan kesukaan bunda.”

Tanpa sadar tangan Davin mengepal erat,tapi raut wajah nya tetap santai dan tenang.berusaha tidak membuat Queen takut.

Sebenar nya ada hubungan apa sih Almera dengan pemuda itu?.

Davin menatap tajam ke arah Reno yang sedang menelfon dengan sangat serius.

Cup.

“queen.”kaget Davin karena tiba-tiba Queen mengecup pipi nya.

“queen!.”

Almera yang sejak tadi mencari-cari keberadaan sang putri,langsung memekik lega melihat Queen sedang berada dalam gendongan Davin,dokter baik yang sudah mau membantu nya.

“kau dari mana saja sayang?.”tanya Almera khawatir.

“beli balon sama om reno.”jawab Queen polos.

“om nya di mana sekarang?.”

“itu!.”

Almera menoleh,Reno baru saja selesai di telpon oleh seseorang.

“arin!.”panggil Reno.

“ada apa?.”

Reno mendekat, membisikan sesuatu tepat di telinga Almera.

“kau mau pergi sekarang?.”tanya Almera tidak ikhlas.

“iya,ini sangat urgent.jika tidak,aku pasti akan menemani mu.”

“em, hati-hati.”pesan Almera.

“oh ya kapan kalian pulang?biar ku jemput?.”tawar Reno.

“besok,Queen sudah boleh pulang besok.”jawab Almera.

Reno mengacak-acak poni Almera,dan juga menghadiahi kecupan singkat di dahi Queen,sebelum berlalu pergi dari sana.

***

Keesokan hari nya.

“tenang okey Queen?ini tidak sakit,percaya pada ayah.”

Pagi ini,terjadi drama menggemparkan antara Queen dan juga Davin.queen terus merengek dalam gendongan Davin,saat Dokter James hendak melepaskan jarum infus yang menancap di punggung tangan nya.

“baby,tenang lah.”davin menepuk pelan punggung Queen.

“hiks,hiks.ayah sakit.”

Almera hanya diam mendengar rengekan Queen,karena sudah biasa bagi nya mendengar putri tunggal nya itu merengek.tapi tidak dengan Davin yang sudah malang kabut.

“queen cantik,dengar ya sayang?.nanti kalau ini belum di cabut,Queen belum boleh pulang,memang nya Queen mau?.”bujuk dokter James.

Queen langsung menggelengkan kepala nya.

“nanti om reno kasian.”lirih Queen, mengulur kan tangan nya.

“oke,om akan pelan-pelan ya?.”

Davin mendekap erat tubuh gembul Queen,begitu James mulai bergerak mencabut infus di tangan nya.

“huwaaa....ayah sakit!.”

Kan,benar kan.

Davin menggeleng bingung.masih sibuk menenangkan Queen yang masih saja menangis kencang.

“sayang,sini sama bunda!.”

Almera mengambil alih Queen dari gendongan Davin, merapihkan rambut Queen yang berantakan.dengan sigap, Davin mengambil alih tas yang di bawa oleh Almera.

“om Reno sudah di bawah, queen tau kan bunda tidak mengajarkan mu untuk cengeng.”

“tapi bunda...”

“kita pulang sekarang, Om Reno bawa boneka barbie.queen pasti suka kan?.”almera mengeluar kan jurus pamungkas nya, boneka Barbie.

Barbie?.

Mata Queen langsung berbinar penuh bahagia, kata-kata Barbie seakan membuat tangis nya surut begitu saja.

“iya!ayo pulang bunda.”ajak Queen.

“tidak,biar aku yang membawa nya.”saat Almera ingin mengambil alih tas besar berisi pakaian,Davin langsung menghindar.

“dok...”

“almeera,biar Davin saja yang membawa nya itu berat.lebih baik kau fokus saja pada Queen,aku yakin dia pasti akan menangis.”sela dokter James.

“aku tidak tau kalian siapa,atau punya hubungan apa dengan ku.tapi terima kasih banyak untuk bantuan kalian selama ini,dok.tapi maaf,aku berharap ini pertemuan terakhir kita.”

Ujar Almera santai.

Kau boleh menganggap ini pertemuan terakhir kita.tapi aku pasti akan tetap berada di sebelah mu,jika takdir Tuhan tidak mentakdirkan mu bertemu dengan ku maka aku sendiri yang akan membuat takdir untuk kita bisa bertemu.

Batin Davin.

“itu takdir Al, kau tidak bisa menentukan nya.”jawab Davin sangat santai.

# Like, komen and vote ya readers kesayangan author bidadari ayah.

Terpopuler

Comments

Epijaya

Epijaya

knp almaira lupa sama Davin? tp dia ingat sama mama Davin.aneh

2022-10-30

1

Erni Kusumawati

Erni Kusumawati

Apa Almeera amnesia atau ada rahasia yg lain...ngikutin aja ahhh😊😊

2022-10-19

1

Adelia Rahma

Adelia Rahma

mungkin kah

2022-10-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!