Geram Dengan Situasi

Zein pun segera masuk kedalam kamarnya. Namun, langkahnya di hentikan oleh Ketty.

"Zein, Tunggu dulu! ". Ketty menahan lengan Zein saat pria itu akan membuka handle pintu kamarnya.

" Ada apalagi Ket? ". Tanya nya dengan asal saja memanggil nama ket pada wanita yang berstatus kekasihnya itu.

"Bagaimana dengan rencana pernikahan kita?. Aku tidak mau jika sampai perutku semakin membesar. Dan kau masih belum bisa meyakinkan keluarga mu tentang hubungan kita ini". Lirih Ketty tampak begitu sendu.

"Apa kau bisa sabar sedikit lagi?. Tidak mudah meyakinkan keluargaku Ketty. Kau tahu sendiri bukan bagaimana bang...

" Aku tahu Zein. Mereka tidak mau menerimaku bukan. Tapi, Bagaimana nasib anak ini?. Ada darah daging kamu disini Zein". Sentak Ketty mulai prustasi.

Pria itu menoleh dan menatap wajah Ketty. Namun, Ia berusaha untuk menahan dirinya. Agar ia tidak menunjukkan sifat aslinya. Yang sangat enggan untuk disentuh orang lain.

"Kemarilah!! ". Titahnya merentangkan kedua tangannya. Dan membuat Ketty langsung masuk kedalam pelukannya. Mendekap tubuh kekar itu dengan sangat erat.

Dari balik pintu kamar sang gadis yang baru tiba tadi. Hanya menatap jijik pada wanita yang saat ini sedang di peluk oleh majikannya itu.

"Dasar, Wanita licik. Bang Zein mau saja dibodohi olehnya". Guman nya pelan dan langsung kembali menutup rapat pintu kamarnya.

Tanpa ia ketahui, Jika di belakang nya ada sosok pria yang sejak tadi. Tengah memperhatikan sekitar nya. Dan ia pun sempat kaget karena ada banyak penghuni di Apartemen ini. Padahal baru saja ia tinggal beberapa menit yang lalu.

🌿🌿🌿🌿🌿

"Cari tahu, Siapa gadis itu? ". Perintah sang pria pada asisten pribadinya. Saat ini ia sedang dalam perjalanan menuju salah satu tempat. Untuk melakukan pemotretan.

"Namanya Arandia tuan".

" Terserah, Mau arandia aransemen aku tidak mau tahu. Tapi, Berikan segera data dirinya padaku secepatnya!". Perintahnya tegas. Karena ia merasa tidak asing lagi dengan sosok gadis yang saat ini ada di dalam apartemen nya itu.

Bahkan, Ia juga tidak tahu kalau saudara kembarnya selama ini. Juga menampung seorang gadis muda. Yang ternyata seorang tukang bersih bersih di Apartemen nya.

"Baik tuan". Jawab Jackson cepat. Karena ia juga tidak mau jika sampai tuannya itu marah besar.

" Tapi sepertinya gadis itu mengetahui sesuatu tuan". Ucap Jackson jujur.

"Itu juga alasanku tetap menahannya di Apartemen itu". Jawab sang pria tersenyum licik.

Pria ini bukanlah orang sembarangan. Ia akan dengan mudah membaca gerak gerik lawan bicaranya. Hanya dengan melihat nya sekali lewat saja. Namun, Ketika ia melihat sosok gadis muda tadi. Ia malah tak bisa membaca bahasa tubuhnya. Gadis itu tampak elegan dan juga sangat santai. Hal itulah yang membuat dirinya merasa penasaran dengan gadis itu.

"Shiitt... ". Umpatnya lagi sambil memukul jok mobilnya sendiri.

" Aku akan menghukummu Zein. Setelah kau bangun nanti". Gumannya tampak begitu kesal dan geram sendiri.

"Bagaimana dengan nona Ketty tuan? ". Tanya Jackson sambil fokus dengan setir mobilnya.

"Mungkin aku akan menikah dengannya dalam waktu singkat ini". Jawab pria itu dengan santainya. Membuat sang asisten langsung ngerem mendadak. Lantaran terkejut akan jawaban tuannya itu.

" Anda serius tuan?. Ingin menikah dengan nona Ketty? ". Jackson berusaha meyakinkan tuannya saat ini.

"Bukankah anda sangat membencinya?. Tapi kenapa...

" Kalau kau tak setuju. Cepat bangunkan pria bodoh itu dari komanya!. Agar dia yang menyelesaikan semua ini". Sahut sang pria sangat muak. "Haisss... Dasar adik tak tahu di untung. Bisa bisa nya dia enak enakan tidur. Sementara semua masalah ia limpahkan padaku". Sambungnya lagi dengan raut wajah kesalnya.