Di sebuah mansion president suite
"Jadi, kapan kamu ingin kembali ke kota itu Gracie?" Tanya Tuan Manor.
"Secepatnya kalau bisa." Jawab Grace.
Tuan dan Nyonya Manor saling berpandangan dan kemudian melihat ke arah anak perempuan satu-satunya itu, "Apa yang akan kamu lakukan disana? Lebih baik kamu disini untuk membantuku." Kata Tuan Manor.
Grace mendecak kesal, "Ck, sudah kubilang aku tidak suka bekerja. Impianku hanya ingin menjadi seorang istri yang setia mendampingi suaminya." Sahutnya.
"Apa kamu akan meneruskan hubunganmu dengan Smith?" Tanya Tuan Manor.
"Tentu saja." Jawab Grace cepat, "sebelum kecelakaan itu terjadi kami sudah merencanakan pernikahan dan menyusun tanggal. Naas sekali karena Chris tua yang tidak becus menyetir jadi seperti ini." Ungkap Grace kesal.
"Bagaimana dengan usaha Smith? Apa kamu sudah mencari tahu tentang itu?" Tanya Nyonya Manor, ikut serta dalam perbincangan itu.
"Aku punya kenalan disana dari jajaran direksi, sejauh ini perusahaan Jack masih berjalan, bar-barnya pun masih berdiri tanpa gangguan. Tidak ada masalah berarti hanya sedikit penurunan karena Jack belum pulih sepenuhnya." Jawab Grace meyakinkan.
Tuan Manor kembali berpikir, "Baiklah. Aku hanya butuh laporan tentang cash flow perusahaannya setelah aku yakin, kamu boleh kembali dan menikah dengannya." Ucap Tuan Manor.
Tak lama, Tuan Manor sudah menghubungi orang kepercayaannya di kota untuk mencari tau tentang perusahaan SipSmith yang di kelola oleh Jackson Smith.
Setelah berbicara sebentar dengannya melalui saluran telpon, Tuan Manor kembali memanggil putri tunggalnya.
"Kamu lihat grafik perkembangan ini?" Tanya Tuan Manor kepada Grace.
Grace mengangguk, "Ya aku melihatnya dan sangat jelas." Jawab Grace.
"Dan apa kamu tau apa arti grafik ini?" Tuan Manor bertanya lagi.
Grace memainkan rambutnya, "Mmm, aku tau. Yg kuning itu naik dan yang hijau turun." Jawabnya santai.
Tuan Manor menggelengkan kepalanya, "Hijau tandanya bulan kemarin Smith mengalami kerugian sebanyak 20 persen. Tapi bulan ini, grafik itu kembali naik 10 persen. Cukup kuat. Baiklah, kamu boleh menikah dengannya." Ucap Tuan Manor.
"Benarkah? Benarkah?" Tanya Grace tidak percaya.
Tuan Manor mengangguk dan tersenyum.
"Oh, thank you so much daddy." Jawab Grace memeluk ayahnya.
***
Sementara itu, di rumah sakit. Sammy masih menunggu Jack yang belum sadarkan diri.
Sammy rela bertukar shift demi dapat menjaga Jack. Dan ia pun terpaksa memundurkan janjinya untuk mengajar di kelas ballet.
"Apa suster tidak beristirahat dulu?" Tanya Perry sambil memberikan sepotong roti lapis berukuran large dan segelas kopi hangat untuk Sammy.
"Aku sedang beristirahat." Jawab Sammy tersenyum dan menggigit roti lapis pemberian Perry.
"Maaci." Kata Sammy lagi dengan mulut penuh.
Selagi Sammy beristirahat, Bryan mendatangi Sammy dan membaringkan kepala Sammy ke pundaknya, "Berbaringlah di pundakku." Kata Bryan.
Sammy menatapnya penuh haru dan dengan senang hati membaringkan kepalanya ke bahu Bryan. Tidak hanya itu, Sammy melingkarkan lengannya ke pinggang Bryan.
"Aku tidak akan menghentikanmu, aku juga tidak akan bertanya apakah kamu lelah atau tidak. Aku hanya akan disini, diam dan mendengarkanmu." Kata Bryan.
Sammy tertawa kecil, "Pfft, baiklah. Terimakasih." Ucap Sammy.
"Sam, lupakan pernyataan cintaku. Anggap saja aku tidak pernah mengajakmu kencan atau menyatakan cinta, deal?" Tanya Bryan.
"Aku tidak mempermasalahkan itu. Hakmu lah untuk menyatakan cinta atau tidak. Hanya saja saat ini fokusku kepada Jack. Dia berhasil menguasai hidupku dalam waktu yang sangat cepat. Awalnya kupikir ini hanya simpati yang berkembang menjadi empati dan lama-lama bertumbuh menjadi sebuah rasa." Jawab Sammy.
Kemudian Sammy berkata kembali, "Aku berterimakasih sekali karena kamu tidak menjauhiku dan tetap menjadi temanku. Dan aku butuh ini." Sambung Sammy lagi semakin memperat pelukannya kepada Bryan.
Bryan memegang lengan Sammy dan menepuk-nepuknya, "I'll be the greatest fan of your life, Sam. Jadi aku tidak akan pernah meninggalkanmu." Ucap Bryan.
Sammy memandang pria berkacamata itu dengan haru, "Ih, Bry you're too sweet." Ujar Sammy menggoda Perry.
