Indar terus diam sambil menikmati kue dan kopi miliknya, pria itu pun tak tahan untuk mengajak wanita cantik di depannya itu untuk berbicara.
"maaf nona, bolehkan aku mengetahui nama anda, sepertinya anda bukan dari perusahaan sekitar sini," tanya pria itu.
"memang,aku kesini untuk menjemput seseorang,memang kenapa tuan,anda penasaran dengan ku," tanya Indar dengan suara menggoda.
"vin, pergilah tunggu di parkiran," perintah pria itu.
"hei... kenapa kamu mengusirnya tuan, biarkan dia duduk bersama kita, kenapa kamu Setega itu?" tanya indar pada pria itu.
"karena aku paling tak suka di ganggu saat berkenalan dengan wanita cantik," jawab pria itu.
"Indarwati Subagyo, kalau anda," kata indar mengulurkan tangannya.
"nama yang sedikit nyentrik, saya Mike Andreas, petinggi di salah satu perusahaan disini," kata pria itu.
"owh... orang kaya ternyata, kenapa anda tertarik padaku, padahal disini banyak wanita muda dan cantik?" kata Indar dengan mencondongkan tubuhnya ke dekat meja.
melihat itu Mike mengusap bibir wanita itu yang terdapat krim, kemudian menjilat tangannya.
"karena tak ada yang sensual dirimu," bisik Mike.
Indar pun tertawa merasa lucu dan berhasil membuat Mike terkejut, "memang ya istri orang itu lebih menantang dan menggoda di banding semua wanita lajang," kata Indar tertawa
"Ksmu masih menikah, tapi itu bukan halangan karena bagiku hubungan tak terima status, dan aku bisa menjadi simpanan mu nyonya," jawab Mike tak kalah mengiurkan.
"tapi kamu harus bisa memuaskan ku, tapi aku yakin kamu tak akan bisa," kata Indar.
"kamu perlu bukti nyonya, aku selalu menjaga tubuhku asal kamu tau itu," kata Mike.
tapi Indar hanya tertawa dan kemudian pergi, "hei mau ke aba? kita belum sepakat,"
"kamu bisa mampir lain kali ke Rein bakery, aku pemilik di toko kue itu," kata Indar yang pergi dengan sangat bergaya.
Mike pun hanya tertawa, "wanita yang menggoda dan penuh tantangan, dan sepertinya aku tak boleh menyia-nyiakan kesempatan kali ini," gumamnya.
Indar sudah membawa mobil ke arah perusahaan tempat suaminya bekerja, dan terlihat ada Abimana dan beberapa temannya yang juga belum pulang.
"sayang," panggil Indar yang langsung memeluk suaminya itu.
"hei aku belum mandi, masih bau dan juga ini tempat umum," bisik pria itu.
"memang kenapa, aku memeluk suami ku sendiri bukan suami orang, dan para teman mu juga tak keberatan bukan, sudah ayo sekarang kita pergi, aku yakin ayah ku pasti sudah mengomel karena menantu kesayangannya ini datang telat," kata Indar.
"baiklah, semuanya kami duluan," pamit Abimana pada teman-temannya.
"iya bos," jawab kelimanya.
ternyata mobil Reihan juga datang menjemput Febry, "aku duluan ya, bye .."
"bye Bu..." jawab Mina dan Lena.
"enak ya jadi mereka pulang kerja ada yang jemput," kata mina.
"tapi aku sedikit aneh dengan suami dari Bu Febry deh, dia seperti pria yang dingin begitu, bahkan dia tak turun untuk membukakan pintu untuk istrinya," kata Lena.
"alah sudah, bilang saja kamu iri, gitu aja kok muter-muter, sudah mau bareng kami pulang gak?" tanya Selo.
akhirnya mereka pun pulang bersama, Indar dan Abimana menuju ke rumah keluarga Indar.
karena seminggu ini mereka harus menginap di sana demi ada pernikahan sepupu Indar.
jadi seminggu kedepan Indar harus bisa tahan dengan semua ucapan para mulut lemes dari keluarganya.
"sudah sayang jangan memasang wajah seperti itu, biarkan saja mereka menggonggong dan kita tetap bahagia dengan keluarga kita sendiri."
"ya mas benar," jawab wanita itu.
tak butuh waktu lama mobil pun sampai di rumah tingkat dua itu, dan terlihat seorang pria sudah berdiri di depan rumah dengan dingin.
"ku kira tak akan sayang dan membiarkan ku menunggu kalian sampai besok," tegur pria itu.
"tidak mungkin ayah, aku hanya sedikit lembur tadi," jawab Abimana menyalami mertuanya itu.
"baiklah kalau begitu ayo masuk," ajak pria itu.
mereka pun masuk dan ternyata rumah sudah cukup ramai saudara menginap.
padahal yang menikah itu rumahnya tak jauh dari rumah indar, "pak Subagyo jika lantai atas ada yang menginap, aku dan suamiku akan pulang, ayah tau kan aku tak suka tidurku di ganggu terutama dengan suara tangisan anak-anak,"
"tebang saja, semua tidur di bawah, dan kamar atas selalu sama selalu jadi milik mu," kata pria itu.
"terima kasih ayah,dan jaga istri mu itu jangan sampai dia gatal hingga minta garuk ke siapapun, dan jika dia berani menggoda suamiku, awas saja aku akan membotaki rambutnya dan merobek mulutnya itu," kata Indar menantang ayahnya.
"lakukan saja sesuai keinginan mu, karena aku sudah tak bersama dengannya karena dia terlalu murah."
"jangan bilang kamu punya ya g baru,hei ini sudah keempat kalinya," kata Indar.
"ayah pria tak masalah bukan, jika itu kami baru bermasalah, jadi Abimana kamu harus sempurna jika tidak istrimu ini bisa kabur," kata pak Bagyo.
"dasar pria tua ini minta di pukul ya, aku ini putrimu bukan musuh mu,"kata Indar.
"tapi jamu seperti musuhku kamu tau," kata pak Bagyo santai.
"sudah ayah, kami pamit dulu untuk beristirahat, dan sampai ketemu lagi nanti," akhirnya Abimana membawa istrinya ke atas, dan Indar langsung menarik suaminya itu dan mendorongnya masuk kedalam kamar.
tapi saat mereka berciuman, seorang wanita keluar dari kamar mandi kamar itu, "ayah!!! wanita mu ada di kamarku!!!" teriak Indar marah besar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments