Kenyataan Lain

Harland mengemudi kan mobil nya tak tentu arah. Setelah mendengar kenyataan dari mulut sahabatnya, Harland memilih menenangkan diri di pantai. Pantai yang setahun lalu pernah dia kunjungi bersama dengan Rosy. Ada debar tak biasa saat menatap ombak yang bergulung saling berebut untuk menjadi gulungan tertinggi.

Serasa jiwa nya tertarik keluar untuk meratapi sesal nya yang sudah sangat terlambat. Kini dalam kemelut hati, tanpa di sadari, kedua tangan nya telah mengarah kan laju kendaraan nya kembali pulang, menuju rumah lama nya bersama Rosy. Berharap dapat melihat wanita itu di sana meski hanya dari kejauhan.

Namun setibanya di depan rumah tersebut, Harland di buat tak bisa berkata-kata. Penghuni nya sudah berganti. Secepat itu kah Rosy melepaskan kenangan mereka? Astaga! Bodohnya dia, memang nya kenangan yang mana yang harus di pertahankan di rumah itu. Hanya ada rasa sakit yang pernah dia torehkan sebagai sejarah kelam untuk wanita baik hati seperti Rosy.

Harland tergugu meratapi kebodohan nya. Ada rasa sakit yang sulit untuk di jelaskan, kini dia merasa kan kehilangan luar biasa. Rasa sakit nya sungguh berbeda ketika dirinya di paksa berpisah dari Sindy beberapa tahun yang lalu. Terasa lebih dalam dan menyesakkan jiwa.

Hingga akhirnya Harland memutuskan untuk pulang ke rumah orang tua nya. Mungkin di sana dia akan mendapatkan petunjuk mengenai keberadaan Rosy. Sekaligus ingin memenangkan hati dan pikiran nya yang kini tengah kacau balau.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

"Tuan Harland..? Lama tidak kemari, sibuk sekali ya..sampai lupa sama bibi." Seloroh wanita paruh baya yang kini membukakan pintu untuk Harland.

"Sedikit sibuk bi..lagi pula aku tidak akan mungkin melupakan bibi. Aku juga rindu maka nya aku pulang. Papa sama mama mana bi, kok sepi sekali..." Tanya Harland mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan kedua orang tua nya.

Dengan sedikit ragu, bi Sumi akhirnya mengatakan jika kesehatan tuan besar nya belakangan ini tidak lah baik. Dan sekarang kedua majikan nya itu tengah berada di rumah sakit. Setelah makan siang tadi, Riad merasa kan dada nya seperti tertimpa batu besar. Pria paruh baya itu jatuh tersungkur lalu tak sadar kan diri.

Tubuh Harland melemah seketika. Dengan sedikit gemetar Herland kembali meraih kunci mobilnya menuju rumah sakit, di mana sang ayah tengah di rawat. Pikiran nya kacau, beberapa kali Sindy menelpon nya namun tak dia hirau kan.

"Awas saja jika kau masih berani mengacuhkan ku, akan ku bongkar skandal perselingkuhan kita selama setahun ini. Kita lihat bagaimana kehidupan mu akan ku buat jungkir balik tak berbentuk!" Sindy melempar ponselnya ke sembarang arah, sementara pria yang memeras nya baru saja meminta sejumlah uang tak sedikit meski sudah dia layani dengan tubuh berisi nya.

"Terkutuk kau Rosy! Semua karena mu! Andai kau tak menikah dengan Harland ku, kini hidup ku akan damai bersama nya tanpa gangguan siapa pun! Aarrgghhhh..!!" Sindy, wanita dengan berjuta obsesi. Penuh ambisi dan ego yang tinggi. Kini terjebak situasi tak mengenakan akibat hasil perbuatannya sendiri. Masa lalu nya yang buruk seolah mengejar nya bagai karma tak terlihat. Sisi hati nya menolak rasa bersalah, karena apa yang dia lakukan hanya semata-mata untuk terlepas dari jerat kemiskinan keluarga nya.

Wanita itu tak ingin terkungkung dalam hidup nya yang serba kekurangan. Dia beruntung memiliki tubuh dan wajah yang memiliki nilai jual. Dengan begitu pundi-pundi bisa lebih mudah dia dapat kan.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Sementara di sebuah kota kecil di daerah pegunungan nun jauh dari perkotaan. Seorang wanita tengah menatap hamparan luas samudra tak bertepi. Tangan nya mengelus pelan perut rata nya yang kini telah sedikit membuncit. Senyum kebahagiaan terpancar jelas di wajah teduh nya. Tak peduli sebenci apapun hati nya, anak-anak nya tidak lah bersalah. Dia yang menginginkan kehadiran mereka, dia yang mengupayakan agar sebuah keluarga tidak kehilangan garis keturunan nya. Hati sungguh mulia, meski terluka begitu dalam dan berkali-kali. Namun tidak membuat nya kehilangan sisi nuraninya.

"Tumbuhlah dengan sehat kiddos, mommy akan menanti kalian dengan sabar. Kelak kalian akan mengerti mengapa mommy sangat menginginkan kalian hadir ke dunia ini. Alasan yang akan membuat kalian menghargai makhluk fana yang bernama, wanita. Dari sanalah kalian berasal, para wanita dengan sejuta tekad dan kekuatan luar biasa. Berjanji lah untuk menjadi anak-anak yang membanggakan bagi mommy. Wanita penuh luka hati ini, akan menjaga kalian dengan seluruh jiwa raga." Rosy mengakhiri sesi percakapan singkat nya dari hati ke hati dengan sang buah hati.

Senyum nya kembali memperlihatkan, jika luka itu masih ada, rasa sakit nya masih sama. Tidak ada yang berubah, hanya fisik nya yang kini lebih terlihat berisi, dengan dua nyawa yang bersemayam indah dalam dirinya.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Harland berjalan tergesa-gesa di koridor rumah sakit, tanpa sengaja dia menabrak seorang wanita yang juga terlihat sedang terburu-buru.

Keduanya sama-sama terjatuh dengan posisi terjengkang.

"Maaf kan aku nona..." Harland sejenak menatap dalam manik wanita di hadapan nya itu dengan tatapan mengenang.

"Harland?"

"Ah ya, maaf aku sudah menabrak mu. Mari ku bantu.." dengan sigap Harland membantu sang wanita untuk berdiri, meski dirinya pun tengah menahan kesakitan yang sama.

"Terimakasih Harland," ucap nya tulus.

"Tidak masalah. Ini salahku juga, kau dokter di rumah sakit ini?" Tanya Harland basa basi, jelas saja si wanita bekerja di sana. Untuk apa wanita itu mondar mandir di lorong rumah sakit dengan baju kebesaran nya jika hanya untuk jalan-jalan.

"Ya. Sudah beberapa tahun ini. Apa kabar dirimu? Kau terlihat semakin mempesona, pantas saja Rosy tergila-gila pada mu. Wanita itu bahkan selalu memuji suami nya setiap kali di pojokan atas ketidak hadiran mu di beberapa acara penting rumah sakit. Secinta itu rupanya. Cinta masa kecil yang tak pernah memudar. Kalian sungguh lucu, setelah dewasa kau berpacaran dengan gadis lain, namun akhirnya tetap kembali pada jodoh masa kecil mu." Sania tertawa kecil mengingat sang sahabat yang sudah tiga bulan lebih ini tak berkabar lagi.

Harland seperti tertampar keras berulang kali. Cinta masa kecil, siapa yang di maksud oleh Sania. Bukankah Sindy adalah cinta masa kecilnya, gadis yang telah menukar nyawanya untuk dirinya. Oleh karena itu Harland merasa terikat dengan gadis itu sejak pertama kali mereka kembali bertemu saat ospek hari pertama.

Lalu kenyataan ini telah menampar nya telak hingga tak bersisa. Siapa kah yang harus dia percaya. Sindy istri nya, atau Sania sahabat mantan istri nya. Kepalanya mendadak pusing dan berat, hingga akhirnya dia sadar maksud kedatangan nya ke sana.

"Hmmm.... Sania, aku masih ingin mengobrol banyak dengan mu. Tapi ayah ku sedang sakit dan aku belum menemuinya. Bisakah aku minta nomor ponsel mu? Bukan apa-apa, aku hanya ingin bercerita banyak tentang sedikit kisah ku yang mungkin akan membosankan untuk kau simak nanti." Kekeh Harland menyembunyikan raut wajah penuh kekalutan.

"Baiklah, ini kartu nama ku. Hubungi saja, suami ku pria yang pengertian. Asal kau tak mengatakan jika kau adalah selingkuhan ku. Ku jamin nyawa mu akan baik-baik saja." Balas Sania berseloroh, kemudian memberikan kartu namanya. Harland berucap terimakasih lalu bergegas pergi membawa berjuta fakta baru.

Klek

Semua mata tertuju ke arah pintu ruang rawat di mana Riad di rawat. Hanya kelas 1, bukan VVIP atau minimal VIP. Hati Harland mencelos sakit. Melihat ada dua ranjang pasien dalam satu ruangan. Dulu ayah nya selalu mendapat perawatan terbaik jika sang ayah kembali drop. Kini hanya menempati kelas yang sesuai dengan jaminan kesehatan nya.

"Untuk apa kau kemari? Apa ingin menawarkan bantuan karena keadaan kami yang terlihat menyedihkan?" Sakit! Itulah yang Harland rasakan. Kata-kata sang ibu menusuk hingga ke relung jiwa nya.

"Aku hanya ingin melihat keadaan papa, ma..." Suara lemah Harland tercekat di tenggorokan. Seperti menelan duri. Sesakit itu rasanya.

"Keadaan kami baik-baik saja kak, terlepas dari apa yang papa alami. Ketidakhadiran kakak sedikit mengurangi beban perasaan yang kakak tinggal kan. Sekarang pergilah, jangan menambahkan luka di hati kedua orang tuaku. Mereka tidak seharusnya menanggung luka separah ini di usia yang tak lagi muda. Kakak berhasil menjadi anak durhaka, aku harap kakak bangga dengan pencapaian itu. Pergilah, ruangan ini terlalu sempit untuk menampung satu orang lagi. Kami merasa sesak dengan kehadiran kakak disini." Oh Tuhan! Sungguh Harland ingin meminta agar telinga nya di jahit saja.

Agar tak mendengar bagaimana kata-kata menyakitkan itu keluar dari mulut adik kecil nya. Harland menatap penuh permohonan agar di biarkan tetap tinggal. Namun Wina membuang pandangannya acuh. Begitu pun Hany. Hanya tatapan tak terbaca namun syarat ungkapan rasa kecewa. Itu lah yang Harland lihat di netra sang adik tercinta.

Tatapan nanar Kembali Harland layangkan pada pria paruh baya, yang kini terbaring lemah dengan selang oksigen di hidung nya. Sungguh hatinya seperti di sayat-sayat sembilu.

"Kakak akan pergi.. hubungi kakak kapan pun itu..." Akhirnya Harland mengalahkan ego nya. Pria itu memilih pergi bukan karena dirinya menyerah. Dia akan menyewa apartemen di depan rumah sakit tersebut, agar lebih mudah menjangkau keadaan sang ayah meski harus sembunyi-sembunyi.

Di balik pintu, Harland melepaskan tangis nya. Pria dingin itu kini terlihat lebih rapuh dari seorang wanita yang kehilangan anak nya. Tak peduli bagaimana beberapa pasang mata menatap nya dengan berbagai ekspresi dan celotehan. Harland menumpahkan air matanya tanpa peduli apapun.

Sesakit ini rasanya di abaikan oleh keluarga sendiri, apa kah ini yang Rosy alami dulu. Saat dirinya masih tenggelam dalam pesona seorang Sindy selama satu tahun terakhir. Di abaikan serta di bohongi berkali-kali. Harland membentur kan keningnya ke tembok untuk mengurai sedikit kebodohan nya.

Evan yang tak senagaja melintas segera menenangkan sang sahabat. Lalu membawa pria itu ke ruang praktek nya. Untung saja jam praktek nya sudah usai.

"Minumlah, mungkin bisa sedikit meredam suasana hatimu..." Evan memberikan segelas air putih pada sahabat nya. Rasa iba menelusup dala hati nya, namun dia pun tak bisa membantu banyak. Harland sudah cukup dewasa untuk bisa menyelesaikan masalah rumit nya sendiri. Biar lah sahabat nya itu belajar arti sebuah penyesalan, agar kelak dapat lebih menghargai keberadaan sebelum akhirnya benar-benar kehilangan.

Terpopuler

Comments

𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄

𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄

aku suka kata kata adeknya 🤣

2025-03-14

0

Ersa

Ersa

jadi diagnosa mandul Harland hanha rekayasa Saja ya🤔 utk menghancurkan Harland

2023-01-14

1

Ersa

Ersa

eh iblis spek wanita nih

2023-01-14

1

lihat semua
Episodes
1 Hadiah kecil
2 Pelakor Handal
3 Pria Brengsek
4 Bom Waktu
5 Syok
6 Memberi pelajaran
7 Setitik Perasaan
8 Alasan untuk pergi
9 Tamak
10 Hubungan Tak Sehat
11 Sahabat Lama
12 Fakta Yang Menampar Telak Harga Diri, Harland!
13 Kenyataan Lain
14 Luka Hati
15 Kontraksi
16 Ingin berubah
17 Menikmati Karma
18 Menikmati Karma (Sindy)
19 Sekelumit kisah perjuangan para pengkhianat
20 Rosy and the kids!
21 Selingan
22 Fakta mengejutkan
23 Pertemuan Tak Terduga
24 Mylo Yang Perasa
25 Pasangan
26 Selingan part II
27 Mishy yang licik
28 Hasil Ulah Mishy
29 Dewi pencabut nyawa
30 Alergi Obat
31 Meluap kan Amarah
32 Ego
33 Keputusan asaan Harland
34 Sama-sama berjuang
35 Hukuman selesai
36 Takdir
37 Peran Ganda
38 Godaan
39 Penyakit memalukan
40 Pelajaran Berharga
41 Niat Terselubung
42 Tak pernah sampai
43 Permintaan pertama
44 Cerita Masa lalu
45 Siuman
46 Sesi curahan hati I
47 Sesi curahan hati end
48 Perkenalan
49 Mylo yang songong
50 Bety yang malang
51 Sup kaki kelinci
52 Ego_i'm not Sanders!
53 Perkara Ponsel_i'm not Sanders!
54 Dugaan_i'm not Sanders!
55 Kesabaran Betran_I'm not Sanders!
56 Pertemuan Awal_I'm not Sanders!
57 Bertemu Mantan_I'm not Sanders
58 Terbakar Cemburu _I'm not Sanders!
59 Bukan seorang Sanders_I'm not Sanders!
60 Olivia yang malang
61 Wanita Idaman _I'm not Sanders!
62 Penolakan _I'not Sanders!
63 Resy yang egois _I'm not Sanders!
64 Rencana Licik _I'm not Sanders!
65 Rencana Licik II_I'm not Sanders!
66 Hadiah Kecil _I'm not Sanders!
67 Perdebatan Keluarga_I'm not Sanders!
68 Calon Menantu idaman _I'm not Sanders!
69 Hadiah Kecil _Mishy Pratama
70 Kilas Balik_Mishy Pratama
71 Rencana Jahat_Resy Sanders
72 Pengakuan _Sela
73 Tak seindah harapan
74 Para Tameng
75 Mencicil
76 Merasa bersalah _Mila
77 Tamu spesial
78 Reuni para mantan
79 Gencar
80 Heru yang polos
81 Tongkat sakti
82 Mirip ayahnya
83 Cap pelakor
84 Pertemuan tak terduga
85 Fakta lain
86 Restu
87 Mencurahkan isi hati
88 Pria Bodoh
89 Skenario sesi 1
90 Skenario sesi 2
91 Skenario Sesi 3
92 Skenario sesi end
93 Ibu yang gila
94 Rencana pernikahan
95 Pria patah hati
96 Tanpa Judul
97 Tanpa judul part II
98 Putri yang Hilang
99 Aturan Aneh
100 otak lemot
101 Bersepakat
102 Mengerjai
103 Satu guru satu ilmu
104 Hasil tes DNA
105 Sesuai selera Mylo
106 Ingin melamar
107 Menguasai
108 Lega
109 Penolakan Halus
110 Pergi
111 Penyesalan
112 Dua Gelar
113 Pemimpin Baru
114 Beban dosa
115 Malaikat Maut Sesungguhnya
116 Hukuman
117 Tiga Nyawa
118 Bayi Mungil
119 Mengendus lebih baik dari pada melihat
120 Perhatian
121 Situasi canggung
122 Sold out
123 Kenangan Manis
124 Malam nya Odion
125 Suami idaman Sofia