Bryan kembali meletakkan kepala Sammy ke bahunya dan membelai pucuk kepala Sammy.
Bryan menahan rasa yang terus membesar kepada Sammy, itu sulit dilakukannya karena bagaimana pun ia tak ingin jauh dari Sammy.
***
Ping
Satu pesan mendarat di ponsel Nora yang saat itu sedang bermalas-malasan di atas ranjang salah satu ruang istirahat tenaga kesehatan di rumah sakit.
Tertulis nama pengirim pesan itu, : dr. Bry
"Nora, shift jam berapa? Temani aku!"
Nora mulai mengetik balasan pesannya untuk Bryan, "Malam sampai siang nanti aku free. Menemanimu kemana? You pay!" Balas Nora.
"Oke. Ketemu di kantin nanti malam pukul 7. Aku baru selesai praktek rawat jalan pukul 6." Jawab Bryan.
Nora mengirimkan tanda jempol sebagai balasan atas pesan Bryan itu.
Pukul 6, Nora sudah menunggu Bry di kantin rumah sakit bersama Sammy.
"Bagaimana kesayanganmu itu Sam?" Tanya Nora.
"Sore tadi dia sudah sadar, syukurlah." Jawab Sammy. Dari matanya tampak kantung mata hitam dan tebal tergantung.
"Pulanglah. Tidur!" Tukas Nora.
"Malam ini aku akan pulang dan tidur." Kata Sammy menjawab pertanyaan temannya itu.
"Good." Ucap Nora.
Ibu kantin mengantarkan seporsi sup buntut hangat dan teh hangat untuk mereka berdua, "Silahkan suster." Katanya.
"Makasih ibu." Jawab Nora dan Sammy bersamaan.
Mereka mulai menyantap makan siang mereka yang sudah terlalu malam. Selagi mereka asik makan, Bryan datang masih dengan mengenakan jas dokter dan stethoscope tergantung di lehernya.
"Eh ada suster Samantha. Mau." Kata Bryan dan menyendok sup buntut yang disantap Sammy.
"Ini makan siangku, aku butuh nutrisi lebih!" Tukas Sammy menarik kembali mangkuk supnya.
"Kesadaran yang luar biasa. Nora, ayo." Ujar Bryan mengajak Nora.
Nora memandangnya kesal, "Nanti dulu, makanku belum habis dok." Kata Nora.
"Segera!" Bryan merebut mangkuk sup Nora dan menghabiskannya dengan cepat.
"Kalian mau kemana?" Tanya Sammy.
"Bisnis." Jawab Bryan singkat dan segera menarik tangan Nora untuk mengikutinya.
***
"Ada apa mengajakku kesini?" Tanya Nora.
Bryan memberhentikan mobilnya di tempat Sammy mengajak Nora saat itu, Bar de Cafe.
"Mau kemana lagi? Ini yang terdekat jaraknya." Jawab Bryan.
"Ayo masuk." Bryan mengajak Nora untuk masuk.
Mereka memesan minuman ringan tanpa alkohol, mengingat keduanya besok mempunyai jadwal shift pagi.
"Ada apa? Apa kamu tau disini mahal?" Tanya Nora.
"Kamu pernah kesini? Dengan siapa?" Bryan bertanya lebih lanjut dan tersenyum lebar ke arah Nora.
"Sudahlah. Ada apa?" Tanya Nora lagi.
"Aku patah hati. Sammy benar-benar menolakku dan memilih Jack. Ah, tragis sekali." Jawab Bryan.
"Aku tau kenapa dia menolakmu. Karena kamu terlalu berlebihan Bry." Ucap Nora menyesap minuman dinginnya.
"Aku harus apa untuk melupakannya?" Bryan bertanya lagi.
"Dansa yuk." Ajak Nora dan menggenggam tangan Bry untuk segera turun ke lantai dansa.
Sesampainya disana Nora bergerak mengikuti alunan musik dan mengajak Bryan untuk mengikuti gerakannya.
"Nikmati saja Bry dan jangan dilupakan." Kata Nora di tengah musik yang kencang.
"Apa? Aku tidak bisa mendengarmu!" Ucap Bryan sambil membuat corong dengan kedua tangannya.
Nora mendekat ke arah Bryan namun sayangnya seseorang menabraknya dari belakang.
Seseorang itu berbalik arah dan meminta maaf kepada Nora, "Owh, so sorry honey. Are you oke? Oke kan? Untuk mengganti pakaianmu yang basah aku akan mentraktirmu malam ini." Kata wanita itu.
Bryan dan Nora menggerakan kedua tangan mereka, "Ah tidak perlu, hanya ketumpahan sedikit. Tidak masalah." Jawab Nora.
"Don't worry. Bar ini milik suamiku jadi aku akan berkata kepadanya bahwa aku merugikan seseorang secara tidak sengaja, dia pasti mengerti. Jackku pasti mengerti." Ucap wanita itu lagi.
Bryan mengernyitkan keningnya, "Jack? Nama suamimu? Pemilik bar ini?" Tanya Bryan.
Wanita itu mengangguk, "Yes. Nama suamiku Jackson Smith. Dia pemilik bar ini. Kamu mengenalnya, sayang?" Wanita itu menjawab dengan raut wajah sangat bahagia.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
EYN
ceritanya bagus, sampai penasaran dan intip nomer belakangnya dulu 😅
2022-10-23
1