Makan malam mereka makan seperti biasa dengan tenang sekalipun makan malam kali ini ada penambahan seseorang yaitu Bara.
Freya lebih banyak diam, kata-kata bibinya, memang benar, dia harus lebih sabar dan tidak mudah emosi, jika ingin rencana mereka berjalan lancar.
Sekalipun sir Drake mengatakan bahwa Bara tidak menginginkan warisan, namun melihat Bara antusias dalam memperbaiki segalanya menimbulkan was-was dihati Freya, bisa saja Bara berubah pikiran karena tamak.
Jadi Freya harus memastikan untuk membuat Bara terpikat padanya. Sebelum Bara akhirnya benar-benar mengusir mereka.
Hanya Amber yang mengajak Bara berbicara, sedangkan Freya hanya diam dan menikmati makanannya dengan santai. Bara heran melihat perubahan sikap Freya, dia bertanya-tanya apakah karena sikapnya tadi yang terlalu keras kepada Freya, sehingga wanita tersebut menjadi pendiam? Berbeda dari kesan pertama yang dia terima? Apa yang dipikirkan wanita itu? Bara yakin ada yang disembunyikan Freya.
Selesai makan Freya kembali ke kamarnya dengan alasan ingin istirahat. Namun Freya tidak ke kamar melainkan ke taman kecil tempat dia menenangkan dirinya. Di sana ada kolam kecil. Freya duduk di tepi kolam dengan kaki berada di dalam kolam. Tempat ini telah dijadikan Freya sebagai tempat miliknya sendiri jika ingin menyendiri dan berpikir. Apa yang harus dia lakukan serta mencari solusi terhadap masalah pelik yang tengah di hadapinya.
"Aku kira kau ingin istirahat?" Sebuah suara mengagetkan Freya, kenapa pria ini bisa ke sini?
Freya mengangakat wajahnya ke atas melihat ke arah Bara yang menjulang tinggi di atasnya.
Langit malam yang cerah dengan cahaya bulan purnama, sebelum kedatangan Bara, Freya menikmati malam yang indah dengan nyaman. Mencoba menenangkan pikirannya dari masalah dan ketakutan yang belum terjadi serta dari masa depan yang belum pasti.
Freya merasakan beban hidup yang sangat berat. Seandainya pernikahannya seperti pernikahan normal lainnya, mungkin dia tidak perlu merencanakan untuk menjebak Bara. Namun sekarang dia harus melakukan rencana gila yang dapat menyelamatkan atau menghancurkannya?
Bara memperhatikan kaki Freya yang berada di dalam kolam, kaki yang mulus dan jenjang ditambah cahaya bulan yang membuat pemandangan di depanya sangat memikat. Bara berpikir bagaimana jika kaki indah Freya berada di antara pinggangngnya. Pikiran kotor tersebut terlintas begitu saja dalam benak Bara. Bara segera mengalihkan pikiran itu dari otaknya.
Tidak sekalipun pikirannya normal jika berada di dekat Freya, apa lagi Freya hanya memakai gaun tidur dan jubahnya. Bara berpikir apakah Freya tidak kedinginan, sekalipun sekarang musim panas, namun malam tetaplah dingin apalagi di sekitar mansion Horisson yang di kelilingi bukit, lembah dan perkebunan, suhu udara pasti akan sangat dingin.
"Ya ... tadinya ... bagaimana kau bisa menemukanku?" Freya kembali memainkan kakinya di dalam air. Freya bersyukur dia memakai pakaian tidur terbaik, namun sopan. Jika tidak pasti Bara akan mencurigainya bahkan menganggap Freya menggodanya, sekalipun memang itu tujuan Freya.
Amber memang mewanti-wanti Freya untuk selalu tampil memikat bahkan saat dia tidur karena mereka tidak tahu kapan atau sewaktu-waktu situasi bisa berpihak kepada Freya dan bisa mmebuat momen Freya untuk lebih dekat lagi dengan Bara.
"Aku tidak mencarimu. Aku hanya ingin mengelilingi mansion ini, mengingat kenangan lama ... dan ini adalah tempat persembunyianku sampai usai delapan tahun." Bara mengalihkan pandangan dari kaki mulus Freya, dia menyapukan pandangan ke sekeliling taman. Mengalihkan perhatian ke sembarang arah dari selain kaki Freya.
Bara masih memperhatikan sekelilingnya. Sangat nyaman dengan pemandangan indah.