126 Pernikahan Toxic
127 Setitik penyesalan
128 Doa tulus Justin
129 Kembali Pulang
130 Mishy, Mylo dan Wira
131 Lukisan Wanita Cantik
132 Akhirnya bertemu
133 Isi hati Wira
134 Sekretaris Gercep
135 Kalimat Gaib
136 Sambungan Bab Doa tulus Justin
137 Harapan Justin
138 Usaha keras Olsen
139 Perkara panggilan
140 Pakaian terlarang
141 Lamaran dadakan
142 Teriakan seorang tawanan
143 Sejuta sesal Resy
144 Pergi membawa semua harapan semua orang
145 Alur Kehidupan
146 Tak sanggup melupakan
147 Tetangga Rese
148 Perkara serum dan kucing sialan
149 Sebuah harga
150 Wanita Gila
151 Pertemuan tak terduga
152 Kepanikan Josua
153 Akibat Status
154 Kenyataan
155 Perjuangan Seorang Wanita Penuh dosa
156 Akhir perjalanan seorang pendosa
157 Sesal Seorang Jordan
158 Kisah bahagia Wira dan Mishy
159 Di tolak halus
160 Wanita Siluman
161 Anak Itik
162 Hadiah Ulang Tahun
163 Bucin nya Wira
164 Rencana Jahat
165 Di renggut paksa
166 Pertolongan
167 Mengetahui Fakta
168 Rasa Bersalah
169 Pertemuan Dua wanita hebat
170 Sebuah rencana
171 Kerinduan Miguel
172 Kedatangan Mishy
173 Obrolan pagi
174 Bertemu Calon menantu
175 Miguel yang frustasi
176 Kesal nya Gita
177 Kalimat Ajaib
178 Kebahagiaan dua wanita jahat
179 Hari paling sial
180 Batal dan penyesalan
181 Miguel, tidak waras?
182 Pengantin Arwah
183 Kehancuran Clara
184 Sialnya Clara
185 Arwah Gentayangan
186 Tersiksa nya sang klien genit
187 Gita menang banyak
188 Menyambut Sang peri kecil
189 Sosok baru
190 Akhir Perjalanan sang Tokoh Utama
191 Pikul beban mu sendiri
192 Dua ekor anjing
193 Kotak ajaib
194 Dress istimewa
195 Kejutan kecil
196 Rencana vs bencana
197 Permainan Emosi
198 Lexan yang bodoh
199 Perayu Ulung
200 Resy sang ahli
201 Tersiksa nya dua pria bucin
202 Permohonan Savira
203 Menolak
204 Kenyataan
205 Kepergian Savira
206 Duka Noora, ambisi Savina
207 Benalu
208 Tak tersentuh
209 Bagai batu Gunung
210 Kegigihan Paul
211 di balik pintu
212 Usaha Paul
213 Naura si penyayang
214 Kembali ke posisi semula
215 Dokter jutek
216 Menyerah
217 Kembali dengan cara berbeda
218 Tersatya-satya
219 Uji kesabaran
220 Kilas balik
221 Kilas balik end
222 Kesedihan Naura
223 Kenyataan yang Naura ketahui
224 Silvery yang polos
225 Godaan iman
226 Tersentuh nyanhati Noora
227 Su jablay
228 sikap keras Naura
229 Kegalauan Satya
230 Bantuan tetangga
231 Galau nya Satya
232 Nasihat seorang suami
233 Perjuangan Satya
234 Pucak kisah
235 Bonus Part_ Bucinnya Satya, beda..
236 Bonus Chapter
237 Bonus Chapter
238 Perkara baju
239 BonCap_Sang pemuja
240 Benih-benih kecebong yang malang
241 Anak vs Ayah
242 BonCap
243 Si kedelai kecap manis
244 Selome yang galau
245 Galau nya Selome part II
246 Ide Selome
247 Kekesalan Mallika
248 Pasar malam
249 Mendung nya hati Selome
250 kembali dingin
251 Sikap tegas Satya
252 Di pecat
253 Merasa terancam
254 Emosi Selome
255 Kekonyolan Selome
256 Cemburu nya Selome
257 Kejutan
258 Permintaan
259 Pembelaan
260 Kebahagiaan Selome
261 Perjalanan waktu
262 Selingan
Episodes

Updated 262 Episodes

1
Hadiah kecil
2
Pelakor Handal
3
Pria Brengsek
4
Bom Waktu
5
Syok
6
Memberi pelajaran
7
Setitik Perasaan
8
Alasan untuk pergi
9
Tamak
10
Hubungan Tak Sehat
11
Sahabat Lama
12
Fakta Yang Menampar Telak Harga Diri, Harland!
13
Kenyataan Lain
14
Luka Hati
15
Kontraksi
16
Ingin berubah
17
Menikmati Karma
18
Menikmati Karma (Sindy)
19
Sekelumit kisah perjuangan para pengkhianat
20
Rosy and the kids!
21
Selingan
22
Fakta mengejutkan
23
Pertemuan Tak Terduga
24
Mylo Yang Perasa
25
Pasangan
26
Selingan part II
27
Mishy yang licik
28
Hasil Ulah Mishy
29
Dewi pencabut nyawa
30
Alergi Obat
31
Meluap kan Amarah
32
Ego
33
Keputusan asaan Harland
34
Sama-sama berjuang
35
Hukuman selesai
36
Takdir
37
Peran Ganda
38
Godaan
39
Penyakit memalukan
40
Pelajaran Berharga
41
Niat Terselubung
42
Tak pernah sampai
43
Permintaan pertama
44
Cerita Masa lalu
45
Siuman
46
Sesi curahan hati I
47
Sesi curahan hati end
48
Perkenalan
49
Mylo yang songong
50
Bety yang malang
51
Sup kaki kelinci
52
Ego_i'm not Sanders!
53
Perkara Ponsel_i'm not Sanders!
54
Dugaan_i'm not Sanders!
55
Kesabaran Betran_I'm not Sanders!
56
Pertemuan Awal_I'm not Sanders!
57
Bertemu Mantan_I'm not Sanders
58
Terbakar Cemburu _I'm not Sanders!
59
Bukan seorang Sanders_I'm not Sanders!
60
Olivia yang malang
61
Wanita Idaman _I'm not Sanders!
62
Penolakan _I'not Sanders!
63
Resy yang egois _I'm not Sanders!
64
Rencana Licik _I'm not Sanders!
65
Rencana Licik II_I'm not Sanders!
66
Hadiah Kecil _I'm not Sanders!
67
Perdebatan Keluarga_I'm not Sanders!
68
Calon Menantu idaman _I'm not Sanders!
69
Hadiah Kecil _Mishy Pratama
70
Kilas Balik_Mishy Pratama
71
Rencana Jahat_Resy Sanders
72
Pengakuan _Sela
73
Tak seindah harapan
74
Para Tameng
75
Mencicil
76
Merasa bersalah _Mila
77
Tamu spesial
78
Reuni para mantan
79
Gencar
80
Heru yang polos
81
Tongkat sakti
82
Mirip ayahnya
83
Cap pelakor
84
Pertemuan tak terduga
85
Fakta lain
86
Restu
87
Mencurahkan isi hati
88
Pria Bodoh
89
Skenario sesi 1
90
Skenario sesi 2
91
Skenario Sesi 3
92
Skenario sesi end
93
Ibu yang gila
94
Rencana pernikahan
95
Pria patah hati
96
Tanpa Judul
97
Tanpa judul part II
98
Putri yang Hilang
99
Aturan Aneh
100
otak lemot
101
Bersepakat
102
Mengerjai
103
Satu guru satu ilmu
104
Hasil tes DNA
105
Sesuai selera Mylo
106
Ingin melamar
107
Menguasai
108
Lega
109
Penolakan Halus
110
Pergi
111
Penyesalan
112
Dua Gelar
113
Pemimpin Baru
114
Beban dosa
115
Malaikat Maut Sesungguhnya
116
Hukuman
117
Tiga Nyawa
118
Bayi Mungil
119
Mengendus lebih baik dari pada melihat
120
Perhatian
121
Situasi canggung
122
Sold out
123
Kenangan Manis
124
Malam nya Odion
125
Suami idaman Sofia
126
Pernikahan Toxic
127
Setitik penyesalan
128
Doa tulus Justin
129
Kembali Pulang
130
Mishy, Mylo dan Wira
131
Lukisan Wanita Cantik
132
Akhirnya bertemu
133
Isi hati Wira
134
Sekretaris Gercep
