Febry benar-benar menikmati hidupnya yang sekarang sudah memiliki baby Abyyas.
ya bayi yang dia lahirkan sekitar satu tahun lalu dan sekarang sedang lucu-lucunya, bahkan bayi itu benar-benar mirip dengan Abimana.
mau percaya atau tidak, sepertinya ucapan wanita itu benar, selain dirinya dan juga Indar, yang pernikahannya hancur.
hanya baby Aby yang menjadi keajaiban untuknya, karena setelah semua yang terjadi.
dia kini lebih bahagia, terlebih hidup sederhana itu lebih menyenangkan di banding hidup kaya bersama orang yang tidak kita cintai.
"halo baby.... apa hari ini kamu merepotkan bibik lagi?"
"tidak nyonya, baby sangat tenang, oh ya tadi ada kado yang datang, tak ada nama pengirimnya, tapi dia bilang untuk nyonya menscan barcode yang ada di kotak itu," kata bibik asisten rumah tangga di rumah Febry.
dia pun melakukannya, dan ternyata sebuah ucapan selamat untuknya yang sudah menjadi ibu.
dan itu adalah hadiah dari Indar, "selamat ya Febry...
maaf jika aku menjadi wanita yang menyebalkan, semoga jamu bisa hidup bahagia dan bisa bersatu dengan cintamu, karena aku sudah melepaskan semuanya saat kejadian buruk itu terjadi, dan sekarang aku juga tak berada di negara itu, jadi berbahagialah, salam hangat Indar." isi pesan itu.
dia pun tak mengira akan mendapatkan ucapan seperti ini, dan hadiah itu adalah sebuah mobil listrik yang bisa di gunakan oleh baby Aby saat lebih besar.
"ternyata kamu tau kehidupan kami di sini,maaf aku egois dulu, tapi lihatlah kita semua hancur sekarang, dan bagaimana keadaan mu sendiri Indar?" gumam Febry.
Mike sedang berada di rumah orang tuanya, dia sedang melihat para gadis yang ikut perjodohan dengannya.
ya dengan membohonginya, mama pria itu berhasil meminta Mike kembali ke Jerman.
semua gadis datang untuk pesta, dan semuanya datang dari kolega keluarga Alejandro yang begitu luas dan terkenal.
Mike sangat bosan karena harus mengikuti pesta, jika dulu dia akan memilih wanita untuk di tiduri.
tapi sekarang dia hanya merindukan satu nama yaitu Indar, wanita itu yang sudah merenggut ketenangan jiwa dari pria seperti Mike.
seorang tamu datang bersama putrinya, wanita itu nampak cantik dengan gaun yang sangat mempesona.
dia terus merangkul lengan dari ayahnya dan terus menebar senyum.
asisten Vin yang melihat sosok itu berbisik pada Mike,"tuan lihatlah wanita yang sedang berbincang dengan nyonya besar," bisik pria itu.
"apa sih-"
Mike langsung berdiri saat melihat wanita yang sudah di carinya beberapa tahun itu.
wanita itu terlihat sangat cantik dan anggun, Mike langsung turun dan bergegas menuju ke arah wanita itu.
tanpa basa-basi dia langsung memeluk wanita itu, "kamu kemana saja, aku mencari mu seperti orang gila, kamu janji akan makan malam bersama dengan ku,"
"maaf, aku harus pergi untuk menyembuhkan otak ku," kata Indar.
Mike pun kembali memeluk Indar di depan semua orang, jika dulu Indar terlihat sayu.
kini wanita itu sudah sangat berubah,dia terlihat segar dan menawan.
"apa ini gadis yang membuat putraku tak bisa makan dan tidur, benar pak Bagyo?"
"sepertinya benar Bu," jawab pria itu.
mereka benar-benar tertawa bersama, Mike dan Indar sedang berdansa dengan begitu romantis.
"apa aku benar yang mencuri gairah hidup mu?" tanya Indar tak percaya.
"menurut mu, bagaimana bisa seorang Mike,menjadi seburuk ini saat kehilangan wanita, jika bukan karena Miss Indar yang bisa melakukannya," kata pria itu mencium tangan Indar.
"kamu tau, butuh dua tahun untuk ku sembuh dari bayang-bayang semuanya, dan itu sangat tak mudah, terlebih mimpi buruk dan juga kondisi tubuh ku yang hampir rusak seluruhnya," kata indar dengan sedih.
"setiap orang punya masa lalu, jadi tak masalah untuk itu terjadi,karena bagiku kamu adalah cintaku sekarang," kata Mike jujur.
"cinta, jangan mengatakan itu karena aku tak percaya dengan hal itu terlebih setelah semua yang aku alami," kata indar tertawa.
Mike merasa sedih, karena wanita itu benar-benar tak akan bisa menjadi miliknya.
tapi Indar memberikan sebuah ciuman di pipi Mike, "tapi jika kita mau mencoba untuk bersama, kamu harus bisa membuatku percaya dan yakin jika kamu pria yang baik," kata Indar tersenyum.
"baiklah aku mengerti, dan apa kura tetap akan menetap disini?" tanya Mike yang merangkul pinggang wanita itu.
"untuk sementara ini iya, karena aku tak yakin dengan selanjutnya," kata Indar.
"baiklah..."
Abimana juga sudah kembali ke kota itu, dia membuka pintu rumah lama yang dulu dia tinggali bersama dengan Indar.
semuanya masih tertata rapi, hanya barang Indar yang sudah tak ada, tapi setiap kenangan masih jelas di ingatan Abimana.
bagaimana dulu dia di sambut oleh istrinya itu dengan senyuman tau bahkan wajah cemberut.
tapi kini semuanya kosong seperti harinya, dan tak akan ada tawa yang menyenangkan lagi.
dia pun masuk kedalam kamar,dia kembali ingat bagaimana dia menghabiskan setiap malam bersama istrinya itu.
bahkan bekas cakaran di kepala ranjang yang dia buat saat melakukannya dengan Indar masih membekas.
"rumah ini sepi dan dingin tanpamu," gumamnya yang mulai menata barang-barangnya lagi.
tapi dia kaget melihat ada sebuah surat yang menyatakan jika Indar sedang melakukan pengobatan mental demi bisa sembuh dan tanggal itu adalah dua tahun yang lalu.
dia pun hanya bisa menangis menyadari segalanya, dan sekarang dia hanya bisa menangisi semuanya yang sudah terjadi Padanya.
tak lama dia pun bangkit dan ingin mencari makan untuk mengganjal perutnya yang melukai keroncongan.
dia menuju ke luar komplek dan melihat ada sebuah warung nasi, yang cukup ramai.
dia pun masuk dan memesan di warung itu, meski di sebut warung tapi tempat makan itu sangat modern.
dan nama tempat itu adalah Abyyas warung, dan disana juga ramah anak-anak karena ada tempat bermain meski kecil.
saat sedang menikmati makanannya, bocah tampan itu datang bersama dengan bibik yang biasa mengasuhnya.
"bagaimana apa semuanya aman?"
"tentu bik, halo bos kecil Aby, tumben kok ikut ke warung sama bibi, mama mu mana?" tanya salah satu orang yang bekerja di tempat itu.
"mamanya sedang repot untuk persiapan ujian anak didiknya, jadi bos kecil datang sama bibik saja,"jawab bibik.
baby Aby di taruh di tempat bermain,salah seorang pegawai melihat ke tempat pelanggan yang baru saja dia antarkan makanan.
karena wajahnya sangat mirip dengan bayi kecil itu, "tunggu dulu, kenapa pelanggan di meja lima kenapa wajahnya sangat mirip dengan baby Aby," kata pegawai itu.
semuanya pun menoleh dan tak mengira dengan apa yang dikatakan oleh wanita itu benar.
bahkan keduanya seperti orang yang sama, dengan iseng, salah satu pegawai berteriak, "Aby!" benar saja, bayi itu dan pria itu menoleh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments