Better When I'm Dancing

"Nora, culik aku!" Ucap Sammy lewat panggilan ponselnya.

"Mana bisa, kan? Aku lihat Jack di televisi dan dimana-mana. Mengerikan." Jawab Nora.

Sammy mengangguk-angguk, "Benar, itu benar sekali. Aku harus apa?" Rintih Sammy.

"Aku menunggumu muncul di televisi, Sam. Hihihi." Sahut Nora terkikik.

"Kenapa kamu semakin membuatku putus asa? Dimana Bryan? Aku tidak bisa menghubunginya? Apa sedang ada jadwal jaga atau praktek?" Tanya Sammy.

"Dia mengalami depresi berat dan sedang mengurung dirinya sendiri di kamar operasi." Jawab Nora.

"What? Kenapa?" Tanya Sammy.

Namun, jawaban Nora tidak terdengar oleh Sammy karena saat itu juga, Perry menarik Sammy untuk berbicara dengan pers.

"A...apa yang terjadi?" Tanya Sammy begitu ditarik ke depan, dan sebentar saja sinar lampu spotlight menyorot wajahnya dari berbagai sudut.

"Apa benar anda yang bernama suster Samantha? Siapa sebenarnya anda ini?"

Sammy melihat Jack yang tersenyum serta menganggukan kepalanya, "Ha...halo semua." Sammy mencoba menjawab pertanyaan itu tanpa gugup.

"Nama saya Samantha Grey. Saya bekerja sebagai seorang perawat di sebuah rumah sakit." Jawab Sammy tenang.

"Apa benar anda yang menangani Tuan Smith sekaligus menjadi walinya saat Tuan Smith mengalami kecelakaan?"

"Apakah itu dilakukan atas dasar cinta?"

"Apa saat itu anda sudah mencintai Tuan Smith? Cinta pada pandangan pertama mungkin?"

Sammy terus dihujani pertanyaan oleh wartawan sampai Perry harus mengangkat tangan untuk menghentikan pertanyaan dari para wartawan,

"Silahkan Nona Grey." Kata Perry mempersilahkan Sammy untuk berbicara.

"Terimakasih Tuan Sanders." Balas Sammy tersenyum yang segera di sambut oleh nyala lampu kamera yang memedihkan mata Sammy.

"Saya akan menjawab pertanyaan anda satu per satu. Saat itu, saya memikirkan nyawa Tuan Smith yang kritis karena ada pendarahan di kepalanya. Saya melakukan itu bukan karena cinta tapi hanya karena rasa kemanusiaan saya sebagai seorang perawat yang telah di sumpah untuk memprioritaskan nyawa pasien saya. Terimakasih." Jawab Sammy.

Suara blitz kamera kembali terdengar ramai sekali begitu pula sinar lampu yang sekarang mengarah penuh kepada Sammy.

"Berdasarkan berita yang beredar, Tuan Smith sudah bertunangan Nona Manor putri pengusaha terkaya di negeri ini? Apa itu benar?"

"Kalau kabar itu benar, berarti Nona Grey merebut calon suami Nona Manor. Itu suatu perbuatan yang sangat tidak menyenangkan bukan?"

Suara decitan kamera mulai berbunyi kembali dengan ramai ke arah Jack.

Kali ini Perry yang menjawabnya, "Tidak ada yang merebut siapa dan siapa. Tuan Smith dan Nona Grey saling jatuh cinta saat mereka bertemu di sebuah tempat dan kejadian itu setelah Tuan Smith keluar dari rumah sakit. Jadi disini saya mohon untuk tidak menyangkutpautkan pernikahan ini dengan siapa pun. Ada pun Nona Manor hanyalah rekan bisnis semata." Jawab Perry.

Sementara itu di kediaman Manor, Nyonya Manor sedang melihat acara liputan wawancara Jack dan Sammy perihal pernikahannya seketika murka,

Brak!

"Gracie! Apa kamu mendengar siaran langsung tadi?" Tukas Nyonya Manor.

"Ya, aku melihatnya secara langsung." Jawab Grace santai.

Nyonya Manor tampak lelah dengan kelakuan putrinya, "Asisten Jack berkata bahwa kita hanyalah rekan bisnis semata! Kamu berhak marah Grace!" Sahut Nyonya Manor berapi-api.

"Aku harus apa?" Tanya Grace.

"Temui suster itu dan buat perhitungan dengannya!" Seru Nyonya Manor.

"Tapi,"

"Aku akan menemanimu! Aku tidak terima pihak sana menyakiti anakku! Putriku yang malang!" Sahut Nyonya Manor seraya memeluk putrinya.

***

"Tidak boleh bekerja disana lagi!" Perintah Jack.

Beberapa hari setelah acara jumpa pers, Sammy berpamitan untuk pergi bekerja di rumah sakit.

"Kenapa tidak boleh?" Tanya Sammy menantang.

"Ya, karena kamu sekarang seorang istri!" Jawab Jack bersikeras.

"Lantas? Apa salah jika seorang istri itu bekerja? Katakan padaku dimana letak salahnya! Dan apakah seorang istri harus diam di rumah?" Sammy semakin menuntut Jack untuk memberikan alasan yang bagus tentang mengapa ia tidak boleh bekerja.

"Kamu cukup di rumah, bermain, shopping, dan.."

"No! Aku bersumpah aku akan tetap bekerja sampai rambutku memutih kecuali aku tidak bisa jalan lagi dan kalian harus menyeretku untuk bergerak, maka aku tidak akan bekerja lagi!" Jawab Sammy melengos pergi meninggalkan Jack yang kesal.

Sesampainya di rumah sakit,

"Pimpinan memanggilmu Sam." Ucap Nora.

"Sejak aku menikah dengan Jack hidupku menjadi full of surprise." Sahut Sammy kepada Nora yang menyemangati temannya itu dengan terus menggenggam tangannya.

Dok... dok

Sammy mengetuk pintu pimpinan rumah sakit, dan ia mendengar suara dari dalam menyahut,

"Masuk."

Sammy melihat ke arah Nora untuk meminta dukungan. Nora mengepalkan kedua tangannya, "Fighting!" Bisik Nora dan berjanji menunggu Sammy hingga selesai.

Sammy masuk ke dalam ruang pimpinan dan begitu ia masuk, pimpinan beserta jajaran direksi serta manajemen rumah sakit tersebut menjabat tangan Sammy.

"Selamat atas pernikahanmu Nona Grey." Mereka mengucapkan itu dengan bergantian.

Sebelum Sammy menikah, ada beberapa temannya yang sudah menikah lebih dulu akan tetapi tidak ada yang sampai seheboh ini.

"Silahkan duduk Nona Grey." Ucap Pimpinan rumah sakit itu.

"Anda pasti bertanya-tanya mengapa anda dipanggil ke ruangan ini, betul kan? Hahaha. Itu karena rumah sakit ini resmi menjadi milikmu mulai hari ini. Selamat Nona Grey. Kami menggantinya dengan nama Grey Hospital." Sambung Pimpinan.

"Apa!" Tukas Sammy terkejut dan merasa ada yang tidak beres dengan indra pendengarannya.

"Ya betul. Rumah sakit ini resmi menjadi milikmu sebentar lagi asisten pribadimu akan segera menemuimu." Kata Pimpinan.

"Aku maksudku saya tidak pernah membeli rumah sakit ini dan demi Tuhan saya tidak punya seorang asisten." Jawab Sammy terbata-bata.

Tak lama, pintu ruangan pimpinan rumah sakit terbuka dan masuklah Perry Sanders,

"Pe...Perry! Ah, maksud saya Tuan Sanders apa yang anda lakukan disini?" Tanya Sammy.

Perry mengedipkan matanya kepada Sammy dan menyerahkan berkas dokumen kepada pimpinan. Dan tanpa di baca sedikit pun, pimpinan beserta jajaran direksi menandatangani dokumen-dokumen itu kemudian menyerahkannya kembali kepada Perry.

"Nona Grey rumah sakit ini resmi menjadi milikmu." Ucap Pimpinan dan seluruh isi ruangan itu bertepuk tangan menyambut Sammy sebagai pemilik rumah sakit yang baru.

***

Musik instrumental dari lagu My Immortal mengiringi gerakan tubuh Sammy sore hari itu.

Dengan lembut ia berputar dan berlari kemudian melompat disusul dengan gerakan berputar lagi.

Seluruh kerisauan hati dan kepenatannya ia tuangkan ke dalam gerakan yang ia lakukan.

Sammy terus bergerak tanpa mempedulikan seseorang yang datang dan menyaksikan penampilannya itu.

Begitu musik selesai, seseorang itu memberinya tepuk tangan yang cukup meriah.

"Jack?" Tanya Sammy menghampiri Jack dan membukakan pintu studio menari itu supaya Jack bisa masuk.

"Wowh. Aku tidak menyangka kamu seorang ballerina." Kata Jack kagum.

Sammy mengambil handuk kecil dan menyeka keringatnya sambil berjalan mendekati Jack, "Kamu sudah tau. Hanya saja kamu melupakan itu." Jawab Sammy.

Jack memperhatikan Sammy serta ruangan itu, "Apa kamu sering kesini?" Tanya Jack lagi.

"Aku bekerja disini sebagai ballerina dan pengajar ballerina kecil." Sammy menjawab seraya menawarkan Jack sebotol air.

"Kamu hebat." Jack masih terkagum-kagum dengan Sammy yang sekarang berada di depannya itu.

"Aku sedang banyak pikiran jadi walau hari ini aku tidak ada jadwal mengajar atau latihan, aku tetap kesinjy. Bergerak tanpa silabus itu menyenangkan." Jawab Sammy sambil tersenyum.

"Karena aku?" Tanya Jack.

"Tentu saja! Kepalaku sakit jika aku ingat kamu membeli rumah sakit tempatku bekerja hanya supaya aku bisa santai sedikit. Sombong sekali!" Omel Sammy

Jack tertawa, "Aku ingin tau reaksimu tadi bagaimana ketika mereka mengatakan rumah sakit ini menjadi milikmu." Jawab Jack.

"Dan tolong jangan buang-buanh uangmu untuk membeli studio ballet ini!" Tukas Sammy memberikan peringatan kepada Jack.

Tak lama mereka sudah saling mengobrol dengan asik, "Menari membuatku menjadi lebih baik, Jack." Ucap Sammy.

"Benarkah? Lalu kenapa aku tidak boleh membelikanmu sebuah studio ballet?" Tanya Jack.

"Biarkan aku mempunyai kenangan di jalan ini Jack. Bagaimana aku menempuh perjalanan yang cukup ramai hanya untuk pergi kesini." Jawab Sammy.

Ketika senja sudah meninggalkan mereka, Sammy memutuskan untuk kembali ke rumah. Jack menyetujuinya.

Namun, sebelum mereka pulang. Seseorang menghadang mereka, "Sam." Kata pria itu.

"Loh? Sedang apa kamu disini?" Tanya Samny terkejut.

...----------------...

Terpopuler

Comments

shinosuka clara

shinosuka clara

karyawan teladan

2022-09-26

1

DWA

DWA

siapa itu?


mampir lagi thoR semangat upnya! ᕙ⁠(⁠ ⁠ ⁠•⁠ ⁠‿⁠ ⁠•⁠ ⁠ ⁠)⁠ᕗ

2022-09-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!