4

Jangan lupa klik Like and comen. Gomawo

Author pov

Darah terus menetes diperut sebelah kanan lelaki itu. Dengan mengelurkan seluruh tenaganya, dia berdiri dengan susah payah. Berjalan menuju ke seorang gadis yang terbaring tidak sadarkan diri.

Setiap satu langkah kakinya berjalan, cairan merah akan jatuh disetiap lantai yang dia lalui. Matanya bahkan sudah tanpak berat untuk sekedar membuka mata.

Luka dimuka, perut, tangan, dan sebagian tubuhnya sudah dipenuhi dengan cairan merah.

Ruangan itu penuh dengan mayat-mayat yang terkapar mati bersimpah darah. Cairan merah dimana-mana, bau amis dan anyir membuat siapapun yang ada di sana pasti akan mual. Ditambah lagi dengan darah yang membanjiri lantai dan dinding.

Lelaki itu duduk disamping gadis yang tidak sadarkan diri. Membalikkan badannya dan menangkup muka gadis itu menggunakan tangannya yang penuh darah. Wajah gadis itu juga penuh dengan cairan merah kental, dengan hati-hati lelaki itu mengusap wajah pucat gadis itu.

"Tenanglah, baby. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi." Setiap satu kata yang dikeluarkan lelaki itu. Tengorokkannya bagaikan dicabik-cabik, sakit pada tubuhnya benar-benar hampir membunuhnya. "Aku mencintai mu,"

Anna membuka matanya kaget. Dia langsung bangkit dengan nafas memburu. Mimpi yang barusan dia rasakan nampak seperti nyata. Dengan hati-hati Anna menyentuh kedua pipinya, mengelus pelan. Rasa tangan lelaki itu saat mengelus pipinya terasa sangat nyata.

Keringat dingin jatuh pada dahi putihnya. Nafas yang memburu serta ruangan yang mendadak panas. Atmosfer di sekitarnya mendadak sangat tidak terkendali. Ruangan kamar ini juga terasa sangat gelap.

Tangan kecilnya mengambil air yang berada diatas nakas. Meminun habis dalam satu tegukkan, tangannya juga masih menggigil karena takut.

Matanya melihat ke jam yang melekat di dinding.

03:07 pm.

Hari masih larut, dan tidak ada tanda-tanda kalau Anna akan memejamkan matanya lagi. Rasa takut menyelimuti tubuhnya, takut untuk tidur karena barang kali nanti akan memimpikan hal yang sama lagi.

Anna turun dari kasur dan berjalan menuju pintu, memegang ngagang pintu dan menutarnya. Dua orang penjaga yang berada didepan pintu kamar langsung siagap menghadap Anna.

"Ada apa nyonya? Ada yang anda perlukan?"

Anna melihat kedua orang itu dengan intes. Entah apa yang ada dipikirannya saat melihat kedua pengawal ini. Dan tampa menjawab pertannyaan kedua lelaki itu, Anna berjalan keluar dari kamar. Melewati kedua lelaki dengan badan kekar itu, menuruni tangga dengan hati-hati.

Saat kakinya sudah menginjak lantai keramik ruang tamu, hawa dingin serta takut mendadak menguasai tubuhnya. Anna melihat sekeliling ruangan, penjaga yang tadi berada didepan pintu kamarnya juga ikut dengannya. Tapi, tidak ada satu katapun yang keluar dari mulutnya.

"Sedang apa kau disini, baby?"

Anna pov

Aku membalikkan badanku dan mendapati seorang lelaki berdiri didepanku. Lelaki itu adalah lelaki yang sama yang sudah membawaku kesini, tapi dengan menggunakan pakaian santai, lelaki itu tampak lebih manusiawi dimataku.

"Siapa kau sebenarnya?" Kata itulah yang pertama kali keluar dari bibir kecilku.

Kalau boleh jujur, aku merasa aneh sejak pertama kali bertemu lelaki ini. Aku jadi sering mimpi aneh saat di menggatakan kalau aku adalah istrinya. Mimpi yang dua kali sudah aku alami sejak semalam.

Padahal aku belum ada satu hari berada didekatnya. Tapi, aku sudah dua kali mengalami mimpi buruk. Dan mimpi yang barusan aku alami jauh lebih buruk dari mimpi tadi siang, darah, cairan merah, mayat, bau amis. Terus terngiang-ngiang dikepalaku.

"Apa maksutmu?" Tanya lelaki itu sambil menaikkan satu alisnya.

Aku menatap lelaki itu dengan mata kecilku, dan ternyata dia juga sedang menatap kearahku.

"Kau itu sebenarnya siapa? Kenapa aku jadi banyak mengalami hal aneh sejak tadi. " mimpi-mimpi yang aku alami masih menjadi tanda tanya untuk hidupku, aku tidak tau apa kesalahan ku di masa lalu. Tapi yang jelas, sekarang ini aku tidak membuat kesalahan. Haruskah aku mengalami ini semua. Mimpi yang tiada jawabannya.

"Apa maksutmu, baby?" Ucapnya dan berjalan kearahku. Menarik badanku dan menubrukkan ketubuhnya. Memelukku dengan erat, "kau mimpi apa? Hal aneh apa yang menggangumu?" Tanyanya pelan.

Mulutku bungkam, lidahku terasa kelu hanya untuk kesedar mengatakan lepas. Mulutku terbuka. Tapi, tidak ada satu katapun yang keluar. Otakku mendadak beku, kata-kata yang tadi sudah ku susun rapi di otakku mendadak hilang.

"Sudahlah ikut saja denganku. Kita akan bicarakan ini besok." Ucapnya dan menariku keatas, membuka pintu kamar dan membaringkanku diatas kasur.

Entah kenpa aku hanya diam saja, aku sama sekali tidak memberontak seperti yang aku rencanakan sebelumnya. Tubuhku terus melakukan apa yang dia perintahkan. Bahkan, aku sama sekali tidak marah atau mendorong tubuhnya pergi saat dia naik ke kasur dan berbaring di sampingku. Semuanya terasa gampang, dan aku sendiri tidak tau kenapa.

"Pejamkan matamu dan tidurlah. " ucapnya dan menutup kedua mataku menggunakan tangan besarnya. "Kita akan bicara lagi besok. Jadi sekarang, tidurlah."

Mungkin aku sudah gila. Bukannya memberontak, tapi mataku malah langsung terpejam, rasa takut yang tadi sempat aku rasakan juga sudah hilang. Entah kenapa, aku merasa sangat nyaman saat dia memelukku dan meletakkan kepalaku dadanya. Mengelus-ngelus punggungku menggunakan tangan besarnya.

Dan tidak sampai lima menit, mataku sudah terpejam. Dan nyawaku juga sudah terbarang kealam bawah sadar. Untuk pertama kalinya, aku baik-baik saja tidur dengan seorang lelaki yang sama sekali tidak aku kenali. Bahkan untuk sekedar namanya.

*****

Matahari masuk disela-sela gorden, menyinari sepasang anak manusia yang masih bergulat dengan alam mimpi.

Aku membuka mataku, silau karena cahaya matahari langsung masuk ke retina mataku. Kuregangkan badanku, tapi saat aku ingin bangun aku merasakan sebuah tangan yang melingkar memeluk perutku.

"Tangan siapa ini?" Aku membalik kan badanku dan mataku langsung melotot kaget saat mendapati wajah seorang lelaki di depanku.

"Huaa, siapa kamu?" Teriakku dan langsung menendang tubuhnya hingga tubuhnya jatuh kelantai.

"Ahhhh, apa yang kau lakukan, baby?"

Aku menarik selimut hingga sebatas dada. "Apa yang kau lakukan padaku. Katakan?" Teriakku murka

Lelaki itu berdiri dan menatapku dengan raut wajah yang tidak bisa aku artikan.

"Kau mau menuduhku macam-macam?" Ucapnya datar.

"Kalau kau tidak ada melakukan apa-apa padaku. Kenapa kau bisa tidur disini?"

"Ini rumahku dan ini kamarku, baby. Aku bisa tidur di mana pun aku mau." Ucapnya santai dan menjatuhkan badannya di sampingku.

Aku menatap horor kearahnya, tolong katakan kalau ini mimpi. Aku tidak mungkin tidur dengannya kan? Iya kan? Mustahil.

"Ahh," teriakku kesal dan turun dari kasur.

"Mau kemana, baby?" Tanyanya sambil menatap kearahku.

Aku mengacuhkan mahluk itu dan masuk ke kamar mandi. Aku perlu membersihkan diriku, sepertinya aku sudah melakukan hal yang memalukkan. Sial, apa yang tadi malam sudah dia lakukan? Kenapa dia tidak bisa mengingatnya.

Aku membasuh mukaku dengan air dingin, menatap wajahku di pantulan cermin. wajahku sedikit pucat, tanganku kembali mengambil air dan menyirannya kewajahku.

Berdoa saja semoga tadi malam aku tidak melakukan hal yang memalukakan. Jika seandainya aku melakukan itu, buang saja aku ke rawa-rawa. Karena aku sama sekali tidak berani melihat lelaki tadi jika hal itu sampai terjadi.

Mau di letakkan di mana mukanya ini? Memalukkan.

*****

Setelah selesai mandi dan berdadan sedikit, aku turun dari kamar. Lelaki itu sudah tidak ada, pengawal yang berada di depan pintu mengatakan kalau bosnya itu sedang sarapan di meja makan.

Ya, karena perutku juga mendadak lapar, sepertinya aku akan minta sepiring sarapan, baru mengatakan padanya kalau aku ingin pulang.

Lelaki itu tengah duduk sendiri di kursi meja makan sambil memakan roti yang tinggal setengah. Aku berjalan mendekat dan duduk di depannya.

"Makanlah," ucapnya sambil menatapku.

"Aku ingin bicara denganmu setelah selesai makan." Ucapku sambil mengambil selai coklat dan mengoleskannya dirotiku.

"Baiklah,"

Next to part 5

Terpopuler

Comments

Neneng Mulyani

Neneng Mulyani

bangettt suka

2020-06-16

2

Li Na

Li Na

next

2020-06-16

2

Anonymous

Anonymous

suka suka suka

2020-06-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!