Roy merasa sangat kaget saat yang menjawab ponsel Indar adalah suaminya, teman yang lain hanya menertawakan pria itu.
sedang Reihan merasa sangat kesal, jika yang menjawab telepon itu adalah Abimana, berarti hubungan mereka sangat baik saat ini.
"hei bos, kamu kenapa kok kayak orang kesal begitu, memang ada dia dengan wajah mu yang menyebalkan itu," tanya Tyo melihat temannya itu
"hanya saja kesal bagaimana bisa Indar melupakan janji bersama kita, toh kalau bersama suaminya bisa jalan pun," jawab Reihan ketus
"kamu gila ya, bagaimana bisa kamu bilang seperti itu, ya bagaimana pun memang suaminya lah di banding kita-kita, dasar pria aneh," kesal Tyo
"sudahlah jadi bagaimana reuni ini akan di adakan,jadi di hotel atau di aula kampus?"
"kau aku dan Tyo memilih di kampus karena itu akan lebih terasa gregetnya karena kita seperti kuliah lagi," jawab Jessi.
"kamu gila Jessi, kamu kan tau benar jika di kampus itu, di aula sangat menakutkan saat malam," kata Adri membantah usul itu.
"tapi jika di hotel kita pasti tak bisa dugem, padahal niat awalnya itu dugem, lagi pula kita punya ketua yayasan jadi aman dong," kata Jessi melirik Rio.
"apapun yang kamu minta sayang," jawab pria itu.
"baiklah reuni di adakan di aula dan kita akan menyiapkan semuanya, dan pastikan besoknya semua murid itu libur, jika tidak pasti akan masalah saat mereka masuk dan melihat kita yang alumni habis pesta,"
"tentu Reihan aku sudah menyiapkan semua yang di butuhkan, dan aku sudah memastikan semua murid akan libur dua hati setelah kita pesta, takutnya masih ada yang ingin nostalgia dengan melakukan ehem-ehem di kelas," kata Rio
"kamu menyindirku, habis saat itu wanita ku sudah tak tahan," kata Adri menikmati rokoknya.
"sudahlah seperti yang lain tak pernah saja," kesal Jessi.
"setidaknya aku tak segila Reihan dan Indar dulu," jawab Adri
mereka pun sudah setuju dan akan segera menghias aula dan juga menyiapkan semua keperluan pesta.
sedang di rumah Abimana melihat istrinya itu, "ada apa sayang,apa kamu marah?"
"tentu saja, karena ada pria lain yang memanggilmu dengan sebutan sayang, kamu harus ingat jika kamu itu istriku," kata Abimana.
mereka melakukan hubungan suami istri lagi dan lagi, bahkan akhirnya Indar pun terkulai tak berdaya sore itu.
"sayang kita ke dokter yuk untuk periksa lagi, karena aku ingin punya anak darimu," lirih Indar.
"kamu yakin sayang, tapi kamu kan pakai alat kontrasepsi?" tanya Abimana.
"tebang sayang, aku sudah berhenti minum pil KB seminggu ini, jadi aku hanya perlu hidup sehat agar segera hamil,jadi kita perlu untuk memeriksakan diri bukan," tanya Indar yang sekarang di gendong oleh Abimana
"baiklah jika itu keinginan mu, maka aku akan menuruti sayang," jawab pria itu
malam hari Febry masih setia menunggu Suaminya, tapi sebuah pesan mengejutkan dirinya.
pasalnya itu adalah ponsel dari Reihan tapi pria itu minta di jemput di sebuah bar yang cukup terkenal di kota itu.
Febry yang merasa khawatir langsung bergegas pergi untuk menjemput suaminya itu.
dia sampai di tempat hiburan malam itu dengan baju yang cukup sederhana, sebuah celana panjang jeans dan sebuah kaos putih oblong, dan membalutnya dengan jaket jeans.
penampilan dari wanita itu menarik beberapa pria untuk mendekat, tapi beruntung dia bisa menghindar dan segera melihat meja suaminya.
"mas Reihan, kenapa mas kok seperti ini sih, bikin khawatir saja," gerutu Febry tapi tak terdengar karena tak bisa mendengar apapun karena suara musik yang sangat keras
"hei wanita jelek ssttss... diam oke aku sedang menikmati lagu yang enak di gunakan untuk goyang goblok," kata Reihan yang sempoyongan memaksa untuk berdiri.
melihat suaminya itu, Febry memeluk tubuh pria itu tapi dia malah di cekoki minuman oleh Reihan
sebenarnya Reihan tak sepenuhnya mabuk, tapi dia ingin menunjukkan seberapa liar istrinya itu pada teman-temannya itu.
Febry yang memang tak bisa minum, baru minum dua gelas saja, dia sudah sempoyongan.
dan kepalanya mulai pusing dan tubuhnya terasa ringan, wanita itu mulai meliuk-liuk mengikuti suara musik.
bahkan Reihan kaget melihat istrinya sendiri yang terlihat seksi saat ini.
keempat orang teman Reihan pun sama, pasalnya Febry seperti orang yang berbeda saat ini, wanita itu benar-benar seperti raja pesta.
akhirnya saat Febry yang sudah terlalu mabuk mulai tak sadarkan diri.
Reihan pun membawa istrinya itu pulang, karena dia ingin melakukan hal gila lainnnya bersama dengan Febry.
perjalanan ke rumah mereka itu, akan melewati beberapa taman kota yang sepi tapi sayangnya hati itu Takan cukup ramai.
akhirnya mereka memutuskan untuk pulang, dan sesampainya di rumah Reihan menyeret Febry ke area belakang rumah dan mengajaknya bermain di tempat itu.
Febry yang sudah terpengaruh minuman mau mau saja, dan malam panas mereka pun terjadi tak peduli dengan ada ibu Rita atau tidak.
di rumah Indar, wanita itu sedang menatap ayahnya yang datang bersama seorang wanita cantik dengan seragam SMA.
"dia ini gadis SMA asli atau cosplay jadi gadis SMA?" tanya wanita itu mengintrogasi ayahnya
"jawab sayang, calon anak mu ingin tau kamu itu seorang gadis SMA asli atau palsu?"
"tentu saja asli, ini kartu siswa ku," kata gadis itu menunjukkan kartu kesiswaannya.
Indar melotot, pasalnya gadis itu jauh di bawahnya,bahkan itu seperti sepupu terkecilnya.
"ayah gila, aku tak setuju," kata Indar.
"kenapa, kami itu hanya bersenang-senang, karena aku ingin suasana baru, biarkan kami menginap disini ya, kan rumah kalian ini spot untuk melakukannya sangat banyak," kata pak Bagyo.
"silahkan ayah, dan semua alat musik ada di lemari samping kamar, tapi saat selesai harap di cuci ya, bersih," kata Abimana.
"sayang... tapi .." kata Indar yang merasa tak berdaya
"sudah sekarang kita biarkan ayah bersenang-senang dan kita pindah ke rumah ayah ya," kata Abimana.
karena tak ingin melihat hal men-ji-jik-kan itu, akhirnya mereka keluar dari rumah.
mereka sampai di rumah masa kecil milik keluarga Indar di pinggiran kota, rumah ini sangat luas dan besar, tapi setelah kematian ibu Indar.
rumah itu di tinggalkan, dan malam ini dia ingin tidur di sini dan semoga doa bisa melihat sosok ibu yang sangat dia rindukan.
malam ini Abimana hanya memeluk istrinya itu, dia tau mungkin Indar kelelahan hingga langsung nyenyak tidur.
tapi Abimana memilih mengerjakan tugas miliknya dulu, karena besok pagi ada rapat dengan CEO perusahaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments