Tentu bukan suatu hal yang mudah bagi Ethan untuk menerima pernikahan ini, yang di dalamnya mengandung unsur keterpaksaan.
meski Ethan ahirnya menikah dengan Eren, namun dalam waktu bersamaan Ethan juga harus kehilangan wanita yang ia cintai.
bagaimana mungkin bisa, bila setelahnya Ethan akan bersikap manis atau mencintai Eren, sedangkan sepenuh isi hatinya saat ini masih milik Liodra.
apa lagi penyebab hubungannya dengan Liodra putus adalah hasil ulah Eren yang saat ini telah menjadi istrinya.
bagaimana mungkin Ethan akan bersikap manis, yang ada rasa marah tiap kali ia melihat wajah Eren. wajah yang selalu mengingatkan Ethan tentang kenangan pahit telah kandasnya hubungan ethan dengan Liodra.
argh.
Ethan menjambak rambutnya sendiri. bayang-bayang Liodra dan Eren memenuhi pikirannya seperti kaset rusak. benar-benar membuatnya tidak konsentrasi untuk bekerja.
di luar gedung nampak hujan gerimis, Ethan yang melihat hal itu, lalu berjalan melangkahkan kakinya menuju jendela untuk lebih jelas memandang hujan gerimis.
jemari besarnya menempel di kaca jendela seraya mengusap-usap seolah menghapus hujan gerimis.
pikiran Ethan teringan beberapa bulan yang lalu, tentang Eren yang membawa payung dari lantai atas ruangannya, namun saat Eren telah sampai di depan lift, pintu lift tidak terbuka menandakan sedang tidak berfungsi kala itu.
ahirnya Eren berlari melewati tangga darurat, demi cepat bisa memberikan payung untuk Ethan.
yang saat itu Ethan ada acara meeting di luar, namun cuaca hujan.
bekerja sebagai bawahan tentu apa yang dilakukan Eren adalah hal yang wajar bagi Ethan.
Ethan menghela nafas panjang, lalu setelahnya Ethan kembali duduk di kursi kebesarannya untuk kembali fokus kerja.
di tempat lain.
Eren sedang berada di dalam mobil akan menuju rumah kediaman keluarga Ethan.
pandangan mata Eren mengarah ke jendela kaca mobil, melihat gemercik air hujan yang membasahi jalan.
tatapan matanya yang kosong dengan sejuta pikiran di dalam kepalanya, masalah kedua orang tuanya, masalah Megy, masalah dirinya dengan Ethan. ahhhh rasanya rambut-rambut di kepalanya mau rontok.
tangan Eren terkepal erat saat mengingat Ethan mencium bibir Melisa, di hadapan Eren langsung.
Eren menghela nafas panjang dengan kepala menadah ke atas sambil menyandarkan tubuhnya.
jika ia bisa menghapus pelangi setelah hujan, mungkin akan ia hapus. jika ia bisa menghapus bintang di langit, mungkin akan ia hapus.
namun seperti pada kenyataannya bahwa ia tidak bisa menghapus semua itu, sama halnya dengan cintanya kepada Ethan, kecuali bila waktu mentakdirkan perasaan itu hilang, seperti pelangi dan bintang yang akan hilang pada waktunya.
lamunan Eren terbuyarkan saat mendengar suara sopir taksi.
"Terimakasih pak." Eren memberikan beberapa lembar uang, lalu setelahnya Eren menarik kopernya untuk masuk ke gerbang rumah.
pak Paijo yang melihat nona mudanya telah Pulang Langsung membukakan pintu gerbang.
"Nona." Sapaannya seraya menundukkan kepala.
Eren mengangguk kecil seraya menarik kopernya untuk dibawa masuk ke dalam.
Eren langsung menuju ke dalam kamarnya, saat pintu kamar telah terbuka langkah Eren terhenti saat melihat ada yang berbeda di ruang kamarnya.
Eren menatap sekeliling kamarnya, namun ia tidak mendapati kursi sofa yang biasa ia pakai untuk istirahat di dalam kamar.
pandangannya sekarang tertuju pada dua ranjang di dalam kamar, satu ranjang besar Milik Ethan, dan satu ranjang berukuran sedang, yang mungkin adalah untuknya.
Eren mendekati ranjang yang baru ia lihat, lalu duduk di tepi ranjang.
"Warna sprainya pink, bertuliskan Eren Cleora." Gumam Eren tangannya seraya mengusap-usap spray tersebut.
"Ah, kenapa dia berlaku seromantis ini?" bibir Eren tersenyum.
lalu kemudian Eren teringat sesuatu, ia langsung mengambil sesuatu di dalam kopernya, lalu bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk sekalian membersihkan tubuhnya yang sudah terasa lengket.
setelah selesai mandi Eren keluar dari kamar mandi, lengkap dengan kemeja tidur.
Rambut basahnya digulung dengan handuk kecil, Eren duduk di depan cermin. Eren takut-takut mau melihat hasil dari benda kecil yang ia pegang.
genggaman tangannya ia buka namun ia tutup lagi, ia buka lagi lalu tutup lagi, seperti itu hingga beberapa kali.
hingga Eren memantapkan hatinya untuk melihat.
"Dua garis biru." Gumam Eren seraya menutup mulutnya yang menggangga karena terkejut.
ia tidak percaya akan secepat ini malaikat kecil itu hadir di rahimnya.
Eren sangat bahagia, ini seperti kado terindah setelah pernikahan sekaligus sebuah penyemangat hidupnya, karena hadir di tengah-tengah banyaknya hantaman masalah di hidup Eren.
Eren mengucap kata syukur, tanpa sengaja cairan bening keluar dari pelupuk matanya, namun kali ini adalah tangis bahagia.
****
keesokan paginya.
Eren sudah duduk di meja makan, ia membaca artikel tentang ibu hamil di hpnya sambil menunggu Ethan datang.
kegiatan Eren terhenti saat mendengar suara kursi ditarik.
Eren menatap ke sumber suara, ternyata sosok tampan yang ia tunggu sedari tadi telah tiba.
"Terlihat beda." Eren menelisik tampilan Ethan.
"Oh, dia potong rambut." Eren masih menatap Ethan.
"Ahhhh, kenapa dia semakin terlihat tampan ..." dalam hati Eren menjerit, dengan sorot mata yang penuh mengagumi ketampanan Ethan.
lamunan Eren terbuyarkan saat salah satu pelayan datang membawa makanan untuk sarapan pagi.
bubur ayam, menu sarapan pagi ini. Eren dan Ethan bersamaan menyantap sarapannya, namun baru satu suap Eren merasa buburnya tidak enak.
Eren melihat Ethan yang sedang menyantap bubur ayam, namun dalam pandangan Eren bubur ayam milik Ethan terlihat lebih lezat, terlihat lebih menggugah selera makannya.
Ethan yang merasa sedang diperhatikan, ia menghentikan aktivitasnya.
Ethan menatap Eren yang terlihat begitu aneh.
"Kau mau apa?" tanya Ethan dengan suara dingin.
"Em aku, em ... apa boleh meminta bubur ayam milikmu?" ucap Eren ahirnya, ia memberanikan diri.
"Sedikit ... sedikit saja." Tangan Eren seraya menunjukan seujung jarinya.
Ethan menghela nafas panjang, namun ahirnya ia berikan mangkuk miliknya yang berisi bubur ayam.
setelah melihat tatapan memohon dari sorot mata Eren.
namun lagi-lagi Ethan harus menghela nafas panjang, karena Eren yang tadinya bilang cuma minta sedikit, tapi malah dihabiskan bubur ayamnya tanpa dosa.
"Maaf." Eren berucap dengan mulut penuh bubur, sehingga suaranya terdengar lucu.
sarapan pagi kali ini ahirnya bertukar mangkuk bubur ayam, Ethan ahirnya memakan bubur ayam milik Eren.
dan hal ini terlihat romantis bagi Eren.
setelah Ethan berangkat ke kantor, Eren masuk ke dalam kamarnya, Eren berbaring di atas ranjangnya sambil menatap langit-langit atap rumahnya.
Ting.
hp Eren bunyi menandakan sebuah pesan masuk.
"Aku sudah di Jakarta, datanglah ke apartemenku, ini alamatnya."
setelah membaca pesan masuk dari ketrin, tanpa butuh waktu lama Eren langsung mendatangi apartemen milik ketrin.
"Cepat berikan flashdisk yang kau dapatkan dari dalam koper milik Megy." Ucap ketrin, tangannya seraya menengadah meminta flash disk.
setelah flashdisk berhasil dicolokkan, ada beberapa file di dalamnya, ketrin lalu membuka salah satu file tersebut.
bola mata Eren langsung terbelalak melihat orang yang berada di dalam Vidio tersebut, Eren syok merasa tidak percaya.
namun beberapa detik kemudian wajah Eren berubah marah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Nci
Ih Ethan tidak seromantis yang kamu kira karena seprei pink bertuliskan Eren Cleora, dia memperjelas itu ranjangmu tempat tidurnu Eren 🙄 Semoga dengan kehamilanmu memperbaiki pernikahanmu dengan Ethan 🥲
Flashdisk milik siapa bisa ada di koper Megy 🤫
2023-03-21
1
Bundanya Pandu Pharamadina
wah benih Ethan tumbuh, selamat yo Eren
❤❤❤❤
2023-02-12
0
Sri Ambarwati
lanjut kak.
2022-09-15
0