Ethan menatap dalam bola mata berwarna hitam pekat milik Eren, di detik kemudian perlahan Ethan memiringkan wajahnya.
Ethan membisikan sesuatu di telinga Eren.
"Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau tengah hamil, hem?"
Deg.
tubuh Eren langsung menegang, bukan maksudnya untuk tidak memberitahu, namun karena sama-sama sibuk dan belum ada waktu.
"Aku bisa jelasin."
suara Eren jelas-jelas terdengar gugup, takut-takut salah bicara dan membuat pria yang saat ini didekatnya malah menjadi marah.
"Ah sudahlah." Ethan melepaskan pegangan tangannya seraya berlalu dan menggunakan pakaiannya.
Ethan masih sambil mengingat-ingat kejadian saat dirinya tau Eren tengah hamil.
flas back.
malam hari saat Ethan pulang dari kerja, Ethan merasa ruang kamarnya terasa kosong karena biasanya ada Eren di dalam kamarnya, setiap kali ia pulang kerja.
dan baru pagi tadi Eren berangkat ke New York.
tiba-tiba Ethan mendekati meja rias milik Eren, tangannya mengusap foto pernikahan dirinya dan Eren yang terbingkai ukuran sedang.
lalu keinginan menyeruak dalam hatinya untuk membuka laci meja rias, dan pandangannya tertuju pada benda kecil yang ia lihat.
"Dua garis," gumamnya.
ada perasaan yang entah sulit diartikan, ada bahagia juga sedih.
bahagia mungkin sebentar lagi akan menjadi seorang Daddy, dan bersedih karena pernikahannya hanya di atas perjanjian.
flas back on.
Ethan memandangi wajah Eren yang terlihat teduh dikala sedang tidur.
malam pun terlewati dengan keduanya yang tidur, namun beda ranjang meski masih dalam satu ruangan.
satu Minggu berlalu.
hari ini Eren mendapat kabar baik tentang perkembangan Megy, dan hari ini ia kan kembali terbang ke Paris untuk menemui sang adik.
namun kali ini ia tidak sendiri seperti biasanya, karena mulai hari ini akan ada pengawal pribadi yang akan selalu menemani Eren kemana pun dan di mana pun.
pasalnya calon papah muda itu berubah menjadi posesif semenjak tahu Eren hamil.
namun meski demikian Eren bahagia mendapat perhatian dari Ethan.
walupun Ethan selalu mengatakan bahwa rasa perhatiannya itu untuk calon anaknya karena tidak ingin terjadi sesuatu.
dan Eren tidak mempermasalahkan semua itu, ia cukup bersyukur karena Ethan mau menerima kehadiran calon bayinya.
dan seperti hari ini, suatu hal yang tidak pernah Eren pikirkan bahkan untuk membayangkan saja Eren tidak berani.
seorang Ethan pria dingin itu mengantar dirinya hingga di bandara, bahkan memastikan dirinya baik-baik saja sampai pesawat jet pribadi milik keluarga Benz lepas landas.
"Zoe, jangan teledor kau dalam menjaga Eren."
Ethan menatap tajam pengawal wanita yang sebagai pengawal pribadi Eren.
"Baik tuan." Zoe menjawab patuh.
Zoe adalah seorang wanita yang cukup hebat dalam seni bela dirinya, dan itu menjadi poin utama ia dapat terpilih menjadi pengawal pribadi untuk Eren.
Zoe, Eren dan tiga orang pria berbadan kekar, telah masuk ke dalam pesawat.
namun sebelum Eren benar-benar masuk ke dalam pesawat, ia tersenyum menengok ke arah Ethan seraya melambaikan tangan.
dan setelah memastikan pesawat lepas landas, Ethan kembali ke perusahaannya.
di tempat lain.
"Kau itu kerja tidak pecus, hanya untuk mendapatkan informasi tentang keberadaan bocah ingusan itu saja kau tidak bisa !"
suara Tante Talita terdengar memaki-maki seseorang yang berada di sambungan telepon.
"Kau sudah aku bayar mahal, dan segera lakukan pekerjaanmu dengan benar!"
tut Tut Tut.
nada suara Tante Talita semakin terdengar meninggi dan marah. bersamaan dengan sambungan telepon yang ia putus secara sepihak.
arghhhh.
