Dua orang pria tengah duduk berhadapan dengan meja sebagai pembatas nya. Sama-sama memiliki aura kepemimpinan yang menunjukkan wibawa yang tak terelakkan. "Apa kau sudah melakukan apa yang nona muda inginkan, tuan Mahesa?"
"Seperti instruksi anda, semua berjalan lancar tanpa kendala. Kini kendali perusahaan kecil itu berada di tangan ku." Mahesa tersenyum miring, kerja sama nya dengan Harland adalah hasil kong kalikong nya dengan Robin. Hutang jasa dan nyawa membuat Mahesa mau tak mau mengikuti alur konspirasi tersebut.
"Bagus. Jadi sekarang pertemuan kita cukup sampai di sini, dan pertemuan sebelumnya. Itu tidak pernah terjadi. Aku permisi, terimakasih banyak atas bantuan anda tuan Mahesa. Aku mewakili nona muda, mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya. Ingat, kerja sama ini tidak pernah terjadi." Ulang Robin sekali lagi. Setelah mengucapkan kalimat pemutusan kerja sama mereka. Robin melangkah pergi tanpa menoleh lagi.
Mahesa hanya bisa menatap punggung lebar sang asisten kepercayaan keluarga Sanders dengan tatapan tak terbaca.
Banyak pertanyaan bersarang di kepala nya, namun tak mungkin akan dia temukan jawabannya. Kehidupan satu-satunya pewaris keluarga Sanders, sangat tertutup dan penuh misteri.
Wanita cantik yang hanya bisa dia lihat di beberapa pemberitaan sebelum akhirnya berita itu di tarik kembali. Yang entah oleh siapa.
Banyak cerita miring tentang anak perempuan keluarga itu, dimana si anak perempuan pernah mengalami kebutaan saat kecil, lalu kecelakaan mobil bersama sopir pribadi nya. Dan terkahir, berita pernikahan nya yang terkesan di sembunyikan dari media. Entah apa maksud nya. Kenapa menikah jika tak ingin di ketahui oleh khalayak.
Lalu kabar kecelakaan juga kematian tuan Sanders yang yang banyak menuai berita miring. Dikatakan jika pria itu tidak lah meninggal dan lain sebagainya.
Tak ingin terus memikirkan tentang keluarga Sanders yang membuat kepala nya pusing sendiri, Mahesa beranjak pergi dari restoran tersebut. Kini tinggal menjatuhkan perusahaan kelas teri milik Harland hingga tak bersisa. Bibir nya tersenyum miris, untuk pertama kali nya. Dia bermain curang dalam sebuah kesepakatan kerja sama. Itu karena sang ibu berhutang nyawa pada sang dokter dingin, Rosy. Meski sisi nurani nya menolak, namun hutang jasa tersebut, membuat Mahesa terpaksa menjadi seorang penjahat.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Rosy terlihat menikmati sore hari nya dengan begitu hikmat. Segelas teh hangat dan setoples keripik kentang menemani nya bersantai.
"Anda memanggil saya nona?" Ujar seorang pelayan berdiri sedikit membungkuk.
"Ah ya.. Felipe. Aku butuh bantuan mu untuk mengurus beberapa hal. Apa kau sibuk hari ini?" Rosy balik bertanya, meski tak akan ada bantahan dari sang pelayan, karena memang sudah tugasnya melayani. Namun Rosy yang yang telah terdidik dengan attitude yang baik oleh mendiang ibu nya, tak lantas menjadi nona muda yang asal memerintah.
"Tidak nona, saya hari ini tidak pekerjaan apapun selain tugas pokok saya di dapur." Felipe bekerja sebagai seorang koki di kastil tersebut.
"Apa aku bisa meminta bantuan mu untuk mengantarkan sebuah paket ke kota tengah hari nanti? Tidak perlu memasak hari ini, aku sedang tak ingin makan apapun. Aku akan memasak sesuatu jika aku lapar. Itu hal kecil, jangan terlalu di pikirkan." Felipe sejenak berpikir, namun akhirnya mengangguk pelan.
Biasanya nona muda nya tak pernah meminta bantuan nya untuk hal seperti itu. Apa lagi di kastil ada orang khusus yang bisa di percaya untuk melakukan nya. Perintah sang nona muda terasa sedikit janggal, namun diam lebih baik untuk nya.
"Jika Drew bertanya akan kepentingan mu, katakan kau ingin mengirim kan paket untuk kekasih mu yang tengah berulang tahun." Felipe semakin was-was. "Katakan pada Drew untuk menurunkan mu di taman kota. Seseorang akan datang untuk mengambil paket itu nanti. Tak perlu mengatakan apapun, ikuti saja alur nya lalu tersenyum lah saat kau kembali ke mobil. Beli beberapa roti isi, beberapa kesukaan ku selebihnya beli untuk para pekerja di kastil tanpa terkecuali." Lagi-lagi Felipe hanya bisa mengangguk patuh.
