setelah panggilan telepon dari sang ayah, tanpa menunggu waktu lama Ethan dan Leo langsung kembali ke Indonesia.
di Indonesia.
kini mobil yang yang Chen kendarai sudah tiba di lokasi yang Eren kirimkan.
ketrin langsung membuka pintu mobil dengan gerakan cepat.
"Ayo Chen." ketrin sambil berjalan cepat mendekati sebuah rumah.
ketrin dan Chen langsung mendobrak pintu rumah tersebut, lalu keduanya mencari keberadaan Eren dan Megy.
ketrin dan Chen masuk dalam kamar, mereka menemukan sebuah tali bekas ikatan.
"Sepertinya mereka sedang dibawa pergi." Chen merasa kesal karena telah terlambat.
"Aku periksa handphone dulu siapa tahu handphone milik Eren aktif." Ketrin tampak memeriksa GPS untuk melihat terakhir headphone Eren aktif.
"Ayo kita segera mengejar mereka." Eren menarik tangan Chen, setelah ia mengetahui Eren masih dalam perjalan, entah mau dibawa kemana.
sementara Eren dan Megy, kini sudah berada di dalam helikopter, penerbangan ke Palembang. menggunakan helikopter milik pria jahat tersebut.
"Diam, jangan bergerak, atau aku akan menjatuhkan kamu dari atas sekarang." bentak pria itu.
di tempat yang berbeda.
ketrin tampak berfikir, bahwa sebaiknya ia menghubungi suami Eren, karena ini terlalu beresiko.
Ting.
suara pesan masuk di handphone milik Ethan, ia langsung mendelik membaca pesan masuk tersebut, Ethan memberi kode kepada Leo untuk putar arah menuju bandara.
padahal keduanya baru saja keluar dari bandara, dan kini harus kembali lagi ke bandara untuk mengejar Eren, setelah ia mendapat informasi dari seseorang.
"Ayo cepat, lambat sekali jalannya!"
Pria penjahat itu menarik lengan Megy dan Eren untuk masuk ke dalam ruangan.
"Lepas, ini sakit." Megy memberontak, ia merasa kesakitan.
"Tolong jangan sakiti adikku, kami tidak mungkin melarikan diri." Eren meminta toleransi pada pria tersebut untuk tidak kasar.
"Coba tengok, orang-orang kamu begitu banyak, ini mustahil bila kami akan berlari."
setelah memikirkan perkataan Eren, pria itu tidak lagi kasar, lalu setelah nya mengurung Megy dan Eren di dalam sebuah ruangan, namun sebelum itu mereka sudah mengikatnya.
pria itu lalu keluar, namun tidak beberapa lama pria itu kembali dengan membawa dua bungkus makanan.
"Ini makanlah." Pria itu memberikan makanan untuk Megy dan Eren.
Eren tersenyum sinis. "Bagaimana mungkin kami bisa makan, bila tangan kami kau ikat."
Pria itu berfikir sejenak. "Baiklah akan aku lepas ikatannya, tapi ingat jangan coba-coba kabur."
setelah memberi makanan dan melepas ikatan di tangan Megy dan Eren, pria itu pergi mengunci pintu.
"Kemari kakak suapi." Eren berbicara dengan pipi penuh air mata.
"Jangan menangis kak." Megy menerima satu suapan. seraya menghapus tangis kakaknya.
Nyam nyam nyam. "Aku tidak takut karena kakak bersamaku." Megy menerima suapan lagi.
kau begitu polos, kakak bersikap tenang karena di depanmu, sebenarnya kakak juga khawatir, kakak juga takut, bila ketrin dan chen tidak berhasil menemukan kita itu bagaimana.
"Kakak." Megy menolak suapan lagi, ia mengambil sendok yang Eren pegang lalu menyuapi sang kakak.
"A ..." suara Megy, Eren menerima suapan itu, namun hal ini malah membuat dirinya semakin menangis hingga tubuhnya bergetar.
entah kenapa perasaannya kini semakin sedih, merasa sunyi, senyap, kosong, hingga membuat dirinya tidak mampu berkata-kata.
"Ayo satu kali lagi, kita harus sama, aku makan kakak juga makan."
