1 tahun kemudian...
Ditengah malam yang gelap dari atas balkon, Tara terus memandang langit malam yang hanya diterangi oleh sang bulan dan bintang.
Tara mengenakan piyama putih bersih dengan rambut hitamnya yang terurai panjang bergoyang-goyang tertiup oleh angin malam.
Sembari menunggu cinta pertamanya.
"Apakah ucapannya itu hanyalah kebohongan? Mengapa ucapannya itu hanyalah Dusta semata." kata Tara dengan kedua tangan yang menopang wajahnya.
Tiba-tiba seseorang datang dan mengetuk pintu kamarnya. Tara pun berlari meninggalkan balkonnya dengan cepat untuk membuka pintu kamarnya. Ketika Tara membukanya ia adalah Noah Sang kakak laki-lakinya yang selalu sayang padanya.
"Hey Tara...mengapa masih terjaga?"
T
anya Noah kepada Tara dengan suara pelan.
"Lalu mengapa dirimu juga masih terjaga? Aku hanya ingin memandang langit malam saja."
"Aku selalu melihatmu dari jendela bawah. Kamu selalu terjaga ketika tengah malam, kamu terus memandang keatas langit seperti tengah menunggu seseorang."
Ucap Noah sembari duduk diatas kasur Tara.
Tara pun menghampirinya.
"Ya aku tengah menunggu seseorang...sudah satu tahun lamanya aku menunggu dia. Tetapi dirinya tak pernah datang, haruskah aku melupakannya Noah?" tanya Tara dengan raut wajah yang terlihat sangat sedih.
"Aku tak bisa memberi saran,itu urusan perasaanmu Tara. Ikuti kata hatimu, namun jika dirimu telah merasa lelah menunggunya. Lebih baik berhenti menunggunya dia tak akan kembali. Lagi pula kalian berbeda, mereka hanya mahluk-mahluk aneh yang meminum darah manusia. Jika kamu menjadi kekasihnya aku takut dia akan menghabisimu"
Noah tahu Tara pasti menunggu Winston, Noah merasa khawatir dengan Tara karena dirinya terus menunggu Winston sang vampir. Noah selalu berharap agar adiknya itu bisa melupakan Winston, namun ia tak bisa mengendalikan perasaan Tara. Ia tak mau meyakiti hati adiknya itu.
"Pergilah tidur, besok kita akan pergi kepantai karena musim panas sudah tiba." ucap Noah.
Lalu Tara pun menutup jendela kamarnya dan pergi tidur. Mungkin baru 30detik Tara memejamkan matanya, tetapi ada Seseorang yang tiba-tiba mengetuk pintu rumahnya.
T
ara pun terbangun. Dan Tara merasakan hal yang baik, ia merasa jika itu adalah Winston.
Karena Winston pernah berkata padanya jika dirinya akan mengunjungi Tara saat tengah malam. Tara berlari menuruni anak tangga namun ia tak mau membangunkan kakak nya dan juga ayahnya. Tara pun menuruni anak tangga itu dengan pelan agar mereka tak bangun.
Sebelum Tara membuka pintu itu, Tara mengintipnya dari jendela. Seketika Tara terkejut karena ia merasa itu bukan Winston. Pakaian nya sangat tertutup, Dia terlihat seperti seorang pria yang menggunakan jaket berwarna hitam dan juga topi, Tara tak bisa melihat Wajahnya karena ia menutupinya dengan topi.
Namun Tara mencoba memberanikan diri untuk membuka pintu. Ketika Tara membukanya pria itu langsung membuka topi yang ia kenakan. Ternyata perasaan baik Tara benar, pria itu adalah Winston cinta pertama Tara yang selalu Tara tunggu ditengah malam selama satu tahun lamanya.
Tara pun tersenyum lebar setelah mengetahui pria itu benar-benar Winston, begitu pula dengan Winston wajahnya yang sangat putih dengan bibir berwarna merah muda membalas senyuman Tara. Tara pun memeluknya erat, namun Tara tak lama memeluknya, karena badan Winston sangatlah dingin, Tara pun melepaskan pelukannya.
"Ada apa Tara? apakah kamu tak merindukanku? Kenapa kamu melepaskan pelukanmu?"
Tanya Winston bingung. Lalu Tara pun tersenyum dan berkata.
"Badanmu sangat dingin seperti manusia salju, ketika aku memeluknya aku tak akan sanggup karena terlalu dingin."
lalu Tara pun menyuruh Winston masuk. Namun entah mengapa Tara tak membangunkan ayahnya ataupun kakaknya. Tara malah langsung membawa Winston menuju kamarnya. Karena Tara ingin mempertanyakan suatu hal yang sangat penting kepada Winston.
Tara memegang tangan Winston dan membawanya naik keatas kamarnya dengan pelan-pelan agar tak membangunkan ayah dan kakaknya.
S
etibanya dikamar Tara langsung mengunci pintunya. Dan mulai memberikan banyak pertanyaan pada Winston.
"Winston kamu tahu, aku pikir ucapanmu itu hanyalah dusta. Karena kamu tak pernah mengunjungiku selama satu tahun ini. Hampir saja aku akan melupkanmu. Tapi takdir berkata lain dia mengirimkan dirimu padaku disaat aku mulai menyerah untuk menunggumu. Katakan padaku mengapa kamu tak pernah mengunjungiku Winston selama satu tahun ini?"
Tanya Tara seperti seseorang yang tengah mengintrogasi. Lalu Winston menjelaskan pada Tara mengapa dirinya tak pernah mengunjungi Tara.
"Maafkan aku Tara. Aku tak bisa mengunjungimu dengan cepat karena peperangan antara bangsaku dan para Petalouda telah terjadi selama satu tahun ini. Dan baru beberapa hari ini peperangan itu telah usai. Itulah alasan kenapa aku tak bisa datang padamu selama satu tahun ini Tara."
"Benarkah? Jika seperti itu aku minta maaf Winston aku tak tahu. Aku pikir ucapanmu itu hanyalah sebuah kebohongan. Tapi aku senang kamu menepatinya."
"Apakah kamu lelah menungguku setiap malam? Jika ia biarkan aku mengganti lelahmu itu dengan membawamu kesuatu tempat setiap malam."
Karena Winston merasa sangat sedih dan tak enak pada Tara karena Tara terus menunggu dirinya setiap malam. Winston pun mencoba membawa Tara pergi kesuatu tempat yang sangat indah setiap malamnya.
"Tak apa rasa sakit itu sudah hilang. Tak masalah Winston."
Tara menolak Winston untuk membawa dirinya pergi ketempat yang indah setiap malam. Namun Winston terus meminta kepada Tara agar tak menolaknya.
"Jika kamu tak mau setiap malam. Izinkan aku membawamu pergi selama tujuh malam saja ketempat yang sangat indah Aku ingin menunjukan tempat-tempat indah yang pernah aku lihat kepadamu."
Setelah Winston terus meminta pada Tara. Tara pun mau jika itu hanya tujuh malam.
Tara merasa mengantuk karena lelah, Padahal saat itu mereka tengah asyik mengobrol dan bercinta.
"Tidurlah...aku akan ada disampingmu. Namun ketika fajar mulai datang aku harus segera pergi." ucap winston lembut.
"Baiklah Winston aku akan tidur. Ingat jangan keluar melalui pintu depan. Keluarlah melalui jendela kamar ini aku tak ingin ayah dan Noah tahu kamu disini."
"Baiklah Tara."
Tara pun tertidur sedangkan Winston terus duduk disampingya sembari menatap wajah Tara. Winston melupakan jati dirinya sebagai seorang vampir, ketika bersama dengan Tara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments