Ungkapan Hati Sam

"Aku tersenyum manis ke arah Sam yang kini mengulurkan bungkusan nasi kemudian berkomentar, "Terima kasih," ujarku.

Sam tak menjawab ucapanku, dia hanya tersenyum manis ke arahku, Motor kembali melaju dengan kecepatan sedang, kali ini Sam melaju ke arah di mana rumahku berada. Tapi sebelum kami sampai di rumah, Sam berhenti di taman yang berada tidak jauh dari rumahku.

"Kita mau ke mana lagi, Sam?" tanyaku sambil mengerutkan dahi bingung dengan apa yang di lakukan Sam saat ini, dia terlihat bingung bercampur gelisah sambil sesekali melihat ke arahku.

"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu, apa kita bisa bicara lebih dulu?" jawab Sam yang kali ini menampakkan wajah sendu yang tergambar jelas di wajahnya.

"Ada apa, Sam? apa ada masalah?" tanyaku yang penasaran dengan apa yang ingin Sam bicarakan.

"Kita bicara di tempat yang tepat."Sam kembali menjawab, tapi bukan jawaban yang aku mau.

"Kita mau ke mana lagi? bukankah bicara di sini atau di rumah juga sama saja," ujarku yang merasa jika saat ini sudah sangat terlambat untuk pulang, aku harus segera pulang sebelum Ibu kalang kabut mencari keberadaanku.

"Ada sesuatu yang sangat penting yang ingin aku katakan, jadi ikutlah dulu!" Sam terlihat begitu kekeh ingin mengajakku pergi dan aku tak lagi bisa menolak setelah melihat wajah sendu milik Sam.

"Baiklah," menyerah sudah, Aku memilih untuk mengalah dan mengikuti apa yang di minta oleh Sam tanpa mendebat lagi.

"Senja," lirih Sam yang masih memasang wajah sendu menatap ke arahku.

"Iya, ada apa? apa kamu punya masalah?" sahut Senja yang kini semakin penasaran dengan sikap aneh yang di tunjukkan oleh Sam.

"Tidak, aku tidak punya masalah, Aku hanya ingin mengutarakan apa yang ada dalam hatiku sejak dulu," ungkap Sam yang cukup membuatku terkejut sekaligus bingung.

"Maksud kamu apa Sam?" tanyaku semakin bingung dengan ucapan Sam.

"Sejak pertama kita bertemu, Aku sudah merasakan sesuatu yang berbeda dalam diriku, aku jatuh hati pada pandangan pertama padamu, Senja," jawab Sam.

"Kamu jangan bercanda Sam! apa saat ini kamu sedang buat prabu? atau kamu ikut-ikutan buat konten seperti yang lain?" tanyaku dengan ekspresi wajah terkejut aku bertanya.

"Aku serius Senja, aku tidak sedang bercanda dan aku juga tidak sedang membuat konten, semua yang aku katakan tulus dan jujur dari dalam hatiku," jelasnya.

Aku hanya bisa diam dengan mata melebar dan tatapan lurus kedepan, sungguh aku tidak menyangka jika Sam akan berkata seperti itu, sejak bertahun-tahun yang lalu Sam tak pernah mengatakan hal yang serius seperti saat ini, meskipun dia sudah beberapa kali mengatakan hal yang sama, tapi dia selalu bercanda saat mengatakannya, karena itulah aku berfikir jika saat itu Sam hanya menggodaku saja.

"Senja, apa kamu mau menerimaku menjadi kekasihmu? atau bahkan menerimaku sebagai pendamping hidupmu?" Sam kembali bertanya dan pertanyaan yang dia ucapkan semakin membuatku terkejut karenanya.

"Bisakah kamu memberiku waktu untuk menjawab?" pintaku yang tak mungkin bisa menjawab pertanyaan Sam saat itu juga.

"Aku akan selalu menunggu jawaban darimu, Senja, Aku harap kamu tidak terlalu lama menggantung perasaanku ini, dan aku juga berharap kamu bisa menerimaku dengan hati yang ikhlas," ujar Sam dengan wajah penuh harapan. Dia mengatakan semua yang aku rasa ada dalam hatinya.

"Iya, aku akan berusaha segera menjawab ungkapan hatimu itu," jawabku yang tak ingin melihat Sam terus memasang wajah penuh harap di hadapanku.

Sejenak suasana hening dan berubah menjadi canggung, hingga akhirnya aku mengajak Sam pulang karena merasa sudah tidak tahan lagi dengan apa yang terjadi.

"Sam, bisakah kita pulang sekarang? aku khawatir Ibu menungguku," ucapku mencoba mengajak Sam pulang dan menghindari suasana canggung yang kini mulai terasa.

Sam yang mendengar permintaanku hanya tersenyum kemudian berjalan seraya memberi isyarat agar aku mengikuti langkahnya keluar dari area taman kemudian naik ke atas motor umyang melaju menuju rumah sederhana milikku.

"Terima kasih," ucapnya sesaat setelah turun dari motor, untung saja Ibu tidak ada di luar, jika dia ada di luar maka bisa aku pastikan kalau Ibu akan meminta Sam untuk mampir lebih dulu.

"Sama-sama," sahut Sam yang kini justru bersikap biasa saja, seolah tak ada yang terjadi di antara kita, padahal diriku masih syok dengan apa yang di ucapkan oleh dirinya itu.

Sam kembali melajukan motornya keluar dari halaman rumahku, sedang aku berjalan masuk mencari keberadaan Ibu.

"Assalamualaikum," ucapnya sambil mengetuk pelan pintu rumah yang terlihat sudah usang.

"Waalaikum salam, tunggu sebentar!" sahut Ibu yang aku tahu dengan pasti jika saat ini dia sedang berusaha berjalan lebih cepat dari biasanya.

Aku diam menunggu Ibu membuka pintu, cukup lama aku berdiri sambil terus bertanya sebenarnya apa yang Ibu lakukan hingga membuat aku menunggu lama hanya demi menunggu Ibu membuka pintu.

"Ibu dari mana?" tanya sesaat setelah melihat Ibu yang kini berdiri didepan pintu dengan menangani yang terlihat basah.

"Ibu hanya mencuci beberapa piring kotor di dapur," jawab Ibu dengan senyum yang menunjukkan jika dia baik-baik saja.

"Kenapa Ibu mesti mencuci piring? harusnya biarkan saja, Aku pasti akan membersihkan semuanya Ibu," ujarku.

"Sudahlah, Ibu jenuh berada di dalam rumah tanpa aktifitas apapun, lagi pula yang sakit itu kaki Ibu bukan tangan," Ibu mencoba membela diri agar aku tak mengungkapkan lagi protes yang sekarang sedang bersarang di otakku.

"Ibu ini ada bungkusan dari Pesan untukmu. " ujarku sambil memberikan satu bungkus nasi yang tadi sempat dipesankan oleh Sam sebelum pulang.

"Bungkusan apa ini?" tanya Ibu sesaat setelah menerima bungkusan yang aku sodorkan tadi.

"Itu makanan dari Sam," jawabku sambil terus melangkah pergi masuk ke dalam kamar.

Ibu sudah terbiasa mendapat makanan dari Sam, karena itulah dia hanya diam dan membawa makanannya ke ruang makan, biasanya Ibu akan mengucapkan terima kasih saat bertemu dengan Sam esok hari.

Apa yang dikatakan Sam masih terngiang jelas di kepalaku, Sungguh Aku tidak menyangka jika Sam memiliki perasaan lebih dari sekedar sahabat, sungguh aku tak menyangka jika apa yang di katakan oleh Sam selama ini merupakan perasaan asli dari dalam hatinya.

Selama ini aku berpikir jika apa yang diungkapkan oleh Sam selama ini hanya bercanda dan tidak ada artinya. Tapi pikiranku salah ternyata apa yang dikatakan Sam memang Tulus dan kejujuran yang selama ini dia sembunyikan.

Drrrtrrrtt ddrrrttt dddrrrttt ....

Getar ponsel tedengar menggema di kamarku, mengusik diriku yang baru saja selesai menghadap sang Pencipta, mengadukan semua hal yang mengusik hidupku seharian ini.

"Siapa yang menggangguku semalam ini,?" lirihku sambil berjalan mendekat ke arah ponsel yang sejak tadi tergeletak tak berdaya di atas nakas dekat kasur tempat tidur.

"Nomor siapa ini?" batinku saat melihat nomor kontak yang belum pernah aku simpan tertera sebagai pemanggil di ponselku, dia juga melakukan panggilan video.

Aku yang merasa ragu dan bimbang tak langsung mengangkatnya, hingga aku sadar jika foto profil yang memanggil itu bergambar frozen, yang artinya pemilik nomor bukanlah orang dewasa melainkan anak kecil.

Dengan rasa ragu yang masih ada dalam hatiku, aku mulai mengangkat panggilan itu.

Episodes
1 Prolog
2 Cucu Yang Sombong
3 Do'a Ibu
4 Ibu Mau Ke Mana?
5 Iya, Saya sendiri,
6 Menggantikan Ibu
7 Bertemu Oma
8 Cucu Oma
9 Nasehat Ibu
10 Di Jemput Sam
11 Aku Kangen Mbak Senja
12 Ungkapan Hati Sam
13 Telfon dari Tania part 1
14 Kedatangan Sam di Pagi Hari
15 Calon Menantu
16 Mengajari Tania
17 Senja ingin pulang
18 Senja Mau Servis
19 Di Terima
20 Makan Bersama Ibu
21 Bertemu Calon Mertua
22 Makan Bersama Calon Mertua
23 Salim Ke Calon Suami
24 Hari Pertama Bekerja
25 Ide Cemerlang
26 Iri
27 Sam Penyelamat
28 Kedatangan Tania
29 Sikap Lucu Tania
30 Papa Tania
31 Berpamitan pada Ibu.
32 Naik Motor Lebih Menyenangkan
33 Ini Pesta Siapa?
34 Pesta
35 Calon Istri?
36 Jalan-jalan ke Taman
37 Ucapan Terima Kasih Tania
38 Camilan Untuk Tania
39 Ote-Ote
40 Perintah Tuan Arka
41 Tebakan Ibu
42 Sam Datang Lagi
43 Heran
44 Reyhan yang Jahil
45 Penyebab Mandi Di Malam Hari
46 Kebingungan Senja
47 Jawaban Senja
48 Bertemu Tania Di Kantor
49 Senyum Arka
50 Makan Siang
51 Senja
52 Salah
53 Kemarahan Angel
54 Luapan Emosi Arka
55 Keinginan Mama Sam
56 Are You Okey?
57 Sedingin Salju
58 Kebohongan Angel
59 Pertanyaan Oma
60 Pintar Bersandiwara
61 Perintah Tuan Arka
62 Berusaha Menjauh
63 Membuat Tania Bahagia
64 Rencana Piknik
65 Uang Dari Arka
66 Menggemaskan
67 Piknik part 1
68 Piknik Part 2
69 Hujan
70 Senyum Bahagia Tania
71 Kebingungan Senja
72 Kata-kata menyebalkan
73 Sam Meminta penjelasan Senja
74 Enak Atau Tidak?
75 Hutang Irang Tua Senja
76 Kata Maaf dari Ibu
77 Pengganggu Hari Libur
78 Tidak apa-apa, BiK?
79 Khusus Hari Ini
80 Bertemu Sam Di Restauran
81 Berusaha Membuat Sam Ilfil
82 Meminta tolong Reyhan
83 Permintaan Tania?
84 Diam Seperti Patung
85 Memulai hari Di Sekolah Tania
86 Bersandar Di Bahu Sam
87 Merasa curiga
88 Kecewa
89 Hari Paling Indah Oma
90 Ungkapan Rasa Sedih Sam
91 Kata Cerai Dari Arka
92 Menguatkan Diri
93 Setengah Hati
94 Bingung
95 Suara Menusuk Hati
96 Terserah Padamu, Sam!
97 Permintaan Tania
98 Izin Dari Tuan Arka
99 Tempat Paling Nyaman
100 Kedatangan Tuan Arka part 1
101 Rencana Perceraian
102 Kekecewaan Oma
103 Izin Bercerai
