Bab 11 : Hantu?

Bola mata Nara tampak sangat berbinar saat memandangi snack kesukaannya yang masih tergeletak di atas meja dapur.

"Maafkan Aku sayang.. Aku melupakanmu hehehe.."

Ia meraih bungkus snack itu, namun terasa ada yang aneh. Beratnya tak lagi sama, ia pun mengintip kedalam bungkus snack itu. Betapa syok nya ia saat melihat isinya tinggal tiga butir.

"Apa ini...? Aku baru membukanya tadi, siapa yang memakannya?"

Nara melihat sekeliling, atas dan bawah, memeriksa lagi bungkus snack nya. Ia yakin betul tidak sedang berhalusinasi, ia sangat yakin saat membuat kopi, ia hanya mencicipi beberapa.

"Lalu kemana isinya..?" Nara masih tak percaya. jika tikus yang memakan tak mungkin tak ada jejak remahan, semut? lebih tidak mungkin lagi. Berapa koloni yang di butuhkan semut untuk menghabiskan Snack itu dalam waktu singkat?

"Apa jangan-jangan...." bulu kuduk Nara berdiri serentak, di tambah angin yang bertiup entah dari mana menggoyangkan helaian tirai besar di dekat kaca.

Nara menarik nafas dalam-dalam, ia menutup mulutnya rapat-rapat kemudian mengambil langkah seribu menuju kamarnya.

"Tuhan.. tolong Aku.. tolong...!" ucap nya sambil terengah-engah.

BLAK..!!!

Nara membanting pintu kamarnya sekuat tenaga. Berharap makhluk yang ia bayangkan tidak mengikutinya ke sana.

Setelah memastikan Nara masuk ke kamarnya, Ammar pun keluar dari dalam lemari kabinet dengan susah payah. Tentu saja kabinet yang tak seberapa lebar itu terasa menghimpit tubuhnya sedari tadi.

"huhh... Akhirnya..." keluh Ammar, ia merebahkan punggung pada kabinet. Suasana pengap di dalam sana membuat seluruh tubuhnya berkeringat.

Ammar menarik nafas dalam-dalam, terasa lega. Lalu tiba-tiba ia tertawa kecil saat teringat Nara yang sangat panik tadi.

"chh.. Apa dia bodoh? Jaman sekarang masih percaya hal-hal mistis." gumamnya mengulum senyum smirk.

...~~...

Keesokan harinya....

Ammar sedang bersiap berangkat ke kantornya. Kali ini ia melilitkan dasi sekenanya, entah kenapa sudah berhari-hari menonton tutorial memasang dasi, ia masih tak bisa mempraktikkannya.

"Kapan Kau akan pulang?" ia sedang melakukan panggilan video bersama Irene, sebagai pemandu untuk memasang dasi.

"Secepatnya Ammar, Aku juga ingin segera pulang." balas Irene tersenyum, ia tampak meminum sampanye sembari menikmati pemandangan dari balkon hotel.

"Kenapa? Kemarin Kau tampak antusias ingin pergi?"

"Di sini cukup melelahkan..." keluhnya, sorot lampu kendaraan di bawah sana terasa berpendar di matanya.

Ammar mengalihkan pandangannya dari cermin, menatap ke dalam layar ponsel. "Sejak awal sudah kukatakan jangan mengambil langkah sendiri, Kau membutuhkan bantuan?"

"Jangan khawatir." Irene tersenyum kecil. Memastikan bahwa ia bisa mengatasi urusannya sendiri.

...~...

Sam dan Sandra mendatangi rumah sakit tempat Nara bekerja dulu. Mereka tidak datang sebagai Detektif, melainkan sebagai pasien yang hendak berobat.

"Apa keluhan Anda?" tanya salah seorang perawat.

"Akhir-akhir ini Saya merasa pusing setelah mengonsumsi obat pereda nyeri, Saya pikir obatnya salah. Apa mungkin rumah sakit ini memberikan obat tak layak edar kepada pasiennya?"

Sam berpura-pura merintih, memegangi kepalanya. Sementara Sandra mengusap-usap punggung Sam agar tampak meyakinkan.

Mendengar keluhan Sam, Perawat itu mengurung senyum. Tidak mungkin rumah sakit mereka memberikan obat sembarangan kepada pasiennya.

"Apa ada bukti transaksi bahwa Anda menerima obat itu dari Kami? Boleh Saya lihat?"

"Sebentar..." Sandra mengeluarkan obat beserta struk yang tentu saja mereka manipulasi. Sebenarnya itu tindakan ilegal, tapi mau bagaimana. Kalau mengikuti jalur legal pembunuh itu pasti akan lolos lagi.

Perawat itu memeriksa obat nya, dan memang benar merk tersebut berasal dari rumah sakit mereka.

"Siapa yang memberi Anda obat ini?" tanya si perawat, ia tampak kaku bahkan menghindari kontak mata dengan Sandra.

Beberapa Staff di rumah sakit itu tau, Direktur tengah mengembangkan obat penenang. Namun mereka menggunakan bahan kimia tertentu yang jauh lebih murah, namun efeknya mungkin malah akan berbahaya. Maka dari itu Direktur membayar sejumlah orang untuk mencoba obat tersebut dalam jangka panjang. Mereka yang di bayar akan di berikan sanksi apabila menyebarluaskan obat yang belum layak edar tersebut.

Maka dari itu si perawat tampak syok, bukankah orang yang sudah di bayar setuju untuk bungkam? Lalu kenapa Sam mengeluhkannya?

"Anda sendiri, dua minggu yang lalu Anda yang memberikan obat ini pada Saya. Apa anda lupa!" pekik Sam, ia sengaja memancing perhatian orang-orang di sana.

Perawat itu tampak terkejut, "Maaf.. tapi Saya.."

"Saya tidak mau tahu, Pertemukan Saya dengan Direktur rumah sakit ini, atau Saya akan menyebarkan berita ini ke media."

Sam menggebrak meja pelayanan di sana, orang-orang mulai memperhatikannya. Bahkan tak sedikit dari mereka yang merekam kejadian tersebut.

"Sam.. orang-orang merekam Kita." bisik Sandra.

"Tenanglah, penyamaran Kita kali ini benar-benar sempurna." balas Sam pula berbisik. Tak lupa ia membenarkan kumis palsunya.

...~...

Akhir pekan yang membosankan, sudah melewati 3 minggu Nara tinggal di sana. Setiap harinya terasa membosankan, membuka mata di dalam kamar yang sama saat ia menutup mata. Ingin sekali ia terbangun dalam keadaan yang berbeda.

"Aku rindu rumah Nenek..." gumamnya.

Nara keluar dari kamarnya, jam sudah menunjukkan pukul 9 lewat. Ia langsung menuju ke meja makan yang ada di dapur.

"Nyonya... bisa Anda panggilkan Tuan Ammar? Dia belum keluar sejak tadi." pinta salah satu pelayan.

Biasanya di akhir pekan Ammar akan sarapan pukul 7 pagi, setelah itu keluar untuk berolahraga di pusat kebugaran yang ada di lantai paling atas. Namun hari ini Ammar belum menunjukkan wajahnya sama sekali. Membuat para pelayan khawatir.

"h..hah?" Nara tertegun. Jangankan mereka, ia saja tidak berani naik ke lantai dua. Apalagi sampai ke kamar Ammar.

"Nyonya Irene bilang pada Kami untuk memastikan Tuan Ammar tidak terlambat sarapan. Kami khawatir nyonya.." pinta pelayan itu lagi.

Dua orang lainnya pula mengangguk, mencoba meminta pengertian Nara.

"mm.. begini, Kalian tau kan Aku hanya istri kontrak? Aku tidak berani menganggunya."

"Entah itu kontrak atau bukan, Anda tetap menyandang status sebagai istrinya. sedangkan Kami hanya pelayan. Kalau pun dia marah, setidaknya dia hanya sekedar marah pada Anda. Sedangkan Kami, Kami bisa di pecat nyonya.. Kalau dia sampai jatuh sakit pun Kami akan dimarah oleh nyonya Irene. tolong Kami.."

Nara berpikir lagi, kasihan juga kalau sampai para pelayan ini kena imbasnya hanya gara-gara sikap Ammar yang seperti batu itu.

"Baiklah.. Akan ku coba."

"Terimakasih nyonya.."

Pelayan itu menyerahkan sebuah nampan berisi menu sarapan Ammar. Nara menerima itu dengan penuh rasa ragu. Ia hanya bisa berdoa semoga suasana hati Ammar sedang bagus kali ini.

...*************...

Terpopuler

Comments

💞 NYAK ZEE 💞

💞 NYAK ZEE 💞

kebanyakan makan Snack kali Ammar kekenyangan .....ngak bisa bangun.....😂😂😂

2022-10-17

1

Anis Yafi Mairah

Anis Yafi Mairah

lanjut kak,jgn lama lama up nya,aku menunggu dag Dig dug ini🤭

2022-10-17

1

🌺awan's wife🌺

🌺awan's wife🌺

jangan bilang amar alergi makan Snack jg tuh,,,,

serasa nonton detektif Conan thor

2022-10-17

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog (Bab 1)
2 Bab 2 : Lembah hitam
3 Bab 3 : Kesepakatan
4 Bab 4 : Pernikahan
5 Bab 5 : Beradaptasi
6 Bab 6 : Dasi
7 Bab 7 : Pelantikan
8 Bab 8 : Rubanah
9 Bab 9: Pintu rahasia
10 Bab 10 : Kopi dan Snack
11 Bab 11 : Hantu?
12 Bab 12 : Demam
13 Bab 13 : Kucing Bu Mina
14 Bab 14 : Meminta maaf
15 Bab 15 : Membagi kompensasi
16 Bab 16: Orang-orang dengan rahasia
17 Bab 17 : Pembaruan kontrak
18 Bab 18 : Penyelidikan para korban
19 Bab 19 : Menghadiri pesta
20 Bab 20 : Pencucian uang
21 Bab 21 : Micky mouse
22 Bab 21 : Menyerahkan bukti
23 Bab 23 : Penggerak boneka
24 Bab 24 : Menginap di rumah Nenek
25 Bab 24 : Dendam balasan
26 Bab 26 : Kesaksian Palsu
27 Bab 27 : Ruang rahasia.
28 Bab 28 : Usaha yang salah
29 Bab 29 : Tikus peliharaan
30 Bab 30 : Merasa tertipu
31 Bab 31 : Sangat membingungkan
32 Bab 32 : Data pribadi
33 Bab 33 : Pernikahan sesungguhnya
34 Bab 34 : Sidang
35 Bab 35 : 5 Miliar
36 Bab 36 : Korban baru
37 Bab 37 : Mengelabui
38 Bab 38 : Mall X2
39 Bab 39 : Meninggalkan kesan
40 Bab 40 : Obat bius
41 Bab 41 : Mimpi palsu
42 Bab 42 : Mimpi atau bukan?
43 Bab 43 : Hari peringatan
44 Bab 44 : 1003
45 Bab 45 : Tiga detik
46 Bab 46 : Kejutan berulang
47 bab 47 : Villa terpencil
48 Bab 48 : Hancur
49 Bab 49 : Bukan Cinta
50 Bab 50 : Balas membalas
51 Bab 51 : Akhir dari segalanya
52 Bab 52 : Kekosongan
53 Bab 53 : Tidak ingin egois
54 Bab 54 : Hidup baru, lembaran lama.
55 Bab 55 : Kembali setelah 15 tahun
56 Bab 56 : Tangis haru
57 Bab 57 : Breaking News
58 Bab 58 : Jangan datang
59 Bab 59 : Rantai dendam
60 Bab 60 : Salah jalan
61 Bab 61 : Bermuka lebih dari dua
62 Bab 62 : Merah muda
63 Bab 63 : Merah muda 2
64 Bab 64 : Membuat sup buah
65 Bab 65 : Sesuatu yang janggal
66 Bab 66 : Memancing
67 Bab 67 : Fakta tentang kematian
68 Bab 68 : Pisau dalam genggaman
69 Bab 69 : Sikap yang tak bisa di tebak.
70 Bab 70 : Melindungi.
71 Bab 71 : Terkepung
72 Bab 72 : Queen of Game
73 Bb 73 : Wajah asli
74 Bab 74 : Sifat yang membingungkan
75 Bab 75 : Perasaan yang salah
76 Bab 76 : Pria paling egois
77 Bab 77 : Hormon
78 Bab 78 : Pernyataan
79 Bab 79 : Kecurigaan Ayah
80 Bab 80 : Ingin tetap bersama
81 Episode 81 : Mengubah keadaan.
82 Episode 82 : VIP
