Lima tahun lalu, Fathu baru kembali dari Mesir, dan tengah merintis karirnya sebagai seorang dosen. Disana Fathu berkenalan dengan Laura. Jadi, sejak bercerai dengan Bayu, Laura ini sudah pernah menikah tiga kali. Lima tahun lalu, Laura menikah dengan seorang pengusaha batu bara asal Kalimantan. Laura dan Fathu sempat dekat, tapi hanya sebatas rekan kerja saja.
Kebetulan mereka mengajar di satu universitas. Hanya beda jurusan saja. Fathu mengajar di Fakultas tarbiyah. Sementara Laura mengajar di fakultas Ekonomi. Perkenalan Fathu dan Laura hanya sebatas itu, gak lebih.
Saat ini Laura tengah berbaring di kasurnya, tampak memandang foto Bayu dan Sulis. Tampak air mata berderai di matanya yang mulai sembab.
"Apa kabar kamu, Putri Mamah yang cantik? Mamah merindukan kamu, sayang! hiks hiks!" Laura menangis lagi, lalu di carinya kontak Bayu, dia mulai menelpon mantan suaminya tersebut.
Lama sekali panggilan Laura di angkat oleh Bayu, setelah berusaha menelpon, pada panggilan ke sepuluh, baru Bayu mengangkatnya.
"Hallo Mas, aku kabar kamu?" tanya Laura dengan suara serak, karena kebanyakan menangis.
"Mau apa lagi kamu menghubungi aku?" tanya Bayu dengan ketus, tampak sekali ketidaksukaan dalam suara Bayu.
"Aku kangen sama kamu dan Sulis, makanya aku menelpon kamu!" ucap Laura berusaha menekan harga dirinya.
"Kangen kamu bilang? Dahulu kamu berselingkuh dariku, sekarang sedang berusaha membuat aku jadi selingkuhan kamu, huh? Dasar perempuan sinting kamu! Gak waras!" maki Bayu dengan kesal. Sungguh sakit hatinya kalau ingat masa lalu karena perbuatan Laura terhadapnya.
"Aku sekarang single, Mas! Sudah bercerai dengan ke dua suamiku. Makanya aku menghubungi kamu!" ucap Laura menjelaskan statusnya. Bayu malah semakin kesal dibuatnya.
"Kamu memang wanita yang luar biasa! Aku saja sejak bercerai hingga sekarang masih belum mau menikah lagi, tapi kamu, sudah bercerai sampai dua kali? Dan sekarang sedang mentargetkan aku. buat jadi korban kamu, huh? Jangan pernah bermimpi!" sarkas Bayu dengan penuh emosi.
"Mas, kamu salah paham! Aku menelpon hanya untuk menanyakan, apakah aku boleh bertemu dengan Sulis? Aku kangen sama dia! hiks hiks!" tanpa aba-aba, tangisan Laura pecah begitu saja.
"Dengar, ya! Laura dan aku, sama sekali tidak perlu dengan kehadiran kamu dalam hidup kami! Cukup enyah saja dari kehidupan kami! Paham!" ucap Bayu lalu menutup panggilan tersebut secara sepihak. Laura langsung menangis menerima perlakuan kasar mantan suaminya.
"Kamu berubah, Mas! Dulu kamu sangat lembut, sekarang kamu sangat kasar dan kejam! Hiks hiks!" sampai tengah malam, Laura menangis dan baru tertidur saat shubuh hampir tiba. Matanya sampai bengkak karena kebanyakan menangis.
Sementara itu, di rumah Bayu, Sulis dan Bayu sedang sarapan bersama.
"Sayang, bagaimana dengan kuliah kamu? Apa kira-kira kamu bakal di terima di kampus negeri?" tanya Bayu pada putrinya.
"Insyaallah, Yah! Doakan saja!" Sulis nyengir kuda, membuat sang ayah tampannya jadi gemes.
"Putri ayah sudah dewasa, ingat! Kuliah yang benar, biar nanti bisa bantu Ayah di perusahaan! Jangan berpacaran dulu! Ayahmu masih muda, belum mau punya cucu apalagi menantu! Paham kamu?" Bayu memberikan ultimatum buat Sulis.
"Ayah tenang saja, pacaran dalam Islam itu haram , Yah! Sulis tidak akan pernah mendekati yang namanya zinah, Ayah bisa tenang! Sulis bisa menjaga diri sendiri!" ucap Sulis.
"Baguslah, Ayah bangga dengan kamu! Semoga kamu tidak mewarisi GEN BURUK dari mamah kamu!" ucap Bayu dengan menekankan kata gen buruk dalam ucapannya.
"Ayah, apa ayah masih belum bisa melupakan Mamah?" tanya Sulis sambil menatap wajah ayahnya yang ditekuk sedih.
"Ayah, carilah calon istri, agar ayah bisa melupakan Mamah!" ucap Sulis tiba-tiba.
"Ayah gak mau menikah lagi! Sampai sekarang. Ayah belum menemukan sosok wanita yang mampu menggerakkan hati ayah!" Bayu melanjutkan makannya. Sulis menatap lekat ayahnya yang sangat tampan.
Dahulu sewaktu masih sekolah di SMA, banyak teman-teman Sulis yang jatuh cinta kepada wajah tampan ayahnya. Banyak ibu-ibu janda dari guru maupun ibu dari temannya yang selalu bertanya-tanya tentang ayahnya.
"Ayah itu Hot Duda, pasti perkara mudah bagi ayah kalau mau mencari istri lagi!" ucap Sulis dengan Menaik turunkan alisnya, tersenyum usil pada ayahnya yang kini menatap horor padanya.
"Dasar anak nakal, ya! Ayahnya sendiri berani kamu godain!" ucap Bayu sambil mengelus pipi Sulis dengan penuh kasih sayang.
Bagi Bayu, Sulis adalah segalanya. Bayu bahkan rela tidak menikah lagi sampai sekarang, sudah lebih 12 tahun sejak perceraian dengan Laura.
Bayu tidak mau kalau nanti bertemu wanita yang jahat dan tidak bisa mencintai Sulis, terkadang, satu wanita jahat bisa menghancurkan satu rumah yang penuh kebahagiaan.
"Ayah bahagia dengan hidup ayah, sayang! Kamu kuliah yang benar, karena kamu kelak yang akan mewarisi semua yang ayah miliki saat ini!" Sulis tersenyum lalu mendekati ayahnya lalu memeluk ayahnya dengan erat.
"Ayah, Sulis sayang banget sama ayah. Terima kasih sudah jadi ayah yang baik bagi Sulis! My Hot Daddy!" ucap Sulis dengan seringai usilnya.
"Kamu memang anak nakal, ayahnya masih juga di godain!" Bayu mencubit hidung Sulis dengan gemes, Sulis memeluk ayahnya lebih erat.
"Kalau aku bukan anak ayah, aku pasti akan kejar ayah buat jadi suamiku!" ucap Sulis dengan senyum jahilnya.
"Anak nakal memang! Udah cepat habiskan makan kamu! Ayah juga harus segera ke kantor. Jangan gombalin ayah kamu terus! Gak mempan!" Bayu mengelus pipi Sulis sambil menghabiskan makanannya. Sulis sangat bahagia pagi itu.
"Ayah, apa boleh Sulis ikut ke kantor ayah? Sulis bosan, ayah! Amira sejak punya suami sangat sulit di ajak ketemuan. Suaminya over posesif. Bahkan ketemu sama aku saja di larang! Dasar bucin tingkat akut! Udah gak bisa diselamatkan!" ucap Sulis memonyongkan bibirnya.
"Iya, kamu boleh ikut ayah, sambil menunggu panggilan kampus kamu. Kalau mau kerja juga boleh, kamu pilih saja mau kerja di divisi mana. Nanti ayah aturkan posisi buat kamu!"
"Gak mau ayah, Sulis ingin bekerja di kantor ayah tanpa koneksi ayah! Sulis ingin dihargai karena diri sendiri, bukan karean ayah. Nanti Sulis baqa berkas lamaran kerja sekalian. Ayah turunkan Sulis di ujung jalan, jangan di depan kantor ayah. Sulis gak mau dikenal sebagai anak ayah!" ucap sulis serius sehingga mengundang rasa penasaran Bayu dengan sikap anaknya.
"Apa kamu malu dengan ayah?" tanya Bayu sedih.
"Bukan, ayah! Sulis hanya ingin berteman dengan orang-orang tulus yang memang mau Nerima Sulis karena Sulis sendiri. Bukan karena jabatan ayah! Sulis gak butuh teman macam itu, ayah!" ucap Sulis.
Ya, Sulis merasa lelah dengan persahabatan palsu yang ditawarkan oleh orang-orang palsu setelah tahu dirinya anak seorang Bayu Iswara. Apalagi ketika mereka tahu dirinya adalah pewaris Iswara Group. Hanya sakit hati yang Sulis terima dari orang-orang palsu berhati kelam itu.
Sejauh ini, sahabat yang tulus bersamanya hanya Amira, tapi sejak menikah. Amira sungguh sulit di ajak bertemu. Udah kayak presiden kayaknya. Banyak protokol yang harus di lalui. Bikin Sulis kesal rasanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Tavia Dewi
nah,,,,itu klo cewek sudah nikah banyak x aturan y
2023-10-14
1