Irene tersenyum tipis, ia tak menyangka Nara begitu cepat mengerti maksud kedatangannya ke sana. Memberi dan menerima.
"Apa Kau pernah mendengar nama Erland Dawson?"
"Erland..?" Salah satu perusahaan software terbesar se-Asia. Nara langsung berpikiran ke sana.
"Mendiang Pimpinan GT grup?" siapa yang tidak mengenal nama itu. Ia dan sahabatnya sukses merintis perusahaan yang sekarang berkembang pesat.
Nama nya menyeruak ke publik saat ia dan sahabatnya dikabarkan meninggal dalam kebakaran di sebuah gedung pertemuan. Media dan Kepolisian memutuskan itu sebuah kecelakaan yang di sebabkan kecerobohan petugas. Namun sampai saat ini Irene masih menyangkal kejadian itu.
Erland Dawson, Raline Dawson, Denias Louise dan Gita Katrina. Dua pasang suami istri itu tewas mengenaskan di antara Dua ratus orang yang menghadiri pertemuan tersebut.
"Benar, Erland dan Denias. Pendiri GT grub yang tewas mengenaskan. Dan Aku Irene Dawson, Putri sulung Pimpinan."
Nara tercengang, apa yang membuat berlian itu menemui gadis sial sepertinya?
"Wah.. Pantas saja Anda sangat percaya diri soal uang. Lalu apa yang harus Saya lakukan? Jangan bilang Anda menyuruh Saya untuk membunuh dalang dari kejadian itu. Saya bukan pembunuh!"
"hahahahahah.... Kau ini lucu sekali. Permintaan ku tidak seburuk itu." Irene mengeluarkan lembaran putih dari tasnya.
"Semenjak Orang tua ku meninggal, Perusahaan di ambil alih oleh seseorang yang Ku curigai sebagai kaki tangan kejadian itu. Aku mencurigainya karena Dua hari sebelum kejadian, Dia meminta Pimpinan untuk merubah pemegang kedudukan, ia mengusulkan nama Kami sebagai penerima warisan, untuk berjaga-jaga kalau terjadi sesuatu dengan Pimpinan. Namun warisan itu baru akan bisa jatuh ke tangan kami jika kami sudah menikah. Tentu saja Pimpinan menuruti, Karena mereka juga sangat dekat dan Orang itu salah satu orang kepercayaan Pimpinan."
Nara menyimak baik cerita itu, walaupun otaknya sangat terbatas untuk mencerna keseluruhan. "Lalu apa yang harus Kulakukan?"
"Aku ingin Kau menandatangani pernikahan kontrak ini." Kuku lentik Irene mengetuk surat kontrak tersebut.
"Apa!" Nara terkejut bukan main, "Saya masih normal." ia berpikir Irene mengajaknya menikah, walaupun sebatas kontrak ia tetap jijik membayangkannya.
"hahahhaha..... Kau benar-benar lucu Nara. Bukan Aku, tapi Adik Ku. Usia nya lebih muda dariku Dua tahun. Ammar, ia Pria yang sangat beku." bisik Irene tersenyum kecil.
"Sudah 20 tahun sejak kematian orang tua Kami, Orang itu memegang kendali penuh Perusahaan. Demi kejelasan status jabatan, Para petinggi memutuskan untuk menjadikan orang itu Pimpinan minggu depan. Jika dia menduduki posisi itu, bukan tidak mungkin nama Kami di coret dari daftar Penerus dan ahli waris. Maka dari itu, Aku ingin Kau menikahi Ammar agar ia dapat merebut kembali hak Kami."
"Kenapa harus Adik Anda? Kenapa tidak Anda yang menikah? Dan kenapa harus Saya? Banyak wanita yang memiliki latar belakang lebih baik ketimbang seorang pembunuh seperti Saya?" Semua permintaan Irene tidak masuk akal rasanya.
"Sejak orang tua Kami meninggal, Ammar berubah menjadi pendiam. Ia bilang tidak mau menjalin hubungan karena takut akan perpisahan. Cinta nya terhadap mendiang orang tua Kami membuat ia selalu terpuruk di masa lalu. Itu sebabnya Aku mencari seseorang yang mau menandatangani ini. Dan kenapa bukan Aku yang menikah, karena akan lebih susah mengajak Pria bekerjasama dalam hubungan palsu seperti ini. Besar kemungkinan pula Pria akan menghianati Kami."
"Begitu..." Nara mengangguk, ia seperti sedang di tawari maju ke medan perang. Pilihannya hanya dua, kembali membawa kemenangan, atau mati sebagai orang yang tak di kenal.
"Tapi kenapa harus Saya? banyak gadis miskin sepertiku yang tidak terlibat masalah. Bukankah akan lebih mudah, anggapan publik tentang ku pasti akan berdampak buruk ke rencana Kalian."
"Jika gadis biasa, mungkin saja ia akan berhianat nantinya. Itulah kenapa Kau seperti kartu AS bagi Kami. Soal latar belakang mu jangan khawatir, Aku akan membersihkan nama mu. Dan jika suatu saat Kau punya niat untuk berhianat, Aku tinggal melempar kartu. Mudah bagiku mengembalikan latar bekakang mu yang kelam ini dan membuatmu mendekam di sini seumur hidup."
"Dan satu hal yang paling penting, dengan uang yang akan Kami berikan akan mudah bagimu untuk menemukan orang yang membunuh Nenek mu."
Irene menyerahkan surat kontrak itu ke hadapan Nara. Senang rasanya karena Tuhan seperti turun tangan langsung membantunya, namun seperti biasa. Tuhan selalu mengabulkan doa Nara dengan hal di luar nalar sebagai perantaranya.
Setelah membaca dengan seksama, tanpa pikir panjang Nara langsung menandatangani surat tersebut. Entah medan macam apa yang akan ia hadapi kedepannya. Ia hanya bisa berharap semoga ini jalan terbaik yang di berikan Tuhan untuknya.
...~~~~...
Keesokan hari nya, Nara benar-benar di bebaskan dari sel tahanan. Irene mengerahkan pengacara kondang terbaik yang ia kenal untuk membalikkan tuduhan terhadap Nara.
Hakim pun mencabut tuduhan atas kematian Nenek dan Investigasi di lanjutkan dengan mencari siapa pelaku sebenarnya dari Pembunuhan berantai itu.
Berita di media pun teralihkan, publik yang tadinya menghujat Nara kini malah mengasihani gadis malang itu. Orang-orang bahkan menawarkan donasi untuk membantu Nara mengungkap siapa orang yang menjebaknya sedemikan rupa.
"Terimakasih, Saya akan melakukan perintah Anda. Apapun itu Saya akan menurutinya." Nara membungkukkan badan di hadapan Irene.
"Tidak usah sungkan, ini sepadan dengan status palsu yang ku berikan padamu. Dan jangan terlalu tegang, mulai sekarang bersikaplah santai padaku, Karena kita akan menjadi keluarga. Kita harus membuatnya tampak nyata bukan? Kau hanya perlu menjadi istri Ammar, ku harap Kau tidak terkejut jika Ammar berlaku kurang sopan nantinya." senyum Irene tampak merekah, ia menampik bahu Nara dan membawanya masuk ke dalam mobil.
Nara sudah berjanji kepada dirinya, ia takkan melupakan bantuan Irene. Ia tak perduli seperti apa Pria yang akan di nikahi nya nanti, lagi pula ini hanya pernikahan kontrak. siapa peduli mau Pria itu waras atau tidak. Yang pasti Irene sudah menjanjikan tidak akan ada hal yang membahayakan yang harus ia lakukan.
...~...
Irene membawa Nara ke sebuah Penthouse. sampai hari pernikahannya, ia akan tinggal di sana.
Nara tak henti-hentinya tercengang, apakah ia sekarang menjadi Cinderella? Ataukah ia hanya akan menjadi tikus di kalangan orang mewah itu?
"Pernikahanmu Tiga hari lagi. Dan mungkin sampai hari pernikahan mu tiba, Kau tidak akan bisa melihat wajah Ammar karena dia sangat sensitif terhadap orang baru."
"Tidak masalah, Lagi pula hubungan Kami hanya sebatas kontrak." sahut Nara enteng, ia benar-benar memasrahkan kehidupannya pada Irene.
"Oh iya, Aku hampir lupa menanyakan hal yang paling penting. Kau tidak punya kekasih kan?"
"Tidak..." sahut Nara, baru ia tersadar selama ini tak pernah terlibat asmara. Entah apa yang membuatnya melupakan bahwa ia seharusnya sudah punya kekasih di usia itu.
"Bagus lah, ingatlah satu hal Nara. Walaupun pernikahan kalian sebatas kontrak, di mata hukum itu tetap pernikahan yang sah. Jadi jangan terlibat dengan Pria manapun nantinya."
"Baiklah. Lagi pula Aku tidak akan memiliki waktu untuk memikirkan Pria." Jika ia sudah masuk kedalam keluarga Dawson, tujuan utamanya hanyalah mencari tahu orang yang menjebaknya.
...************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
NayaRaa Chika
ternyata udah ketinggalan 22 bab... baca maraton deh nih 😁😁😁🤭
2022-10-21
1
aku koq ikut merasakan andrenalin yg menegang kan sprt mau ikut perang🤭😂😂😂😂
semangat Nara...💪aku bantu doa smoga lancar & baik2 saja dlm menjalankan pernikahan kontrak, dan smoga yg tadinya pernikahan kontrak jd pernikahan hak milik selamanya & bersertifikat resmi 😂😂😂
2022-10-19
2
Anis Yafi Mairah
aku hadir kak,lanjut kak seru cerita nya
2022-10-17
1