Sama seperti yang sudah-sudah semua. Aku nggak minta banyak kok, kasi satu like and satu comen aja. Makasih.
Anna membuka matanya yang sedari tadi terpejam. Mengosok matanya menggunakan pungung tangan, matanya tanpak berkedip-kedip untuk menyesuaikan diri dengan cahaya yang silau dari matahari.
Kepalanya melihat kesamping, Alfariel masih memejamkan matanya. Tidak lupa tangan lelaki itu yang masih setia melingkar diperutnya. Pelan-pelan Anna melepaskan diri dari dekapan Alfariel. Tapi saat tangan itu sudah lepas dari tubuhnya, lelaki itu malah langsung membuka matanya.
"Apa yang kau lakukan, baby?" tanya Alfariel dengan suara serak khas bangun tidur.
"Tentu saja bangun. Hari ini aku akan pergi sekolah." jawab Anna ketus dan beranjak untuk turun dari kasur.
"Morning kiss, baby."
"Jangan mesum. Atau aku akan melemparmu keluar jendela." ucap Anna datar dan berlalu masuk kekamar mandi.
Anna pov
Aku menggunakan baju sekolahku. Dipandui dengan jaket kulit. Cuaca lumayan dingin, jadi aku memutuskan untuk menggunakan jaket.
Setelah memeriksa kalau pakaianku sudah rapi. Aku turun kebawah untuk sarapan, ternyata Alfariel sudah ada dimeja makan.
Aku duduk disampingnya dan mulai mengambil roti dan mengoleskan selai Coklat. Mengunyahnya dan makan dalam diam.
"Ehm." aku melihat kearah Alfariel yang ternyata juga sedang melihat kearahku.
"Kenapa?"
"Jangan nakal, Baby."
"Maksutmu?" tanyaku bingung. Apanya yang jangan nakal? Kenapa dia aneh sekali pagi-pagi begini.
"Nanti disekolahmu, jangan nakal. Jangan dekat-dekat dengan cowok lain atau aku akan mematahkan leher mereka."
"Ck, kau berlebihan sekali." ucapku sambil memutar bola mata malas.
Dia mengangkat bahunya tidak perduli. "Aku hanya mempertahankanmu disampingku. Jadi, menurutku tidak masalah."
"Terserah." ucapku pelan. "Emm, sepertinya aku akan pergi sekarang, nanti aku bisa terlambat." ucapku sambil melihat jam pada tanganku.
"Aku akan pergi dengen Ni..."
"Kau pergi denganku, Nisa akan menyusul nanti." ucap Alfariel sebelum aku selesai berbicara.
"Tapi..."
"Tidak ada bantahan." ucapnya final dan berlalu melewatiku.
Aku hanya bisa memendam kekesalan melihat tingkahnya. Benar-benar sangat tidak ingin mengalah, baiklah Anna ayo semangat. Setidaknya sebentar lagi kau bisa melihat sekolah lagi. Dan ya, paling tidak nanti aku juga bisa mengunjugi buk Laras. Aku sudah sangat merindukan wanita itu.
*****
Mobil Maybach Exelero milik Alfariel berhenti didepan sekolah VIP. Aku melepaskan sabuk penggaman dan beranjak membuka pintu mobil.
Tapi, belum sampai mobil itu terbuka. Alfariel terlebih dulu menguncinya. Hal itu tentu saja membuat aku melotot kesal. Kenapa lagi dia?
"Apa?"
"Jangan melirik atau bermain lelaki dibelakangku. Dan, jangan pernah pergi kemanapun tanpa ditemani Nisa." ucap Alfariel serius.
"Ayolah, Al. Aku tidak akan melakukan itu." ucapku kesal.
"Yah, setidaknya aku bisa berkerja dengan tenang kalau kau mematuhi perintahku." ucapnya pelan.
"Baiklah," ucapku mengalah.
Cup
Dia mencium dahiku lama dan membuka pintu mobil. "Pergilah, dan pastikan kau kembali padaku dalam keadaan seperti ini lagi. Tanpa luka sedikitpun."
*****
Aku berjalan disepanjang koridor sekolah. Sekolah masih sepi, karena sekarang memang masih cukup pagi untuk orang-orang datang. Mungkin hanya ada satu dua orang yang batu datang.
Kakiku melangkah memasuki kelas XII ipa 2. Didalam kelas hanya ada satu orang saja, Aldo siketua kelas.
"Pagi," sapaku sambil tersenyum kearahnya.
"Hy, pagi." jawabnya sambil membetulkan letak kaca matanya. Dia memang salah satu siswa teladan disekolah ini. Pemegang juara satu kelasku, dengan kaca mata bulat serta buku pelajaran yang tidak pernah tertinggal menjadi ciri khas dari Aldo.
Aku duduk dimeja paling belakang dan duduk disamping jendela. Tempat strategis untuk tidur jika sudah lelah mendengar penjelasan.
"Nona," aku melihat kesumber suara.
Nisa berlari kearahku dengan nafas ngos-ngosan. Ada apa dengannya?
"Kamu kenapa?" tanyaku sambil menatapnya bingung.
"Ahh, tidak ada." jawabnya dan duduk disampingku. Meletakkan kepalanya diatas meja, sepertinya dia kelelahan.
