Tiga gadis cantik tampak sedang menundukkan kepalanya. Karena saat ini mereka berada dalam ruangan kerja pria dingin dan penuh kharismatik tinggi. Namun, Mampu membuat bulu kuduk semua orang meremang. Bahkan, Saat ini bagi ketiga gadis itu pasokan udaranya begitu terasa sedikit. Sampai sampai mereka seakan merasa sesak dibuat nya.
Zeera dan Cici, Biasnya tampak santai dan tak merasa takut. Kini malah dibuat mati kutu, Lantaran mereka berdua merasa bersalah. Hingga hampir saja ketiganya celaka. Akan orang orang yang tidak mereka kenal sebelum nya.
"Apa kalian tidak punya telinga?". Sentak Zello dengan tatapan tajamnya.
Zeera dan Cici hanya menundukkan kepalanya saja. Sedangkan Arandia kini tetap datar dan hanya diam membisu. Zello sesekali melirik kearah gadis itu. Dan pembawaan gadis itu pun tetap tenang. Tanpa rasa gugup sedikitpun juga. Andes hanya duduk dan sengaja tak ikut bicara. Agar Cici kekasihnya juga bisa menjaga sikapnya di Negara ini.
" Aku tanya sekali lagi. Apa kalian tidak punya telinga? ". Zello semakin menatap tajam pada tiga gadis cantik itu.
" Ada bang". Sahut Cici dan juga Zeera secara bersamaan.
"Kenapa kalian tidak mendengarkan perintahku?. Apa kalian sudah merasa hebat?. Sudah punya nyawa cadangan? ". Cecar Zello yang tak habis pikir. Kenapa sangat susah sekali membuat adik adiknya menurut akan ucapan nya.
" Sorry". Lirih kedua gadis itu pelan.
Zello dan juga Andes hanya diam, Sambil menatap ketiga gadis itu. Cici dan Zeera pun terlihat saling sikut. Sepertinya kedua gadis cantik itu sama sekali tidak akan jerah setelah ini. Karena kalau Cici Zello dan Andes sudah sangat paham. Sebab, adik bungsu nya itu hanya menurut pada kekasihnya saja.
"Saya disini yang salah bang. Kalau bukan karena ada barang penting milik ibu saya. Tertinggal di Apartemen, kami bertiga tidak akan keluar mension". Arabdia mulai membuka suaranya.
"Keluar!!!". Bentak Zello penuh emosinya. Membuat Zeera dan Cici tampak terkejut, Karena Zello benar benar marah besar saat ini.
Andes memberi kode pada Cici. Dan membuat gadis itu segera bangkit dari tempat duduknya. Menarik tangan Zeera dan juga Arandia.
" Siapa yang mengizinkan nya untuk pergi Cici? ". Zello menatap tangan adiknya, Yang menarik tangan Arandia.
Cici juga menatap wajah Arandia. Yang mana gadis polos nan lugu itu , Hanya tersenyum saja seolah ia tak takut dengan apapun juga saat ini. Arandia terlihat tenang dan santai. Dan itu membuat Andes menarik sudut bibirnya.
Akhirnya Cici pun segera keluar dari ruangan. Yang menurutnya sudah kekurangan pasokan oksigen tersebut. Andes pun ikutan keluar bersama kekasih nya, serta sepupunya itu. Meninggal kan sang penguasa dengan gadis cantik bernama Arandia tersebut.
"Apa dia akan baik baik saja? ". Tanya Zeera saat ia sudah berada di luar ruangan. Gadis itu menatap pintu ruangan kerja Zello yang sudah ditutup rapat kembali.
" Paling Arandia keluar keluar bunting anaknya bang Zello". Celetuk Cici asal.
Pletakkk...
"Aw... ". Cici meringis sambil mengusap jidadnya sendiri. Karena bekas sentilan Andes. Dimana mendengar kata kata Cici yang selalu saja tidak bisa menyaring ucapannya.
Sedangkan Zeera kini hanya terkekeh geli. Akan tingkah sepasang kekasih itu. Karena Cici selalu saja tak bisa berkutik. Saat ia melihat tatapan tajam Andes.
" Susah kalo udah bucin". Cibir Zeera yang sama sekali belum pernah merasakan jatuh cinta. Bahkan, Gadis itu pun rela kabur dari rumah. Hanya karena tak ingin di jodohkan oleh kedua orang tuanya.
Padahal, Zeera sedang menikmati masa liburan kuliahnya. Tapi, Begitu sampai di Jakarta, Kedua orang tuanya malah telah merencanakan pertemuan keluarga besar. Untuk membahas perjodohan nya dengan sang pria. Yang tidak ia kenal sama sekali sebelum nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Hany
titisan mom Naura memang oke 😁
2023-05-02
2
Aqila Salsabila
thor mau nanya novel tentang zeera uda ada???
2022-10-01
0
manda_
turunan naura sama mark ya gitu udah dol 🤣🤣🤣😂😂😍😍😘🤗🤗🤗
2022-09-29
0