Telfon dari Tania part 1

"Hallo, ini siapa?" tanyaku sesaat setelah sambungan telfon aku angkat.

"Apa benar ini nomornya Mbak Senja?" suara renyah gadis kecil terdengar jelas di telinga, mendengar nada bicaranya terasa begitu familiar di telingaku, aku merasa seperti kenal dengan suara itu, tapi aku takut untuk mengatakannya. Pasalnya saat ini aku tak bisa melihat apapun kecuali kegelapan, sepertinya gadis kecil itu mematikan lampu di tempatnya sehingga aku tak bisa melihat wajahnya.

"Iya, ini siapa?" aku kembali bertanya berharap dia bisa menjawab dan mengatakan yang sebenarnya.

"Ini aku Mbak, Tania," jawab gadis kecil yang menelfonku dan ternyata dia adalah Tania, puteri kesayangan majikan dingin plus menyebalkan itu.

Sungguh aku terkejut mendengar suara gadis kecil yang tak ku sangka ternyata suara Tania, gadis tajir tapi kesepian.

"Tania dapat dari mana nomer Mbak Senja?" tanyaku yang kini merasa begitu penasaran dengan apa yang di lakukan oleh Tania.

"Bu Lastri mengajukan diri kerja di rumah sambil meninggalkan nomor ini jika ada sesuatu yang terjadi," Tania menjelaskan dari mana dia mendapatkan nomor Senja.

"Oh, Nona Tania telfon semalam ini ada apa?" aku kembali bertanya.

"Aku hanya ingin punya teman saat tidur, Mbak," jawab Tania polos.

"Loh, apa Nona Tania sendirian saat ini?" aku semakin penasaran dengan apa yang terjadi dan seperti apa keluarga Tuan Arka yang terkenal sebagai keluarga sempurna sepanjang masa.

"Bukan hanya saat ini Mbak, Aku selalu sendirian, selalu," ujar Tania yang aku yakini jika saat ini air matanya mengenang di pelupuk mata.

Sepanjang aku mengenal, Tania selalu mengalirkan air mata setiap kali dia menceritakan betapa pedih dan kesepiannya dirinya saat itu.

"Sudah jangan bersedih! Mbak Senja akan menghiburmu," ujarku sambil tersenyum manis ke arah Tania yang terlihat sedikit terhibur dengan senyuman yang aku berikan.

"Mbak Senja mau sholat atau baru selesai?" tanya Tania yang melihatku masih memakai mukenah yang menutupi kepalaku.

"Iya, apa Tania sudah sholat?" tanyaku.

Sebenarnya badan dan fikiranku sudah lelah setelah seharian bekerja dan memikirkan jawaban yang akan aku berikan pada Sam nanti, tapi mendengar suara Tania yang terdengar begitu kesepian membuatku terpaksa menyingkirkan semua rasa lelah yang hampir menguasai seluruh tubuhku.

"Tidak ada yang mengajariku sholat Mbak, sekalipun aku ingin mempelajarinya," sekali lagi aku terkejut dengan jawaban yang ku dengar, apa sebegitu tidak pedulinya kedua orang tua Tania sampai anaknya tak di ajari hal dasar dalam agamanya.

"Apa kedua orang tuamu sesibuk itu sampai mereka tidak sempat untuk mengajari hal dasar dalam agama kita?" setiap jawaban Tania selalu sukses membuat rasa penasaran dalam diriku kembali bangkit tanpa bisa aku kendalikan.

"Mereka bukan hanya sibuk Mbak, tapi mereka benar-benar tidak ada waktu untukku lagi, yang mereka tahu hanya satu, mereka sudah menyekolahkanku di sekolah favorit dan paling elit, itu sudah cukup untuk aku, mereka terlihat tidak begitu peduli soal agama," penjelasan Tania terdengar seperti seseorang yang sudah dewasa, dia sama sekali tidak terlihat seperti anak gadis yang sedang berbicara, apa mungkin semua kedewasaan yang saat ini aku lihat tumbuh karena tekanan atau tumbuh karena hilangnya sebuah perhatian.

"Jika Mbak punya kesempatan, suatu hari nanti Mbak yang akan mengajarkan semua soal agama padamu, jadi jangan bersedih ataupun merasa kesepian, kamu bisa menghubungi Mbak kapanpun kamu mau dan di manapun kamu berada, jika Mbak tidak sedang sibuk, maka Mbak akan mengangkat telfonnya dan menemani setiap kalinkamu merasa sepi.

"Aku pasti akan terus menghubungi Mbak Senja jika membutuhkan dan aku akan selalu mencari Mbak Senja setiap saat nanti, andai saja kalau Mommyku seperti Mbak Senja, maka aku akan merasa menjadi puteri paling beruntung di dunia ini," ujar Tania yang entah bagaimana ekspresinya, saat ini keadaan kamar masih terlihat sepi dan gelap, karena itulah aku tidak bisa melihat bagaimana ekspresi wajah Tania saat ini.

"Sudah malam, apa Nona Tania tidak tidur?" aku memang menjanjikan untuk menemani Tania setiap kali dia merasa kesepian, tapi aku tidak bisa berjanji selalu ada setiap kali dia membutuhkan, karena aku tidak selamanya bekerja di rumahnya, karena itulah aku berusaha mengalihkan arah pembicaraan yang semakin serius ini.

Episodes
1 Prolog
2 Cucu Yang Sombong
3 Do'a Ibu
4 Ibu Mau Ke Mana?
5 Iya, Saya sendiri,
6 Menggantikan Ibu
7 Bertemu Oma
8 Cucu Oma
9 Nasehat Ibu
10 Di Jemput Sam
11 Aku Kangen Mbak Senja
12 Ungkapan Hati Sam
13 Telfon dari Tania part 1
14 Kedatangan Sam di Pagi Hari
15 Calon Menantu
16 Mengajari Tania
17 Senja ingin pulang
18 Senja Mau Servis
19 Di Terima
20 Makan Bersama Ibu
21 Bertemu Calon Mertua
22 Makan Bersama Calon Mertua
23 Salim Ke Calon Suami
24 Hari Pertama Bekerja
25 Ide Cemerlang
26 Iri
27 Sam Penyelamat
28 Kedatangan Tania
29 Sikap Lucu Tania
30 Papa Tania
31 Berpamitan pada Ibu.
32 Naik Motor Lebih Menyenangkan
33 Ini Pesta Siapa?
34 Pesta
35 Calon Istri?
36 Jalan-jalan ke Taman
37 Ucapan Terima Kasih Tania
38 Camilan Untuk Tania
39 Ote-Ote
40 Perintah Tuan Arka
41 Tebakan Ibu
42 Sam Datang Lagi
43 Heran
44 Reyhan yang Jahil
45 Penyebab Mandi Di Malam Hari
46 Kebingungan Senja
47 Jawaban Senja
48 Bertemu Tania Di Kantor
49 Senyum Arka
50 Makan Siang
51 Senja
52 Salah
53 Kemarahan Angel
54 Luapan Emosi Arka
55 Keinginan Mama Sam
56 Are You Okey?
57 Sedingin Salju
58 Kebohongan Angel
59 Pertanyaan Oma
60 Pintar Bersandiwara
61 Perintah Tuan Arka
62 Berusaha Menjauh
63 Membuat Tania Bahagia
64 Rencana Piknik
65 Uang Dari Arka
66 Menggemaskan
67 Piknik part 1
68 Piknik Part 2
69 Hujan
70 Senyum Bahagia Tania
71 Kebingungan Senja
72 Kata-kata menyebalkan
73 Sam Meminta penjelasan Senja
74 Enak Atau Tidak?
75 Hutang Irang Tua Senja
76 Kata Maaf dari Ibu
77 Pengganggu Hari Libur
78 Tidak apa-apa, BiK?
79 Khusus Hari Ini
80 Bertemu Sam Di Restauran
81 Berusaha Membuat Sam Ilfil
82 Meminta tolong Reyhan
83 Permintaan Tania?
84 Diam Seperti Patung
85 Memulai hari Di Sekolah Tania
86 Bersandar Di Bahu Sam
87 Merasa curiga
88 Kecewa
89 Hari Paling Indah Oma
90 Ungkapan Rasa Sedih Sam
91 Kata Cerai Dari Arka
92 Menguatkan Diri
93 Setengah Hati
94 Bingung
95 Suara Menusuk Hati
96 Terserah Padamu, Sam!
97 Permintaan Tania
98 Izin Dari Tuan Arka
99 Tempat Paling Nyaman
100 Kedatangan Tuan Arka part 1
101 Rencana Perceraian
102 Kekecewaan Oma
103 Izin Bercerai
104 Terima Kasih Oma
105 Pergi Ke Pasar Malam part 1
106 Biang Lala
107 Tatapan penuh tanya
108 Perceraian
109 Di Paksa Berangkat Bersama
110 Menikahlah Denganku!
111 Jangan Suka Melamun
112 Keputusan Senja
113 Sah
114 Pengganggu
115 Akhir cerita
116 Bonus Part
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Prolog
2
Cucu Yang Sombong
3
Do'a Ibu
4
Ibu Mau Ke Mana?
5
Iya, Saya sendiri,
6
Menggantikan Ibu
7
Bertemu Oma
8
Cucu Oma
9
Nasehat Ibu
10
Di Jemput Sam
11
Aku Kangen Mbak Senja
12
Ungkapan Hati Sam
13
Telfon dari Tania part 1
14
Kedatangan Sam di Pagi Hari
15
Calon Menantu
16
Mengajari Tania
17
Senja ingin pulang
18
Senja Mau Servis
19
Di Terima
20
Makan Bersama Ibu
21
Bertemu Calon Mertua
22
Makan Bersama Calon Mertua
23
Salim Ke Calon Suami
24
Hari Pertama Bekerja
25
Ide Cemerlang
26
Iri
27
Sam Penyelamat
28
Kedatangan Tania
29
Sikap Lucu Tania
30
Papa Tania
31
Berpamitan pada Ibu.
32
Naik Motor Lebih Menyenangkan
33
Ini Pesta Siapa?
34
Pesta
35
Calon Istri?
36
Jalan-jalan ke Taman
37
Ucapan Terima Kasih Tania
38
Camilan Untuk Tania
39
Ote-Ote
40
Perintah Tuan Arka
41
Tebakan Ibu
42
Sam Datang Lagi
43
Heran
44
Reyhan yang Jahil
45
Penyebab Mandi Di Malam Hari
46
Kebingungan Senja
47
Jawaban Senja
48
Bertemu Tania Di Kantor
49
Senyum Arka
50
Makan Siang
51
Senja
52
Salah
53
Kemarahan Angel
54
Luapan Emosi Arka
55
Keinginan Mama Sam
56
Are You Okey?
57
Sedingin Salju
58
Kebohongan Angel
59
Pertanyaan Oma
60
Pintar Bersandiwara
61
Perintah Tuan Arka
62
Berusaha Menjauh
63
Membuat Tania Bahagia
64
Rencana Piknik
65
Uang Dari Arka
66
Menggemaskan
67
Piknik part 1
68
Piknik Part 2
69
Hujan
70
Senyum Bahagia Tania
71
Kebingungan Senja
72
Kata-kata menyebalkan
73
Sam Meminta penjelasan Senja
74
Enak Atau Tidak?
75
Hutang Irang Tua Senja
76
Kata Maaf dari Ibu
77
Pengganggu Hari Libur
78
Tidak apa-apa, BiK?
79
Khusus Hari Ini
80
Bertemu Sam Di Restauran
81
Berusaha Membuat Sam Ilfil
82
Meminta tolong Reyhan
83
Permintaan Tania?
84
Diam Seperti Patung
85
Memulai hari Di Sekolah Tania
86
Bersandar Di Bahu Sam
87
Merasa curiga
88
Kecewa
89
Hari Paling Indah Oma
90
Ungkapan Rasa Sedih Sam
91
Kata Cerai Dari Arka
92
Menguatkan Diri
93
Setengah Hati
94
Bingung
95
Suara Menusuk Hati
96
Terserah Padamu, Sam!
97
Permintaan Tania
98
Izin Dari Tuan Arka
99
Tempat Paling Nyaman
100
Kedatangan Tuan Arka part 1
101
Rencana Perceraian
102
Kekecewaan Oma
103
Izin Bercerai
104
Terima Kasih Oma
105
Pergi Ke Pasar Malam part 1
106
Biang Lala
107
Tatapan penuh tanya
108
Perceraian
109
Di Paksa Berangkat Bersama
110
Menikahlah Denganku!
111
Jangan Suka Melamun
112
Keputusan Senja
113
Sah
114
Pengganggu
115
Akhir cerita
116
Bonus Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!