Dia masih perawan

Martin pun mulai tidur di atas sofa, Ia tak memperdulikan Aira yang tidur sendirian di atas ranjang, malam itu seharusnya malam yang indah untuk pasangan pengantin baru. Namun, malam itu terasa hambar dan anyep, tidak ada kemesraan ataupun cumbu rayu, yang ada keduanya tidur sendiri-sendiri dalam peraduannya masing-masing.

Hingga akhirnya jam menunjukkan pukul tiga pagi, seperti biasa Aira selalu bangun dan menunaikan sholat tahajjud, gadis itu sudah terbiasa sejak Ia remaja, ajaran di panti yang selalu mengajarkan tentang mendekatkan diri kepada sang Pencipta di sepertiga malam, membuat Aira sudah terbiasa untuk sholat tahajjud di waktu itu.

Ia bangkit dan melihat Martin yang masih tertidur pulas, Aira beranjak ke kamar mandi kemudian mengambil air wudhu, setelah itu Ia berlanjut mengambil mukena dan sajadahnya, Ia gelar sajadah di samping tempat tidurnya dengan menghadap kiblat, Aira tampak khusyuk melaksanakan sholat tahajjud kala itu.

Dua raka'at sudah cukup bagi Aira, setelahnya gadis itu tampak sedang bersimpuh menadahkan kedua tangannya kepada Rabb-nya, memohon ampun dan perlindungan kepada Sang Pencipta dan tentu saja memohon kedamaian dalam rumah tangganya.

"Ya Allah ya Robbi! Jikalau ini memang yang telah Engkau gariskan untuk hamba, berikanlah hamba kesabaran dan keikhlasan untuk menerimanya, semua ini tidak lepas dari rencana-Mu ya Rabb! Hamba percaya Engkau pasti memberikan hikmah dibalik semua kejadian ini, lindungi lah suami hamba, tuntunlah Ia selalu di jalan yang benar, semoga hamba bisa menjadi istri yang shalihah bagi Mas Martin ... Aamiin!" Aira mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. Tiba-tiba saja Ia mendengar Martin yang tampak sedang bermimpi buruk, Pria itu terdengar menyebut nama seseorang, "Lita! Lita ... jangan pergi Lita, Lita ...!"

Aira mendekati Martin yang tampak berkeringat dan meracau, Aira duduk di samping Martin dan mencoba menyadarkan suaminya. "Mas! Mas Martin! Bangun Mas!" Aira terlihat menepuk pipi Martin berkali-kali. Tak berselang lama spontan Martin memeluk Aira dengan erat sembari menyebut nama Lita.

"Lita! Aku senang melihatmu di sini, Aku mohon jangan tinggalkan aku, Lita! Aku sangat mencintaimu, Aku pasti akan menikahimu, karena kamu adalah wanita yang sangat Aku cintai!" sontak apa yang dikatakan oleh Martin membuat Aira sangat terkejut, rupanya Martin benar-benar masih mencintai wanita itu, sejenak Aira melepaskan pelukan Martin.

"Maaf, Mas! Aku Aira bukan Lita!" ucapan Aira rupanya membuat Martin tersadar jika wanita yang Ia peluk adalah istrinya sendiri.

"Ka-kamu! Ngapain kamu di sini? Kamu cari-cari kesempatan, ya! Jangan berharap Aku akan memelukmu lagi, itu adalah ketidak dengan," ucap Martin yang terlihat salah tingkah saat dirinya terciduk memeluk Aira.

Aira menghembuskan nafasnya dan berkata, "Lita itu pacarmu, Mas?" pertanyaan Aira memaksa Martin menengok ke arah gadis yang masih menggunakan mukena itu. Aira menatap balik wajah Martin dengan serius.

"Bukan urusanmu!" Martin terlihat masih dingin kepada Aira.

"Sepertinya kamu sangat mencintainya, sampai-sampai kamu mengira jika Aku ini adalah Lita," ucapnya sembari menaikkan kedua alisnya. Martin tampak memalingkan wajahnya dan berdiri dari tempat duduknya.

"Dia pacarku! Aku dan dia menjalin hubungan selama lima tahun, tapi sekarang kami LDR an, dia ke luar negeri untuk melanjutkan studinya, tapi setelah Ia pulang nanti, Aku akan menikahinya, karena Aku sudah janji kepadanya. Dan kamu tidak boleh menolak keputusanku."

Aira tampak menghela nafasnya dalam-dalam, mungkin ini adalah konsekuensi yang harus Ia terima, pernikahan karena terpaksa, bukan murni karena cinta, gadis itu berdiri menghampiri Martin dan berkata. "Kamu ingin menduakan istrimu? Apa kamu sanggup? Ingat Mas! Tidak semudah itu seorang pria menikahi dua wanita, tentunya kamu harus tahu apa dan bagaimana kewajiban seorang suami yang mempunyai istri lebih dari satu orang, jangan sampai karena keegoisan kamu membuat salah satu istrimu merasa ketidak Adilan, Allah tidak akan tinggal diam jika melihat seorang hamba-nya melakukan kedzoliman, kamu mencintai Lita, sementara Aku kau anggap apa? Sudah pasti tidak akan ada kebahagiaan di dalamnya!" ucap Aira yang memaksa Martin menatap wajah mantan Kakak iparnya itu. Pria itu terlihat berjalan maju, membuat Aira terpaksa mundur hingga akhirnya tubuhnya bersandar pada dinding kamar itu.

"Aku pasti adil, Aku menikahimu memang karena wasiat, jadi jangan berharap banyak kamu akan mendapatkan perhatian lebih dariku, mungkin fisik kamu bisa merasakannya. Tapi hati, Aku hanya mencintai Lita, camkan itu!" Martin meletakkan kedua tangannya pada dinding kamar, membuat Aira terkunci tidak bisa keluar dari hadapan pria itu. Nafas mereka begitu dekat, membuat Aira sedikit memalingkan wajahnya, Martin tersenyum smirk.

Entah kenapa tiba-tiba saja Martin merasa begitu dekat dengan Aira, dalam sinar temaram lampu kamar, wajah Aira terlihat lebih menggoda, tanpa polesan makeup apapun. Namun, wajah cerah dari gadis itu mampu membius mata laki-laki seperti Martin, makhluk visual yang pastinya menyukai keindahan yang ada dalam seorang wanita, apalagi wanita itu sudah resmi menjadi istrinya.

"Tapi Kamu akan menyakitiku jika kamu melakukan itu, Mas!" balas Aira yang mulai gugup karena Martin tampak begitu dekat dengannya.

"Menyakitimu, benarkan? Aku sudah bilang, Aku pasti adil terhadap kalian, Aku tidak bisa mengingkari janjiku padanya." balas pria itu yang kini semakin dekat dengan tubuh Aira.

Aira mendorong tubuh Martin dan segera menjauh darinya. "Ingat, Mas! Melakukan poligami itu tidak mudah, pasti akan ada hati yang terluka, meskipun Aku tidak melarangmu untuk melakukannya, karena pada dasarnya wanita tidak ingin berbagi cinta suami untuk wanita lain, perasaan mereka begitu dalam, sedalam lautan. Kita memang tidak saling mencintai, tapi bagaimana dengan Lita? Ia pasti sangat sakit saat tahu jika dirinya menjadi yang kedua, dan tentunya dia akan menyalahkan Aku karena sudah berani menikah dengan pria yang dicintainya, pernahkah kamu berpikir sejauh itu?" Aira menatap dalam-dalam wajah Martin, sungguh wajah pria itu mengingatkan dirinya pada sosok Panji, mendiang suaminya. Sejenak wajah Panji melintas dalam diri Martin.

Aira tak berkedip, sungguh wajah pria yang sangat dicintainya itu tampak sedang berdiri di depannya, "Mas Panji!" ucapnya sembari berjalan ke hadapan Martin.

"Mas Panji! Aku kangen banget sama kamu, Mas!" ucapnya yang tanpa sadar telah membelai pipi Martin, pria itu diam saja saat tangan lembut Aira menyentuh wajahnya, justru dirinya merasakan kelembutan tangan Aira, Martin tanpa sengaja memejamkan kedua matanya.

Kerinduan yang dirasakan oleh Aira begitu dalam, hingga tanpa sadar dirinya mengucapkan sesuatu yang membuat Martin begitu terkejut. "Mas Panji! Betapa Aku sangat merindukanmu, Mas! Sejak kita menikah kita belum pernah merasakan indahnya madu Pernikahan, Aku belum menjadi istri yang sempurna untukmu, maafkan aku, Mas! Jika Aku belum bisa menyerahkan diriku untukmu!"

"Deg!"

"Shiiit ... dia masih perawan? Benar kata Gilang, Mas Panji belum menyentuhnya!" gumam Martin sembari meraba tangan Aira yang masih berada di wajahnya.

...BERSAMBUNG...

...NAH LOH MARTIN DILEMA, KAN! 🤭...

Terpopuler

Comments

Sari Rahayu

Sari Rahayu

Wadidaw .... jendes rasa perawan.
ayo Martin... jgn menyesal ya

2022-12-12

0

Umi Nabila

Umi Nabila

janda msh perawan

2022-12-03

0

Yusni Ali

Yusni Ali

Woow janda rasa perawan....

2022-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 Wasiat
2 Qodarullah
3 Pemandangan
4 Minggat ke sofa
5 Dia masih perawan
6 Sabar ini ujian
7 Terserah
8 Berkunjung ke panti
9 Lemparan bola
10 Mulai menyukai
11 Aku minta maaf
12 Merapikan peci
13 Kepala pusing
14 Surga istri ada pada suaminya
15 Kenapa kamu lepas hijabmu
16 Ibadah terbaik
17 Mandi
18 Peraturan baru
19 Baru Nyemplung
20 Menerima Kenyataan
21 Kedatangan Lita
22 Apa kabar kamu, Mas?
23 Sangat istimewa
24 Alesha Zahra
25 Panah cinta
26 Bidadari hatiku
27 Makan malam
28 Kebetulan
29 Hampir tergoda
30 Belum sholat Isya
31 Jangan lupa berdoa
32 Bangun setengah lima
33 Berita buruk
34 Berkunjung ke restoran
35 Mencari bukti
36 Istri idaman
37 Kedatangan Tirta
38 Hadiah dari Tirta
39 Hamil
40 Mendapat keringanan
41 Hamba menyesal
42 Belanja sayur
43 Buah kedondong
44 Penyesalan Hilda
45 Kekecewaan Lita
46 Apakah Aku yang bersalah?
47 Dugaan Martin
48 Golongan darah AB-
49 Astagfirullahal adzim
50 Kedekatan emosional
51 Tes DNA
52 Kebahagiaan yang berlipat ganda
53 Sujud sepertiga malam
54 Tidak ada kata terlambat
55 Aira kakak kandung Lita
56 Sapu tangan Tirta
57 Kesebelasan
58 Jangan nakal
59 Halalkan aku
60 Pertemuan Kakak beradik
61 Pertemuan Aira dan kedua orang tuanya
62 Bertemu kedua bayi ku
63 Sepasang bayi kembar
64 Pernikahan Tirta dan Lita
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Wasiat
2
Qodarullah
3
Pemandangan
4
Minggat ke sofa
5
Dia masih perawan
6
Sabar ini ujian
7
Terserah
8
Berkunjung ke panti
9
Lemparan bola
10
Mulai menyukai
11
Aku minta maaf
12
Merapikan peci
13
Kepala pusing
14
Surga istri ada pada suaminya
15
Kenapa kamu lepas hijabmu
16
Ibadah terbaik
17
Mandi
18
Peraturan baru
19
Baru Nyemplung
20
Menerima Kenyataan
21
Kedatangan Lita
22
Apa kabar kamu, Mas?
23
Sangat istimewa
24
Alesha Zahra
25
Panah cinta
26
Bidadari hatiku
27
Makan malam
28
Kebetulan
29
Hampir tergoda
30
Belum sholat Isya
31
Jangan lupa berdoa
32
Bangun setengah lima
33
Berita buruk
34
Berkunjung ke restoran
35
Mencari bukti
36
Istri idaman
37
Kedatangan Tirta
38
Hadiah dari Tirta
39
Hamil
40
Mendapat keringanan
41
Hamba menyesal
42
Belanja sayur
43
Buah kedondong
44
Penyesalan Hilda
45
Kekecewaan Lita
46
Apakah Aku yang bersalah?
47
Dugaan Martin
48
Golongan darah AB-
49
Astagfirullahal adzim
50
Kedekatan emosional
51
Tes DNA
52
Kebahagiaan yang berlipat ganda
53
Sujud sepertiga malam
54
Tidak ada kata terlambat
55
Aira kakak kandung Lita
56
Sapu tangan Tirta
57
Kesebelasan
58
Jangan nakal
59
Halalkan aku
60
Pertemuan Kakak beradik
61
Pertemuan Aira dan kedua orang tuanya
62
Bertemu kedua bayi ku
63
Sepasang bayi kembar
64
Pernikahan Tirta dan Lita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!