135
Kalimat Gaib
136
Sambungan Bab Doa tulus Justin
137
Harapan Justin
138
Usaha keras Olsen
139
Perkara panggilan
140
Pakaian terlarang
141
Lamaran dadakan
142
Teriakan seorang tawanan
143
Sejuta sesal Resy
144
Pergi membawa semua harapan semua orang
145
Alur Kehidupan
146
Tak sanggup melupakan
147
Tetangga Rese
148
Perkara serum dan kucing sialan
149
Sebuah harga
150
Wanita Gila
151
Pertemuan tak terduga
152
Kepanikan Josua
153
Akibat Status
154
Kenyataan
155
Perjuangan Seorang Wanita Penuh dosa
156
Akhir perjalanan seorang pendosa
157
Sesal Seorang Jordan
158
Kisah bahagia Wira dan Mishy
159
Di tolak halus
160
Wanita Siluman
161
Anak Itik
162
Hadiah Ulang Tahun
163
Bucin nya Wira
164
Rencana Jahat
165
Di renggut paksa
166
Pertolongan
167
Mengetahui Fakta
168
Rasa Bersalah
169
Pertemuan Dua wanita hebat
170
Sebuah rencana
171
Kerinduan Miguel
172
Kedatangan Mishy
173
Obrolan pagi
174
Bertemu Calon menantu
175
Miguel yang frustasi
176
Kesal nya Gita
177
Kalimat Ajaib
178
Kebahagiaan dua wanita jahat
179
Hari paling sial
180
Batal dan penyesalan
181
Miguel, tidak waras?
182
Pengantin Arwah
183
Kehancuran Clara
184
Sialnya Clara
185
Arwah Gentayangan
186
Tersiksa nya sang klien genit
187
Gita menang banyak
188
Menyambut Sang peri kecil
189
Sosok baru
190
Akhir Perjalanan sang Tokoh Utama
191
Pikul beban mu sendiri
192
Dua ekor anjing
193
Kotak ajaib
194
Dress istimewa
195
Kejutan kecil
196
Rencana vs bencana
197
Permainan Emosi
198
Lexan yang bodoh
199
Perayu Ulung
200
Resy sang ahli
201
Tersiksa nya dua pria bucin
202
Permohonan Savira
203
Menolak
204
Kenyataan
205
Kepergian Savira
206
Duka Noora, ambisi Savina
207
Benalu
208
Tak tersentuh
209
Bagai batu Gunung
210
Kegigihan Paul
211
di balik pintu
212
Usaha Paul
213
Naura si penyayang
214
Kembali ke posisi semula
215
Dokter jutek
216
Menyerah
217
Kembali dengan cara berbeda
218
Tersatya-satya
219
Uji kesabaran
220
Kilas balik
221
Kilas balik end
222
Kesedihan Naura
223
Kenyataan yang Naura ketahui
224
Silvery yang polos
225
Godaan iman
226
Tersentuh nyanhati Noora
227
Su jablay
228
sikap keras Naura
229
Kegalauan Satya
230
Bantuan tetangga
231
Galau nya Satya
232
Nasihat seorang suami
233
Perjuangan Satya
234
Pucak kisah
235
Bonus Part_ Bucinnya Satya, beda..
236
Bonus Chapter
237
Bonus Chapter
238
Perkara baju
239
BonCap_Sang pemuja
240
Benih-benih kecebong yang malang
241
Anak vs Ayah
242
BonCap
243
Si kedelai kecap manis
244
Selome yang galau
245
Galau nya Selome part II
246
Ide Selome
247
Kekesalan Mallika
248
Pasar malam
249
Mendung nya hati Selome
250
kembali dingin
251
Sikap tegas Satya
252
Di pecat
253
Merasa terancam
254
Emosi Selome
255
Kekonyolan Selome
256
Cemburu nya Selome
257
Kejutan
258
Permintaan
259
Pembelaan
260
Kebahagiaan Selome
261
Perjalanan waktu
262
Selingan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!