"Bibi." Panggil Freya kepada Amber, begitu dia sampai di kamar Amber.
"Freya! Apa yang kau lakukan? Tindakanmu sangat ceroboh. Bagaimana jika orang-orang melihatnya?" Cerocos Amber saat melihat Freya berlarian ke kamarnya. Di mana pikiran Freya, sampai melupakan bahwa dia sedang pura-pura hamil?
"Maaf, bibi. Aku sangat panik, aku dari makam Edward." Ujar Freya dengan nafas yang tersendat-sendat.
"Apa kau bertemu hantu Edward? Atau kau bertemu Edward dan dia masih hidup?" Sarkas Amber.
"Yang benar saja, Freya, jangan mengada-ngada." Teriak Amber lagi.
"Bukan itu." Freya mencoba menarik nafasnya.
"Lalu apa?" Tanya Amber, tidak sabaran.
"Aku bertemu salah satu teman Edward di pemakaman."
"Lalu, di mana salahnya?" Heran Amber. Freya hanya bertemu salah satu teman Edward.
"Dia curiga tentang kehamilanku, dia bahkan bertanya apakah ini anak Edward, dia seperti menuduhku berselingkuh, bi." Ujar Freya mondar-mandir di kamar Amber.
"Dia seperti sangat akrab dengan Edward, apakah Edward bercerita kepadanya bahwa dia tidak pernah meniduriku. Akan sangat memalukan, bibi."
"Belum lagi, jika kebohongan ini terbongkar? Bara pasti akan menjebloskan kita ke penjara." Lanjut Freya lagi.
"Tenanglah, sayang, dan kau hamil anak Bara, bukannya Edward, kau harus membiasakan diri bahwa sekarang kau istri Bara bukan Edward" Amber mencoba menenangkan Freya, sekalipun dia juga mulai cemas.
"Apa yang harus kita lakukan, bi? Bagaimana jika pria itu memberitahu Bara bahwa Edward tidak pernah menyentuhku? Tentu Bara akan merasa dibohongi jika aku saat menyebaknya tidak ada darah perawan? Pasti dia akan menyangka aku pernah berselingkuh?" Freya duduk di tepi ranjang Amber.
"Begini, semua ini belum pasti, kita hanya berasumsi dia mengetahui hubunganmu dengan Edward. Bisa saja dia hanya penasaran. Lalu Bara bahkan tidak ingat kejadian yang kalian alami. Dan tidak semua perawan mengeluarkan darah, di malam pertama mereka." Ujar Amber duduk di samping Freya dan mengusap tangannya.
"Yang penting kita tenang, sayang, tidak akan terjadi apa-apa."
"Bibi benar, ini belum terjadi, ini hanya ketakutanku saja." Freya menjadi sedikit tenang meskipun perasaannya masih waspada.
"Apakah Bara telah menghubungimu?" Tanya Amber.
"Belum." Balas Freya.
"Aneh, bukankah seharusnya, Bara bertanya hasil USG si bayi? Apakah dia tidak penasaran dengan bayinya?"
"Entahlah, mungkin dia sangat sibuk, bibi." Jawab Freya.
"Yah, kurasa begitu, biarkan saja. Yang penting saat ini kita tenang." Lanjut Amber lagi.
***
London, Inggris
"Sayang." Ucap Selena saat memasuki ruangan Bara yang ada di Royal Horisson Clubs and Casino.
"Hi." Balas Bara, acuh, dia tetap memperhatikan laptop yang ada di depannya.
"Kau telah lama menghindariku, Bara, sejak kau kembali dari Maidstone." Beritahu Selena karena Bara seperti menghindarinya.
"Itu hanya perasaanmu saja." Bara tetap menjawab pertanyaan Selena, namun pikirannya masih di depan laptop. Bara sedang mencoba membuat game terbaru. Jadi untuk rancangan awal pasti dia yang membuatnya, untuk nanti di teruskan oleh petugas ITnya.
Ada saatnya Bara akan membuat tender kepada karyawannya untuk mendisign game baru. Bara akan memilih yang terbaik dari mereka untuk project selanjutnya. Bara yakin setiap karyawannya memiliki potensi yang berbeda-beda.
"Tapi kau benar-benar berubah. Apakah ada wanita lain, biasanya sekalipun kau bersama wanita lain. Kau tetap mengunjungiku, sekarang.." Selena menggantung ucapannya, dia mendekat ke Bara.
"Sekarang? Apa?" Bara menatap Selena, mencoba memahami maksud Selena.
"Sekarang kau mengabaikanku, bahkan pesan atau teleponku tidak satupun yang kau respon." Kesal Selena.
"Maaf, aku hanya sibuk." Jawab Bara singkat.
Selena mencoba merayu Bara, namun Bara mengabaikannya.
"Please Selena, jangan ganggu, aku sedang sibuk." Tolak Bara.
Pintu ruangan Bara diketuk.
"Masuk." Ucap Bara cepat, dia merasa yang datang sebagai penyelamatnya.
"Hi, Sel." Salam Delvin. Ternyata dia yang masuk. Selena kesal karena Delvin datang pada saat yang tidak tepat menurutnya, namun tepat menurut Bara.
"Oh, kau sudah datang. Maaf Selena, ada yang ingin kubahas dengan Delvin." Usir Bara secara halus.
Selena menghentakan kakinya tanda kesal.
"Tapi, nanti kau akan menghubungiku atau ke tempatku setelah dari sini?" Paksa Selena, agar Bara mengunjunginya.