"bagaimana bisa aku terbebas dari semua ini!"
sreeeeekkkk
praannnkk
Tante Talita menarik taplak meja riasnya hingga membuat barang-barang di atas meja tersebut berhamburan jatuh ke lantai.
"Aku harus lakukan sesuatu, iya harus."
Tante Talita kemudian pergi meninggalkan rumahnya dan entah tujuannya mau ke mana.
...****************...
Paris city.
di dalam sebuah ruangan khusus, tampak seorang gadis muda sedang belajar berjalan didampingi oleh perawat pribadinya.
"Pelan-pelan, ok cukup baik, 1 2 3, tangannya pegangan, awas pelan-pelan."
terdengar suara perawat yang begitu perhatian untuk kebaikan gadis tersebut.
jam untuk terapi kakinya Kini sudah selesai, setelah itu gadis tersebut kembali ke ruang rawat khusus untuk dirinya.
setelah minum obat dan vitamin yang suster berikan kepadanya, gadis tersebut mencoba untuk beristirahat.
namun tiba-tiba ia mengurungkan niatnya, setelah melihat sosok yang datang menghampirinya.
"Megy, l Miss you." Eren langsung memeluk sang adik, dengan tangis haru setelah melihat perkembangan kesehatan Megy yang cukup baik.
"Jangan khawatir, jangan takut, apa yang ingin kau katakan, hem?"
Eren menatap dalam bola mata milik Megy, yang ia langsung dapatkan sorot mata yang masih ada rasa ketakutan.
"Aku ..."
flas back.
"Ayah ... ibu!" pekik Megy saat melihat ayah dan ibunya terkapar bersimbah darah.
namun Megy masih mampu melihat ayah dan ibunya itu masih membuka mata.
Megy yang baru pulang dari sekolah begitu terkejut, saat melihat rumahnya banyk orang jahat, dan kini ia harus melihat kedua orang tuanya menjadi korban.
Megy yang berdiri di ambang pintu ruang tamu, ia mau mencoba mendekati ayah dan ibunya.
namun tiba-tiba langkahnya terhenti lalu menutup telinganya seraya memejamkan matanya.
dor dor.
terdengar dua kali suara tembakan, dan saat Megy membuka matanya dan melihat apa yang terjadi di depan matanya.
seketika dunia ini runtuh bahkan tidak ada lagi sisa-sisa untuk hidup baginya.
di tengah pikirannya yang kacau, Megy menatap semua orang di ruangan itu berpakaian jas hitam semua dan saat itu juga pandangan Megy jatuh pada sosok pria yang sangat ia kenal bahkan sangat dekat dengannya selama ini.
dan mungkin sebuah takdir buruk telah digaris di jalan hidupnya.
salah satu pria berjas hitam menarik tangan Megy, lalu membawanya masuk ke dalam kamar.
setelah melakukan tindakan tidak bermoral di dalam kamar terhadap Megy, pria itu keluar dari kamar tersebut.
karena tidak ingin jejaknya di ketahui oleh siapapun, kemudian beberapa orang masuk ke dalam kamar Megy, lalu mengancam Megy bahkan dengan teganya mereka membuat kaki Megy menjadi lumpuh, seolah rasa sakit yang mereka berikan hari ini belum cukup.
flas back on.
Eren memeluk tubuh Megy yang menangis begitu pilu, bahkan Eren tidak sanggup membayangkan betapa sakitnya yang dirasakan sang adik.
saat Megy menceritakan semuanya kejadian waktu itu dengan kalimat kata yang masih pelan, tenyata mendengar kenyataannya langsung itu jauh lebih menyakitkan dari pada yang Eren pikirkan.
"Tante Talita, fla-s-disk i-tu mi-li-k-nya, yang aku am-bil."
damn it.
umpat Eren, tangannya terkepal hingga buku-buku tangannya memerah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
semangat dan sehat selalu buat mbak Author.
❤❤❤❤
2023-02-12
1
Ana Ekawati
karya keren gini yg ngelike kok cm dikit y... suka banget ni ma judul yg satu ini.. paket lengkap.. ada melownya ada nyesek ya ada mafianya. mudah2an happy ending👍👍👍👍
2022-12-05
1
widya
kan...
pasti musuh dlm selimut
2022-11-04
0