Kenapa kamu lepas hijabmu

Aira meletakkan hijabnya dan Ia menggerai rambut panjangnya yang sebelumnya Ia gulung asal. Sungguh pria mana yang tidak tergoda dengan kecantikan alami Aira, Ia tidak memakai Makeup, tak menabur bedak pada wajahnya, tak ada lipstik berwarna merah pada bibirnya. Namun, wajahnya yang bersinar adalah dari keajaiban dari air wudhu, bibirnya mengulas senyum kepada Martin, Ia pun mulai meraih tangan suaminya dan berkata. "Kemari! Aku akan memijit kepalamu." ucapnya sembari mengajak Martin untuk duduk di atas tempat tidur mereka.

Martin tidak bisa berkata apa-apa, seolah bibirnya Kelu tak mampu berucap, perlahan wajahnya berubah menjadi gugup, gadis yang setiap hari mengenakan hijab itu, tiba-tiba saja melepaskannya di depan Suaminya.

"Kenapa kamu lepas hijabmu?" Martin memandang wajah Aira sebelum dirinya duduk di atas tempat tidur. Aira membalas senyuman kepada Sang suami.

"Kamu tidak suka? Baiklah! Aku akan menutupnya kembali, jika suamiku lebih suka Aku memakai hijab." ujar gadis itu sembari berjalan mengambil hijabnya. Namun, tiba-tiba saja tangan Martin menahan tangan Aira agar gadis itu berhenti.

"Jangan! Aku lebih suka jika kamu tidak memakai apa-apa." sontak apa yang dikatakan Martin memaksa Aira memalingkan wajahnya karena sangat malu, sungguh ucapan suaminya itu sukses membuat jantung Aira berdegup dengan kencang.

Martin menarik tangan Aira dan meraih pinggang Aira dengan dua tangannya. Tentu saja kini mereka sangat dekat sekali, perlahan tangan Martin mengusap lembut wajah Aira, Ia menyelipkan rambut yang menutupi sebagian wajah istrinya.

"Apa ini artinya Aku sudah boleh mencium pipimu?" pertanyaan itu sontak membuat Aira sangat malu, Ia pun tersipu dan tak berani menatap wajah Martin, saking malunya Ia hanya bisa menundukkan dan menyembunyikan wajahnya dengan menutupi wajah cantiknya dengan satu telapak tangan lentik itu.

"Sudah Aku bilang! Jangan tutupi senyum itu dariku, Aku ingin selalu melihat senyum bidadari yang Allah berikan untukku, entah kenapa tiba-tiba saja Aku merasa seperti ini, apa kamu bisa menjawabnya? Jika Aku melihat senyum ini, hatiku merasa benar-benar damai, apa itu artinya Aku mulai menyukaimu?" mendengar ucapan itu pipi Aira semakin merona, Ia pun dengan cepat membalikkan badannya dan tentu saja Martin dengan sigap menahan agar Aira tidak menjauh darinya. Ia pun melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Aira yang sedang berdiri membelakanginya.

"Mau kemana kamu? Kamu tidak bisa pergi dariku!" bisik laki-laki itu sembari menyibakkan rambut Aira kearah samping, sehingga leher jenjang itu tampak begitu mulus menggoda mata lelaki Martin untuk mengecupnya.

"Ya Allah! Dengan menyebut namamu, berikan hamba keberanian untuk menghadapi semua ini, hamba hanya ingin menyempurnakan ibadah, sebagai seorang istri yang mempunyai kewajiban untuk menyenangkan hati suaminya, semoga Engkau meridhoi ketulusan hati hamba untuk mengabdi kepada suamiku, hamba ingin meraih Surga mu bersamanya, till Jannah." batin Aira sembari mulai merasakan sentuhan lembut sang suami yang mulai merambat di setiap aliran darahnya. Menggetarkan dinding hati seorang Aira. Aira semakin sulit untuk bernapas tatkala Martin sukses membuat gadis itu tidak tenang.

Dengan nafas yang naik turun, Aira menghindari ciuman Martin yang semakin dalam menyentuh raganya dengan berbasa-basi.

"Hmm Mas! Tadi katanya minta dipijit, sini Aku pijitin!" Aira mengalihkan keadaan yang sempat membuatnya terhanyut. Martin menghela nafasnya, Ia pun tidak mau memaksa istrinya untuk memenuhi kewajibannya sebagai Seorang istri. Martin duduk di atas ranjang dan membuka baju Kokonya. Tentu saja Aira yang melihat itu langsung menutup kedua matanya, karena baru kali ini Ia melihat Martin yang sedang dalam kondisi telanjang dada.

"Aww Mas, Pakai bajumu! Kamu tidak malu sama Aku." ucapnya kepada Martin yang terlihat mengembangkan senyumnya memperhatikan sikap istrinya yang lucu.

"Untuk apa Aku malu! Toh yang lihat adalah istriku sendiri, apa kamu tidak suka Aku seperti ini?" ucapnya sembari menarik tangan Aira dan membawa Aira di atas pangkuannya.

"Mas Martin! Apa-apaan sih Kamu, lepasin!" Aira tampak memukuli dada Martin, dimana pria itu sedang menahan tubuh Aira supaya tidak pergi dari pangkuannya.

"Katakan! Apa kamu tidak suka melihatku seperti ini?" Martin berkata sembari menatap manik mata Aira yang terlihat berbinar.

"Bukan begitu, hanya saja Aku tidak biasa melihat seorang pria dalam keadaan seperti ini, kesucian mataku bisa ternoda, Mas!" jawaban lugu Aira nyatanya membuat Martin tertawa.

"Kok kamu malah ketawa sih! Aku serius, Mas!" protes Aira yang tidak suka jika dirinya ditertawakan oleh sang suami.

"Habis kamu lucu banget! Masa lihat badan suami sendiri malu, gimana setiap malam kalau Aku tidur nggak pakai baju, apa kamu akan menutup matamu juga." ucapan Martin membuat Aira mengerutkan keningnya.

"Hah! Emang nya kamu bercita-cita seperti itu?"

"Iya! Kenapa emang?"

"Ya nggak apa-apa sih, nanti kalau kamu masuk angin bagaimana? kamar ini sudah ada penyejuk ruangan nya loh, Mas! Kalau malam pasti dingin banget kalau nggak pakai baju. Aku nggak mau lihat kamu sakit, entar dikiranya Aku nggak becus urusin suami." Aira berkata sembari membenarkan posisi duduknya yang terasa tidak nyaman.

"Kan ada kamu, pasti kamu bisa menghangatkan tubuhku, Aku nggak akan khawatir lagi jika nggak pakai baju saat tidur." jawab Martin dengan senyum smirknya.

"Kamu jangan aneh-aneh deh, Mas!" Aira yang terus merasa tak nyaman saat duduk di pangkuan Suaminya, membuat Martin memperhatikan Aira yang sedari tadi gusar dan tidak bisa tenang.

"Kamu ini kenapa sih? Tenang sedikit dong! Udah duduk aja nggak udah gerak-gerak gitu, bikin puyeng aja!"

"Ya kalau gitu lepasin dong! Aku nggak nyaman duduk di sini, Mas!" protes Aira yang mencoba melepaskan diri dari dekapan Martin.

"Mas Martin, lepasin Aku! Kamu tuh maunya apa sih, Mas?" Aira terus berontak, tubuhnya bergerak-gerak di atas pangkuan suaminya. Tentu saja itu membuat Martin menghela nafas besar karena ada sesuatu yang membuatnya untuk tetap tenang dan rileks.

"Kamu bisa diam nggak sih? Kepalaku jadi pusing beneran nih!" Martin berkata dengan wajah yang serius.

"Ya udah kalau gitu lepasin Aku dulu, biar Aku pijitin kepala kamu!" Aira terus berontak dan ingin melepaskan diri dari dekapan suaminya.

"Aira stop! Diam dulu!" titah Martin sembari menatap wajah Aira dalam-dalam. Aira pun berhenti bergerak dan memandang wajah suaminya yang terlihat berkeringat.

"Kamu kok berkeringat, Mas? Ya udah sini Aku pijitin kepala kamu, biar nggak pusing lagi, dasar keras kepala!" Aira bertanya sambil melihat keringat yang mulai muncul menghiasi wajah tampan Martin.

"Dengar kan, Aku? Bukan kepala atas yang pusing, tapi kepala bawah juga ikut pusing gara-gara kamu!" sontak apa yang dikatakan oleh Martin membuat Aira membulatkan matanya.

"Apa Mas? kepala bawah ikut pusing? Emang kamu punya kepala bawah? Yang mana coba lihat, biar Aku pijitin sekalian, kamu tuh ada-ada saja, masa kepala ada yang dibawah, dimana-mana kepala itu ada di atas, dasar aneh!" ucap gadis itu dengan lugu.

"Yakin mau lihat?" Aira menganggukkan kepalanya sementara Martin mulai tersenyum sumringah mendengar ucapan dari istrinya.

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

Martin mesumnya

2023-10-06

0

Enung Samsiah

Enung Samsiah

iiiihh,,,, Martin yg d bwh itu bkn kpla tpi helm kena gesekannn😂😂😂

2023-02-28

0

mang tri

mang tri

🤭🤭🤭🤭😍😍

2023-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 Wasiat
2 Qodarullah
3 Pemandangan
4 Minggat ke sofa
5 Dia masih perawan
6 Sabar ini ujian
7 Terserah
8 Berkunjung ke panti
9 Lemparan bola
10 Mulai menyukai
11 Aku minta maaf
12 Merapikan peci
13 Kepala pusing
14 Surga istri ada pada suaminya
15 Kenapa kamu lepas hijabmu
16 Ibadah terbaik
17 Mandi
18 Peraturan baru
19 Baru Nyemplung
20 Menerima Kenyataan
21 Kedatangan Lita
22 Apa kabar kamu, Mas?
23 Sangat istimewa
24 Alesha Zahra
25 Panah cinta
26 Bidadari hatiku
27 Makan malam
28 Kebetulan
29 Hampir tergoda
30 Belum sholat Isya
31 Jangan lupa berdoa
32 Bangun setengah lima
33 Berita buruk
34 Berkunjung ke restoran
35 Mencari bukti
36 Istri idaman
37 Kedatangan Tirta
38 Hadiah dari Tirta
39 Hamil
40 Mendapat keringanan
41 Hamba menyesal
42 Belanja sayur
43 Buah kedondong
44 Penyesalan Hilda
45 Kekecewaan Lita
46 Apakah Aku yang bersalah?
47 Dugaan Martin
48 Golongan darah AB-
49 Astagfirullahal adzim
50 Kedekatan emosional
51 Tes DNA
52 Kebahagiaan yang berlipat ganda
53 Sujud sepertiga malam
54 Tidak ada kata terlambat
55 Aira kakak kandung Lita
56 Sapu tangan Tirta
57 Kesebelasan
58 Jangan nakal
59 Halalkan aku
60 Pertemuan Kakak beradik
61 Pertemuan Aira dan kedua orang tuanya
62 Bertemu kedua bayi ku
63 Sepasang bayi kembar
64 Pernikahan Tirta dan Lita
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Wasiat
2
Qodarullah
3
Pemandangan
4
Minggat ke sofa
5
Dia masih perawan
6
Sabar ini ujian
7
Terserah
8
Berkunjung ke panti
9
Lemparan bola
10
Mulai menyukai
11
Aku minta maaf
12
Merapikan peci
13
Kepala pusing
14
Surga istri ada pada suaminya
15
Kenapa kamu lepas hijabmu
16
Ibadah terbaik
17
Mandi
18
Peraturan baru
19
Baru Nyemplung
20
Menerima Kenyataan
21
Kedatangan Lita
22
Apa kabar kamu, Mas?
23
Sangat istimewa
24
Alesha Zahra
25
Panah cinta
26
Bidadari hatiku
27
Makan malam
28
Kebetulan
29
Hampir tergoda
30
Belum sholat Isya
31
Jangan lupa berdoa
32
Bangun setengah lima
33
Berita buruk
34
Berkunjung ke restoran
35
Mencari bukti
36
Istri idaman
37
Kedatangan Tirta
38
Hadiah dari Tirta
39
Hamil
40
Mendapat keringanan
41
Hamba menyesal
42
Belanja sayur
43
Buah kedondong
44
Penyesalan Hilda
45
Kekecewaan Lita
46
Apakah Aku yang bersalah?
47
Dugaan Martin
48
Golongan darah AB-
49
Astagfirullahal adzim
50
Kedekatan emosional
51
Tes DNA
52
Kebahagiaan yang berlipat ganda
53
Sujud sepertiga malam
54
Tidak ada kata terlambat
55
Aira kakak kandung Lita
56
Sapu tangan Tirta
57
Kesebelasan
58
Jangan nakal
59
Halalkan aku
60
Pertemuan Kakak beradik
61
Pertemuan Aira dan kedua orang tuanya
62
Bertemu kedua bayi ku
63
Sepasang bayi kembar
64
Pernikahan Tirta dan Lita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!