83 Bab 83 : Ambulance
84 Bab 84 : Takdir lain dari Tuhan
85 Bab 85 : Berbahagialah...
86 Bonus Chapter
87 Bunos chapter 2
88 Salam sayang
89 Tak Mau (jadi) Yang Kedua
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Prolog (Bab 1)
2
Bab 2 : Lembah hitam
3
Bab 3 : Kesepakatan
4
Bab 4 : Pernikahan
5
Bab 5 : Beradaptasi
6
Bab 6 : Dasi
7
Bab 7 : Pelantikan
8
Bab 8 : Rubanah
9
Bab 9: Pintu rahasia
10
Bab 10 : Kopi dan Snack
11
Bab 11 : Hantu?
12
Bab 12 : Demam
13
Bab 13 : Kucing Bu Mina
14
Bab 14 : Meminta maaf
15
Bab 15 : Membagi kompensasi
16
Bab 16: Orang-orang dengan rahasia
17
Bab 17 : Pembaruan kontrak
18
Bab 18 : Penyelidikan para korban
19
Bab 19 : Menghadiri pesta
20
Bab 20 : Pencucian uang
21
Bab 21 : Micky mouse
22
Bab 21 : Menyerahkan bukti
23
Bab 23 : Penggerak boneka
24
Bab 24 : Menginap di rumah Nenek
25
Bab 24 : Dendam balasan
26
Bab 26 : Kesaksian Palsu
27
Bab 27 : Ruang rahasia.
28
Bab 28 : Usaha yang salah
29
Bab 29 : Tikus peliharaan
30
Bab 30 : Merasa tertipu
31
Bab 31 : Sangat membingungkan
32
Bab 32 : Data pribadi
33
Bab 33 : Pernikahan sesungguhnya
34
Bab 34 : Sidang
35
Bab 35 : 5 Miliar
36
Bab 36 : Korban baru
37
Bab 37 : Mengelabui
38
Bab 38 : Mall X2
39
Bab 39 : Meninggalkan kesan
40
Bab 40 : Obat bius
41
Bab 41 : Mimpi palsu
42
Bab 42 : Mimpi atau bukan?
43
Bab 43 : Hari peringatan
44
Bab 44 : 1003
45
Bab 45 : Tiga detik
46
Bab 46 : Kejutan berulang
47
bab 47 : Villa terpencil
48
Bab 48 : Hancur
49
Bab 49 : Bukan Cinta
50
Bab 50 : Balas membalas
51
Bab 51 : Akhir dari segalanya
52
Bab 52 : Kekosongan
53
Bab 53 : Tidak ingin egois
54
Bab 54 : Hidup baru, lembaran lama.
55
Bab 55 : Kembali setelah 15 tahun
56
Bab 56 : Tangis haru
57
Bab 57 : Breaking News
58
Bab 58 : Jangan datang
59
Bab 59 : Rantai dendam
60
Bab 60 : Salah jalan
61
Bab 61 : Bermuka lebih dari dua
62
Bab 62 : Merah muda
63
Bab 63 : Merah muda 2
64
Bab 64 : Membuat sup buah
65
Bab 65 : Sesuatu yang janggal
66
Bab 66 : Memancing
67
Bab 67 : Fakta tentang kematian
68
Bab 68 : Pisau dalam genggaman
69
Bab 69 : Sikap yang tak bisa di tebak.
70
Bab 70 : Melindungi.
71
Bab 71 : Terkepung
72
Bab 72 : Queen of Game
73
Bb 73 : Wajah asli
74
Bab 74 : Sifat yang membingungkan
75
Bab 75 : Perasaan yang salah
76
Bab 76 : Pria paling egois
77
Bab 77 : Hormon
78
Bab 78 : Pernyataan
79
Bab 79 : Kecurigaan Ayah
80
Bab 80 : Ingin tetap bersama
81
Episode 81 : Mengubah keadaan.
82
Episode 82 : VIP
83
Bab 83 : Ambulance
84
Bab 84 : Takdir lain dari Tuhan
85
Bab 85 : Berbahagialah...
86
Bonus Chapter
87
Bunos chapter 2
88
Salam sayang
89
Tak Mau (jadi) Yang Kedua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!