Sudah sekitar 15 menit aku dikelas. Tiba-tiba Vera dan Andre datang. Dia tanpak bahagia sambil tertawa riang, tangannya bahkan menggengam tangan Andre dengan bahagia. Mendadak aku emosi melihat itu, entahlah. Masih ada sedikit perasaan tidak rela saat aku melihat kedekatan mereka. Sial, ada apa denganku?
Andre dan Vera menghentikan langkahnya saat melihatku. Aku juga sedang melihat kearahnya dengan sorot mata terluka. Tapi, sebisa mungkin aku tahan agar air mataku tidak keluar.
"Anna." ucap Vera terbata. "Kau datang."
"Tentu saja," jawabku sinis.
Andre menatapku dalam. Aku tidak tau apa maksut dari tatapannya, tapi rasanya aku benar-benar merindukan mata hitam itu. Mata yang biasanya menatapku dengan cinta. Mulut yang biasanya memarahiku karena tidak sarapan, yahh aku merindukan itu semua.
"Nona, mereka siapa? Kenapa melihat anda dengan kaget begitu?" tanya Nisa sambil berbisik pelan.
"Mereka bukan siapa-siapa." jawabku,sengaja sedikit menguatkan suara agar mereka dengar.
Benar saja, sedetik setelah itu kedua orang itu langsung melihat kearahku. Aku sadar, tapi sebisa mungkin aku membuat wajah sedatar mungkin.
"Ooh, baiklah." ucap Nisa dan kembali membaringkan kepalanya pada meja.
Sekarang, seluruh siswa maupun siswi sudah masuk kekelas. Bel tanda masuk sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Tapi, karena katanya guru ada rapat, jadi guru memberi tugas pada kelas kami.
"Ahhh, aku benar-benar malas mengerjakan tugas. Membosankan," ucap Nisa dan mendorong buku itu menjauh dari pandangannya.
"Ayolah, Nisa. Jangan pemalas begitu, cepat kerjakan." perintahku sambil terus mencatat dibuku tugasku.
"Ayolah, Nona. Mengerjakan tugas begini bukan gayaku." ucapnya jengkel.
"Yak, kerjakan sekarang atau aku akan men..."
"Anna."
Aku menghentikan ucapanku saat seseorang memanggil. Aku dan Nisa melihat kesumber suara, ternyata yang memanggilku adalah Andre. Kenapa dia memanggilku?
"Kenapa?" tanyaku dingin.
Aku itu sebenarnya orang yang ramah. Tapi sepertinya, untuk orang seperti Andre ini ada pengecualian. Aku harus dengan ekstra menjauh darinya.
"Tugas ini dikerjakan secara berkolelompok. Dan kita satu kelompok." ujarnya sambil meletakkan buku tugasnya dimejaku. Diikuti dengan Vera yang ikut-ikutan duduk disamping Andre.
Pemandangan yang memuakkan. Aku membuang nafas dengan berat. Ya Tuhan, cobaan apa lagi yang engkau berikan. Batinku menjerit.
"Nona, kau yakin tidak ada hubungan apa-apa dengan kedua orang ini?" bisik Nisa.
"Tidak ada."
Andre memberikan padaku satu lembar soal matematika. Aku memang tidak pintar, tapi jika soal matematika aku juaranya. Nilai Matematikaku tahun lalu nyaris sempurna. Membuat aku sedikit percaya diri. Setidaknya aku tidak akan terlalu memalukan nantinya.
"Aku dan Nisa akan mengerjakan dari satu sampai lima. Dan kau selebihnya," ucapku datar tanpa melihat kearahnya.
Dia tidak menjawab, langsung mengambil pena dan mulai mengerjakan.
Tanganku dengan lincah mencoret jawaban pada kertas jawaban. Soal matematika aku benar-benar juaranya, terbukti bukan. Kurang dari lima menit tadi, Andre menyuruhku untuk mengerjakannya dan sekarang aku sudah selesai.
Mulut Nisa bahkan tidak mau berhenti memujiku. Ck, tentu saja. Akukan rajanya matematika.
"Aku sudah selesai," ucapku dan menyerahkan coretan hasil kerjaku.
Andre dan Vera menatapku sedikit tidak percaya. Tentu saja, soal yang diberikan sama sekali belum dipelajari. Dan aku sudah selesai mengerjakannya kurang dari lima menit. Hebat bukan.
"Kau sudah memeriksanya?" tanya Andre sambil mengambil kertas itu.
"Tentu saja, aku sudah memeriksanya tiga kali. Dan itu semua jawabannya benar."
"Kami tau kamu pintar, Anna. Tapi, tidak bisakah kau lebih teliti lagi. Kali saja ada yang salah, kau mengerjakannya terlalu cepat." ucap Vera tidak percaya.
"Kalau kalian sebegitu takutnya salah. Kenapa kalian tidak mencari jawabannya sendir." ucap Nisa sinis dan menarikku pergi.
Next to part 11
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Andri Wahyudi
seru thor
2020-08-06
3
Ziaa Ryaa
ditunggu kelanjutannya thor
2020-05-24
3
*•.¸♡₱Ʉ₮Ɽł₴₵ł₦₮₳♡¸.•*
uppp lagii thorrrr
2020-05-24
3