Maidstone, Kent, Inggris
"Mereka menemukannya." Freya Horisson janda Edward Horisson, mondar-mandir di kamarnya dengan menggenggam surat yang baru dia terima dan meremas surat tersebut.
Kamar Freya berada di lantai dua, mansion Horisson. Bukan kamar utama karena Edward, suaminya tidak mengizinkan Freya tidur bersamanya. Sehingga Freya menepati kamar lain, di sampingnya.
"Boleh bibi lihat, apa isi suratnya?" Amber Hathaway meminta surat tersebut dari Freya sebelum surat itu tidak dapat dibaca. Amber beranjak dari duduknya di bangku yang berada di kaki ranjang Freya dan menuju ke tempat Freya berdiri.
Freya menyerahkan surat resmi dari kantor pengacara Drake Firm, yang menjelaskan bahwa mereka telah menemukan pewaris sah Horisson, putra kedua Albert Horisson dengan istri keduanya.
Cerita yang didapat Freya dari pelayan lama mereka adalah terjadi perselisihan antara Albert dan istri keduanya, sedangkan istri pertamanya, ibu Edward telah meninggal. Albert mendapatkan informasi bahwa istri keduanya berselingkuh sehingga mengusir dia dan putranya. Bara, si anak yang malang.
Ibu Bara adalah wanita cantik, seorang artis pada masanya, jatuh cinta dengan Albert dan meninggalkan dunia hiburan. Ibu Bara tidak memiliki keluarga di Inggris, dia berasal dari Italia. Demi mengejar karir dia meninggalkan Italia. Saat menikahi Albert dia meninggalkan karir dan memutuskan menjadi ibu rumah tangga saja.
"Pengacara brengsek, seharusnya mereka tidak usah mencari anak itu, bagaimana dia mewarisi semuanya, sementara kita yang membuat tempat ini 'hidup'." Geram Amber, dia melirik Freya yang masih mondar-mandir karena gugup. Dipikiran Freya, kehancuran, kemiskinan dan keputusasaan membebani dadanya laksana batu besar yang menghimpit. Freya tidak tahu harus melakukan apa jika mereka harus meninggalkan mansion.
Freya dan keluarganya sudah sangat terikat dengan mansion ini. Sejak menikahi Edward, Freya tidak pernah lagi berhubungan dengan teman-temannya. Baik teman Sekolah maupun tetangganya dulu.
Mereka tidak memiliki rumah dari dulu, ayah Freya adalah salah satu pekerja di perkebunan Horisson. Jadi mereka tidak memiliki harta. Jika pria, si pewaris adalah orang yang kejam tentu akan mengusir Freya dan keluarganya, tanpa ampun, seperti ayahnya mengusir dia dan ibunya.
Surat wasiat Albert sebelum meninggal adalah mewariskan semua hartanya kepada Edward, jika Edward meninggal maka warisan akan jatuh kepada cucu laki-lakinya yaitu anak Edward, namun jika Edward tidak memiliki anak maka warisan akan jatuh kepada putra keduanya, Bara Alexander Horisson. Sedangkan Edward sendiri tidak menuliskan wasiat, sehingga wasiat dari Albert yang digunakan pengacara.
Dulu Freya tidak ambil pusing dengan wasiat Albert, begitupun dengan Edward, bagi Edward tetap harta jatuh kepadanya. Dia tidak peduli jika dia mati maka Freya tidak akan mendapatkan apapun. Edward tidak peduli dengan Freya, dia hanya memanfaatkan Freya demi kepentingannya.
Belum lagi hukum di Inggris yang sangat absolute, apalagi warisan keluarga Horisson yang nota bene keturunan bangsawan tidak bisa diabaikan begitu saja. Mereka harus mengikuti peraturan kerajaan yang tentunya tidak bisa dianggap remeh. Mau tidak mau mereka harus mengikuti peraturan tersebut.
Naas bagi Freya, menikah selama enam tahun dengan Edward, dia tidak memiliki anak, bagaimana bisa punya anak jika Edward tidak menyentuhnya, Freya bahkan masih perawan diusianya yang kedua puluh enam tahun. Ciuman pertamapun didapat oleh Freya saat pernikahannya dan itupun Edward tidak benar-benar memberikan ciuman. Edward terkesan jijik saat melakukannya. Freya pikir karena di depan umum makanya Edward risih.
Freya mengingat saat pernikahannya, dimana dia gadis muda dari keluarga biasa di Maidstone, dilamar oleh Edward, anak pemilik perkebunan dan pabrik anggur Horisson, bisa dikatakan Albert Horisson adalah salah satu tuan tanah di Maidstone dan Edward adalah tuan muda keluarga Horisson. Mereka juga keturunan bangsawan Inggris. Siapa yang tidak menginginkan Edward? Hampir semua wanita seusia Freya saat itu menyukai Edward. Dan Freya yang dipilih oleh Edward.
Sangat bahagia, itu yang Freya rasakan, gadis berusia dua puluh tahun saat itu sangat naif. Dia tidak mengetahui jika Edward menikahinya hanya karena ingin mendapatkan warisan dari ayahnya.
Albert Horisson, sangat khawatir karena diusia tiga puluh tiga tahun Edward belum juga menikah, akhirnya Albert memaksa Edward menikah, apakah dengan gadis pilihannya sendiri atau dengan seseorang yang akan dicarikan oleh Albert. Edward menemukan Freya gadis polos yang cocok menjadi istrinya.
Malam pernikahan, yang seharusnya menjadi malam pertama mereka sekaligus pengesahan pernikahan dengan melakukan hubungan intim. Freya telah mempersiapkan dirinya, menurutnya dia sangat cantik dengan gaun tidur yang sangat sexy dan menggoda. Kulit Freya yang putih dengan tubuh yang porposional, padat dan berisi, tinggi Freya 170 cm. Bibir sensual yang menggoda, hidung mungil yang mancung, mata besar berwarna hijau kelam serta rambut berwarna merah tembaga, membuat Freya begitu memikat.
Namun kata-kata Edward saat melihat penampilannya membuat Freya rendah diri dan merasa tidak menarik, Edward dengan kejam mengatakan dia tidak tertarik dengan gadis seperti Freya. Edward kemudian keluar kamar, membuat Freya menangis sendirian, berpikir kenapa Edward menikahinya jika dia tidak menyukai Freya? Sampai sekarang kata-kata Edward yang mengatakan Freya bukan gadis menarik, diyakini Freya dan dia merasa dirinya bukanlah orang yang menarik. Freya menjadi rendah diri dan pendiam.
Seminggu setelah pernikahannnya, Albert meninggal dunia dan Edwardpun memilih tinggal di rumah yang dia sewa di London, alih-alih mengelola perkebunan dan pabrik. Freyalah yang mengurus semuanya, menjadikannya kembali 'hidup'. Itu juga cara Freya mengusir kesepian karena diabaikan suami. Menyibukan diri dengan mengelola mansion, perkebunan dan pabrik.
"Seharusnya Edward menulis surat wasiat, setidaknya mewariskan rumah ini dan memberikan dana perwalian untukmu." Amber menambahkan dengan kesal, dia menyalahkan nasib buruk yang menimpa keponakannya, adalah murni kesalahan Edward.
Amber bukan tidak tahu jika Edward tidak menyentuh Freya. Jika saja Edward mau menyentuh Freya pasti mereka telah memiliki setidaknya tiga orang anak dan Amber yakin salah satunya akan menjadi pewaris.
"Semua telah berlalu, bibi, kita tidak dapat memutar waktu, jika waktu dapat berputarpun, aku akan lebih memilih tidak bertemu Edward." Tatapan Freya kosong ke penjuru kamar.
"Tetap saja, ini tidak bisa dibenarkan, sayang. Edward seharusnya menjadi suami yang bisa kau andalkan. Namun dia mengabaikannya. Aku tidak habis pikir, kenapa dia menghindarimu?" Amber lebih menekankan kata terakhirnya, untuk diri sendiri.
"Karena aku bukan wanita yang menarik baginya." Jawab Freya.
"Omong kosong apa itu, semua orang bisa menilai, kau wanita cantik yang menarik dan menggoda, hanya laki-laki bodoh yang tidak tertarik padamu!" Teriak Amber.
"Buktinya Edward tidak menyukaiku? Dan bibi terlalu berlebihan dalam memujiku, hanya karena aku keponakanmu. Bukan berarti kau menilaiku dengan tidak objektif, bibi." Freya tersenyum kepada Amber.
"Tapi ini kenyataan, Freya. Kau adalah gadis dengan kecantikan yang unik. Tidak semua memiliki kecantikan seperti dirimu. Ibumu wanita yang sangat cantik dan dia mewariskannya kepadamu." Amber menggenggam tangan Freya meyakinkan Freya.
Freya memeluk Amber, berharap mereka bisa saling menguatkan.
🍒🍒🍒
Hi mampir juga ke karya teman aku ya, ga kalah seru loh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Donna Manufoe
thor ini kok ceritanya kayak cerita novel luar yg tokohnya namanya lady meredith ya
2023-11-11
1
agri P
oh jd Freya janda, kirain kyk crt yg bnyk beredar, dmn cewek selingkuh dg kakak iparnya
2022-09-27
2