2. Cowok Nyebelin!

"Loe pulang aja deh, kalau mau nambahin stress gue!" ucapku jengkel.

"Maaf bestie. Jangan terlalu serius kenapa? Ayahmu sudah dioperasi di dalam, insyaallah baik-baik aja." ucap Sulis tanpa dosa.

"Yang jadi pertanyaan, siapa yang bayarin biaya operasi ayahku?" tanyaku heran.

"Kita tanya bagian administrasi gimana?" saran Sulis. Aku setuju lalu segera pergi ke bagian administrasi rumah sakit bersama Sulis.

"Nanti gue bantu bayar, jangan khawatir. Gue minta bokap gue suruh bayarin dulu." ucap Sulis.

"Maaf sus, mau tanya atas pasien dengan nama Sudrajat, berapa biaya operasi nya?" tanyaku harap-harap cemas.

"Sebentar ya, Mba, saya cek dulu." ucap Suster.

Aku menunggu, saat mataku mengalihkan pandanganku, aku melihat Mas Fathu berjalan dengan buru-buru.

"Mau kemana dia?" tanyaku heran.

"Siapa maksudnya?" tanya Sulis. Aku nunjuk arah kepergian Mas Fathu.

"Udah, nanti loe naksir lagi kalau dilihatin terus!" ucap Sulis sambil mengalihkan pandangan ku.

"Tagihan atas nama Sudrajat sudah di bayar lunas, Mba! Sebelum di laksanakan operasi sudah lunas di bayar oleh orang yang membawa ayah Anda kemari!" ucap Suster. Aku terkejut mendengar hal itu. Begitu juga Sulis.

"Wah, Kiai Jamal baik banget ya!" puji Sulis.

"Terima kasih infonya, Suster!" ucapku lalu menarik Sulis buat kembali ke ruangan operasi ayahku. Disana Kiai Jamal masih setia menunggu ayahku. Aku sungguh sangat tidak enak dengan kebaikan beliau yang sudah bertumpuk-tumpuk.

"Pak Kiai, barusan saya ke bagian administrasi, katanya biaya operasi ayah sudah di bayar sama Pak Kiai?" tanyaku hati-hati.

"Iya, Maaf ya, kalau Bapak lancang. Melakukannya tanpa diskusi dengan kamu." ucap beliau sungkan.

"Tidak apa-apa, Pak Kiai. Saya justru merasa sangat malu. Sudah banyak merepotkan Pak Kiai!" Saat aku serius bicara dengan Pak Kiai, dari kejauhan aku melihat putra beliau datang dengan dua kantong kresek di tangannya.

"Aby, ayo makan dulu. Sejak tadi Aby belum makan siang, ini sudah hampir mo Maghrib. Ini Mba, ada makanan buat Mba sama temannya." Dia menyodorkan satu kantong plastik kepadaku.

"Terima kasih, Mas! Jadi malu, merepotkan terus jadinya!" ucapku sungkan dan juga grogi.

Siapa yang tidak akan grogi coba? Di depan mataku ada laki-laki super tampan yang menyejukkan mata ini. Menatap sekilas wajah dia saja, sudah membuat hati ini adem dan nyes...

"Tidak apa-apa, makanlah. Wajah kamu pucat, jangan sampai sakit. Ayah kamu saat ini butuh kamu untuk kuat dan sehat." ucapnya lembut.

'Ya Allah, tolong selamatkan hatiku!' rintihku dalam hati, senyum dia sungguh mempesona.

"Mba, kamu baik-baik saja? Ko malah melamun?" tanyanya heran. Saat Sulis menepuk bahuku, aku baru tersadar, 'Ya Allah sungguh memalukan! Tenggelamkan saja aku di laut, malu banget!'

"Tidak apa-apa, terima kasih makanannya." ucapku gugup lalu memberikan Sulis makanan yang tadi dia berikan kepadaku.

Setelah selesai makan, kami berempat lalu memutuskan untuk sholat ashar di musholla rumah sakit. Agak terlambat memang, kami semua khawatir dengan keadaan ayahku.

Pak Kiai menjadi imam kami, ya Allah, rasanya bahagia hati ini. Sholat bersama di satu ruangan dengan Mas Fathu yang tampannya gak terkira.

