Hari ini Eren akan pergi menemui temannya di Bali, temannya sudah memberi info akan membantu Eren dalam menyelesaikan masalahnya.
Dan sudah satu Minggu ini Ethan juga tidak pulang ke rumah, dalam benak Eren ingin sekali bertemu pria yang begitu ia cintai namun dirinya tidak punya keberanian selain hanya menunggu Ethan pulang.
seperti hari ini Eren hanya mampu mengirim pesan singkat melalui WhatsApp kepada Ethan untuk memberitahu bahwa ia akan pergi ke Bali untuk beberapa hari.
namun Eren hanya menatap nanar layar ponselnya karena tidak ada satupun pesan darinya yang dibalas oleh Ethan.
tapi ada sedikit bahagia walau sedikit dan hanya sedikit, yaitu Ethan mau membaca pesan darinya yang ia ketahui karena centang berubah warna biru.
Eren menghela nafas panjang, sebelum ahirnya Eren keluar kamar seraya narik kopernya.
"Papa ... Mama aku pamit." Ucapnya lalu mencium punggung tangan papa mertuanya, namun saat mau mencium punggung tangan ibu mertuanya, ibu Lusi menarik tangannya tanda ia tidak mau.
"Hati-hati." Ucap papa.
Eren menjawab dengan anggukan kecil
saat mobil Eren mau keluar gerbang tiba-tida berpapasan dengan mobil Ethan yang masuk ke dalam.
"Ethan." Ucapnya, namun setelah itu ia langsung tancap gas pergi ke bandara untuk lepas landas.
Ethan tidak peduli, Eren pergi mau sebentar atau selamanya ia tak peduli.
Di dalam kamarnya Ethan menemukan sebuah memo kecil.
"Suamiku aku sudah membuat makanan kesukaanmu, aku simpan di almari pendingin, bukalah." Isi memo itu.
"Cih suamiku." Batin Ethan.
Di tempat lain
Eren sudah sampai di bali ia di jemput teman nya bernama ketrin lalu mereka berdua saling berpelukan.
Ketrin membawa Eren di sebuah restoran untuk makan, selesai makan, ketrin langsung mengajak Eren ke apartemennya untuk beristirahat.
setelah melewati malam panjang di apartemen milik sahabat nya itu, Eren terbangun di pagi hari.
Setelah selesai beberes dan sarapan, Eren dan ketrin masuk ke ruang kerja milik ketrin.
"Apa kau masih ingat kejadian dimana ayah dan ibumu dibunuh?" ucap ketrin dengan mata yang masih fokus menatap layar komputer.
"Aku kurang tau, karena pada saat itu aku menggantikan ayahku meeting dengan klien, aku mendengar kabar, ayah dan ibu meninggal dan adikku luka parah." Jawab Eren dengan mata menatap hamparan pantai Bali melalui jendela.
"Apa kejadian itu di rumahmu?" tanya ketrin seraya menengok kebelakang menatap Eren.
"Iya, para penjaga rumah saat itu kalah tenaga, aku rasa musuh ayah ku bukan orang biasa." Ucap Eren sendu, karena selama ini polisi juga tidak berhasil menemukan pelakunya, seolah telah disusun dengan rapih.
"Aku menyimpulkan bahwa megy tau sesuatu, mari kita cari dokter yang hebat yang mampu menangani psikologi megy." Ucap ketrin kemudian.
"Aku setuju"
Eren dan ketrin saat ini sedang berada di pusat perbelanjaan di Bali, untuk makan siang dan sekalian mencari sesuatu yang mereka butuhkan, namun saat Eren dan ketrin sedang berjalan mau ke arah pertokoan kosmetik tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menabrak Eren.
bruk.
"Maaf Nona saya buru-buru." Ucap laki-laki itu lalu pergi berjalan cepat.
Namun wajah laki-laki itu tidak begitu jelas karena tertutup topi.
Dan saat tabrakan tadi dompet laki-laki tersebut jatuh, dan ia tidak mengetahui karena terlalu buru-buru pergi.
Eren mengambil dompet tersebut ia berniat ingin mengembalikan, lalu ia buka untuk tau siapa nama pemilik dompet tersebut
Deg.
Eren langsung syok melihat foto yang ada di dompet laki-laki tersebut.
ketrin yang melihat wajah syok Eren lalu ia ikut melihat foto yang ada di dompet milik laki-laki yang barusan menabrak Eren.
"Ayo kejar dia ..." ucap ketrin lalu segera berlari, namun saat sudah beberapa langkah ia menyadari bahwa eren belum beranjak dari tempatnya karena masih syok, ketrin putar balik lalu menarik tangan aren untuk segera berlari mengejar pria yang tadi.
tap tap tap tap tap tap tap.
huh huh huh huh huh.
nafas keduanya kini terengah-engah, setelah sampai luar namun orang yang mereka cari tidak ada.
"Sepertinya kita terlambat, huh huh." Ucap Ketrin dengan nafas yang masih tempo cepat.
"Apa pria tadi terlibat?" tanya Eren seraya menunjukan foto dalam dompet milik laki-laki tersebut.
"Kita cari tau nanti lagi, sekarang aku lapar ayo cari makan" ketrin menarik tangan Eren.
di Jakarta.
perusahaan Benz company
"Tuan." Sapa Leo seraya menyerahkan berkas yang harus Ethan tanda tangan.
"Tuan tidak membaca isinya dulu?" tanya Leo, mencoba mengingatkan.
namun yang diajak bicara tidak peduli lalu mengibaskan tangannya.
Leo yang mengerti lalu langsung pamit undur diri, namun sebelum itu Leo mengingatkan bahwa satu jam lagi akan ada meeting.
setelah satu jam tiga puluh menit, kini Ethan dan asisten Leo menemui kliennya untuk melakukan kerjasama yang sudah disepakati oleh keduanya.
bukan kerjasama yang pertamakali tetapi sudah yang ketigakalinya sehingga tuan Remon pemuda tampan itu sudah lebih banyak mengenal.
"Silahkan duduk tuan Ethan." Remon menyambut seraya membungkukkan badan.
dan setelah Ethan dan Leo duduk namun Remon masih menatap kearah pintu seperti menunggu seseorang.
"Tuan Remon bisa kita mulai acara meetingnya?" suara Leo mampu menyadarkan lamunan Remon.
"Oh ya-ya bisa." Remon menjawab sedikit terbata, ia ingin menanyakan sesuatu tapi merasa bukan haknya jadi ia mengurungkan.
acara meeting tersebut lalu berlangsung hingga dua jam lamanya baru selesai.
"Senang bisa bekerjasama dengan anda lagi tuan." Ucap Remon seraya menjabat tangan Ethan.
namun Ethan hanya menyabut dengan senyum kecil. lalu Ethan dan Leo pergi meninggalkan Remon.
"Kenapa cuma berdua, lalu dimana seketaris Eren?" merasa tidak berhak ikut campur urusan orang, ahirnya Remon juga bergegas pergi meninggalkan tempat tersebut.
di Bali.
di sebuah ruang kerja khusus, seorang wanita cantik berambut cokelat keemasan, dirinya terlihat begitu fokus menatap layar komputer.
jemarinya begitu lincah memencet tombol keyboard dengan mata masih fokus ke layar.
hingga terdengar bunyi Ting dan bersamaan itu Ketrin berucap "yes."
Ketrin berhasil meretas situs website dan saat ini ia akan pergi untuk menyelesaikan tugas dari bosnya.
"Apa kau akan lama di New York?" tanya Eren seraya mendekati ketrin lalu membantu berkemas.
"Belum tau, tapi secepatnya aku akan kembali." Sambil memasukan baju ke dalam koper satu per satu.
"Aku menunggumu." Eren memeluk ketrin
ketrin melerai pelukannya "Ini untukmu." Menyerahkan paper bag ke tangan Eren.
namun saat Eren mau membuka paper bag tersebut, gerakan tangannya dihalangi oleh ketrin.
"No ... no bukalah bila kau sudah sampai di kamarmu di Jakarta." Bisik ketrin di telinga Eren seraya tersenyum jahil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Nci
Sepertinya persaingan bisnis motif terbunuh Ayah-Ibu Eren, kunci hidup Megy adeknya Eren tapi tidak bisa diajak komunikasi kareba traumanya..
2023-03-21
1
Bundanya Pandu Pharamadina
Ketrin sahabat terbaik
👍❤
2023-02-12
0