Eren menerima suapan lagi dari adiknya, ia tetap menelannya meski rasanya hambar tidak merasakan rasa lezat dari makanan itu.
ahirnya mereka berdua makan bersama dengan saling menyuapi. dan saat selesai makan, tiba-tiba pintu ruangan tersebut di dobrak dari luar.
bruakk.
Eren yang posisinya sedang minum, ia sampai tidak sadar menyemburkan minuman itu.
pria tampan itu lalu mendekati mereka berdua, dan tiba-tiba memeluk Eren, seraya membisikkan di telinganya.
"Aku khawatir kau kenapa-kenapa."
merasa waktunya tidak tepat untuk berlaku romantis, tanpa berlama-lama pria itu langsung membawa Megy dan Eren keluar dari ruang tersebut melalui pintu belakang.
sementara Chen di depan sana sudah menebarkan aroma yang siapa pun menghirup udara yang sudah tercemar aroma itu pasti akan mengantuk.
"Ayo cepat-cepat!" ucap ketrin setelah melihat Eren dan Megy serta Ethan sudah tiba.
"Siapa yang tahu jalur darat, karna pasti teman sekongkolan mereka akan mengejar kita sampai bandara." Chen bertanya seraya memandang ke arah semua orang.
"Aku tahu, "sahut Leo, kemudian mereka semua memasuki mobil yang barusan Eren sewa, karena tadi saat datang kesini naik pesawat.
"Ini terlalu kejam, apa yang telah dilakukan paman Bram kepada keponakannya sendiri." Leo sedikit memukul setir.
kini mobil sudah melaju.
"Setelah aku menyelidiki, ternyata kekayaan orang tua nona Eren tidak akan habis Hinga dua kali tujuh turunan." Leo menengok kearah Chen.
damn it.
Chen jelas mengumpat dalam hati.
dia pikir ternyata demi ambisi menguasai harta, terkadang seseorang bisa menghalalkan segala cara.
"Aku tidak tahu jalan mana yang Leo gunakan, sebab aku tidak begitu paham, tapi aku harap setelah kami menyebrang dari Bakaheuni menuju ke merak orang-orang mu sudah berada di sana untuk memindahkan mereka."
"Aku yakin mereka pasti sudah menunggu kami di sana."
setelah berkata seperti itu, Chen langsung menutup handphonenya, semua orang tampak terlelap di dalam tidur mereka, Leo masih sibuk menyetir dari tadi, Eren terlelap di pangkuan Ethan.
"Jika kau lelah, kita bisa berganti posisi."
ucap Ketrin cepat.
Seketika Leo menatap kebelakang. "Kau tidak tidur."
"Terlalu disayangkan bila aku ikut tidur,"
"Belum, kita bisa bertukar posisi setelah kita melewati pelabuhan, aku punya firasat buruk, kau pandai membawa kami di dalam keadaan genting.
Ketrin terkekeh.
"Kita mulai memasuki Bakaheuni." ucap Leo kemudian.
setelah mobil mereka masuk melewati gerbang tol, kini Leo mulai memasuki dermaga dua untuk masuk ke dalam kapal Feri.
"Saat turun di merak aku serahkan semuanya padamu."
Leo berkata seraya melirik ke arah ketrin.
"Kau dapat mengandalkan aku."
****************
setelah tiba di pelabuhan merak, ketrin bertukar posisi dengan Leo, wanita itu dengan gerakan cepat langsung melesat memasuki jalan tol Serang banten menuju ke Jakarta pusat.
ketrin tampak diam, fokus menyetir ke depan.
dan benar saat melewati tol beberapa mobil tampak mengikuti mereka, ketrin mencoba untuk tetap fokus menyetir sambil menyambungkan headset bluetooth nya ke telinganya.
"mereka sepertinya mulai menyadari keberadaan kami."
ucap ketrin sambil mulai menginjak gas mobilnya dengan kecepatan penuh secara perlahan.
"Aku akan menipu jalan."
ucap seseorang di sambungan telepon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
dharmayanti rizky
bikin copot jantung
2023-02-13
1
Bundanya Pandu Pharamadina
Ketrin dirimu sungguh keren bikin andreyali jantung
2023-02-12
1
Ana Ekawati
baca judul selanjutnya bikin g semangat..😢
2022-12-05
1