"Eh.. udah terpesona nya! Entar loe jatuh cinta MA noh laki, baru nyaoho loe!" protes Sulis padaku.

"Apaan sih?" ucapku lalu keluar duluan dari sana. Pak Kiai dan Mas Fathu terlihat berzikir dan membaca Alquran. Ya Allah, suaranya sungguh merdu sekali. Apa kabar hatiku, Hayati? Dia gak baik-baik saja di sana!

"Gue balik dulu, ya! Ini bokap nelpon terus dari tadi. Ntar lepas Isya gue balik lagi sama bokap gue. Ok bestie?" Sulis berpamitan padaku.

"Hati-hati di jalan. Terima kasih banget untuk hari ini. Loe emang the best ever! I love you so much!" ucapku sambil mencium pipi Sulis.

Saat aku menoleh, aku lihat Mas Fathu berdiri di belakang ku dan menatap aneh kepadaku. Aku jadi salah tingkah. Lalu melepaskan pelukanku pada Sulis. Sulis langsung pulang karena ayahnya nelpon terus dari tadi.

"Gue masih normal, Ok!" ucapku sinis.

'Apaan! Dia menatap aneh padaku. Apa dia pikir aku lesbi? OMG! Mati aku! Dasar Amira ceroboh!' Rutukku dalam hati.

"Saya gak bilang apa-apa, kok!" ucapnya cuek.

"Tapi mata kamu, bilang kalau aku lesbi!" tuduhku.

"Itu perasaan kamu aja. Gak boleh berburuk sangka pada orang lain, dosa tahu!" ucapnya rese. Dan berlalu gitu aja dari hadapanku.

'Ih, nih orang kalau diam keren banget, kenapa setelah bicara nyebelin gini ya?' nyesel tadi aku sempat terpesona dengan dia.

Pak Kiai sudah selesai dan kembali menunggu ayahku operasi. Aku ko jadi khawatir gini ya, sudah hampir 5 jam ayah di dalam sana. Tapi belum ada kabar apapun.

Saat aku sudah hampir putus asa, tiba-tiba lampu kamar operasi padam, sebuah ranjang keluar dari sana, aku lihat ayahku masih belum sadarkan diri.

"Alhamdulillah operasi berjalan lancar, kita masih harus observasi keadaan pasien. Yang sabar ya, terus berdoa untuk kesembuhan beliau." ucap dokter lalu pergi ke ruangannya.

"Mba, ayahnya akan kami masukkan ke ruang observasi dulu. Nanti setelah pengaruh biusnya habis, akan kami pindahkan ke ruang perawatan." aku hanya menggaruk saja. Hatiku lega, operasi ayahku sukses.

'Alhamdulillah ya Allah!' syukurku dalam hati.

"Terima kasih, Pak Kiai atas pertolongannya, semoga Allah membalas semua kebaikan Pak Kiai!" ucapku tulus.

"Sudah gak usah di bahas. Yang penting ayahmu sudah baik-baik saja. Kami pulang dulu, ya. Besok pagi insyaallah kami kembali untuk menjenguk ayahmu. Oh ya, apa kira-kira yang kamu butuhkan untuk menunggu ayah kamu di sinu?" tanya Pak Kiai penuh perhatian.

"Tidak usah, Pak Kiai. Nanti lepas Isya, Sulis akan ke sini dengan ayahnya. Nanti dia akan membawa semua yang saya butuhkan. Terima kasih sekali atas kebaikan kalian berdua." ucapku takzim.

"Baiklah, kami permisi. Jangan lupa makan dan istirahatlah. Jangan sampai sakit, ok?" ucap Mas Fathu sok perhatian.

Aku hanya mengangguk saja. Hatiku jadi sebal sama dia karena tadi dia mikir aku seorang lesbi. 'Cowok Nyebelin!' Rutukku dalam hati.

Pak Kiai dan Mas Fathu sudah pulang, sekarang tinggal aku sendirian di sini. Ayah sudah dipindahkan ke ruangan perawatan. Tadinya aku minta ruang biasa saja. Tapi kata perawat, Kiai Jamal meminta agar ayahku di rawat di ruangan VIP, beliau katanya sudah membayar deposit buat perawatan ayahku di rumah sakit.

"Duh, Budi Kiai Jamal sudah bertumpuk begini, apa yang bisa aku lakukan untuk membalas Budi beliau ya?" tanyaku bermonolog sendiri.

Selepas isya, Sulis memenuhi janjinya bahwa dia akan datang bersama ayahnya. Ayah Sulis ini masih muda, sekitar 35 tahun. Katanya Sulis, dulu ayah sama mamahnya Sulis menikah muda, jadilah seusia itu sudah punya anak perawan bernama Sulistiawaty, alias Sulis.

Terpopuler

Comments

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

umur 35 tahun sudah punya anak mau masuk universitas nikah umur berapa, berarti nikahnya umur 16 thnan apa nggak salah kk Othor,🤔

2022-11-05

1

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

jadi mantu mungkin

2022-11-05

1

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

itu resiko urakan Amira jadi di nilai lain sama orang

2022-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 1. Ayahku Sekarat
2 2. Cowok Nyebelin!
3 3. Kunjungan Ayahnya Sulis Dan Mas Fathu
4 4. Pemakaman Ayah Amira
5 5. Malam Pertama Yang Tertunda
6 6. Salah paham
7 7. Suami Bucin Tingkat Akut
8 8. Istri Om Om
9 9. Pesona Om Om
10 10. Fathu ngambek
11 11. Fathu di bully Umy
12 12. Erik
13 13. Amira menemani Fathu Ke kampus
14 14. Siapa dia?
15 15. Kisah Laura dan Fathu
16 16. Sulis melamar pekerjaan
17 17. Sulis dikerjain Karyawan Ayahnya
18 18. Pesona Adrian dan Cakra Abimana
19 19. Permohonan Laura
20 20. Bunga cinta mulai bermekaran
21 21Amira Kabur
22 22. Mencari Amira
23 23. Keguguran
24 24. Penyesalan
25 25.Amira Sadar
26 26. Hubungan Fathu dan Adrian Abimana?
27 27. Pertemuan Fathu dan Adrian Abimana
28 28. Adrian bertemu calon jodohnya
29 29. Identitas Asyifa Latief terbongkar
30 30. Bersiaplah!!
31 31. Terpaksa Menikah Dengan Anak Kiai versi 2
32 32. Hadiah Pernikahan Untuk Fathu
33 33. Terkejut
34 34. Menginap Di Pondok
35 35. Terpaksa Menikah Dengan Anak Kiai
36 36. Ciuman Pertama Sulis dan Cakra
37 37. Restu
38 38. Bertemu Calon Menantu
39 39. Bekal Makan Siang
40 40. Kesya Mengamuk
41 41. Di Perkosa?
42 42. Panik
43 43. Cinta Kasih Orang Tua
44 44. Keputusan Besar
45 45. Adrian Bertemu Dengan Yuke
46 46. Firman Marah Besar
47 47. Perundingan Serius
48 48. Kecemburuan Asyifa
49 49. Pertemuan Yuke dan Rasya
50 50. Face to face
51 51. Yuke Menemui Asyifa
52 52. Syifa Cemburu?
53 53. Sungguh Konyol!
54 54. Adrian bersama Syifa
55 55. Yuke Tahu Semuanya
56 56. Amira Hamil?
57 57. Curahan hati Sulis
58 58. Firman mencari tahu tentang Yuke
59 59. Semalam bersama Rasya
60 60. Memikirkan Yuke
61 61. Adrian dan Syifa
62 62.Makan Malam
63 63. Kumpul
64 64. Adrian oh Adrian
65 65. Kesal
66 66. Bahagia
67 67. Bertemu Mantan
68 68. Ribut Terus
69 69. Pusing
70 70. Ya Tuhanku!
71 71. Oh...
72 72. Bimbang
73 73. Rasya.. oh Rasya
74 74. Dilema
75 75. Mungkinkah?
76 76. Penasaran
77 77. Debat
78 78. Cerita Tentang Rasya
79 79. Salon
80 80. Perdebatan
81 81. Pertemuan
82 82. Kenapa?
83 83. Bohong!
84 84. Apa Mungkin?
85 85. Tugas Dari Laila
86 86. Frustasi
87 87. Pertentangan
88 88. Pulang Honeymoon
89 89. Marahan?
90 90. Ribut
91 91. Oh Tuhanku!
92 92. Berita Mengejutkan
93 93. Penyelidikan Meninggalnya Kesya
94 94. Akhirnya Ada Titik Terang
95 95. Cakra Drop Total
96 96. Pemakaman Kesya
97 97. Penjelasan
98 98. Keputusan Amanda
99 99. Keputusan Adrian
100 100. Perpisahan Cakra dan Sulis
101 101. Aku mengerti
102 102. Usaha Maria Mendekati Andika
103 103. Ke Dubai
104 104. Pelantikan Adrian Abimana 1
105 105. Pelantikan Adrian Abimana 2
106 106. Permohonan Cakra
107 107. Usaha Cakra
108 108. Usaha Cakra 2
109 109. Pertemuan Dua Saudara
110 110. Akhirnya
111 111. pertemuan rahasia
112 112. fakta yang terungkap
113 113. Pertentangan dua kubu
114 114. Siapa pemenangnya?
115 115. Baiklah!
116 116. Elena Mengamuk
117 117. Apa benar?
118 118. Keputusan
119 119. Kembali Ke Indonesia
120 120. Ke Prancis
121 121. Terpaksa Menikah Dengan Anak Kyai Versi 3
122 122. Selalu saja ribut
123 123. Kejutan
124 124. Bersabar
125 125. What the hell??
126 126. Amarah Andika
127 127. Bayu Marah
128 128. Tiga Cowo Ganteng
129 129. Aksi Tiga Cowok Tampan
130 130. Tantangan
131 131. Grace Beraksi
132 132.Kucing & Anjing
133 133. Kenangan Pahit
134 134. Menikah
135 135. Haruskah?
136 136. Apakah Siap?
137 137. Cakra dan Rasya Bertemu
138 137. Cakra Bertemu Rasya
139 138. Awal Hati Yang Retak
140 139. Ke Dubai
141 140. Kecewa
142 141. Ketegasan Seorang Cakra.
143 142. Mau?
144 143. Siapkah?
145 144. Lagi?
146 145. Ayo!
147 146. Kau Terlalu Berharga
148 147. Akan Ku Lamar Kau Dengan Basmallah
149 148. Dua Kalimat Syahadat
150 149. Percepatlah Pah!
151 150. Kedatangan Ferguso
152 151. Pertemuan
153 152. Pertemuan Keluarga
154 153. Ending
155 Promo dan pengumuman novel baru author
156 Bab 155. pengumuman novel baru author
Episodes

Updated 156 Episodes

1
1. Ayahku Sekarat
2
2. Cowok Nyebelin!
3
3. Kunjungan Ayahnya Sulis Dan Mas Fathu
4
4. Pemakaman Ayah Amira
5
5. Malam Pertama Yang Tertunda
6
6. Salah paham
7
7. Suami Bucin Tingkat Akut
8
8. Istri Om Om
9
9. Pesona Om Om
10
10. Fathu ngambek
11
11. Fathu di bully Umy
12
12. Erik
13
13. Amira menemani Fathu Ke kampus
14
14. Siapa dia?
15
15. Kisah Laura dan Fathu
16
16. Sulis melamar pekerjaan
17
17. Sulis dikerjain Karyawan Ayahnya
18
18. Pesona Adrian dan Cakra Abimana
19
19. Permohonan Laura
20
20. Bunga cinta mulai bermekaran
21
21Amira Kabur
22
22. Mencari Amira
23
23. Keguguran
24
24. Penyesalan
25
25.Amira Sadar
26
26. Hubungan Fathu dan Adrian Abimana?
27
27. Pertemuan Fathu dan Adrian Abimana
28
28. Adrian bertemu calon jodohnya
29
29. Identitas Asyifa Latief terbongkar
30
30. Bersiaplah!!
31
31. Terpaksa Menikah Dengan Anak Kiai versi 2
32
32. Hadiah Pernikahan Untuk Fathu
33
33. Terkejut
34
34. Menginap Di Pondok
35
35. Terpaksa Menikah Dengan Anak Kiai
36
36. Ciuman Pertama Sulis dan Cakra
37
37. Restu
38
38. Bertemu Calon Menantu
39
39. Bekal Makan Siang
40
40. Kesya Mengamuk
41
41. Di Perkosa?
42
42. Panik
43
43. Cinta Kasih Orang Tua
44
44. Keputusan Besar
45
45. Adrian Bertemu Dengan Yuke
46
46. Firman Marah Besar
47
47. Perundingan Serius
48
48. Kecemburuan Asyifa
49
49. Pertemuan Yuke dan Rasya
50
50. Face to face
51
51. Yuke Menemui Asyifa
52
52. Syifa Cemburu?
53
53. Sungguh Konyol!
54
54. Adrian bersama Syifa
55
55. Yuke Tahu Semuanya
56
56. Amira Hamil?
57
57. Curahan hati Sulis
58
58. Firman mencari tahu tentang Yuke
59
59. Semalam bersama Rasya
60
60. Memikirkan Yuke
61
61. Adrian dan Syifa
62
62.Makan Malam
63
63. Kumpul
64
64. Adrian oh Adrian
65
65. Kesal
66
66. Bahagia
67
67. Bertemu Mantan
68
68. Ribut Terus
69
69. Pusing
70
70. Ya Tuhanku!
71
71. Oh...
72
72. Bimbang
73
73. Rasya.. oh Rasya
74
74. Dilema
75
75. Mungkinkah?
76
76. Penasaran
77
77. Debat
78
78. Cerita Tentang Rasya
79
79. Salon
80
80. Perdebatan
81
81. Pertemuan
82
82. Kenapa?
83
83. Bohong!
84
84. Apa Mungkin?
85
85. Tugas Dari Laila
86
86. Frustasi
87
87. Pertentangan
88
88. Pulang Honeymoon
89
89. Marahan?
90
90. Ribut
91
91. Oh Tuhanku!
92
92. Berita Mengejutkan
93
93. Penyelidikan Meninggalnya Kesya
94
94. Akhirnya Ada Titik Terang
95
95. Cakra Drop Total
96
96. Pemakaman Kesya
97
97. Penjelasan
98
98. Keputusan Amanda
99
99. Keputusan Adrian
100
100. Perpisahan Cakra dan Sulis
101
101. Aku mengerti
102
102. Usaha Maria Mendekati Andika
103
103. Ke Dubai
104
104. Pelantikan Adrian Abimana 1
105
105. Pelantikan Adrian Abimana 2
106
106. Permohonan Cakra
107
107. Usaha Cakra
108
108. Usaha Cakra 2
109
109. Pertemuan Dua Saudara
110
110. Akhirnya
111
111. pertemuan rahasia
112
112. fakta yang terungkap
113
113. Pertentangan dua kubu
114
114. Siapa pemenangnya?
115
115. Baiklah!
116
116. Elena Mengamuk
117
117. Apa benar?
118
118. Keputusan
119
119. Kembali Ke Indonesia
120
120. Ke Prancis
121
121. Terpaksa Menikah Dengan Anak Kyai Versi 3
122
122. Selalu saja ribut
123
123. Kejutan
124
124. Bersabar
125
125. What the hell??
126
126. Amarah Andika
127
127. Bayu Marah
128
128. Tiga Cowo Ganteng
129
129. Aksi Tiga Cowok Tampan
130
130. Tantangan
131
131. Grace Beraksi
132
132.Kucing & Anjing
133
133. Kenangan Pahit
134
134. Menikah
135
135. Haruskah?
136
136. Apakah Siap?
137
137. Cakra dan Rasya Bertemu
138
137. Cakra Bertemu Rasya
139
138. Awal Hati Yang Retak
140
139. Ke Dubai
141
140. Kecewa
142
141. Ketegasan Seorang Cakra.
143
142. Mau?
144
143. Siapkah?
145
144. Lagi?
146
145. Ayo!
147
146. Kau Terlalu Berharga
148
147. Akan Ku Lamar Kau Dengan Basmallah
149
148. Dua Kalimat Syahadat
150
149. Percepatlah Pah!
151
150. Kedatangan Ferguso
152
151. Pertemuan
153
152. Pertemuan Keluarga
154
153. Ending
155
Promo dan pengumuman novel baru author
156
Bab 155. pengumuman novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!