"Jika tidak sibuk." Balas Bara.
"Kami sangat buru-buru Sel, jadi sebaiknya kau pergi.
Selena meninggalkan ruangan Bara dengan membanting pintu.
Bara berdiskusi dengan Delvin tentang project game terbaru mereka. Delvin memang telah mengetahui bahwa Bara menikahi kakak iparnya. Pintu ruangan Bara kembali diketuk.
"Ya." Jawab Bara. Seorang pria tinggi besar masuk.
"Maaf, sir, ada sedikit masalah." Beritahunya gugup, takut jika menganggap dia tidak bisa bekerja.
"Dan apakah itu?" Bara penasaran, masalah apa yang terjadi di kasinonya?
"Seorang pria memaksa masuk dan ingin bertemu anda, sir." Lanjut pengawal Royal Horisson Clubs and Casino.
"Dia juga tidak memiliki kartu clubs kita." Setiap yang ingin masuk tempat ini memang hanya orang tertentu dan memiliki kartu anggota.
"Jika dia ingin bermain, silahkan saja." Sambil membuat tanda pengusiran dengan tangannya kepada pengawal.
"Dia tidak ingin bermain, sir, tapi ingin bertemu, anda." Jelas pengawal lagi.
"Bertemu denganku?" Bara sedikit heran, akhir - akhir ini sering sekali orang baru yang ingin bertemu dengannya.
"Namanya Brian Benson, apakah anda mengenalnya, sir?" Tanya pengawal.
"Tidak, aku tidak kenal." Balas Bara.
"Aku rasa, sebaiknya, kau temui orang ini dan lihat apa maunya?" Delvin mencoba mencarikan solusi.
"Dimana orang itu sekarang?" Tanya Bara.
"Dia sedang dipegang oleh yang lainnya karena sedikit membuat keributan." Beritahu pengawal.
"Suruh dia ke sini." Perintah Bara. Pengawal keluar dan kembali selang beberapa menit dengan membawa seorang pria dengan pakaian sedikit berantakan. Sepertinya itu akibat cengkraman dari pengawal kasino.
"Tinggalkan kami." Pengawal meninggalkan Brian di ruangan Bara.
"Perkenalkan saya Brian Benson." Ucap Brian setelah merapikan kemejanya yang kusut akibat pengawal yang melarangnya masuk.
"Apa yang kau inginkan mr. Benson?" Tanya Bara langsung tanpa basa-basi.
"Ini tentang kakak ipar anda, sir." Brian memulai bicaranya.
"Dan kenapa dengan kakak ipar saya?" Bara tahu maksud pria ini pasti Freya. Bara baru menyadari bahwa tidak ada yang tahu dengan pernikahan dadakannya.
"Ini tentang kehamilannya." Ucap Brian. Bara merasa heran.
"Apakah kau ingin mengatakan bahwa anak yang dikandungnya adalah anakmu?" Sarkas Bara tidak sabaran karena Brian terlalu berbelit-belit. Dan jika memang anak yang di kandung Freya bukan anaknya, lihat saja. Bara tidak akan membuat Freya tenang.
"Anda jangan kurang ajar, sir. Itu bukan anak saya dan saya pastikan itu juga bukan anak Edward, pasti wanita murahan itu telah berselingkuh dan entah benih siapa itu." Jelas Brian dengan kesal.
Delvin yang memperhatikan perdebatan itu, mau tidak mau menjadi penasaran.
"Kenapa anda yakin bahwa anak yang di kandung Freya bukan anaknya." Delvin menunjuk Bara, sambil mengamati pria di depannya yang sedang berdiri berhadap-hadapan dengan Bara.
Delvin menilai jika pria di depannya agak kemayu dan sok cool. Type pria metropolitan.
"Saya yakinkan anda, sir, itu bukan anak Edward." Brian mengalihkan pandangannya dan menatap Delvìn, merasa tidak suka karena Delvin mencurigainya. Delvin sedikit tersenyum, sepertinya pernikahan Freya dengan adik iparnya tidak diketahui orang. Tentu saja bukan anak Edward melainkan anak Bara.
"Apakah anda, pernah bertemu istri Edward? Dan dia gadis yang menarik, yang akan sayang jika diabaikan." Pancing Delvin. Dia sendiri belum bertemu dengan kakak ipar, oups istri Bara maksudnya.
"Saya akui dia memang cantik, tapi Edward tidak akan tertarik padanya, dan wanita manapun." Jelas Brian.
Bara dan Delvin paham maksud Brian. Jadi tanda tanya Bara tentang rumah tangga saudaranya terjawab. Kenapa Edward mengabaikan Freya.
"Dan apa untungnya bagimu?" Tanya Bara. Seharusnya pria ini biarkan saja rahasia itu.
"Saya hanya tidak suka, wanita tersebut mengaku hamil anak Edward, padahal anak selingkuhannya." Kesal Brian.
"Apa kau teman Edward?" Tanya Delvin.
"Ya, saya teman dekatnya, bahkan sangat dekat, kami pasangan yang cocok dan serasi." Senyum Brian, membuat Bara dan Delvin jijik.
***
Next bab akan menjelaskan kenapa Bara mencurigai Freya berselingkuh.
🍒🍒🍒
Mampir yuk ke karya teman author lainnya, ga kalah seru loh. Kali ini sesuatu yang beda ya
...SUPER GOD SYSTEM : HEALER...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Fadilla Ayumie Cuie
ternyata Edward salak makan salak...
2023-02-20
0