104 Terima Kasih Oma
105 Pergi Ke Pasar Malam part 1
106 Biang Lala
107 Tatapan penuh tanya
108 Perceraian
109 Di Paksa Berangkat Bersama
110 Menikahlah Denganku!
111 Jangan Suka Melamun
112 Keputusan Senja
113 Sah
114 Pengganggu
115 Akhir cerita
116 Bonus Part
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Prolog
2
Cucu Yang Sombong
3
Do'a Ibu
4
Ibu Mau Ke Mana?
5
Iya, Saya sendiri,
6
Menggantikan Ibu
7
Bertemu Oma
8
Cucu Oma
9
Nasehat Ibu
10
Di Jemput Sam
11
Aku Kangen Mbak Senja
12
Ungkapan Hati Sam
13
Telfon dari Tania part 1
14
Kedatangan Sam di Pagi Hari
15
Calon Menantu
16
Mengajari Tania
17
Senja ingin pulang
18
Senja Mau Servis
19
Di Terima
20
Makan Bersama Ibu
21
Bertemu Calon Mertua
22
Makan Bersama Calon Mertua
23
Salim Ke Calon Suami
24
Hari Pertama Bekerja
25
Ide Cemerlang
26
Iri
27
Sam Penyelamat
28
Kedatangan Tania
29
Sikap Lucu Tania
30
Papa Tania
31
Berpamitan pada Ibu.
32
Naik Motor Lebih Menyenangkan
33
Ini Pesta Siapa?
34
Pesta
35
Calon Istri?
36
Jalan-jalan ke Taman
37
Ucapan Terima Kasih Tania
38
Camilan Untuk Tania
39
Ote-Ote
40
Perintah Tuan Arka
41
Tebakan Ibu
42
Sam Datang Lagi
43
Heran
44
Reyhan yang Jahil
45
Penyebab Mandi Di Malam Hari
46
Kebingungan Senja
47
Jawaban Senja
48
Bertemu Tania Di Kantor
49
Senyum Arka
50
Makan Siang
51
Senja
52
Salah
53
Kemarahan Angel
54
Luapan Emosi Arka
55
Keinginan Mama Sam
56
Are You Okey?
57
Sedingin Salju
58
Kebohongan Angel
59
Pertanyaan Oma
60
Pintar Bersandiwara
61
Perintah Tuan Arka
62
Berusaha Menjauh
63
Membuat Tania Bahagia
64
Rencana Piknik
65
Uang Dari Arka
66
Menggemaskan
67
Piknik part 1
68
Piknik Part 2
69
Hujan
70
Senyum Bahagia Tania
71
Kebingungan Senja
72
Kata-kata menyebalkan
73
Sam Meminta penjelasan Senja
74
Enak Atau Tidak?
75
Hutang Irang Tua Senja
76
Kata Maaf dari Ibu
77
Pengganggu Hari Libur
78
Tidak apa-apa, BiK?
79
Khusus Hari Ini
80
Bertemu Sam Di Restauran
81
Berusaha Membuat Sam Ilfil
82
Meminta tolong Reyhan
83
Permintaan Tania?
84
Diam Seperti Patung
85
Memulai hari Di Sekolah Tania
86
Bersandar Di Bahu Sam
87
Merasa curiga
88
Kecewa
89
Hari Paling Indah Oma
90
Ungkapan Rasa Sedih Sam
91
Kata Cerai Dari Arka
92
Menguatkan Diri
93
Setengah Hati
94
Bingung
95
Suara Menusuk Hati
96
Terserah Padamu, Sam!
97
Permintaan Tania
98
Izin Dari Tuan Arka
99
Tempat Paling Nyaman
100
Kedatangan Tuan Arka part 1
101
Rencana Perceraian
102
Kekecewaan Oma
103
Izin Bercerai
104
Terima Kasih Oma
105
Pergi Ke Pasar Malam part 1
106
Biang Lala
107
Tatapan penuh tanya
108
Perceraian
109
Di Paksa Berangkat Bersama
110
Menikahlah Denganku!
111
Jangan Suka Melamun
112
Keputusan Senja
113
Sah
114
Pengganggu
115
Akhir cerita
116
Bonus Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!