Saat paket sudah berpindah tangan, raut wajah Rosy berubah datar. Senyum ramah nya tadi kini telah sirna seiring sang mentari yang beranjak naik ke peraduan. Seseorang tak akan menyangka, gadis lembut dan ramah itu memiliki sisi lain dalam dirinya. Sisi gelap yang tak akan pernah terbayangkan oleh siapapun.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Tiga bulan sudah pasca perceraian nya dengan Rosy, hidup Harland seperti kehilangan arah. Hubungan nya dengan Sindy seperti perang sengketa, setiap hari ada saja yang mereka ributkan.
"Kau di mana Rosy, aku merindukan mu..?" Harland menatap sebuah pigura kecil berisi foto mantan istri nya. Foto itu di ambil ketika mereka merayakan hari jadi pernikahan mereka yang kedua. Dia ingat senyum manis Rosy kala itu, dan diri nya merasa sangat bahagia.
Bahkan terbersit untuk memiliki buah hati bersama Rosy untuk menyempurnakan kebahagiaan mereka. Namun pertemuan nya dengan Sindy satu bulan setelah itu, mengubah segalanya.
Ada rasa sesal di benak nya, namun dia tak ingin menyangkal tanggung jawab nya terhadap Sindy. Mereka telah menikah secara siri. Harland tak ingin meninggalkan kepercayaan, jadi itu adalah pilihan tengahnya demi sang jabang bayi.
Setelah bayi itu lahir, barulah mereka menikah secara benar. Agar anak nya memiliki kekuatan hukum.
Drrttt drrttt drrttt
Panggilan dari nomor Sindy membuat kepala Harland terasa semakin berat. Apa lagi yang wanita itu ingin kan selain uang dan uang.
Setelah mengabaikan panggilan sang istri, Harland bergegas keluar dari kantor nya. Dia akan menjenguk salah satu kerabat dari seorang klien nya. Dengan begitu akan ada nilai plus di mata sang rekan bisnis. Begitu lah pikir nya.
Tanpa Harland ketahui, ada berita besar yang tengah menanti nya tanpa sengaja.
Sesampainya di parkiran rumah sakit, Harland kembali teringat akan seorang gadis kecil yang pernah menyelamatkan nyawa nya hingga mengalami kebutaan. Kini dia telah bersama gadis itu, mencintai nya sangat dalam. Namun hatinya masih merasa ada yang kurang. Entah lah, semacam perasaan yang salah. Namun Harland sendiri tak mengerti, Sindy telah bersama nya dengan seorang bayi diperut wanita itu.
Tak ingin larut dalam masa lalu, Harland meraih buket bunga juga sekeranjang buah dan sekotak kue dari toko roti terkenal di kota itu. Dia harap istri sang klien menyukainya.
Langkah tegas nya terus terarah menuju ruang VVIP, dimana orang yang hendak dia besuk. Namun baru akan memasuki elevator, langkah nya terhenti oleh sapaan seseorang yang sangat dia kenali.
Evan. Pria itu adalah sahabat nya semasa SMA. Kini telah menjadi dokter kandungan terbaik di rumah sakit milik mantan istri nya. Terbersit rasa ingin bertanya tentang sang mantan, namun rasa malu lebih mendominasi.
"Harland? Lama tidak berjumpa, kau semakin sukses saja." Sapa Evan ramah.
"Kau bisa saja. Dan lihat diri mu bro, kau sukses menjadi seorang dokter yang hebat." Kedua nya saling memuji sebagai sahabat lama yang sudah lama tak berjumpa.
"Ku dengar kau sudah berpisah dari Rosy? Ah, maaf jika aku sedikit kepo. Lupakan saja. Apa kau akan melakukan pemeriksaan kesuburan? Kau akan menikah lagi?" Harland mengernyit bingung. Kenapa dia harus melakukan tes kesuburan, jelas istri nya sudah mengandung benih nya.
"Kau ada-ada saja, aku sudah menikah dua bulan yang lalu. Masih agama, setelah istri ku melahirkan kami akan mengurus kelegalan status pernikahan kami. Kau ingat Sindy kekasih SMA ku dulu. Aku kembali padanya. Kata orang jika jodoh, sejauh apapun kaki mu melangkah dia akan kembali padamu. Kisah ku kurang lebih seperti itu." Kekeh Harland bercerita walau hati nya tak sesenang wajah nya sekarang. Entahlah.
Evan berbalik terheran-heran.
"Wait wait! Kau sudah memiliki anak, ah maksud mu Sindy istri mu tengah mengandung?" Tanya Evan memastikan.
"Tentu saja, apa kau pikir aku pria payah yang tidak bisa menghamili wanita?" Balas Harland sedikit tersinggung.
"Baiklah, maafkan aku. Ayo ke ruangan ku dulu, ada sesuatu yang ingin aku tunjuk kan pada mu." Harland sejenak menimbang, akhirnya mengangguk setuju. Toh dia bisa membesuk nanti saja pikirnya.
Sesampainya di ruangan Evan, pria itu sibuk membuka sebuah berkas. Tertera nama Harland di sana. Sejenak Evan memastikan nama tersebut, sebelum akhirnya memberikan map itu pada Harland.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Ersa
mandul
2023-01-14
1
❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™
nah... loo.. mungkinkah harland mandul...
2022-10-19
1
Mommy Ghina
mmmm si Harland mandul ya???
2022-09-17
1