Indar tengah bersih-bersih karena besok dia malas jika harus membersihkan rumah.
tapi dia melihat rokok milik Reihan, "pria ini sepertinya sengaja, terlebih ini masih utuh," gumamnya mengambil rokok itu.
setelah semuanya bersih dan rapi, Indar memilih untuk merokok di pinggir jendela.
tanpa di duga pukul menunjukkan setengah dua belas malam, dia melihat jalan di depan rumahnya masih cukup ramai.
ya karena ada kafe di ujung perkemahan itu yang menjadi miliknya yang tanpa di ketahui suaminya.
bukan dia merahasiakan itu dari Abimana melainkan tak penting juga karna itu adalah uang miliknya bukan uang suaminya.
"ah... aku sudah lama tak merokok dan rasanya tak beri ah, sialan Reihan malah membuatku kecanduan lagi sepertinya," gumam indar.
Indar meski cantik dia pernah jatuh ke dalam dunia hitam saat bersama Reihan, dan dia sedikit berubah saat bertemu Abimana.
tapi mungkin karena tabiat buruknya, dia jadi sedikit bosan karena suaminya yang terlalu baik.
setelah merokok Indar malah ketiduran di sofa ruang tamu, dan keesokan harinya Abimana kaget tak melihat istrinya.
padahal semalam dia ingin jika Indar tidur bersamanya, "sayang kamu tidur di sini?"
"ih... jam berapa, habis semalam rumah kayak kapel pecah jadi aku membersihkannya, dan janji mu kosong mas, kamu mabuk parah," kesal Indar yang bangkit dari sofa.
dia hampir jatuh karena kepalanya yang pusing, "kamu kok bau rokok?"
"ah aku kemarin mencoba merokok malah tersedak, tapi baunya sampai sekarang, sudah kepala ku pusing mas,tapi aku ingin mandi," jawab Indar yang bersandar di dada suaminya.
"baiklah kalau begitu ayo kita mandi bersama," bisik Abimana yang mengendong Indar.
"ingat puaskan aku ya sayang," bisik Indar.
untung keduanya bangun jam enam, jadi meski mereka menikmati pagi ini pun tetap aman.
"kamu begitu liar hari ini?" kata ibdar memeluk suaminya.
"memang biasanya tidak?" tanya Abimana menggoda istrinya.
"iya juga sih, tapi tadi itu berbeda saja, kapan-kapan kita cari ide lain yuk," bisik Indar.
"baiklah, tapi sekarang kita berangkat kerja oke," kata Abimana
Indar mengangguk saja,dia tak mengira jika Abimana mulai berubah dan mulai membuatnya senang.
bahkan ponselnya juga di silent jadi meski ada pesan pun dia tak akan tau.
Indar sudah siap dengan pakaiannya yang cukup sopan tapi tak menutupi keseksian tubuhnya.
"siapa sayang," tanya Abimana yang memeluk tubuh istrinya itu.
"ah ini, kita di minta pulang ke rumah besok saat weekend karena di rumah akan ada acara arisan," kata Indar yang terlihat tak suka.
"hei sayang, kenapa malah sedih bukannya itu baik, kan itu keluargamu," kata pria itu mengecup pipi istrinya.
"tapi pertanyaannya bikin aku emosi mas, mereka terus bertanya, sudah menikah tiga tahun,kenapa belum punya anak, Suaminya impoten ya, kamu mandul,terus pertanyaan itu, apa pernikahan ini hanya berdasarkan anak bukan kebahagiaan kita, mas kab tau jika aku tak suka anak-anak," kata Indar.
"ya sudah jangan di dengarkan,tidak bisa kita menutup mulut setiap orang, lebih baik kita menutup kuping Kuta saja seperti ini," kata Abimana yang menutup telinga Indar.
tapi tatapan Indar, membuat Abimana tergoda lagi, dan akhirnya mereka berciuman lagi.
Indar pun mendorong suaminya itu,"kita harus kerja, atau kita libur lagi untuk mengulanginya,"
"tentu saja tidak sayang, karena aku ada rapat penting, jadi kamu yang membawa mobil ya, atau gimana, aku tak mau membuatmu naik ojek sendiri setelah dari toko, jadi kamu bawa mobil ya sayang," kata Abimana yang masuk kedalam mobi.
"terus nanti aku yang jemput mas gitu, kalau gitu aku sih takut ketiduran?" tanya Indar.
"jika tidak juga tak apa, setidaknya aku laki-laki sayang," kata pria itu.
"tidak mau sayang, nanti kamu belok ke hotel terus mantap-mantap dengan wanita lain, aku gimana dong," kata Indar manja sbil menunjukkan pahanya.
"hentikan,kamu memikirkan hal aneh sayang, aku tak mungkin melakukan hal itu, apalagi punya istri yang model begini, pasti kenyang aku," kata Abimana tertawa.
akhirnya mobil pun sampai di perusahaan tempat Abimana bekerja.
pria itu turun dan membukakan pintu untuk istrinya agar bisa pindah ke kursi pengemudi.
bahkan Abimana memastikan istrinya itu memasang sabuk pengaman.
Indar pun mengecup bibir suaminya sekilas kemudian tersenyum manja, dan dia pergi meninggalkan perusahaan itu.
Abimana langsung masuk dengan wajah ceria dan tak lupa kue yang selalu di bawa.
telebih itu kue pie spesial yang kemarin di buat oleh istrinya. tapi berbeda dengan Abimana empat orang lainnya malah terlihat begitu suram.
"selamat pagi semuanya.. kita harus semangat karena ada rapat untuk proyek baru," kata Abimana.
"ya gila nih orang, kamu ini manusia apa gimana, bagaimana bisa pak Abi begitu bugar?" tanya Mina.
"karena aku memiliki istri yang bisa membuat pengaruh alkohol hilang, dan ini ada minuman untuk kalian biar bisa segar," kata Abi yang menaruh minuman ginseng dan minuman asam di meja.
tak lama Febry juga datang dan dia juga dengan wajah sumringah,"lihat dia pun sama, terlihat begitu senang, bikin itu tau kalian berdua ini," kesal Faiq.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments