Setelah melewati penerbangan dengan waktu tercepat, sekitar dua puluh satu jam dengan dua kali transit dari bandara Soekarno-Hatta, kini Eren dan Megy telah sampai di bandara Charles de Gaulle Perancis.
Eren mendorong kursi roda Megy, menuju pintu keluar bandara Charles de Gaulle.
setelahnya Eren dan Megy menuju penginapan, perjalanan yang panjang membuat tubuh mereka rumayan lelah sehingga butuh istirahat.
setelah mandi Megy langsung tertidur, Eren duduk di ranjang sebelah Megy tertidur, Eren menatap Megy yang terlihat begitu lelah. tangan Eren seraya mengelus rambut Megy.
"Sebentar lagi, kakak harap kamu segera sembuh." Gumamnya pelan lalu mengecup kening Megy sekilas.
Eren turun dari ranjang lalu melangkah menuju balkon Hotel La Comtesse

hari sudah menunjukkan akan bergantian malam. Eren melihat pemandangan sore itu, menatap bangunan terkenal di negara Paris.
semua orang menyebutnya menara Eiffel.
lamunan Eren terbuyarkan ketika terdengar suara bunyi telepon. Eren langsung kembali ke dalam kamarnya lalu ia mengangkat panggilan tersebut.
"Halo?"
"Baik, aku akan segera ke sana." Ucap Eren, seraya memutus sambungan telepon.
setelah itu Eren ikut berbaring di sebelah Megy. malam panjang itu pun terlewati hanya dengan berisitirahat.
pagi tiba.
setelah selesai sarapan pagi, Eren langsung membawa Megy untuk pergi menemui dokter ahli psikologi, yang telah direkomendasikan oleh ketrin.
perjalanan cukup padat, sehingga membuat sedikit terlambat dari waktu yang telah ditentukan.
kini Eren sudah duduk di depan dokter yang akan menangani Megy selama di Paris.
dokter Jenes, memberikan beberapa pertanyaan kepada Megy. tetapi menggunakan bahasa Inggris, karena Megy tidak bisa bahas Paris.
"What do you feel right now?"
"Just nod your head if what i say is true."
"Sad?" tanya dokter Jenes, dan Megy mengangguk.
perbincangan cukup panjang antara Eren dan dokter Jenes. dan hasil keputusan terbaik Megy harus mengikuti perawatan khusus supaya cepat sembuh.
setelah hari itu Megy tinggal di rumah sakit tersebut, ia juga mengikuti terapi kakinya supaya bisa berjalan lagi. dan kini masa pengobatan Megy sudah berjalan dua Minggu.
tetapi Eren tidak bisa menemani Megy di Paris terus, ia juga harus mengurus yang lainnya.
dan hal ini membuat Eren harus kembali lagi ke Indonesia. namun sebelum pergi Eren berpamitan dulu kepada Megy.
"Kakak pulang ke Indonesia dulu, hem." Tangan Eren mengelus puncak kepala Megy.
"Di sini kamu aman, kakak sudah menaruh beberapa orang untuk menjagamu." Eren menggenggam tangan Megy.
"Segeralah sembuh, lawan rasa takutmu, nanti kita akan keliling dunia." Eren tersenyum menatap Megy seraya menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking milik Megy.
cairan bening jatuh di pipi mulus Megy, hatinya sedih karena harus ditinggalkan kakaknya.
Eren yang melihat hal itu langsung memeluk Megy untuk menenangkan.
"Kakak akan segera kembali, ayo berjuang untuk sembuh ok."
Megy mengangguk, dalam hatinya kini ia harus bisa sembuh tidak ingin jauh lagi dengan sang kakak.
setelah menemui Megy, Eren langsung kembali ke hotel untuk bersiap-siap.
waktu menunjukan sepuluh malam, malam yang sunyi adalah malam yang selama ini menyelimuti hidup Eren.
dua tahun ia harus bergelut dengan perasaan sakit di kehidupannya, tanpa tahu harus berbagi dengan siapa. mau menyalahkan takdir tapi itu bukan perkara yang benar.
"Langit, bolehkan aku berharap, akan ada kebahagian untukku dan Megy, sedikit saja hanya sedikit saja." Eren berdiri di balik jendela kamar hotelnya, menatap langit malam.
waktu terus bergulir hingga malam berganti pagi. dan hari ini adalah hari di mana Eren harus kembali ke Indonesia.
saat ini Eren sudah berada dalam pesawat, namun pikiran Eren terus tertuju kepada Megy, hingga lama-lama membuatnya tertidur.
setelah berada di atas awan beberapa jam, kini Eren telah sampai di Bandara Soekarno-Hatta.
namun kali ini Eren mau menuju kantor Ethan terdahulu karena ada yang ingin di sampaikan, baru setelahnya ia akan pulang ke rumah.
perusahaan Benz Company.
"Ethan, aku sangat merindukanmu." Wanita cantik itu bergelayutan manja di lengan Ethan, yang saat ini berjalan menuju ruang presdir bersama Leo asistennya.
namun Ethan tetap bersikap dingin, karena baginya Melisa hanya wanita masa lalu lebih tepatnya adalah mantan. mantan waktu kuliah.
"Jaga sikapmu, saya sudah menikah!"
Deg
bukan Melisa yang kaget mendengar ucapan Ethan, tetapi Leo.
"Apa aku tidak salah dengar, dia mengakui pernikahannya." Batin Leo.
sementara Melisa malah tertawa renyah.
"Hahahaha, huh kau ternyata masih sama dengan Ethan yang aku kenal dulu, dan aku suka caramu." Melisa menatap Ethan lalu ikut berjalan masuk ke dalam ruang kerja Ethan.
sedangkan Leo masuk ke dalam ruangannya.
di dalam ruang kerja Ethan, melisa terus bertanya tentang ini dan itu. sedangkan Ethan terlihat memijit pelipisnya yang terasa pusing.
melihat hal itu Melisa mendekati Ethan.
"Apa kau sakit, hem?" tangan Melisa seraya di letakkan di kening Ethan.
"Aku tidak apa-apa." Ethan menjawab dingin seraya menurunkan tangan Melisa.
"Tapi kau terlihat pucat sekali." Melisa menunduk menatap Ethan lebih jeli, sehingga wajah mereka begitu dekat.
kreekk.
Pintu ruang kerja Ethan terbuka dari luar, menampakkan sosok wanita cantik yang terlihat begitu lelah.
Ethan yang melihat siapa yang datang, ia lalu menarik tengkuk Melisa lalu mencium bibir merah milik Melisa.
dan pemandangan itu benar-benar membuat wanita cantik yang berada di ambang pintu menjadi marah meradang.
Eren berjalan cepat mendekati dua orang tersebut, lalu ia menarik melisa membawanya keluar dari ruang Ethan.
PLAK.
satu tamparan keras mendarat di pipi mulus Melisa.
"Apa kau kekurangan laki-laki di dunia ini, hingga suami orang kau dekati, huh!" Eren mendorong tubuh Melisa, hingga membuatnya mundur beberapa langkah.
hahahaha, suara tawa melisa.
"Jadi kau nyonya Ethan, haha." Melisa melangkah mendekati Eren.
"Kau hanya belum tahu siapa aku." Melisa berbisik tepat di telinga Eren. lalu setelahnya ia pergi meninggalkan Eren.
"Hah bukan Melisa namanya, bila tidak bisa membuat seorang pria bertekuk lutut, haha."
setelah kepergian Melisa, Eren melihat ke arah dalam sehingga tatapan matanya bertemu dengan mata Ethan, yang saat itu juga menatap ke arahnya.
ahirnya Eren lebih memilih pergi, ia tidak jadi membicarakan hal penting yang tadi harus membawanya segera datang ke kantor Ethan.
Leo yang ingin masuk ke ruangan Ethan, tanpa sengaja melihat pertengkaran antara Eren dan Melisa. sehingga membuatnya untuk mengurungkan langkahnya.
Leo menatap punggung Eren yang semakin jauh dari pandangan matanya.
"Kamu tahu, siapa di sini orang yang paling tersakiti? dialah orang yang melihat orang yang dicintainya disakiti oleh orang lain, tapi orang itu tidak bisa melakukan apa-apa. dan orang itu adalah aku."
sementara Ethan di dalam ruangannya, ia langsung menyibukkan diri dengan pekerjaannya. Ethan sengaja melakukan itu karena tidak ingin Eren berharap lebih darinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Maya Ratnasari
psikolog ya psikolog. (kalo ini terapinya tanpa obat obatan)
dokter ahli kejiwaan= psikiater (kalo ini terapinya melibatkan obat obatan)
ga ada dokter ahli psikolog.
jadi yg mana yg dimaksud thor?
2023-10-15
0
Nci
Waduuuh Eren mencintai Ethan selain misi mengungkap kasus Ayah Ibunya dan Ethan mencintai Liodra dan ternyata Leo mencintai Eren dalam diamnya jadi membingungkan pada tersakiti semua 🥲
2023-03-21
1
Bundanya Pandu Pharamadina
semoga Megy cepet sembuh dan pembunuh keluarga terbongkar
2023-02-12
0