"Aku bahkan, merasa kolam itu sangat besar dan bisa menghanyutkanku. Ternyata ini hanya kolam kecil." Ucap Bara, dia mengambil posisi duduk di samping Freya, sebenarnya Freya sedikit merasa tidak nyaman. Namun mengusir Bara di taman miliknya sendiri, bukanlah tindakan bijaksana.
"Itu karena saat itu kau masih anak-anak, imajinasi anak-anak suka berlebihan." Freya mencoba beramah-tamah. Siapa tahu penilaian Bara terhadapnya bisa berubah dan Bara terpikat padanya.
"Sepertinya ... kau benar ... itu hanya imajinasiku. Tapi, taman ini lebih baik sekarang. Apa kau yang menanam bunga lavender itu?" Bara menunjuk kumpulan bunga lavender yang cantik dan rapi di sebelah kanan kolam.
"Ya, pertama kali aku datang ke sini, taman ini tidak terurus, tidak hanya taman ini, hampir semua mansion dan property Horisson. Mungkin karena ayah mertuaku yang mulai sakit-sakitan." Jelas Freya.
"Bagaimana dengan Edward, apakah dia tidak membantu?" Bara heran kenapa saudaranya tidak mengurus semua itu.
"Entahlah, Edward hanya lebih sering hidup di London. Kau sendiri apa pekerjaanmu di London?" Freya mencoba mengalihkan pembicaraan tentang Edward, dia takut jika Bara mengetahui bahwa dia dan Edward tidak pernah berhubungan suami istri.
"Aku ...." Bara menjeda kalimatnya, sebenarnya dia tidak menyukai pemikiran tentang menceritakan diri sendiri.
" ... aku hanya bermain games dan berjudi, jika kau ingin tahu." Freya kaget dengan kejujuran Bara, pria lain mungkin akan berbohong. Namun Freya heran kenapa Bara seperti kaya, dilihat dari pakaian dan mobil yang dibawanya. Mobil tersebut bahkan menurut Freya bisa untuk merenovasi mansion atau membeli beberapa mesin untuk pabrik.
Terlintas sedikit ketakutan dalam diri Freya, jika Bara suka berjudi? Maka hal itu akan membahayakan warisan yang dia terima bahkan dia bisa membuat Horisson bangkrut.
Freya berpikir lagi, apa seharusnya dia tidak melanjutkan rencana untuk menjerat Bara? Terus terang Freya tidak ingin menghancurkan masa depan dengan suami yang penjudi. Freya mengingatkan kembali dirinya bahwa hanya itu rencana yang mereka punya.
"Aku juga suka bermain kartu, tapi tidak dengan taruhan, hanya permainan menghibur diri." Jawab Freya. Agar Bara tidak curiga bahwa Freya sempat menghakimi kesukaan Bara tersebut.
Freya mulai merasakan kedinginan, dia menarik jubah agar lebih rapat lagi ke tubuhnya.
"Sebaiknya aku masuk, cuaca semakin dingin, kau juga sebaiknya istirahat mengingat kau baru sampai dari London." Freya berdiri, namun keseimbangannya tidak stabil karena dia menginjak jubahnya sendiri. Bersyukur Bara memegangnya dan Freya tepat berada di pangkuan Bara.
Posisi mereka sangat dekat, jantung keduanya berdegup sangat kencang. Sentuhan bokong Freya di pahanya membuat sesuatu di bawah sana menegang. Belum payudara Freya yang kencang dan mengintip malu-malu.
Rasanya Bara ingin membenamkan kepalanya di sana dan mencumbunya. Tatapan Freya juga sama bergairahnya dengan Bara, entah kenapa dia merasa jika di dekat Bara, Freya mudah terbangkitkan gairahnya. Perasaan mendamba akan sentuhan pria begitu menggebu jika di dekat Bara. Belum lagi Freya dapat merasakan sesuatu di bokongnya.
"Sebaiknya kita segera masuk, kau benar cuaca sangat dingin." Freya langsung tersadarkan dan mencoba untuk berdiri dan meninggalkan Bara.
Bara sengaja membiarkan Freya untuk pergi lebih dulu. Karena dia harus menenangkan diri dan menenangkan sesuatu di bawah sana. Dia tidak ingin jika harus berbarengan masuk mansion bersama Freya. Dia tidak bisa menjamin tidak akan melakukan sesuatu yang diinginkannya terhadap Freya dan melupakan prinsipnya.
🍒🍒🍒
Hi mampir juga ke karya teman author ya
...TANPA PERPISAHAN...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments