Freya Hathaway adalah putri semata wayang dari Frank Hathaway dan Jesika Hathaway, ibu Freya meninggal saat Freya berumur enam tahun. Ibu Freya adalah wanita cantik dengan mata hijau seperti Freya. Sedangkan warna rambut merah tembaga didapat Freya dari ayahnya. Jesika meninggal karena sakit kanker payudara yang di deritanya selama setahun.
Frank sendiri tidak mengetahui jika Jesika mengidap penyakit tersebut karena Jesika sangat pintar menyembunyikannya. Frank pikir Jesika baik-baik saja. Jesika adalah wanita yang lembut dan tidak banyak menuntut. Dia menerima keadaan dengan tenang. Saat sakit melanda dia dengan sangat tabah menyembunyikannya.
Hanya Freya kecil yang kadang melihat saat ibunya merasakan sakit yang teramat dalam. Freya kecil mencoba membantu, namun, dia tidak tahu harus berbuat apa? Freya kecil hanya bisa menatap ibunya dengan perasaan cemas dan ikut menangis. Melihat Freya menangis, Jesika menekan rasa sakitnya dan membujuk Freya agar tidak menangis lagi.
Tiga bulan menjelang kematian Jesika, Frank baru mengetahui penyakit istrinya. Itu adalah hal sulit yang Frank alami. Frenk bahkan seperti orang yang juga tidak punya gairah hidup. Frank sangat mencintai Jesika tidak pernah terbayangkan olehnya, akan kehilangan istri yang sangat membuat dia bahagia. Frank bahkan sempat sering mabuk-mabukan beberapa minggu mengetahui penyakit istrinya. Jesika menenangkan Frank dan mengingatkan Frank bahwa putri mereka membutuhkannya.
Beruntung setelah kematian Jesika, Amber datang. Amber Hathaway, adik dari ayah Freya, memang tinggal bersama mereka di sebuah kontrakan. Frank bekerja di perkebunan milik Horisson. Sejak kematian istrinya. Frank semakin rajin bekerja, dia seperti ingin melupakan kesedihan dengan menyibukan diri.
Entah kenapa Frank tidak mau menikah lagi. Freya maupun Amber tidak pernah melarangnya untuk menikah lagi. Mungkin karena Frank pernah dekat dengan seorang wanita, namun, hubungan itu gagal. Keluarga wanita tersebut tidak suka dengan Frank karena Frank telah memiliki anak. Jika Frank ingin menikahi wanita itu, maka Frank harus meninggalkan anaknya. Frank lebih memilih Freya daripada wanita itu. Sepertinya sejak saat itu Frank memutuskan untuk tidak menikah lagi.
Sejak ibunya meninggal, Amber yang membesarkan Freya, meskipun gadis kecil itu sangat mandiri dan tidak membuat Maber susah dalam menjaganya.
Umur delapan belas tahun, saat lulus sekolah, Freya bekerja sebagai pelayan di sebuah Restoran di Maidstone. Freya mencoba untuk menghasilkan uang sendiri, membantu ekonomi keluarga. Saat itu Frank mengalami kecelakaan lalu lintas membuat dia tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya. Sehingga Freya mengambil alih tanggung jawab tersebut.
Dua tahun dia bekerja disana, tuan muda Edward yang memang lebih banyak menghabiskan waktunya di London, bertemu dengan Freya, saat gadis itu melayaninya. Freya gadis naif, menjadi salah tingkah karena Edward terus memperhatikannya. Siapa yang tidak akan salah paham dengan perhatian Edward, pria tampan yang memesona.
Freya juga mengetahui dari salah satu temannya, bahwa Edward adalah salah satu putra tuan tanah di Maidstone yang merupakan idola gadis di Maidstone. Mengetahui jika Edward adalah orang kaya, Freya menepis harapannya, tidak akan mungkin Edward memperhatikannya karena pria tersebut menyukainya. Apalagi Edward banyak menghabiskan waktu di London, tentu akan banyak gadis cantik yang dijumpainya dan tidak mungkin Edwrad menyukainya.
Edward kemudian mengajak Freya berkenalan dan mendekati Freya, Freya sangat kaget saat seminggu setelah mereka berkenalan, Edward melamar Freya, tentu saja Freya dengan senang hati menerimanya. Tidak akan dia mendapatkan kesempatan seperti ini lagi. Pemuda dari keluarga kaya dan terhormat melamarnya Freya seperti mendapatkan jacpot.
Albert Horisson, menentang rencana Edward untuk menikahi Freya karena menurut Albert Freya adalah gadis yang tidak sepadan. Namun Edward mengancam tidak akan menikah selamaya, jika bukan dengan Freya, hal itu membuat Freya semakin menyukai Edward. Freya pikir Edward sangat memcintainya. Akhirnya Albert menyerah dan merestui pernikahan mereka.
Freya yakin dia akan bahagia, namun penolakan Edward, saat malam pertama mereka membuat Freya bertanya-tanya? Kemana Edward yang dulu, yang mendekatinya dengan lembut? Lalu apa alasan Edward sehingga menikahinya?
***
Pintu kamar Freya diketuk oleh salah satu pelayan mansion Horisson. Amber membukakan pintu, heran tidak biasanya pelayan ke kamar Freya pada jam seperti ini.
"Ada apa?" Tanya Amber. Dia menatap pelayan, apakah ada hal penting yang membuat pelayan mengetuk kamar Freya?
"Miss, sir Drake, ingin bertemu dengan mrs. Horisson, sekarang dia menunggu di ruang tamu." Pelayan memberitahukan tentang kedatangan sir Dayton Drake.
Freya dan Amber saling menatap, kenapa Dayton datang saat ini? Apakah mereka langsung diusir tanpa pewaris Horisson bertemu dengan mereka?
"Beritahu, sir Drake, kami akan segera menemuinya." Amber memerintahkan pelayan tersebut. Pelayan meninggalkan kamar Freya.
"Bagaimana ini, bibi, aku sangat takut dan gugup." Freya mondar-mandir sambil mengusap-usap kedua tanganya.
"Tenanglah, sayang, kita belum tahu tujuan kedatangan sir Drake." Amber mencoba menenangkan Freya, namun Freya masih gugup dan ketakutan.
"Bagaimana jika mereka meminta kita meninggalkan mansion sekarang?" Freya memelototkan mata dan membekap mulutnya. Takut membayangkan hal tersebut. Mereka bahkan belum mencari rumah untuk di tempati, mereka justru sibuk mengatur rencana untuk menjebak pewaris Horisson yang baru.
"Hentikan ketakutanmu yang tidak beralasan, sayang, kita belum tahu pasti dengan maksud kedatangan sir Drake sekarang. Kau hanya membuatku ikut gugup dengan mondar-mandir. Setidaknya diantara kita harus ada yang tetap tenang." Amber benar, harus ada yang mengendalikan situasi. Bukannya malahan panik yang akan membuat mereka semakin tertekan.
"Sebaiknya kita ke bawah dan mendengar sendiri apa yang ingin disampaikan sir Drake, setidaknya kita bisa memohon untuk sementara waktu agar diizinkan tinggal di mansion. Dan berharaplah kita bisa bertemu dengan adik Edward. Supaya rencana kita bisa terlaksana." Lanjut Amber lagi.
"Bibi benar, aku harus bisa tenang, kalau perlu memohon agar jangan diusir secepatnya. Mereka harus memberi waktu kita. Setidaknya sampai kita mendapatkan tempat tinggal baru" Freya merapikan pakaian dan menenagkan kegugupannya.
Freya dan Amber turun menemui Dayton. Melangkah menuju lantai satu. Entah kenapa baik Freya maupun Amber berjalan dengan pelan menyusuri tangga. Mungkin mereka ingin menenangkan detak jantung yang berdebar semakin kencang.
Freya melihat Dayton yang duduk membelakangi mereka. Dayton duduk di ruang tamu mansion, di kursi berlengan yang terbuat dari kayu jati. Kursi dengan ukiran yang mengagumkan berwarna coklat dan busa berwarna merah. Perabotan di mansion Horisson memang masih kuno. Sepertinya sir Albert mempertahankan konsep vintage mansion. Apa karena mereka keturunan bangsawan sehingga perabotannya hanya beberapa yang baru, sisanya malahan ada yang dari abad sembilan belas.
"Pagi, sir Drake." Sapa Freya ramah dengan sedikit gugup kepada Dayton. Dayton berdiri dari duduknya dan menghadap Freya dan Amber.
🍒🍒🍒
Hi jangan lupa mampir ke karya teman author lainnya ya
...TERPAKSA MENIKAH...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments