tugas luar kota 3

mereka sudah berada di sebuah home stay yang sengaja di pilih agar lebih dekat dengan proyek.

tapi sebelum ke tempat menginap, mereka mampir untuk makan malam, dari tadi di mobil raut wajah Abimana sangat tak bersahabat dan membuat semua orang takut.

"Abi, kamu kenapa? jangan membuat kaki semua tak nyaman begini lah, ayolah bi?" tegur Faiq yang tau jika suasananya sangat tak enak.

"bagaimana bisa tenang, istriku sedang di ikuti pria lain, dan kalian minta aku tenang, dan aku heran apa pria itu tak dapat kepuasan dari istrinya hingga menganggu istri orang lain," saut Abimana.

"apa, kalau begitu mbak Indar dalam masalah, kenapa tidak di laporkan polisi saja," kata Febry yang ingin terlihat bersimpati.

"kamu yakin, padahal yang berusaha mendekati istriku itu adalah suamimu, jadi bagaimana menurutmu nyonya Reihan, tolong sirih suamimu jangan bertingkah," kata Abimana dingin.

mendengar ucapan dari Abi, Febry diam, dia tak mengira jika suaminya yang telah bertingkah seperti ini.

dia pun malu sekarang, dan terkuaklah sudah jika hubungan rumah tangganya tak baik-baik saja.

"kenapa anda hanya menyalahkan mbak Febry, mungkin itu juga karena istri anda yang ternyata menggoda suami dari mbak Febry, aku dengar mereka mantan kekasih dulu," kata Mina membela Febry.

"tutup mulutmu, kalian tau apa hah!!dulu istriku hampir gila dan membunuh dirinya karena perbuatan suaminya dan mertuanya, dan sekarang saat kami bahagia dia datang ingin mengacau, apa itu salahku dan istriku, jawab!!" bentak Abimana yang tak terima.

"tenang Abi, ini restoran," kata Faiq.

"tak peduli, aku sudah tak bisa tahan lagi, lebih baik aku tak menjadi ketua tim bullshit ini, kalian tau aku lelah menjadi tim regu yang semuanya hanya bisa minta maaf tanpa mau berubah, terutama kau Mina!" tunjuk Abimana yang langsung pergi menyeret kopernya

Febry tak mengira jika Abimana akan semarah ini, dan Reihan sudah keterlaluan, "sekarang bagaimana, Abimana adalah ketua tim yang di tunjuk tuan Mike sendiri, kita harus bagaimana," kata Selo.

"aku juga tak tau, padahal sebelum ke sini pun suasana hati pak Abi sangat kacau, dan kamu mona bisa tidak tak usah ikut campur, kita itu orang liar dan tak tau kebenarannya, dan lihatlah, aku jamin kita semua akan dapat teguran saat kembali," kata Lena kesal pada temannya itu.

"aku tak tau jika sampai ada kejadian itu," kata Mina yang sudah menangis karena merasa bersalah.

"sudahlah, biar nanti aku coba bujuk, dan semoga aku bisa meredam kekesalan pria itu," kata Faiq.

mereka pun memutuskan makan meski tak enak, tak lupa Selo membungkus makanan untuk Abimana.

mereka sampai di homestay yang ternyata sudah Abimana di dalam rumah.

pria itu sudah menempati kamar miliknya, Selo dan Faiq mengetuk pintu dan beruntung Abimana mau membukanya.

"makan dulu bos, kamu tadi belum sempat makan, dan sudahlah jangan marah, aku tau kami cemas, tapi aku yakin jika istrimu bisa menjaga diri," kata Faiq meyakinkan pria itu.

"ya kamu memang benar, tapi emosiku tadi terpancing karena mendengar ucapan Mina, dia yang tak tau apa-apa bagaimana bisa berkomentar,"

"sudahlah, kita kesini untuk kerja, mungkin besok mereka akan minta maaf, jika bos terluka maka mbak Febry juga, karena kelakuan suaminya yang bejat itu," saut Selo.

