11. Fathu di bully Umy

Setelah sholat, Fathu dan Amira kemudian menemui Aby dan Umy. Yang sudah menunggu mereka berdua.

"Ini pengantin baru, maunya mojok aja di kamar!" goda Umy sambil melambaikan tangannya pada Amira agar duduk dekat dengan nya.

"Suruh makan dulu Umy, ini sudah terlambat untuk makan siang!" Aby mengingatkan istrinya.

"Oh, ya, Umy jadi lupa. Makan dulu gih, itu Umy udah siapin makanan untuk kalian. Ayo Amira, jangan malu-malu, kamu harus makan, biar bisa layani maunya Fathu di ranjang. hehehe!" ucap Umy tanpa sensor sama sekali.

Amira tertunduk malu dengan apa yang dikatakan mertuanya. Fathu tersenyum sambil mengelus pipi merona sang istri.

"Umy kayak gak pernah muda aja. Hehehe!" ucap Fathu lalu mereka fokus makan. Aby sedang menunggu mereka untuk diskusi. Entah apa yang akan mereka diskusikan. Fathu juga penasaran.

Setelah makan, Fathu dan Amira menuju ruang keluarga, Aby masih fokus ber murajaah. Sampai Fathu dan Amira duduk di sampingnya, baru Aby berhenti. Melihat pengantin baru tersebut.

"Amira, apakah Fathu selama menjadi suami kamu, sewenang-wenang?" tanya Aby pelan.

"Tidak, Aby! Mas Fathu baik sekali dengan Amira!" jawab Amira, Fathu meremas tangan istrinya yang berkeringat dingin.

"Amira sayang, kalau Fathu berbuat jahat sama kamu, jangan takut buat laporkan sama Umy, ok? Nanti Umy ketok kepalanya!" ucap Umy bersemangat. Amira tersipu malu-malu.

"Iya, Umy, terima kasih!" ucap Amira.

"Fathu ini sejak kecil selalu di manjakan sama Aby. Kebiasaan maunya selalu di turuti. Maklumlah, namanya anak laki, Abynya ini penggemar beratnya Fathu. Jadi mau salah bagaimana selalu di bela. Tapi kamu gak usah takut, Umy pasti bela kamu kalau Fathu macam-macam sama kamu!" Amira tersenyum.

"Umy ini, jangan menistakan anak sendiri. Nanti kalau Amira jadi ilfell sama Fathu gimana? Umy mau tanggungjawab?" Fathu protes sama Umynya.

"Hehehe, kamu ada-ada aja!" Umy tertawa melihat Fathu yang misuh misuh. Lucu wajahnya.

"Ada apa, Aby? Kata Umy ada yang mau di diskusikan?" tanya Amira mulai serius.

"Bagaimana dengan kuliah kamu, Amira? Apa sudah mendaftar? Minta Fathu untuk antar kamu. Fathu, biar Amira daftar kuliah di tempat kamu saja. Supaya kamu gampang pantau dan antar jemputnya. Amira, apa ada universitas yang ingin kamu tuju, sayang?" tanya Aby dengar serius.

"Amira akan break dulu, Aby. Biar kita fokus bikin Baby dulu. Katanya, Aby pengen gendong cucu." ucap Fathu dengan senyum tengilnya.

"Itu mah maunya kamu, enak aja kau menjual nama Umy dan Aby. Amira, jangan dengerin Fathu. Walaupun kamu perempuan, kamu tetap harus berpendidikan yang tinggi. Umy dukung pokoknya!" Amira sangat bahagia melihat Umy sangat sayang kepadanya. Amira memeluk Umy dengan haru. Serasa menemukan sosok ibu yang selama ini tidak dia miliki. Amira menangis.

"Kanapa sayang? Apa Umy menyakiti hati kamu? Maafkan Umy kalau bikin kamu sedih!" Umy mengelus punggung Amira dengan lembut.

"Hiks hiks hiks!" Amira masih menangis, sekarang malah tambah kencang.

"Umy tanggungjawab loh, udah bikin istri Fathu menangis!" ucap Fathu mencoba menarik istrinya ke pelukannya. Tapi Amira keukeuh maunya di peluk sama Umynya.

"Amira, Mas yang suami kamu, loh! Kok kamu lebih milih peluk Umi sih?" Fathu protes tidak terima dengan Amira yang makin erat peluk Umy.

"Dasar Bucin tingkat akut! Umynya saja di cemburu in! Anak durhaka!" Umy gemes dengan kelakuan anaknya.

"Amira istriku, kenapa dia lebih milih peluk umy?" Fathu masih misuh misuh.

"Umy, gak usah ladenin Mas Fathu. Dia mah kaya gitu orangnya. Amira cuma boleh sama dia. Masa Amira main ke rumah Sulis aja, dia marah-marah, cuma gara-gara Amira di antarkan sama Om Bayu. Padahal kami gak ngapa-ngapain. Kebetulan saja. Om Bayu mau kembali ke kantor nya dan kebetulan satu arah. Tapi Mas Fathu marahin Amira Umy, Hiks hiks!" Amira nangis tambah kencang. Membuat Fathu jadi salah tingkah.

"Gak usah berlebihan Fathu, istri kamu juga butuh bergaul. Selama tidak bertentangan dengan syariat dan norma. Kamu jangan suka menindas istri kamu!" perintah Aby dengan wajah horor.

Fathu menunjukkan kepalanya. Merasa salah sudah bikin Amira menangis.

"Maafin Mas, ya?Sayang!" ucap Fathu mencoba deketin istrinya lagi. Tapi Amira masih betah dalam pelukan Umynya.

"Kamu lebih cinta sama Umy, daripada sama Mas?" tanya Fathu mulai dengan kekonyolannya.

"Umy, Amira nangis bukan gara-gara Mas Fathu. Amira nangis karena ingat Mamah. Selama ini Amira gak punya mamah. Terima kasih, karena umy udah baik dan mau nerima Amira. Kalau Amira punya salah, tolong di tegur Umy. Amira pasti akan memperbaiki diri. Jangan benci Amira. Amira pasti sedih kalau Umy benci dengan Amira. Hiks hiks!" Amira menangis lagi.

"Iya, sayang! Kamu bisa anggap Umy sebagai Umy kamu sendiri. Kalau Fathu menindas kamu, laporkan sama Umy, nanti Umy yang akan menegur Fathu. Gini-gini, Umy itu pawangnya suami kamu. Hehehe!" ucap Umy sambil tertawa.

"Jangan dengerin Umy Amira! Mas gak akan pernah menindas kamu, kok!" ucap Fathu membela dirinya sendiri.

"Awas saja, kalau kamu berani macam-macam sama Putri Umy! Tak ketok kepalamu!" ancam Umy. Fathu sudah ngeri-ngeri sedap dengan ancaman Umynya tercinta.

"Umy, udah dong, jangan ngebully Fathu terus. Sini balikin istri Fathu. Mau peluk juga!" akhirnya anak dan emaknya saling berebut Amira.

"Udah, kalian kalau bertemu selalu begitu! Umy, stop jahilin mereka berdua. Aby ada hal penting yang mau dibicarakan. Masalah masa depan Amira." Aby mulai dengan mode seriusnya.

"Bagaimana, Amira? Nanti Fathu akan membiayai semua kuliah dan kebutuhan kamu. Itu tanggung jawab suami kamu. Tugas kamu hanya belajar dan meraih impian kamu!" ucap Aby.

"Tidak Aby, Amira pokoknya tahun ini break dulu. Tahun depan baru boleh kuliah. Fathu ingin fokus punya baby dulu. Kalau nanti kuliah, kapan Fathu punya baby? Usia Fathu sudah 32 tahun Aby!" protes Fathu pada Abynya.

"Kamu gak bisa sewenang-wenang sama istri kamu. Harus bertanya juga. Apa keinginannya Amira! Fathu, Aby gak pernah ajarin kamu buat bersikap otoriter!" Aby sudah melotot marah.

"Maafkan, Fathu Aby!" Fathu menundukkan kepala.

'Ternyata pawangnya suamiku itu Aby, bukanlah Umy!' bathin Amira.

"Gak apa-apa Aby, beginilah nasibnya kalau menikah sama Om Om!" ucap Amira sambil terkekeh. Melihat ekspresi gemesin suaminya.

Fathu merasa gemes dengan istri kecilnya, ini kali ke dua Amira ngatain dirinya Om Om. 'Awas saja, nanti di kamar aku kasih hukuman!' ucap Fathu sambil tersenyum licik pada istrinya.

"Om Om? Hehehe!" Umy malah tertawa mendengar anaknya di katain Om Om.

"Ya, kan Umy? Papahnya Sulis, usianya sama dengan Mas Fathu sudah punya anak segede Sulis!" ucap Amira membela argumennya.

"Fathu ini, dia hanya fokus mondok dan kuliah, dulu di Mesir saja hampir 10 tahun. Jadi menikah lambat. Kamu maklumlah Amira. Anak Umy ini terlalu cinta sama agama, sampai lupa dengan dirinya, hanya asyik bercumbu dengan Alquran dan kitab-kitab nya saja." ucap Umy mencoba memberikan pengertian kepada menantunya.

"Iya, Umy. Amira paham. Amira juga cuma bercanda, kok. Maafkan Amira, ya Mas!" Amira lalu melompat ke pelukan suaminya, bergelayut manja pada suaminya.

"Ya sudah, kita putuskan begitu saja. Amira, turuti kemauan suami kamu. Semoga dalam setahun ini kamu bisa hamil, jadi tahun depan bisa daftar kuliah. Ayo, kita siap-siap, sebentar lagi mau Maghrib." mereka akhirnya bubar dan bersiap ke masjid. Amira memeluk suaminya dengan penuh cinta. Fathu jadi gemes melihat istrinya.

"Aku cinta sama kamu, sayang!" ucap Fathu saat keduanya sudah dalam kamar mereka.

"Aku juga cinta kamu, suamiku yang Om Om!" ucap Amira sambil tertawa.

"Awas kamu, ya! Ngatain Om Om terus!" Fathu mengejar Amira yang masih tertawa meledeknya.

"Mas, ayo kita sholat. Nanti ketinggalan jama'ah loh!" ucap Amira.

"Sayang, kamu sholat di rumah saja ya? Biar Mas yang sholat di masjid." ucap Fathu sambil mencium kening istrinya.

" Kenapa, Mas?" tanya Amira heran.

"Sebaik-baik sholat seorang wanita adalah di rumahnya. Kalau bisa di tempat gelap. Itu lebih baik daripada menjaga fitnah." ucap Fathu.

"Baiklah, sayang! Aku sholat di rumah. Udah sana, siap-siap, nanti ketinggalan jama'ah di masjid!" mereka berdua akhirnya bersiap untuk melaksanakan sholat Maghrib.

Episodes
1 1. Ayahku Sekarat
2 2. Cowok Nyebelin!
3 3. Kunjungan Ayahnya Sulis Dan Mas Fathu
4 4. Pemakaman Ayah Amira
5 5. Malam Pertama Yang Tertunda
6 6. Salah paham
7 7. Suami Bucin Tingkat Akut
8 8. Istri Om Om
9 9. Pesona Om Om
10 10. Fathu ngambek
11 11. Fathu di bully Umy
12 12. Erik
13 13. Amira menemani Fathu Ke kampus
14 14. Siapa dia?
15 15. Kisah Laura dan Fathu
16 16. Sulis melamar pekerjaan
17 17. Sulis dikerjain Karyawan Ayahnya
18 18. Pesona Adrian dan Cakra Abimana
19 19. Permohonan Laura
20 20. Bunga cinta mulai bermekaran
21 21Amira Kabur
22 22. Mencari Amira
23 23. Keguguran
24 24. Penyesalan
25 25.Amira Sadar
26 26. Hubungan Fathu dan Adrian Abimana?
27 27. Pertemuan Fathu dan Adrian Abimana
28 28. Adrian bertemu calon jodohnya
29 29. Identitas Asyifa Latief terbongkar
30 30. Bersiaplah!!
31 31. Terpaksa Menikah Dengan Anak Kiai versi 2
32 32. Hadiah Pernikahan Untuk Fathu
33 33. Terkejut
34 34. Menginap Di Pondok
35 35. Terpaksa Menikah Dengan Anak Kiai
36 36. Ciuman Pertama Sulis dan Cakra
37 37. Restu
38 38. Bertemu Calon Menantu
39 39. Bekal Makan Siang
40 40. Kesya Mengamuk
41 41. Di Perkosa?
42 42. Panik
43 43. Cinta Kasih Orang Tua
44 44. Keputusan Besar
45 45. Adrian Bertemu Dengan Yuke
46 46. Firman Marah Besar
47 47. Perundingan Serius
48 48. Kecemburuan Asyifa
49 49. Pertemuan Yuke dan Rasya
50 50. Face to face
51 51. Yuke Menemui Asyifa
52 52. Syifa Cemburu?
53 53. Sungguh Konyol!
54 54. Adrian bersama Syifa
55 55. Yuke Tahu Semuanya
56 56. Amira Hamil?
57 57. Curahan hati Sulis
58 58. Firman mencari tahu tentang Yuke
59 59. Semalam bersama Rasya
60 60. Memikirkan Yuke
61 61. Adrian dan Syifa
62 62.Makan Malam
63 63. Kumpul
64 64. Adrian oh Adrian
65 65. Kesal
66 66. Bahagia
67 67. Bertemu Mantan
68 68. Ribut Terus
69 69. Pusing
70 70. Ya Tuhanku!
71 71. Oh...
72 72. Bimbang
73 73. Rasya.. oh Rasya
74 74. Dilema
75 75. Mungkinkah?
76 76. Penasaran
77 77. Debat
78 78. Cerita Tentang Rasya
79 79. Salon
80 80. Perdebatan
81 81. Pertemuan
82 82. Kenapa?
83 83. Bohong!
84 84. Apa Mungkin?
85 85. Tugas Dari Laila
86 86. Frustasi
87 87. Pertentangan
88 88. Pulang Honeymoon
89 89. Marahan?
90 90. Ribut
91 91. Oh Tuhanku!
92 92. Berita Mengejutkan
93 93. Penyelidikan Meninggalnya Kesya
94 94. Akhirnya Ada Titik Terang
95 95. Cakra Drop Total
96 96. Pemakaman Kesya
97 97. Penjelasan
98 98. Keputusan Amanda
99 99. Keputusan Adrian
100 100. Perpisahan Cakra dan Sulis
101 101. Aku mengerti
102 102. Usaha Maria Mendekati Andika
103 103. Ke Dubai
104 104. Pelantikan Adrian Abimana 1
105 105. Pelantikan Adrian Abimana 2
106 106. Permohonan Cakra
107 107. Usaha Cakra
108 108. Usaha Cakra 2
109 109. Pertemuan Dua Saudara
110 110. Akhirnya
111 111. pertemuan rahasia
112 112. fakta yang terungkap
113 113. Pertentangan dua kubu
114 114. Siapa pemenangnya?
115 115. Baiklah!
116 116. Elena Mengamuk
117 117. Apa benar?
118 118. Keputusan
119 119. Kembali Ke Indonesia
120 120. Ke Prancis
121 121. Terpaksa Menikah Dengan Anak Kyai Versi 3
122 122. Selalu saja ribut
123 123. Kejutan
124 124. Bersabar
125 125. What the hell??
126 126. Amarah Andika
127 127. Bayu Marah
128 128. Tiga Cowo Ganteng
129 129. Aksi Tiga Cowok Tampan
130 130. Tantangan
131 131. Grace Beraksi
132 132.Kucing & Anjing
133 133. Kenangan Pahit
134 134. Menikah
135 135. Haruskah?
136 136. Apakah Siap?
137 137. Cakra dan Rasya Bertemu
138 137. Cakra Bertemu Rasya
139 138. Awal Hati Yang Retak
140 139. Ke Dubai
141 140. Kecewa
142 141. Ketegasan Seorang Cakra.
143 142. Mau?
144 143. Siapkah?
145 144. Lagi?
146 145. Ayo!
147 146. Kau Terlalu Berharga
148 147. Akan Ku Lamar Kau Dengan Basmallah
149 148. Dua Kalimat Syahadat
150 149. Percepatlah Pah!
151 150. Kedatangan Ferguso
152 151. Pertemuan
153 152. Pertemuan Keluarga
154 153. Ending
155 Promo dan pengumuman novel baru author
156 Bab 155. pengumuman novel baru author
Episodes

Updated 156 Episodes

1
1. Ayahku Sekarat
2
2. Cowok Nyebelin!
3
3. Kunjungan Ayahnya Sulis Dan Mas Fathu
4
4. Pemakaman Ayah Amira
5
5. Malam Pertama Yang Tertunda
6
6. Salah paham
7
7. Suami Bucin Tingkat Akut
8
8. Istri Om Om
9
9. Pesona Om Om
10
10. Fathu ngambek
11
11. Fathu di bully Umy
12
12. Erik
13
13. Amira menemani Fathu Ke kampus
14
14. Siapa dia?
15
15. Kisah Laura dan Fathu
16
16. Sulis melamar pekerjaan
17
17. Sulis dikerjain Karyawan Ayahnya
18
18. Pesona Adrian dan Cakra Abimana
19
19. Permohonan Laura
20
20. Bunga cinta mulai bermekaran
21
21Amira Kabur
22
22. Mencari Amira
23
23. Keguguran
24
24. Penyesalan
25
25.Amira Sadar
26
26. Hubungan Fathu dan Adrian Abimana?
27
27. Pertemuan Fathu dan Adrian Abimana
28
28. Adrian bertemu calon jodohnya
29
29. Identitas Asyifa Latief terbongkar
30
30. Bersiaplah!!
31
31. Terpaksa Menikah Dengan Anak Kiai versi 2
32
32. Hadiah Pernikahan Untuk Fathu
33
33. Terkejut
34
34. Menginap Di Pondok
35
35. Terpaksa Menikah Dengan Anak Kiai
36
36. Ciuman Pertama Sulis dan Cakra
37
37. Restu
38
38. Bertemu Calon Menantu
39
39. Bekal Makan Siang
40
40. Kesya Mengamuk
41
41. Di Perkosa?
42
42. Panik
43
43. Cinta Kasih Orang Tua
44
44. Keputusan Besar
45
45. Adrian Bertemu Dengan Yuke
46
46. Firman Marah Besar
47
47. Perundingan Serius
48
48. Kecemburuan Asyifa
49
49. Pertemuan Yuke dan Rasya
50
50. Face to face
51
51. Yuke Menemui Asyifa
52
52. Syifa Cemburu?
53
53. Sungguh Konyol!
54
54. Adrian bersama Syifa
55
55. Yuke Tahu Semuanya
56
56. Amira Hamil?
57
57. Curahan hati Sulis
58
58. Firman mencari tahu tentang Yuke
59
59. Semalam bersama Rasya
60
60. Memikirkan Yuke
61
61. Adrian dan Syifa
62
62.Makan Malam
63
63. Kumpul
64
64. Adrian oh Adrian
65
65. Kesal
66
66. Bahagia
67
67. Bertemu Mantan
68
68. Ribut Terus
69
69. Pusing
70
70. Ya Tuhanku!
71
71. Oh...
72
72. Bimbang
73
73. Rasya.. oh Rasya
74
74. Dilema
75
75. Mungkinkah?
76
76. Penasaran
77
77. Debat
78
78. Cerita Tentang Rasya
79
79. Salon
80
80. Perdebatan
81
81. Pertemuan
82
82. Kenapa?
83
83. Bohong!
84
84. Apa Mungkin?
85
85. Tugas Dari Laila
86
86. Frustasi
87
87. Pertentangan
88
88. Pulang Honeymoon
89
89. Marahan?
90
90. Ribut
91
91. Oh Tuhanku!
92
92. Berita Mengejutkan
93
93. Penyelidikan Meninggalnya Kesya
94
94. Akhirnya Ada Titik Terang
95
95. Cakra Drop Total
96
96. Pemakaman Kesya
97
97. Penjelasan
98
98. Keputusan Amanda
99
99. Keputusan Adrian
100
100. Perpisahan Cakra dan Sulis
101
101. Aku mengerti
102
102. Usaha Maria Mendekati Andika
103
103. Ke Dubai
104
104. Pelantikan Adrian Abimana 1
105
105. Pelantikan Adrian Abimana 2
106
106. Permohonan Cakra
107
107. Usaha Cakra
108
108. Usaha Cakra 2
109
109. Pertemuan Dua Saudara
110
110. Akhirnya
111
111. pertemuan rahasia
112
112. fakta yang terungkap
113
113. Pertentangan dua kubu
114
114. Siapa pemenangnya?
115
115. Baiklah!
116
116. Elena Mengamuk
117
117. Apa benar?
118
118. Keputusan
119
119. Kembali Ke Indonesia
120
120. Ke Prancis
121
121. Terpaksa Menikah Dengan Anak Kyai Versi 3
122
122. Selalu saja ribut
123
123. Kejutan
124
124. Bersabar
125
125. What the hell??
126
126. Amarah Andika
127
127. Bayu Marah
128
128. Tiga Cowo Ganteng
129
129. Aksi Tiga Cowok Tampan
130
130. Tantangan
131
131. Grace Beraksi
132
132.Kucing & Anjing
133
133. Kenangan Pahit
134
134. Menikah
135
135. Haruskah?
136
136. Apakah Siap?
137
137. Cakra dan Rasya Bertemu
138
137. Cakra Bertemu Rasya
139
138. Awal Hati Yang Retak
140
139. Ke Dubai
141
140. Kecewa
142
141. Ketegasan Seorang Cakra.
143
142. Mau?
144
143. Siapkah?
145
144. Lagi?
146
145. Ayo!
147
146. Kau Terlalu Berharga
148
147. Akan Ku Lamar Kau Dengan Basmallah
149
148. Dua Kalimat Syahadat
150
149. Percepatlah Pah!
151
150. Kedatangan Ferguso
152
151. Pertemuan
153
152. Pertemuan Keluarga
154
153. Ending
155
Promo dan pengumuman novel baru author
156
Bab 155. pengumuman novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!