Keesokan harinya jam didinding baru menunjukkan pukul enam pagi. Tapi, Arandia sudah terbangun sejak satu jam yang lalu. Perutnya sudah sangat lapar sekali, Tapi ia masih ragu untuk keluar dari kamarnya. Karena ia juga tidak mau tersesat seperti semalam. Ketika akan makan malam. Alhasil gadis itu memutuskan untuk kembali masuk kedalam kamarnya saja lagi. Daripada ia melangkah semakin jauh dari kamar nya. Dan berujung tidak bisa tidur dengan nyaman.
Tetapi, Ketika Arandia membuka gordeng jendela kamarnya. Ia melihat seorang gadis cantik yang usianya seperti nya tak beda jauh dengan dirinya. Yang saat ini sedang menghirup udara di taman belakang mension. Hijab yang menutup rapat kepalanya. Serta setelan olahraga yang sedikit longgar. Melekat pas di tubuh rampingnya itu.
"Siapa dia? ". Guman Arandia yang saat ini, Masih saja menatap kearah bawah sana. Memperhatikan gadis yang ada di taman belakang tersebut.
Tok... Tok...
Suara ketukan pintu kamarnya dari arah luar. Membuat Arandia langsung bergegas keluar kamar. Karena baginya ini adalah kesempatan nya untuk mencari dimana dapur di mension ini.
"Selamat pagi nona Arandia". Sapa seorang wanita dewasa dengan setelan seragam maid khusus di mension.
" Pagi". Arandia juga bingung harus memanggilnya dengan sebutan apa saat ini?. Karena ia juga belum paham akan aturan di mension mewah tersebut.
"Tuan muda, Sudah menunggu anda untuk sarapan bersama! ". Ucap sang Maid memberitahu Arandia.
" Hah?. Sarapan bersama bukankah saya disini ha...
"Jangan biarkan tuan muda menunggu lama nona! ". Potong pak Amir datang menghampiri kedua wanita beda usia itu.
Arandia pun hanya bisa menurut. Dan langsung menutup kembali pintu kamarnya. Dan mengikuti langkah pak Amir dengan seorang pelayan tersebut. Sementara Zello tengah menyeruput kopi hangatnya. Sambil terus memperhatikan layar tablet di tangannya. Sudut bibirnya sedikit terangkat saat ia melihat layar tabletnya tersebut. Yang mungkin adalah hiburan untuknya saat ini.
"Duduklah! ". Tutur Zello saat ia melihat Arandia telah sampai di ruangan makan.
Di meja makan luas dan penuh hidangan makanan. Hanya ada pria itu saja. Bahkan berbagai menu sarapan lengkap di atas meja.Dengan tertata rapi. Yang tentunya adalah buatan para chef yang ada di mension keluarga nya ini.
Bahkan, Arandia pun di layani dengan para pelayan. Sedangkan pria yang ada di hadapannya saat ini. Di layani khusus oleh asistennya sendiri. Bahkan, Ia juga makan setelah makanan nya di cicipi oleh asiste pribadinya itu. Semua hal tersebut tak luput dari pantauan Arandia.
"Morning". Tiba tiba seorang gadis cantik dengan hijab warna peach membalut mahkotanya dengan rapi. Setelan baju olahraga nya yang masih ia kenakan. Membuat Arandia sadar Jika gadis inilah. Yang tadi lihat dari jendela kamarnya.
"Hem... ". Lagi lagi Zello pun hanya berdehem ria. Membuat sosok gadis cantik nan ceria itu. Hanya memutar bola matanya malas.
" Sarapanlah dulu!. Setelah ini kau boleh pulang ke rumah orang tua mu sendiri Zeera!! ".
" Astaghfirullah, Bang Zel... Eh maksudku, Bang Zein mengusirku? ". Gadis cantik berhijab itu hampir saja keceplosan. Saat ia memanggil nama sepupu nya. Tapi ia langsung cepat sadar, saat melihat tatapan membunuh sepupu nya itu.
Zello mengurungkan niatnya untuk menyantap sarapan nya lagi. Lalu kini ia malah menatap wajah sepupunya. Yang saat ini malah tersenyum manis pada Arandia.
"Wah, Ini calon kakak ipar ku ya bang?. Cantik juga". Seloroh Zeera yang memang sangat konyol sejak ia kecil.
" Zeera... ". Zello kembali menatap sepupu nya dengan tajam. Tapi, Bukannya takut gadis cantik berhijab itu malah semakin melancarkan aksinya. Dan sekarang ia juga mengajak Arandia untuk berkenalan.
"Jackson, Telpon aunty Sherly dan Abi Al sekarang!!. Beritahu mereka jika putri bungsu nya sedang bersembunyi disini! ".
" Abang... iihhh". Zeera pun langsung memanyunkan bibirnya. Karena ia juga sedang kabur dari kedua orang tuanya. Yang memaksanya untuk nikah muda dengan pria yang telah mereka pilihkan juga. Sedangkan usianya saat ini masih 20 tahun.
"Apa kau belum tahu juga, Pria yang akan di jodohkan denganmu itu? ". Zello bertanya pada gadis cantik bernama Zeera itu.
" Aku tidak tahu dan tidak mau tahu". Jawabnya ketus.
"Ck... Jangan sampai kau menyesal nantinya!. Karena dia...
" Good morning All". Ucapan Zello menggantung ketika ia mendengar suara cempreng nan manja gadis yang sangat ia kenal.
"Kak Cici... ".Seru Zeera yang langsung bangkit dari kursinya. Wajahnya tampak berbinar ketika melihat wajah sepupunya yang satu frekuensi dengannya itu.
" Shiittt... Kenapa mereka bisa kompak begini sih? ". Guman Zello mengumpat kesal.
Sedangkan Arandia hanya menatap bingung. Akan kedatangan gadis cantik jelita. Yang tubuhnya sangat sempurna itu. Nyaris tak ada cela sedikit pun.
" Dengan siapa kau terbang kesini? ". Zello bertanya sambil menatap tajam pada adik bungsunya itu.
" Dengan siapa lagi kalau bukan calon adik ipar abang". Jawab Cici dengan nada santainya. Dan langsung duduk tepat di samping Arandia.
"Apa gadis cantik ini,calon kakak ipar ku bang? ".
" Cici". Sentak Zello hampir saja gila akan kedatangan para gadis gadis konyol itu.
"Kecilkan suaramu itu Zein! ". Sosok pria tampan dengan aura tak kalah dinginnya dari sang abang. Kini mulai masuk kedalam ruangan makan. Membuat suasana tiba tiba hening akan kehadiran dua pria yang mempunyai aura sama sama berkharisma itu.
TBC
INGAT YA ZEERA DAN MAYRA HANYA PEMANIS SAJA SAAT INI. KARENA NOVEL MEREKA JUGA ADA TEMPAT TERSENDIRI NYA NANTI. JANGAN DI TANYA KAPAN?. SEBAB, BUNDA HANYA INGIN BIKIN NOVEL STEP BY STEP SAJA SI LAPAK INI.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Hany
para cucu apa rayen lagi berkumpul
2023-04-19
2
Silla
tak tunggu semua novelu bunda author 🥰🥰🥰🥰
2023-03-05
0
Silla
calon adik ipar tp Abang😂😂😂
2023-03-05
0