Abimana pun sedikit luluh, dan mengiyakan saja, dan dia bisa memantau istrinya dari pesan dan chat.

sekarang Indar sedang duduk lesehan bersama Mike dan Ike, mereka baru saja selesai berbagi.

"kamu suka makan di pinggir jalan, tapi ini kan tidak sehat," kata Mike yang baru pertama kali melakukan ini.

"kamu terlalu hidup sehat bos, nikmati saja dan aku jamin kamu akan ketagihan setelah makan di tempat makan ini," kata wanita itu.

nasi sambal dan teh hangat pesanan sudah datang, dan mereka pun menikmati semuanya dengan tangan.

dan mereka terlihat begitu senang, dan Mike yang keturunan bule, sedikit kepedasan karena sambal tomat itu.

tapi dia tak bisa berhenti, Indar tersenyum dan memberikan tisu Padanya.

setelah itu oke pamit pulang, Indar dan Mike berjalan menuju mobil mereka yang terparkir.

"jadi malam ini terima kasih sudah mau membantuku dalam berbagi, maaf karena aku merepotkan mu," kata Indar.

"tidak masalah, karena aku tak keberatan di repotkan oleh wanita cantik," kata Mike.

akhirnya Indar dan Mike berpisah, wanita itu menuju ke rumahnya dan segera bersiap.

karena besok pagi dia akan menyusul suaminya pergi ke Batam, sedang toko kue di urus oleh semua anak buahnya.

Indar membawa baju secukupnya, dan tak lupa semua keperluan ya juga.

Indar mengirimkan pesan pada ayahnya untuk izin pergi menyusul suaminya.

keesokan paginya, para wanita di home stay itu sudah sibuk memasak, dan Abimana baru pulang joging.

dia langsung masuk kedalam kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap, "apa dia masih marah dengan kita?"

"sudah dia tak marah, hanya saja butuh waktu untuk bersikap normal, jadi nanti juga akan datang berkumpul dengan kita," kata Selo.

"baiklah, kami mengerti," jawab ketiga wanita itu.

benar saja Abimana datang dan hanya sarapan roti saat ada nasi goreng.

"bos makan nasi gorengnya, mereka sudah masak, dan ada sesuatu yang ingin di katakan oleh Mina dan yang lain," kata Faiq.

"kamu mau minta maaf, atas apa yang aku ucapkan kemarin," kata Mina.

"sudah aku sudah melupakannya, sekarang fokus bekerja dan jangan ada kesalahan,karena aku tak ingin tinggal lebih Lama lagi di kota ini," kata Abimana dengan suara nada dingin.

"kalau begitu sarapan dengan nasi goreng ya," bujuk Selo.

"tidak bisa, aku terbiasa sarapan roti setiap pagi, jadi jangan memaksaku," jawab Abimana yang sudah selesai sarapan.

sedang di bandara kedatangan kota Batam, seorang wanita menyeret kopernya dengan sangat angkuh.

dia melihat seorang gadis melambaikan tangan kearahnya, "hai sepupu!!!"

"hei... ku kira kamu tak jadi menjemput ku," kata Indar berpelukan dengan saudaranya itu.

"tentu saja tidak, maaf ya nona, habis kamu mendadak sekali bilang mau kesini,jadi sekarang langsung mencari suamimu atau kita jalan-jalan?" tanya gadis bernama Elsa itu.

"tentu jalan-jalan dulu, kebetulan sekali aku sangat lapar, jadi ajak aku makan ya,"

"baiklah, ayo kita makan di rumah saja, karena ibu sudah masak banyak saat tau kamu mau datang,"

"apa benarkah? uh Tante itu nenang selalu the best," kata Indar yang langsung menuju ke mobil gadis itu.

ya mama kandung dari Indar memang keturunan Batam, jadi keluarga besarnya banyak yang ada di kota itu.

meski mereka sudah terpisah jauh, tapi Indar sebisa mungkin tetap berhubungan baik seperti pesan mamanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!