Abimana hanya mengirimkan pesan pada istrinya tentang apa yang dia lakukan seharian ini.
Indar yang baru ingat jika belum telpon suaminya pun bergegas membuka ponselnya.
tapi betapa terkejutnya dia melihat begitu banyak panggilan tak terjawab dari Suaminya dan juga pesan.
Indar pun buru-buru menelpon suaminya itu, panggilan masuk tapi malah di tolak.
Indar tak menyerah hingga beberapa kali panggilannya tetap di tolak, "dasar pria ini marah karena aku tak menjawab telponnya," kesal Indar.
padahal Febry yang sedang di samping ponsel itu yang dari tadi menolak panggilan Indar.
dia tak suka jika Indar terus menelpon Abimana yang sedang sibuk main bersama dengan Faiq.
"ada apa mbak?" tanya Mina yang dari tadi melihat wanura itu tak tenang.
"tidak ada, kalian ini katanya mau main keluar, kok malah asik main PS sih,"tegur Febry.
"baiklah ayo kita berangkat," ajak Selo yang sudah siap.
"baiklah," jawab kelimanya.
Abimana mengambil ponselnya yang ternyata malah kehabisan baterai.
"sial nih ponsel malah kehabisan baterai segala," kesalnya.
"sudah cas saja di rumah, kayak orang miskin saja," kata Selo.
mereka pun berangkat setelah memastikan ponsel itu di cas, mereka langsung menuju ke tempat hiburan malam itu yang ternyata sebuah kasino.
Abimana dan teman-teman kantornya sudah sampai di tempat itu, kebetulan Mike dan asisten Vin juga sudah ada disana.
mereka menuju ke bagian club di lantai dasar sedang di lantai dua dan tiga adalah kasino dan hanya tamu VIP yang bisa naik.
di bawah mereka nampak menikmati minuman, Mike memerintahkan asistennya untuk melakukan sesuatu.
saat Indar sedang asik bertaruh dengan Hans, dia pun di hampiri oleh Mike.
"aku ikut memilih nomor kecil, sesuai pilihan wanita cantik ini," kata Mike menaruh beberapa koin pengganti yang di gunakan di tempat itu.
"kamu gila, itu nilainya hampir seratus juta," kata Indar kaget
"aku tak semiskin itu sayang, jadi jangan kaget begitu, karena aku tak keberatan miskin karena mu," kata Mike yang kemudian mencium tangan Indar.
"dasar pria gila," gumam Indar yang tersenyum
tapi keberuntungan memang sedang berpihak pada mereka hingga mereka bisa menang.
Indar di tarik oleh Mike untuk berdiri di pinggir pagar pembatas lantai dua itu, dan di bawah sana keenam orang itu sudah berciuman dengan sangat panas.
"bagaimana kamu bisa kesini, bukankah kamu tadi masih di kota-" kata Indar terhenti karena tangan Mike.
"maaf aku sedang ada pekerjaan mendadak tadi dsn tak ku kira jika kita akan bertemu disini, dengan keadaan seperti ini," kata Mike berbohong.
"tukang gombal," kata Indar yang melihat kelantai bawah.
dia kaget melihat sosok suaminya yang sedang mencumbu Febry, tapi karena gelap dia pun memutuskan untuk turun.
Febry yang sudah terpengaruh obat, begitupun Abimana benar-benar di buat tak bisa menahan diri.
foto juga sudah di abadikan, Indar sampai di tempat yang sedang berpesta pora itu.
Mike mengikuti Indar, dan langkah kaki Indar sangat berat saat suaminya itu benar-benar melakukannya bersama istri orang.
"pria sialan!!"
Mike menghalangi tubuh indar yang marah, karena dia tak ingin ada kekacauan.
Abimana sempat melepaskan ciumannya tapi Febry meminta lebih, karena pengaruh obat dan juga minuman beralkohol.
akhirnya mereka pun pergi dari tempat itu dan menuju ke hotel sebelah yang memang biasa di pesan.
Indar sudah di peluk oleh Mike, pria itu juga berada di depan wanita itu dengan sangat tepat.
di hotel itu, mereka berdua sudah di atur untuk masuk ke kamar yang sudah di siapkan, bahkan kamera tersembunyi sudah di atur sedemikian rupa agar video itu nampak bagus.
"jangan pergi kamu bisa terluka, suami mu itu sepertinya membohongimu," bisik Mike
"bagaimana kamu tau? tapi itu bukan seperti mas Abimana, aku harus kesana dsn bertanya,"
"tunggu dulu Indar, kamu lupa jika aku juga bekerja di perusahaan dimana suamimu itu bekerja, bahkan sebelum aku tau jika dia itu suamimu, ku kira dia berpacaran dengan wanita itu, karena saat di kantor mereka sering tukar kotak bekal satu sama lain, bahkan mereka sering berbagi minuman," kata Mike
Indar menoleh dan melihat pria itu, dia tak percaya dengan apa yang di dengarnya.
melihat Indar yang tak percaya, Mike menunjukkan ponselnya dan mulai menunjukkan foto dan CCTV kantor.
Indar tak percaya bagaimana bisa pria itu bisa memiliki gambar seperti itu, bahkan terlihat bagaimana Abimana terlihat begitu akrab dengan Febry.
"apa suamiku seperti ini selama ini, dia benar-benar keterlaluan!!"marah Indar.
Mike mendapatkan pesan dari asistennya jika Semuanya sudah sesuai perintah.
"jika kamu tak percaya, sekarang kita bisa ke hotel itu dan lihat saja sendiri," kata Mike.
Indar yang mendapatkan ucapan seperti itu langsung bergegas pergi ke hotel.
Indar begitu marah dan mendatangi resepsionis, dan menunjukkan foto suaminya.
"aku mau tau dia di kamar berapa? jika tidak aku akan membuat bangkrut hotel ini," ancamnya.
"jangan nona, saya akan memberitahu pada anda, mereka di kamar lima dua lima," jawab resepsionis itu.
indar pun pergi, bersama dengan Mike menuju ke tempat yang di maksud.
selama salam lift Indar masih belum percaya dengan apa yang di ucapkan oleh semuanya.
tapi dia juga bingung harus bagaimana, karena abimana adalah satu-satunya pria yang bisa membuatnya tenang, tapi sekarang pria itu ternyata..
saat di depan kamar yang di maksud, tangan Indar gemetar memegangi handel pintu.
tapi dia tak bisa masuk karena hatinya begitu was-was, dia masih takut jika semuanya benar.
"kita tak bisa masuk jika tak memiliki kartu akses," kata Mike menahan wanita itu
"tapi bagaimana,aku lupa tak minta kartu cadangan," kata Indar yang bingung.
Mike melihat cleaning servis dan meminta wanita itu untuk meminjamkan kartu miliknya,dan beruntung wanita itu mau.
akhirnya mereka pun bisa masuk kedalam kamar, Indar perlahan masuk dan betapa terkejutnya dia.
saat melihat suaminya dan wanita lain sedang melakukan hal yang seharusnya terlarang itu.
Mike menutup mata Indar dan ingin mengajak wanita itu pergi, tapi Indar menolak dan ingin menghampiri suaminya.
tapi Mike melarangnya, dia mengeleng pelan, dan Indar pun hanya bisa memeluk tubuh Mike dan pergi meninggalkan kamar itu.
Mike pun tak mengira jika semuanya berjalan sesuai dengan rencananya, dan dia akan mengirimkan bonus pada asistennya itu dan seluruh orang yang terlibat.
Mike sekarang bersama Indar di suatu tempat untuk menenangkan diri, Indar terus menangis dan Mike menungguinya sampai wanita itu puas.
perlahan Indar pun berhenti dan melihat Mike yang sedang merokok.
"boleh minta satu?"
"kamu bisa merokok,wah hebat ternyata," kata Mike tersenyum memberikan rokok miliknya.
"aku merasa bodoh menangisi lelaki seperti itu, maaf tadi aku terbawa emosi saja," kata indar.
"ya tak masalah, toh itu semua juga bukan salah mu," kata Mike.
🍁
🍁
🍁
🍁
🍁
🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
🎎 Lestari Handayani 🌹
permainan yg licik
2022-10-07
0