Harland menatap sendu batu nisan sang ayah dengan tatapan pilu. Pria itu berada di puncak kehancuran yang tak ada dua nya. Perusahaan nya hancur tak bersisa, kehidupan nya kehilangan arah dan tujuan. Keberadaan nya sudah tak lagi di akui oleh sang ibu juga adik satu-satunya. Harapan yang dia miliki telah menolak keberadaan nya.
Bahu rikuh Harland berguncang hebat. Dalam simpuh nya, pria itu meratapi penyesalan panjang yang tak berujung.
"Bukan akhir seperti ini yang aku ingin kan pa... seharus nya tidak begini..aku sangat menyesali semua perbuatan ku di masa lalu.." Harland menepuk keras dada nya yang terasa sesak dan sakit.
"Tolong ampuni anak mu ini...ampuni aku pa... Harland memang bodoh, sangat...kenapa papa pergi secepat ini... kenapa papa menghukum Harland seberat ini, pa..." Harland tergugu dalam ratapan penuh kepiluan.
Ada sepasang mata yang diam-diam menatap nya dari kejauhan. Tadi nya dia berniat untuk mengunjungi makam yang sama. Namun kaki nya urung melangkah saat melihat seorang pria yang tengah menangisi kepergian sang ayah dengan isakan yang terdengar menyayat hati.
Setelah menyeka sudut mata nya, dia memutuskan untuk pergi dari sana. Mungkin dia akan kembali lagi besok sebelum dia pergi meninggalkan kota itu.
Dari ekor mata nya, Harland seperti menangkap siluet orang yang selama ini dia cari dengan penuh kerinduan, dan rasa sesal yang luar biasa. Dengan cepat Harland beranjak dari posisi yang sejak tadi bersimpuh di depan makam sang ayah. Langkah kaki lebar nya membawa nya hingga keluar area pemakaman. Dari kejauhan, Harland dapat melihat sebuah mobil hitam yang melaju dengan kecepatan sedang baru saja meninggal kan area tersebut.
"Rosy..." Lirih nya bergumam pelan.
Senyum Harland terbit di sela air mata nya yang masih belum berhenti menetes sempurna. Dia berharap itu adalah Rosy. Wanita yang belakangan ini telah dia ketahui sebagai cinta masa kecil nya. Wanita yang rela kehilangan penglihatan nya, demi menyelamatkan nya dari sebuah tabrakan beruntun di depan rumah sakit kala mereka masih kecil. Wanita yang mendampingi nya tanpa beranjak sedikit pun, ketika diri nya mengalami kecelakaan setelah mengantar Sindy pulang ke kost nya. Wanita yang menyimpan cinta nya diam-diam dalam kesederhanaan nya.
Wanita yang dia sakiti begitu dalam karena mengira Sindy adalah sang penyelamat hidup nya. Hanya karena sebuah kalung liontin yang gadis itu pakai. Kalung yang sebenarnya milik Rosy, yang telah Sindy curi diam-diam ketika menginap di rumah sahabat berhati malaikat itu.
Harland merogoh ponsel nya dari saku celana jeans nya, kemudian menelpon sang sahabat untuk mencari tau kebenaran tentang Rosy. Dia sangat berharap wanita itu benar-benar ada di kota ini. Entah apa yang akan dia katakan pada wanita itu, biar lah dia pikir kan nanti saja. Dia hanya ingin bertemu, meminta maaf dan jika bisa. Dia ingin memeluk mantan istri nya itu dengan erat dan tak akan melepaskan nya lagi.
"Hai bro, sorry...aku baru selesai menangani pasien...ada yang bisa di bantu sob..." Suara renyah Evan selalu mampu membuat Harland merasa di hargai. Mengingat jika diri nya sekarang hanya lah seonggok sampah tak berguna.
"Apa Rosy ada di kota ini?" Tanya Harland to the poin. Di seberang sana, Evan mengerut dahi nya heran.
"Aku tidak tau..tapi akan aku cari tau setelah ini. Apa kau mendapatkan kabar terbaru tentang Rosy?" Evan balik bertanya. Karena memang dia belum mengetahui kabar terbaru tentang sang pemilik rumah sakit tersebut.
"Tidak. Belum, maksud ku...aku baru saja berziarah ke makam ayah ku, aku seperti melihat siluet Rosy. Tapi mungkin saja aku salah lihat, lupa kan saja. Lanjut kan pekerjaan mu, maaf sudah mengganggu jam kerja mu..." Bip.
Harland menghela nafas panjang. Mungkin karena dia terlalu merindukan wanita itu. Hingga siapa saja dia lihat seperti melihat Rosy. Tak ingin larut dalam pikiran nya yang mulai kacau. Harland menuju ke sebuah motor matic hitam yang terparkir cantik di depan area pemakaman tersebut. NMax warna hitam. Kini menjadi teman setia di setiap aktivitas nya. Harland benar-benar berada di titik terendah hidup nya.
Tak ada lagi mobil mewah, apartemen sekelas penthouse atau kemewahan-kemewahan lain nya. Kini pria itu hanya tinggal di sebuah rumah kost khusus pria. Bekerja sebagai karyawan di sebuah minimarket 24 jam. Di sela waktu jeda dari shift kerja nya, Harland memilih untuk menjadi kurir ojek online. Apa saja dia kerja kan demi mengumpulkan pundi-pundi. Tekad nya hanya satu, memantas kan diri nya ketika kelak bertemu kembali dengan Rosy. Agar Dia bisa mencicil segala hutang kecurangan nya selama ini pada wanita itu.
Dia tak sakit hati saat tau perusahaan yang baru dia bangun hancur tak bersisa karena ulah sang mantan istri. Sudah seharus nya seperti itu, bukan? Sesuatu yang di hasil kan dengan cara yang tidak baik, tidak akan bertahan abadi. Begitu pun dengan perusahaan nya.
Drrttt drrttt drrttt
Harland menatap ponsel murah nya dengan senyum sumringah. "Ya pak...baik, otw segera.." senyum Harland terbit sempurna. Dia mendapatkan orderan yang lumayan besar. Mengantar pesanan kateringan dari restoran tempat nya mendaftar diri sebagai kurir. Harland memacu motor nya menuju kost nya untuk mengambil keranjang kurir.
Begini lah keseharian Harland, bekerja dan bekerja. Setelah resmi berpisah dari Sindy beberapa bulan yang lalu, Harland benar-benar menutup diri dari makhluk yang bernama wanita. Beberapa kali Sindy datang kepada nya menawar kan sejumlah uang, agar Harland mau menjadi partner ranjang nya.
Harland tersenyum miris. Melihat bagaimana wanita yang begitu dia puja-puji dulu. Tak lebih dari seorang wanita ja*l*ang. Wanita itu bahkan tak puas hanya dengan suami nya saja, namun masih mencari pria lain untuk menyemai nya. Andre sang mantan sahabat, kini telah berhasil menjadi seorang pengusaha restoran terkenal di Bandung. Pria itu banyak berubah semenjak kelahiran putri nya. Menikahi Sindy secara sah menurut agama dan negara. Memberikan status dan kehidupan mewah bagi wanita itu. Namun rupa nya itu masih lah kurang.
Sindy tetap lah wanita yang selalu haus belaian. Beberapa kali Andre memergoki istri nya bermain api, namun pria itu hanya akan diam. Mungkin itu karma nya karena telah menjadi seorang perusak rumah tangga sahabat nya, Harland. Menasehati Sindy sama hal nya mencoba menggorok leher nya sendiri menggunakan pisau tumpul. Tidak akan mempan.
Andre putus asa, dia hanya ingin menjadi manusia baru yang di pandang berharga oleh putri semata wayangnya. Bukan tanpa alasan Andre berani mengklaim Resy sebagai putri nya. Pria itu pernah melakukan tes DNA ketik kehamilan Sindy yang keempat bulan. Meski awal nya Sindy menolak, namun ancaman Andre berhasil membuat nya menjadi wanita penurut.
Kembali ke kehidupan Harland. Pria itu bersemangat menyusun plastik nasi kotak ke dalam keranjang kurir nya.
"Mas Harland sudah makan? Ini Alya bawain nasi kotak, Alya racik sendiri. Semoga mas nya suka, jangan lupa di makan ya.." ucap nya penuh perhatian. Lalu menaruh di atas sadel motor Harland.
Harland hanya tersenyum simpul lali mengucapkan terimakasih. Alya adalah manager di restoran tersebut. Selalu turun tangan langsung jika giliran Harland yang mendapat orderan sebagai kurir nya. Bukan nya Harland tak tau, jika wanita muda itu menaruh hati pada nya. Namun dia hanya menanggapi seadanya saja agar tak terlihat sombong.
"Aku permisi mbak, abis antaran mau langsung kerja." Pamit Harland basa basi. Alya tersenyum semanis karamel menanggapi ucapan pamit Harland, entah kenapa kalimat tersebut begitu bermakna bagi nya.
"Hati-hati mas, calon imam ku.." bisik nya pelan berupa doa dan segenggam harapan terselip di sana.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
**∆Makasih udah setia menanti update nya othor yaaa 🤗🤗🥰🥰
∆Tinggalkan jejak kalian, biar othor nya makin semangat.
...Luv yuu kalian semua 🤍🤍🥰🥰**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Ersa
lanjut
2023-01-14
2
❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™
harland memulai hidup barunya dengan kerja keras.
2022-10-19
1
auliasiamatir
cindi sekali jalang tetap aja jalang
2022-09-26
1