Secret

Setelah mereka semua mabuk semalam dan membuat dunia mereka sendiri berputar-putar dalam gelas yang terisi oleh alkohol, Sekarang mereka harus memanasakan otak mereka dengan tugas kampus yang begitu banyak.

Seperti biasa Tara, Ariel, Tom dan Leo. Mereka tengah duduk dikantin kampus. Saat itu mereka semua tengah membicarakan hal semalam ketika party.

"Sejak kapan kalian berpacaran? Kenapa tak memberitahu kami?" tanya Ariel. Leo pun menjawabnya sedangkan Tara ia hanya terdiam.

"Sudah satu bulan." Jawab Leo.

"Apa! Satu bulan, ya ampun kenapa hal bahagia seperti ini kalian tutupi. Ini bagus jadi Tara tak perlu lagi menunggu Winston sang vampire." Seru Tom.

Perkataan Tom membuat Tara marah.

"Tom dengar, Winston itu baik. Jangan ucapakan hal buruk tentang dia."

Tara pun pergi Namun dia salah membawa tas. Dia membawa Tas milik Leo.

"Tom jaga ucapanmu. Lihat perkataanmu membuat Tara marah. Lupakan masa lalu jangan terus diungkit seperti ini Tom." Seru Ariel.

"Baiklah maafkan aku. Aku akan minta maaf padanya."

Tom merasa menyesal telah mengatkan hal yang membuat Tara marah.

Tara pergi ketoilet, lalu ia membuka tas yang bukan miliknya. Tara pun tersadar jika itu tas milik Leo.

"Ya ampun sepertinya aku salah membawa tas. Sepertinya Ini tas Leo."

Ketika Tara akan mengembalikannya, sebuah buku berwarna coklat terjatuh. Dan buku itu tampak tak asing bagi Tara.

"Tunggu aku rasa ini. Ini buku diary Emma. Ya benar ini milik Emma, saat itu aku menemukan ini dikastil, aku membawanya tapi ini terjatuh ketika ibu Winston membawaku keluar dari hutan itu. Kenapa Leo bisa menemukan ini?"

Tara pun ingin membawa buku diary milik Emma kembali padanya. Dengan memasukannya kedalam baju hangat yang tengah Tara gunakan.

Saat itu malam tiba Tara baru saja akan membaca isi diary dari buku milik Emma itu. Tapi seseorang mengetuk pintu rumahnya.

"Siapa yang datang tengah malam seperti ini?"

Tara pun berlari untuk membukakan pintunya, karena Ayah Tara dan juga Noah sedang tak ada dirumah.

Ketika Tara membukanya ternyata itu adalah Leo, Leo tampak seperti orang yang kesakitan dan badannya tak seperti biasanya. Ia terlihat sangat lemah, dan Leo tiba-tiba terjatuh dipelukan Tara.

"LEO!, ya ampun Leo ada apa denganmu? Apa yang terjadi?"

Teriak Tara yang terkejut karena tiba-tiba Leo terjatuh dipelukannya. Tara membawa Leo kekamar milik Noah untuk membaringkannya. Karena Tara tak bisa Mengangkat Leo keatas kamarnya, karena kamar Tara ada dilantai dua.

Tara berlari kedapur dan mengambilkan beberapa makanan untuk Leo. Tara membuatkan satu gelas susu dan juga roti, tapi ketika ia memberikannya pada Leo, Leo tak bisa memakannya.

"Leo makanlah ini."

"Maaf Tara aku tak bisa memakan makanan seperti itu, aku sama seperti Winston yang hanya bisa meminum darah."

"Maaf Leo ta..tapi aku tak mempunyai minuman seperti itu."

Leo pun tersenyum karena ucapan Tara.

"Tapi jika kamu meminum darah, mengapa kamu tak menghisap darahku dan meminumnya? saat kita dekat" Tanya Tara.

"Tara ini adalah sebuah perbedaan antara bangsaku dan bangsa Vampire, aku tak akan tergoda dengan bau darahmu, Karena aku tak bisa mencium bau darahmu itu. Tetapi jika Winston, dia adalah vampire dia bisa mencium bau darah yang mengalir dalam tubuhmu."

Tara pun sudah mengerti perbedaan antara Petalouda dan juga Vampire.

"Oh iya ada apa denganmu Leo?"

Leo pun tiba-tiba memegang tangan Tara. Dan Tara bisa merasakan jika tangan Leo juga sangat dingin tapi tak sedingin tangan Winston. Tara tiba-tiba teringat Winston ketika Leo memegang tangannya. Lalu Tara melepaskan tangannya dengan cepat dari genggaman Leo.

"Tara,ada apa? Aku hanya memegang tanganmu, aku kekasihmu apa salahnya jika aku harus memegang tanganmu."

"Maafkan aku Leo."

"Tara aku ingin mengatakan salah satu rahasia besar yang aku miliki kepadamu." ucap Leo

"Salah satu, apa kamu mempunyai banyak rahasia dalam dirimu Leo?"

"Sangat banyak. Tapi aku tak pernah menceritakan rahasiaku pada siapapun. Dan hari ini akan aku ceritakan sedikit rahasiaku padamu."

Tara dengan senang hati mau mendengarkan rahasia Leo, Leo pun mulai menceritakan apa yang ingin ia ceritakan pada Tara. Mungkin rahasia ini akan membuka sedikit demi sedikit siapa itu Leo sang petalouda yang bisa merubah wujudnya menjadi manusia.

"Tara aku tahu kamu pasti belum bisa melupakan apa yang telah aku lakukan padamu saat itu. Aku melukaimu dengan pisau, aku tahu itu pasti sangat sakit." ucap Leo dengan penuh penyesalan.

"Ya kamu benar Leo, aku tak bisa melupakan itu. Itu sangat menyakitkan tapi tak masalah luka itu akan segera sembuh. Tapi kenapa kamu melakukan itu padaku, apa karena aku kekasih Winston?"

"Aku terpaksa melakukan itu Tara."

Leo melakukan itu kepada Tara karena sebuah paksaan yang terus mendorong dirinya, entah siapa yang memaksa dirinya. Dalam pikiran Tara yang penuh dengan tanda tanya, antara Leo dan juga Winston mengapa mereka berdua bisa bermusuhan seperti itu. Tba-tiba dengan berani Tara menanyakannya.

"Oh ya Leo, apa masalahmu dengan Winston sehingga kalian bermusuhan?"

"Tara aku tak ingin membahas dia. Tolong dengarkan aku dulu, aku ingin memberitahumu rahsiaku. Aku ingin kamu melihat ini."

Leo marah karena Tara terus menyebut nama Winston. Leo pun berdiri dan membuka satu persatu kancing baju yang tengah ia gunakan.

Tara disana hanya terdiam bingung dan terus berkata. "Leo apa yang kamu lakukan?"

Namun Leo hanya diam menatap mata Tara sembari membuka bajunya itu. Setelah Leo membuka bajunya, ia menunjukan sesuatu yang tak biasa kepada Tara, itu membuat Tara benar-benar terkejut.

Leo menunjukan punggunya yang penuh dengan luka,dipunggung kirinya terdapat bekas luka yang sama seperti yang ia lakukan pada Tara yaitu luka yang dibuat dengan sebuah pisau yang bertuliskan death.

Namun luka dipunggung Leo tak hanya itu. Sangat banyak sekali luka dipunggungnya, luka itu terlihat seperti bekas cambukan. Dari bekas-bekas luka itu ada beberapa luka cambukan yang masih baru. Punggungnya dipenuhi luka cambukan dengan ukuran yang besar berwarna merah, Seketika Tara berdiri dan melihat dengan dekat luka-luka itu.

"Leo...apa ini? Siapa yang melakukan ini padamu? Dan luka ini sama seperti dengan luka milikku, kematian apa maksudnya itu."

"Tara kamu tahu, aku melakukan ini kepadamu karena aku ingin orang lain merasakan betapa sakitnya diriku ketika Vasilissa menuliskan kata kematian dipunggungku. Tapi aku benar-benar merasa menyesal mengapa harus dirimu Tara yang aku lukai. Sungguh aku tak berbohong aku benar-benar menyesal."

Tara merasa Leo memang benar-benar tulus mengatakan itu. Namun Tara sangat terkejut dengan nama Vasilissa.

"Vasilissa? Aku merasa tak asing dengan namanya."

"Vasilissa adalah ratu kedua Petalouda setelah ayahku. Oh, apa kamu tahu tentang Petalouda sebelumnya Tara? Dan aku adalah Petalouda kamu sudah tahu itu kan jika diriku adalah petalouda." ucap Leo.

Tara pun memberitahu pada Leo jika dia mengetahui siapa itu Vasilissa.

"Ya tentu saja. Itu bagaikan hari yang gelap bagiku dan juga Winston. Bahkan aku merasa. Aku tak ingin mendengar namanya lagi ataupun melihatnya, aku sungguh membenci dia."

Lalu Leo pun mengatakan satu hal yang membuat Tara lebih bingung lagi.

"Tara karena semua ini terjadi padaku aku ingin kamu selalu ada untukku. Aku merasa nyaman ketika bersamamu Tara, aku merasa aman, bahkan ketika kamu memelukku saat diparty-nya Tom. Aku merasa ada seseorang yang menyayangiku."

"Jika ayahmu sudah tidak ada lalu dimana ibumu Leo?"

"Itu adalah hal yang rumit Tara. Aku tak tahu dimana dia, bahkan tak ada satu Petalouda pun yang memberitahu dimana ibuku."

Tara merasa kasihan pada Leo namun ia tak bisa memberikan hatinya pada Leo. Karena Nama Winston terus ada didalam hatinya.

"Leo tenanglah aku akan selalu ada untukmu. Ketika kamu sedih aku akan selalu ada untukmu."

Leo dengan cepat memberikan sebuah pelukan pada Tara. Untuk berterima kasih padanya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***